Semua Bab Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya: Bab 321 - Bab 330

550 Bab

321 Teriakan Kekecewaan

"Ada apa, nyonya muda?" tanya Sylvia saat mendengar suara Vania berteriak tertahan."Ada....," Vania tidak jadi meneruskan kata-katanya karena saat ini dia dan Sylvia berada bersama sopirnya jadi, dia merasa tidak leluasa untuk mengatakannya. akhirnya dia tidak jadi meneruskan kata-katanya.Sylvia yang melihat keengganan nyonya mudanya untuk bicara, tidak lagi bertanya karena dia merasa tidak pantas untuk terus bertanya, Sylvia cuma bisa menunggu walaupun dia sangat penasaran dengan apa yang didengar Vania tadi."Sudah kubilang, kamu jangan membuka celanaku, hah!!! kamu sudah lama telantarkan aku. dulu kamu pergi begitu saja, tidak pernah mau kasih kesempatan padaku untuk menjelaskan, hah....HOEK!!! sekarang...kamu mau apa? mau bermesraan HA!!! terlambat tau!!!!" kata-kata Davin kembali terdengar di headset yang dipakai Vania ini.Sambil menuruni mobil karena mobil sudah sampai di depan pintu utama Dinasty Group, Vania masih mendengarkan dengan seksama karena dia menunggu suara wanita
Baca selengkapnya

322 Konfrontasi dengan Karly

Vania mulai berjalan cepat ke arah ruangan Presiden Direktur, ruangan tempat Davin berteriak-teriak itu, Vania tahu, kalau Davin tidak sedang sendirian di dalam sana, Vania tahu kalau ada seorang wanita di dalam sana yang tengah merayu Davin.Vania tahu kalau wanita itu ingin merampas Davin darinya, Vania tahu kalau situasi saat ini, amat sangat rawan bagi Davin dan Vania harus menyelamatkan Davin dari kesalahan yang merupakan akibat dari sikap Vania sendiri.Vania membuka pintu ruangan presiden direktur yang ternyata tidak terkunci itu, Vania masuk tanpa suara karena dia sengaja ingin memergoki perbuatan wanita itu, di depan kedua matanya sendiri.Saat ini, Karly sedang terbawa hasratnya sendiri, selama beberapa menit terakhir, dia hanya mendengar suara-suara teriakan dari Davin, kemudian, dia juga sedang berusaha membuka celana Davin yang sedari tadi, tidak berhasil dia buka, ditambah dengan suara musik lembut yang dia pasang di laptop pribadinya, sesaat setelah dia menuangkan minum
Baca selengkapnya

323 Berusaha Menebus Dosa

“Sayang….ini aku. Ini Vania. Bangun sayang,” kata Vania sambil mengguncang tubuh Davin. Tapi, Davin masih saja berteriak-teriak menyalahkan Vania akan semua yang terjadi pada beberapa hari belakangan ini, hingga akhirnya, Vania mulai mendekap tubuh Davin lagi.“Mulai sekarang ini, aku tidak akan lagi meninggalkan kamu. Aku janji, sayang. Aku janji aku tidak akan pernah menelantarkan kamu lagi,” bisik Vania di telinga Davin.“Kamu pembohong, Vania….hah! Kamu memang pembohong besar, besok-besok, kamu pasti akan pergi lagi dengan Meyhwa dan yang lainnya, iya kan?” kata Davin yang kembali kalem dan tidak lagi berteriak seperti tadi.“Gak akan lagi, sayang. Mulai sekarang, aku akan selalu bersamamu. Aku akan ikuti usul kamu, supaya Meyhwa bermain bersama ibunya dan pengasuhnya, sementara A Bung dan A Siok, akan aku serahkan kepada Meyling, pokoknya, aku akan selalu bersamamu sayang,” bisik Vania sambil tiduran di atas tubuh Davin.Vania yang sudah menyadari kesalahannya itu dan dia tidak m
Baca selengkapnya

324 Shower Together

"Hah! mana bisa? aku kan sudah mandi," kata Davin bingung."Aku akan memandikanmu lagi, sayang," bisik Vania sambil menatap kedua bola mata Davin dengan tatapan mengundang."Tapi...aku harus ke kantor.""Kamu bos besar di kantor, sayang. semua rapat atau apapun itu, harus menunggu kamu, sekarang, aku ingin kita mandi bersama. aku tidak peduli kamu memandikan aku atau aku memandikan kamu, yang jelas, kamu tidak bisa ke kantor kalau kita belum mandi bersama," bisik Vania penuh tuntutan.Davin menatap Vania sejenak, setelah itu, hasratnya mulai naik, dia mulai membuka baju yang dikenakan Vanua diselingi tawa ceria Vania, setelah itu, baju itu dibuangnya begitu saja keluar kamar mandi, kemudian Davin menutup pintu kamar mandi dan kembali mendekati tubuh Vania.Tangan Vania ditarik Davin untuk menuju ke shower. Dalam perjalanan menuju ke shower, Davin membuka dan melepas handuknya untuk dia lemparkan begitu saja ke tempat baju kotor di kamar mandi. setelah membuka shower dan shower sudah m
Baca selengkapnya

325 Belum Rela Berhenti

Davin yang sedang merasa bahagia karena kembali merasakan apa yang selama ini ingin dia rasakan bersama istri cantiknya itu, terus berpacu, bergerak mencari kenikmatan bersama tubuh istrinya, tubuh terindah yang selalu membangkitkan hasratnya itu. Davin juga tidak terburu-buru menyudahi apa yang dia nikmati saat ini, karena itulah, dia bermain dengan stabil dalam tempo yang tidak cepat tapi juga tidak lambat, dia bermain dengan seluruh penghayatan dengan sesekali menempelkan bibirnya ke bukit kembar istrinya untuk mencicipi bukit kembar istrinya yang selalu menggoda hasrat kelelakiannya itu.Di pihak lain, Vania juga terus berusaha menandingi Davin, dia terus bergerak-gerak untuk mengimbangi pergerakan Davin, lagipula, lidah Davin yang terus menguasi bukit kembarnya membuat Vania selalu tak kuasa menahan diri untuk bergerak-gerak liar dan tak terarah, menikmati apa yang sedang dilakukan suaminya ini kepadanya.Karena apa yang dilakukan Davin ini kepadanya, akhirnya, Vania berhasil me
Baca selengkapnya

326 Solusi agar selalu Bersama

"Bagaimana dengan bajunya? maksudku, bagaimana dengan baju yang dikenakan Karly?" tanya Davin penasaran."Bajunya masih lengkap. nampaknya dia sedang fokus untuk membuatmu polos hingga dia belum sempat membuka bajunya. karena itu, karena aku yang jadi saksi matanya, aku yakin kalau kamu belum melakukan yang diluar batas dengannya," tegas Vania."Syukurlah," kata Davin. kemudian Davin menatap Vania dan berkata," aku minta maaf, karena aku mabuk---""Kamu tidak salah kok. aku yang salah. seharusnya aku tidak boleh larut dalam rasa bersalahku hingga aku menelantarkan engkau...suamiku sendiri. aku yang minta maaf padamu. so....maukah kamu memaafkan aku,"Potong Vania."Tentu saja, sayang. Dalam hal ini, aku juga yang salah. seharusnya aku bisa lebih sabar menghadapi masa-masa rasa bersalahmu itu.""No. kata-kata kamu dulu benar, kalau ini semua adalah takdir, seharusnya, aku tidak perlu terlalu larut dalam rasa bersalahku hingga aku seperti selalu menghindarimu, padahal, kamu hampir-ham
Baca selengkapnya

327 Jalan-jalan ke Madam Tussauds

“Tapi, bilang ke dia untuk tidak perlu khawatir, karena dia sudah punya pekerjaan bagus di Amerika,” kata Davin kepada Manager Hui.“Pekerjaan apa, pak Presiden Direktur?” tanya Manager Hui.“Aku putuskan untuk membeli Graham Inc di Amerika dan Karly yang kan menjadi Direktur baru di perusahaan itu, karena jajaran direksi lama di perusahaan itu, akan aku berhentikan semua, jadi, karena Karly sangat menguasai aset perusahaan itu, dia akan menjadi direktur utama di perusahaan itu.”“Baik. Pak Presiden Direktur, aku akan segera mengatakan padanya soal ini.”“Oke,” kata Davin sambil langsung memutuskan hubungan telponnya dengan Manager Hui. Bagi Davin, menempatkan Karly Yeung menjauh dari kantor pusat Dinasty Group, akan menjadi jalan yang bagus daripada memberhentikan Karly yang sebenarnya memang Davin akui, memiliki kecakapan dalam bekerja, karena sifat Karly yang sangat teliti akan aset-aset perusahaan itu.Setelah memutuskan pembicaraan telpon dengan Manager Hui, Davin segera makan be
Baca selengkapnya

328 Mimpi dari sang Master

“Maksud Master, kembaran palsu dari istriku? Jadi, Master sudah tahu tentang kembaran palsu itu sejak lama?” tanya Davin kaget.“Ya. Aku sudah mendapat mimpi tentang kemuculan istri palsumu itu sejak tiga bulan lalu,” jawab Chen Na Ta.“Tiga bulan lalu? Itu bahkan sebelum aku menikah dengan istriku.”“Tapi, aku memilih mengabaikannya, aku memilih mengabaikan mimpi-mimpiku itu, karena aku pikir, itu cuma masalah kecil, aku pikir, kemunculan kembaran palsu itu, tidak akan berakibat besar dalam kehidupan Keluarga Wong, tapi, aku baru tahu kalau telah terjadi masalah besar saat ayahmu menghubungiku dan memintaku melindungi nainaimu.”“Karena itulah, tidak seperti para pengawal nainai lainnya, Master langsung bertindak menolong aku, tanpa aku perlu menjelaskan tentang istri palsuku itu, karena memang, Master sudah tahu sejak awal. Begitu kan?” tanya Davin sambil menatap kagum ke arah Chen Na Ta, guru kungfunya yang sangat dia hormati itu.“Ya. Dan aku menyesal karena tidak bertindak lebih
Baca selengkapnya

329 Menikmati Pemandangan the Peak

“Dimana tempatnya, Master?” tanya Davin penasaran.“Aku tidak bisa memastikan. Yang jelas bukan di Hongkong dan bukan di China ataupun Taiwan. Udah, nanti aku hubungi kamu lagi,” kata Chen Na Ta sambil ngeloyor pergi.“Biar anak buahku mengantarmu , Master.”“Gak usah. Ada seorang muridku yang menungguku di parkiran.”“Kalau begitu, makasih Master atas transfer tenaga dalam Master kepadaku,” kata Davin agak keras, karena Chen Na Ta sudah berjalan cukup jauh. Chen Na Ta hanya mengangkat tangannya ke belakang tanpa berkata apa-apa. Davin tetap berdiri hingga Chen Na Ta sudah menghilang tak terlihat lagi karena sudah terhalang gedung, sesudah itu, barulah Davin kembali ke dalam gedung Madam Tussaud untuk menemui Vania. Saat Davin berjalan, terasa ringan sehingga dia bisa menempuh jarak yang lebih lebar dengan waktu sedikit, padahal Davin cuma berjalan biasa. para pengawalnya terlihat berlari untuk mengejar Davin. Davin sadar kalau ini karena efek transfer energi yang diterimanya dari M
Baca selengkapnya

330 Cerita Masa Kecil

Saat ini, saat Davin masuk ke rumah mewahnya di kawasan The Peak ini, Davin teringat dengan satu janjinya saat dia masih remaja, kurang lebih, saat Davin masih berumur lima belas tahun. Momen itu, kembali berada di benak Davin saat ini, momen itu membuat Davin bernostalgia.Saat itu, saat Davin sedang berada sendirian di lantai tiga rumah ini dan sedang menatap ke bawah ke arah pemandangan Hongkong di bawah sana, saat itu, Davin berharap, suatu saat dia akan bisa melihat pemandangan di bawah sana, sambil memeluk seorang yang sangat spesial dari belakang tubuh wanita spesial itu dan impian sederhana Davin itu, ingin sekali dia wujudkan.Davin sempat melupakan impiannya itu, saat Davin masih berpacaran dengan mantannya yang bernama Jacklyn itu, tapi, Davin bersyukur karena dia melupakan itu, karena sudah sangat jelas kalau Jacklyn itu, memang bukanlah wanita special yang ditunggu-tunggu Davin.Saat ini, Davin kembali teringat dengan janjinya di masa remajanya itu dan wanita spesial itu,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3132333435
...
55
DMCA.com Protection Status