All Chapters of Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila: Chapter 31 - Chapter 40

76 Chapters

Bab 31 Tidak Terima

“Malvin, jangan lancang kamu! Perempuan juga perlu hak waris yang besar bukan pria saja!” Salah satu kakak wanita Malvin membantah itu, dialah wanita yang memiliki sikap arogan sedangkan suaminya pria yang tenang, tak ada yang tahu itu sebenarnya akting atau tidak. Semuanya banyak mengenalnya, jika suami wanita itu seorang artis senior yang terkenal, tapi siapa tahu juga bila dia pengusaha sukses yang tak diketahui banyak orang, kecuali keluarga Dawson ini. Lain cerita dengan kakak perempuan Malvin yang satu lagi, dia kelihatan pendiam sedangkan suami wanita itu kelihatan tak tenang sekali, dia terlihat seperti pria yang serakah terlihat dari matanya sendiri, dia begitu sangat menginginkan warisan yang besar dari keluarga istrinya. Melihat istrinya yang hanya diam, betapa kesalnya dia. ‘Wanita bodoh ini, setidaknya dia bicara! Apa perlu aku menghajarnya dulu baru dia mengerti … ck! Masih pintaran kakaknya!’ “Sudah, saya akan menjelaskan mengenai hak waris itu. Saya hanya ingin kalian
Read more

Bab 32 Tersedak

“Jalankan mobilnya,” ujar Sofia pada Hart yang mengemudi, setelah masuk ke dalam, duduk di belakang bersama Helena yang sudah tertidur.“Kau lama sekali Sofia, kami pikir kau tidak akan kembali. Hampir Hart meninggalkanmu di sin,” kata Rylee menengok Sofia di jok belakang.“Benarkah?”“Itu tidak benar, jangan dengarkan Rylee. Dia yang sebaliknya menyuruhku untuk segera beranjak pergi dari sini dan mengatakan ‘dia bisa pulang sendiri, untuk apa kita menunggunya?’” sahut Hart menjawabnya dari perkataan Rylee yang salah tadi.Rylee memutar wajah menatap Hart dengan wajah tertekuk. “Kau pengaduh.”“Yang mulai duluan siapa? Jangan membodohiku, aku tidak sebodoh itu,” ujar Hart ketus dan melirik sinis.Rylee memposisikan pandangan ke depan sambil bersedekap dada dan mendengus kesal. “Memang sulit melawanmu.”“Apa sejak tadi Nona muda tidur?” Sofia membuka suara bertanya kepada mereka mengenai Helena yang tertidur lelap.“Tidak, dia tadi terbangun dan baru saja tidur kembali. Aku habis dicer
Read more

Bab 33 Apa dia Mengenalku?

“Rylee, apa Anda menyesal sekarang?” “Ba-bagaimana kau tahu?” Rylee terperanjat kaget Sofia mengetahui tentangnya. “Erm … tapi walaupun begitu aku tidak menyesal dengan keputusan yang kubuat. Hidup mandiri, bebas dari belenggu yang mengikatku, itu keinginanku sendiri.” Sofia mengangguk paham. Wanita itu menuangkan teh hangat yang dibuatnya dari teko ke gelas Rylee kembali. “Saya tidak pernah mengetahui jalan pikiran keluarga konglomerat seperti Anda. Tapi saya memahami maksud Anda. Setiap orang memiliki keputusannya sendiri, baik buruknya itu tergantung pada diri sendiri.” “Hm.” Rylee tersenyum dan menyesap perlahan teh yang kembali Sofia tuangkan padanya. Meletakkannya di meja bulat yang ada di depannya setelahnya, Rylee putuskan untuk berdiri sambil merenggangkan tangannya yang terasa kebas. “Baru kali ini aku merasa tenang berada di rumah seseorang. Pemandangan yang memanjakan mata begitu jarang kita lihatkan, Hart?” Rylee lemparkan tatapan pada teman dekatnya itu, di sampingnya
Read more

Bab 34 Apa Anda Kekasihnya?

“Helena.” Kedua alis Helena terangkat memandangi sosok tegap itu. ‘Apa dia mengenalku?’ batinnya. “Itu nama Anda Helena ‘kan?” ujarnya tanpa nada begitu datar seperti wajahnya yang terpasang kini. Helena tertawa samar memalingkan wajahnya, ia mengira pria itu akan sadar siapa dirinya sebenarnya. Ternyata dugaannya salah. “Kenapa? Apa kamu masih tidak percaya itu?” tanya Helena menatapnya. Pria itu menyenderkan dirinya di mobilnya, kedua tangannya terlipat di dada begitu menunjukkan keangkuhannya. Matanya memindai keseluruhan penampilan Helena. “Apa Anda habis ke bar dengan penampilan seperti itu?” celetuknya tersenyum miring. Ia menduganya dari penampilan yang dikenakan Helena, cukup untuk dikatakan seksi dan mengekspos bagian punggung belakangnya. Tatapan mata yang tak pernah Helena lihat darinya itu, membuat Helena berpikir, apakah dia Roky bawahannya dulu? Sikap meremehkan seperti apa itu? Dan … beraninya dia mengatakan itu padanya! “Apa aku perlu menjawabnya?” balas balik He
Read more

Bab 35 Kondisi yang Sama?

“Kita pulang sekarang.” Tak lama ia sampai di kamar hotel yang sebelumnya ditempatinya. Mendapati ada ketiga pria yang berada di tempat itu, tentu itu ketiga kakak laki-lakinya atau lebih tepatnya putra dari Malvin Dawson; Alex Dawson, Michael Dawson dan Vincent Dawson. Dilihat penampilan mereka sekarang begitu rapi, masing-masing mengenakan jas yang sepadan dengan diri mereka. Melihat wanita yang ditunggunya telah tiba, Vincent menghampiri Helena mengajaknya pulang sambil menjulurkan tangan ke arahnya. Helena hanya menatap tangan Vincent tanpa wanita itu membalasnya, ia mengedar pandang ke arah Sofia yang tengah berdiri tak jauh darinya. “Kamu tidak mengatakannya padaku.” Sofia memahami maksud Helena lewat tatapan matanya, wanita itu menatapnya begitu mengenai ketiga pria yang berkumpul di kamar hotelnya ini. “Maaf Nona muda.” Sofia membungkukkan tubuhnya mengakui kesalahannya tanpa memberikan pembelaan diri yang semakin membuat Helena penasaran, karena ia yakin Sofia bukan wanit
Read more

Bab 36 Pintar atau Bodoh

Michael kembali melajukan langkahnya sambil menggenggam tangan Helena, membawa wanita itu mengikuti langkahnya. Helena hanya menurut patuh mengikutinya di tengah pikirannya yang kalut mengenainya. Banyak tanda tanya yang besar mengenai Michael yang begitu membuatnya ingin lebih jauh mengulik tentangnya. Sayangnya, ingatan Helena mengenai Michael tak terlalu jelas dan hanya menunjukkan bila ia pria yang tegas, dingin, dan terlalu irit bicara jika tak terlalu penting untuknya katakan. Sampai di depan pintu kamar Helena, Michael baru melepaskan genggaman tangannya yang lembut menggenggam tangan wanita cantik itu. Meski digenggam lembut, tetap saja terasa kasar tangan Michael yang menggunakan kain kasa dan plaster di jarinya. “Malam ini bisakah aku mengajakmu keluar, Helena?” tanya Michael. Helena mengeryitkan dahinya. “Hm? Keluar ke mana?” “Mencari udara segar yang mungkin akan membuatmu tenang. Bukankah kamu sebelumnya mengatakan merasa sesak berada di sini?” “Iya, terasa sesak seka
Read more

Bab 37 Profesi Penguntit

“Sekarang bisa beritahu aku, mengapa aku harus mengabaikan semua yang sudah kulihat itu?” Helena membahas kembali apa yang sebelumnya ingin ia tanyakan pada Sofia dan harus tertunda karena ia sarapan pagi dulu dengan keluarganya. Setelah memasang seatbelt, Helena menangih itu dari Sofia.“Itu peraturan yang sudah biasa dibuat Tuan Malvin demi menghindari pertengkaran yang lebih besar,” balas Sofia sembari memutar ke samping kiri roda kemudinya, melewati persimpangan tiga jalan raya.“Berlaku seperti hal itu tak pernah terjadi bukanlah solusi dalam menyelesaikan masalah,” ujar Helena menanggapinya.Sofia meliriknya. “Namun jika tidak begitu, pertengkaran yang benar-benar besar bisa saja terjadi. Apa Anda tidak menyadarinya tadi Nona muda?”“Ya, perlakuan berbeda didapatkan ibu Iris.”“Apa Anda menyadari kenapa hal itu terjadi?” Sofia memberikan pertanyaan seperti tengah menguji pemikiran seperti apa yang akan dipaparkannya.“Brianna … eh maksudnya ibu Brianna,” Helena mengoreksi kesala
Read more

Bab 38 Sang CEO

“Perkataan Anda sangat keterlaluan Nona.” Sofia menunjukkan sedikit mimik kesal ketika mendengar perkataan Helena itu.Helena menyunggingkan senyuman puas, senang sendiri menjahili Sofia.Seperti mengingatkannya pada Kayes anak buahnya dulu yang pasti dai akan menggerutu marah ketika menerima kejahilannya.“Apa masih jauh tempatnya? Dari tadi kulihat tidak sampai-sampai kita,” celetuk Helena seraya melipat tangannya di dada dan memandang gusar jalan raya dari sampingnya.“Nona muda sabar dulu, perusahaan Anda di bangun di pusat kota yang letaknya cukup jauh dari mansion Tuan Malvin tinggali sekarang. Tempatnya dulu cukup dekat dengan tempat tinggal Anda sebelumnya. Sekarang saja yang jauh sehingga memerlukan waktu sampai ke sana.”“Jadi di pusat kota?” Helena memandang Sofia dengan menopang dagunya. Ia mengangguk-anggukkan kepalanya seakan mengerti akan hal itu. “Tempat tinggalku itu … sama ‘kah dengan ayahku, hmm … dengan keluargaku ini?”“Nona muda … ” Sofia menghentikan sejenak ucap
Read more

Bab 39 Matilah Kita

“Desain yang bagus, hmm … sepertinya kita bisa mulai memproduksinya secepatnya.”Melihat kertas-kertas yang bergambar banyaknya model desain menumpuk di mejanya yang berasal dari para tim perancangan produk, tadinya diberikan oleh salah satu dari staf dari tim tersebut kepada Sofia saat sebelum mereka berdua memasuki ruangan CEO tempat kerja biasa Helena si pemilik tubuh asli saat dulu, sebelum banyak hal yang terjadi dalam hidup wanita itu sampai semua pekerjaannya dihandle oleh Sofia yang selama ini wanita itu turut menemaninya sampai meraih kesuksesan yang gemilang.Walaupun akhirnya kehidupannya berakhir karena suatu masalah yang sampai kini Helena sang Mafia yang telah menempati tubuhnya, masih belum mengetahui dengan jelas keseluruhan masalah wanita itu hingga harus dirinya dirawat di rumah sakit jiwa dan bisa-bisanya juga wanita itu keracunan di sana sampai nyawanya itu terenggut, dan siapa tahu jika sekarang Helena Jones berada di tubuhnya.Sofia yang duduk di sofa tengah sibu
Read more

Bab 40 Perintah Membunuh

“Ekhem! Kalian sudah datang.” Helena berbatuk pelan ketika melihat dua pria bawahannya yang tadi ditelponnya untuk datang ke kantornya ternyata tanpa disadarinya mereka sudah datang.Hampir jantung mereka mencelos keluar saking paniknya dikira akan dimaki-maki dan keputusan yang kemungkinan akan berakhir buruk, mereka dipecat kembali dari pekerjaan sekarang.Helena mengambil duduk dengan anggun kembali di kursinya. “Sofia siapkan teh untuk kami bertiga.” Ia menyuruh dengan nada dingin pada pelayannya itu.“Baik Nona muda,” balasnya membungkuk sebentar sambil membalikkan tubuh melenggang keluar dari ruangan Helena.“Kemari,” perintah Helena kemudian pada Rylee dan Hart yang berada di ambang pintu, seperti patung di sana, tak bergerak sebelum wanita itu memberikan perintah kepada mereka seperti ini. Menyuruh mereka untuk masuk dan mendekat.“Ayo Hart, jangan lama-lama.” Rylee mendorong Hart jalan lebih dahulu begitu egoisnya mengorbankan temannya demi keselamatannya yang belum tentu jug
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status