Firdaus POVAku tidak tahu, kenapa aku sangat marah saat mengetahui Dita masih saja berbicara dengan Charlie. Padahal sudah aku larang berkali-kali. Begitu pintu ruangan terbuka, bukan Dita yang masuk. Tapi Lady. Dia tersenyum manis dengan pakaian ketat miliknya.Dia berjalan ke arahku, dan duduk di pangkuanku. Tangannya yang lentik membelai wajahku dengan ahli. Aku memejamkan mata saat dia memijat kepalaku dengan lembut. Setelah pelantikan tadi, aku benar-benar merasa senang.Bibirnya menimpa bibirku. Aku meraih pinggangnya untuk memperdalam ciuman itu. Rasanya manis, membuatku mabuk kepayang. Tapi, Lady tidak pernah memberikan sensasi seperti apa yang Dita berikan. Namun kali ini keputusanku sudah bulat. Dita akan segera aku ceraikan, karena Lady akan memperkenalkanku kepada keluarganya.Sebenarnya aku tidak tega. Tapi Lady akan marah besar jika aku terus menunda. “Sudah kau rencanakan?”bisiknya, setelah ciuman panas itu lepas.“Malam ini, aku akan menyelesaikan semuanya. Bagaimana
Terakhir Diperbarui : 2024-05-04 Baca selengkapnya