“Pergilah Nona.” “Huh!” dengus Helena beranjak pergi melewatinya sampai tak sengaja saling bersenggolan lengan dan sama-sama mereka bertatapan. Helena langsung memalingkan wajahnya. “ Tidak sopan sekali,” gerutu Helena seraya membawa troli yang dibawanya sebelumnya saat keluar. Mendengar suara gerutuan Helena, telinga sensitif Roky berkedut. “Berhenti,” ucap Roky sembari berbalik bermaksud menghentikan wanita itu keluar. Namun, yang dilakukannya itu terlambat, sudah terlanjur wanita itu angkat kaki dari kamar ini. Kedua tangan Roky terkepal. “Siapa dia sebenarnya?” pikirnya menggertak gigi. Sementara Helena yang sudah berada di kamarnya kembali dan berhasil bertukar posisi dengan housekeeping yang syukur bisa diajaknya bekerja sama, meski pun sama sekali tak ada hasil ia menyamar dan heran bisa semudah itu kebongkar penyamarannya, hanya karena anting berliannya terjatuh. “Matanya jeli sekali.” Helena menjauhkan dirinya duduk di kasurnya sambil memijit pangkal hidungnya yang sekira
Baca selengkapnya