Home / Urban / Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya / Chapter 441 - Chapter 450

All Chapters of Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya: Chapter 441 - Chapter 450

550 Chapters

441 Pertolongan Datang

Dua orang paramedis palsu tadi, hatinya penuh dengan dendam karena barusan para pengawal bayangan Keluarga Wong ini, berhasil membuat mereka berdua babak belur, wajah mereka berdua hancur terkena pukulan-pukulan dari para pengawal bayangan Keluarga Wong ini.Saat ini, kedua paramedis palsu itu, mulai mengambil senjata api dari lantai, posisi mereka agak di belakang, sementara para pengawal Keluarga Wong saat ini sedang berada di depan mereka berdua, sedang fokus menembak ke arah para penyerang tersisa yang saat ini masih berlindung di balik tembok kanan dan tembok kiri di ujung halaman depan, kamar tempat Vania dirawat.Keduanya mulai mengangkat senjata untuk menembak ke arah depan, kalau mereka berhasil menembak, maka hampir semua anggota pengawal bayangan Keluarga Wong ini bisa habis tanpa sisa karena kedua paramedis palsu ini, sedang mengangkat senjata otomatis yang bisa memuntahkan ratusan peluru dengan cepat. Tapi, saat mereka hampir saja menembak, keduanya langsung berteriak kes
Read more

442 Mengungkap Otak di Balik Penyerangan

Sebelum memulai lemparannya, telinga super peka Davin, kini mendengarkan ke arah ke tujuh musuhnya di balik tembok sana, sampai ke kaki mereka dan detak jantung mereka. Karena kalau detak jantung mereka tidak terlalu kacau dan kakinya tidak terlalu gelisah maka orang yang detak jantungnya tidak terlalu kacau dan tidak gelisah Itu, akan menjadi sasaran pembunuhannya sementara orang yang detak jantungnya paling kacau dan kakinya bergerak-gerak dengan gelisah, itu berarti dia yang paling ketakutan, dialah yang tidak akan dibunuh Davin.Davin ingin mencari seseorang yang bisa membuka informasi untuk mengungkap otak di belakang penyerangan kepada keluarganya ini, untuk itu, Davin memilih orang yang paling ketakutan, karena orang yang paling ketakutan itu, biasanya akan segera mengungkapkan semua yang diketahuinya secara langsung tidak akan dia tutup-tutupi. Beda dengan orang yang tidak terlalu ketakutan, karena orang yang tidak terlalu ketakutan itu, bisa saja dia tidak akan mengungkap s
Read more

443 Bertemu si Kembar

Silvia membukakan pintu untuk Davin karena memang sejak tadi Silvia sudah mendengar suara Davin diluar kamar, namun Silvia memilih untuk menunggu hingga Davin mengetuk pintu kamar ini, kamar tempat Vania dirawat ini.Setelah menunjuk ke dalam, Silvia langsung mengajak Letty dan perawat yang sejak tadi ada di dalam kamar ini untuk keluar dari kamar ini, untuk memberi kesempatan kepada Davin bertemu dengan istri dan anak-anaknya.Davin yang sebelumnya hanya mengetahui kalau istrinya sudah melahirkan itu agak kaget saat melihat ada dua anak kembar yang sedang tidur di samping Vania. Karena memang, belakangan, sebelum Vania melahirkan, Vania yang tidak pernah lagi bertemu dengan Davin itu, memilih untuk merahasiakan tentang anak kembarnya yang sudah dia ketahui sebelumnya lewat pemeriksaan USG itu, karena itulah, Davin sangat kaget melihat anak kembar ini."Halo sayang, ini loh, anak kembar kita," kata Vania menyambut kedatangan Davin dengan senyum merekah indah walaupun wajahnya masih ag
Read more

444 Serangan Baru

Untuk sementara, Davin melihat ke arah luar, dia melihat persiapan para pengawalnya, setelah itu, dia pun mulai mengatur posisi para anak buahnya supaya ada yang berjaga di tembok di depan sana, supaya tembok itu, tidak lagi menjadi tempat sembunyi bagi para penyerang yang akan datang nanti.Karena itu, Davin meminta beberapa orang untuk berada di sana, berjaga di sana, sementara yang lainnya Davin minta untuk berjaga di ujung gank menuju ke kamar tempat Vania dirawat dengan sikap yang selalu waspada, sambil bersembunyi di balik tembok.Silvia mendekati Davin dan berkata," Melvin sudah sampai di bandara Hongkong. Melvin bilang, pasukan yang sekarang sedang mengepung kita adalah pasukan tambahan yang terlambat datang ke Hongkong. Pasukan itu, ada yang berasal dari Eropa timur dan ada juga yang berasal dari Amerika Selatan, tapi walaupun mereka terlambat datang, sebenarnya merekalah pasukan yang terbanyak di antara semua pasukan milik musuh."Davin agak tercekat mendengar kata-kata Sil
Read more

445 Fighting for My Family

Begitu turun dari atas, posisi Davin langsung berada di tengah lima orang musuh yang hanya bisa melongo kaget saat melihat kehadiran Davin di tengah mereka ini. Sebelum mereka bereaksi, belati di tangan Davin langsung bergerak dengan cepat untuk menebas leher dari musuh-musuhnya ini.Dalam waktu singkat, mereka berlima langsung tersungkur ke tanah, suara ngorok terdengar dari mulut mereka, mereka sempat berkelojotan sebelum akhirnya mereka tidak bergerak lagi.Bagi Davin, menghabisi musuh adalah wajib, karena kalau tidak, musuh yang akan menghabisi dia, keluarganya dan juga para pengawalnya, walaupun Davin tahu para pengawalnya sudah di sumpah untuk melindungi anggota kieluarga Wong dengan seluruh jiwa raga mereka sehingga kalaupun mereka harus mati, mereka sudah rela tapi walau bagaimanapun, Davin sudah memiliki ikatan dengan para pengawalnya itu, sehingga Davin tidak tega kalau para pengawalnya menjadi korban, karena itulah Davin muncul untuk beraksi sebelum para musuh mendekati kel
Read more

446 Suara ,Nafas seorang Sniper

Tiba-tiba terdengar bunyi suara tembakan menuju ke arah Davin. Dengan gerakan refleks yang secepat kilat, Davin segera membuang tubuhnya ke kiri untuk menghindari tembakan yang nampaknya berasal dari seorang sniper itu.Davin bahkan merasakan tembakan yang melesat ke arahnya itu hampir mengenai tubuhnya, bahkan hawa panas dari peluru itu, sempat dirasakan Davin. Davin benar-benar merasa beruntung karena disaat terakhirnya, insting dan gerakan tubuhnya yang super cepat masih mampu menyelamatkannya.Sebelum ini, Davin memang hanya fokus untuk mendengarkan suara langkah kaki atau suara orang-orang yang memakai senjata api yang beredar di lingkungan rumah sakit ini di bagian bawah, Davin tidak pernah menyangka kalau ternyata ada seorang sniper yang sedang beroperasi di atas sana dan nampaknya, memang sedang menargetkan Davin hingga tembakan sniper itu, hampir saja menembak Davin.Sekarang ini, sambil bersembunyi, Davin mulai berusaha mendengarkan posisi sniper yang Davin yakin berada di a
Read more

447 Sniper

Davin melompat tinggi ke atas, tubuhnya melenting ke atas hingga mencapai atap gedung, sambil melompat, sebuah lemparan belati dari Davin sudah langsung mengenai leher dari sniper yang kaget dengan kemunculan Davin yang tiba-tiba ini.Sniper yang sebelumnya menghadap ke arah selatan itu, dengan kagetnya menatap kearah kemunculan Davin ini, tangannya langsung bereaksi untuk mengambil senjata api genggam di pinggangnya, tapi belum sempat dia mengambil senjata api genggamnya itu, sebuah belati telah tertancap di lehernya, membuat darah muncrat dari lehernya. Dia segera menjerit kesakitan, ada suara ngorok keluar dari mulutnya.Kedua tangannya memegang lehernya seakan ingin menghentikan keluarnya darah dari lehernya itu tapi, tentu saja itu tidak berguna. Setelah berkelojotan beberapa saat, akhirnya sniper itu menghembuskan nafas terakhirnya dengan mata melotot penasaran.Davin tidak mau berlama-lama lagi, karena dia dengar suara pertempuran di bawah sana semakin seru, orang-orang yang se
Read more

448 Sniper vs Sniper

Kalau saja Davin terlambat sedikit saja, maka niscaya kepala Davin sudah tertembus oleh timah panas bertekanan tinggi yang meluncur dari sebuah senapan jarak jauh yang biasa dipakai seorang sniper yang membidik Davin dari kejauhan sana.Untunglah Davin bergerak lebih cepat dari peluru sniper yang mengincarnya itu, sehingga Davin selamat dari tembakan pertama itu. Davin tahu, tembakan kedua sudah langsung disusulkan oleh penembaknya itu, karena itu, Davin langsung berguling-guling di atap untuk menghindari tembakan kedua dan tembakan ketiga dari sniper di ujung sana itu.Sambil berguling-guling, Davin sudah tahu dari mana arah datangnya peluru bertekanan tinggi ini, Davin tahu, ada seorang sniper yang sedang mengincarnya di kejauhan sana karena itu Davin segera mencari tempat yang terlindung dari tembakan sniper itu.Di sebuah tempat, Davin terlindung oleh tangki air besar yang biasa digunakan rumah sakit atau hotel, dia berlindung di belakang tangki air itu sambil berusaha memikirkan
Read more

449 Menolong para Pengawal

Suara tembakan di bawah sana semakin riuh terdengar, Davin tahu, dia tidak bisa berlama-lama bersembunyi seperti ini. Davin tahu, kalau dia harus menghabisi sniper yang tinggal seorang itu, yang masih menembak Davin dari jarak jauh itu.Davin takut ada banyak korban yang berjatuhan dari pihak para pengawalnya dan yang Davin lebih takutkan lagi, kalau para penyerang itu, bisa menerobos masuk ke kamar tempat beradanya, tiga orang yang sangat dikasihinya yaitu Vania dan si kembar, karena itu, Davin berencana untuk segera bertindak menghabiskan si sniper yang satu ini yang kemungkinan besar adalah sniper terakhir yang harus dihadapi dan harus Davin habisi, supaya Davin bisa fokus membantu para pengawalnya.Setelah berpikir seperti itu, Davin langsung bergerak dengan cepat ke arah depan sambil bergelantungan di dinding, karena Davin tidak bisa keluar dari posisi sebelumnya yang nampaknya sudah ditunggu sniper di ujung sana itu.Setelah Davin merasa posisinya sudah agak jauh dari posisi sem
Read more

450 Pukulan Terkuat yang Pernah Dirasakan

Demonstrasi kehebatan yang dilakukan orang ini yang datang sambil tersenyum dengan penuh percaya diri kepada Davin ini, membuat hati Davin sedikit bergetar karena sampai saat ini, Davin masih tidak bisa mendengar langkah kakinya, itu berarti musuh yang berada di depannya ini sudah berada dalam tingkatan tenaga dalam yang nyaris sempurna.Orang di depan Davin ini, belum setua Guru Besar Tapak Emas, tapi nampaknya dia memiliki tenaga dalam yang sama luar biasanya dengan Guru Besar Tapak Emas. Davin tidak tahu siapa orang ini, namun melihat demonstrasi yang dilakukan orang ini, Davin merasa malu untuk menggunakan senjata api kepada orang yang mengandalkan ilmu tenaga dalam seperti ini.Karena untuk seorang ahli kungfu, akan memalukan kalau menggunakan senjata api dalam pertarungan kungfu. Karena itu, Davin langsung membuang senjata snipernya dan senjata otomatisnya, belakangan Davin juga membuang senjata api genggamnya jauh-jauh ke lantai atap, apalagi Davin tahu, kalau ahli kungfu yang
Read more
PREV
1
...
4344454647
...
55
DMCA.com Protection Status