Semua Bab Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya: Bab 331 - Bab 340

550 Bab

331 Adegan Legendaris

Davin membawa Vania ke atas dan setelah menunjukkan kamar-kamar mewah yang terdapat di lantai dua, Davin terus menarik tangan lembut Vania untuk dia bawa ke atas. Saat berada di atas, saat dia membuka pintu, sudah ada Peter, Wilson dan Sylvia di atas sana.Davin meninggalkan Vania sejenak dan mendekati Wilson serta bertanya dengan berbisik,” bagaimana?” “Aman tuan muda. Semuanya aman.Melvin dengan dronenya sudah memeriksa sekeliling rumah ini sejak tadi dan sampai sekarang, drone dari Melvin, masih terus berjaga-jaga di sekeliling rumah ini,” jawab Wilson juga dengan berbisik.“Bagus. Kalian masuklah dan berjaga-jaga di balik pintu,” bisik Davin.“Iya, tuan muda,” kata Wilson sambil memberi isyarat kepada Sylvia dan Peter untuk mengikutinya.“Jadi, dimana tempat kamu berdiri dan hampir jatuh itu?” tanya Vania saat Davin mendekatinya.“Sini kutunjukkan.” Davin memegang tangan Vania dan membawa Vania berjalan ke arah ujung kiri dari lantai tiga rumahnya ini. Saat ini, Vania melihat pe
Baca selengkapnya

332 Saling Mengajak

Davin dan Vania saling berpandangan. Mereka berdua tahu, apa yang mereka inginkan saat ini. Mereka berdua telah sama-sama terbawa dalam adegan romantis yang mereka lakukan tadi, adegan romantis yang mengandung sentuhan-sentuhan diantara tubuh mereka berdua, ditambah angin dingin di tempat ini, membuat mereka berdua mulai saling tatap dan saling ajak untuk meneruskan apa yang mereka rasakan disini ke tempat yang privat. Davin memegang tangan Vania dan megajak Vania menuju ke bawah, Davin ingin segera melakuakn apa yang dia inginkan dan nampaknya juga Vania inginkan itu di kamarnya di lantai dua rumah ini. Davin menatap Vania yang masih senyum-senyum itu, keduanya saling senyum, karena keduanya tahu apa yang keduanya inginkan saat ini.Saat mendekati pintu Davin menghentikan langkahnya sejenak, Davin kembali membisikkan sesuatu di telinga Vania. Sesuatu yang sangat intim, sehingga Davin khawatir akan didengar oleh para pengawalnya yang berada dan sedang menunggu di balik pintu itu.“Iy
Baca selengkapnya

333 Ingin Segera Memiliki Anak

Vania menarik tangan Davin menuju ke sebuah kamar, setelah itu, Vania berbalik, menempelkan bibirnya sekali ke bibir Davin dan manatap wajah Davin sambil berbisik,” ternyata kamu sudah baik sejak kecil. Aku bangga memilikimu di dalam hidupku,” kata Vania sambil kembali menempelkan bibirnya ke bibir Davin.Vania terpaksa menarik kepalanya kembali karena tidak seperti biasanya, kali ini tidak ada reaksi apapun dari Davin, padahal Vania sudah menutup mata dan meresapi semuanya serta siap untuk apa yang kan terjadi berikutnya tapi, sama sekali tidak apa-apa., tidak ada balasan dari Davin.“Kenapa?” tanya Vania.“Kita mau ngapain di kamar Bibi Siok Hwa ini?” tanya balik Davin.“Hah? Ini bukan kamarmu?”“Tentu saja bukan. Kamarku di depan kamar ini.”“Kok kamu mau-aja sih aku ajak kemari?”“Lah…awalnya aku kira kamu mau ngajak aku melihat kamar Bibi Siok Hwa, hahahaha,” kata Davin sambil tertawa-tawa.Keduanya keluar dari kamar Siok Hwa bertepatan dengan kedatangangan Siok Hwa sehingga, Sio
Baca selengkapnya

334 Hamil

Hari ini, Davin mengajak Vania untuk pergi ke kantor pusat Dinasty Group dan menjalani tugas mereka berdua di kantor sebagai Presiden Direktur dan Vice Presiden Direktur. Bagi Vania, hari ini adalah pertama kalinya dia resmi bekerja di kantor Diamond Group.Setelah diperkenalkan secara resmi oleh Davin, dalam rapat direksi, Vania resmi ditetapkan sebagai Vice Presiden Direktur yang berkantor di ruangan yang sama dengan ruangan Presiden Direktur. Vania menjalani, tugas-tugas barunya ini dengan hati gembira karena dia bisa setiap saat bersama Davin, suaminya.Davin juga tak kalah gembiranya karena dia bisa berkantor bersama istri tercintanya, sehingga kala dia sedang capek, capeknya akan segera hilang saat dia melihat kecantikan istrinya. Bagi Davin, kecantikan Vania itu sangatlah sempurna, sehingga Davin tidak pernah merasa bosan memandangi istrinya itu.Kalau Davin sedang ingin, dia juga bisa langsung mengajak Vania ke ruang sebelah dari ruangan mereka untuk menggapai hasrat bersama s
Baca selengkapnya

335 Bulan Madu Kedua yang Tertunda

“Dia mengajakku untuk bertemu dengan anggota persaudaraannya dia di Evornia.” jawab Davin sambil memegang tangan lembut Vania. Davin masih merasa sangat bersyukur dan sangat terharu dengan kepastian hamilnya Vania itu.“Persaudaraan? Evornia?” tanya Vania tidak mengerti.“Iya. Di Eropa Timur itu ada sebuah grup yang terdiri dari banyak pebisnis kaya dari banyak negara asal Eropa Timur. Boris dan Aleksei sama-sama tergabung dalam persaudaraan itu, mereka berdua adalah pentolan grup pebisnis itu. Waktu Boris marah kepada Aleksei dan melkukan perang dengan Aleksei, para anggota persaudaan itu, lebih berpihak kepada Boris, mereka semua mendukung Boris, sehingga Aleksei dikeluarkan dari grup persaudaraan itu dan bisnis Aleksei di Eropa Timur, semakin hancur.”“Wow…hebat banget Boris itu. Dia membelamu mati-matian, padahalkan, kamu cuma biarkan Aleksei pergi begitu aja tanpa mendapat hukuman untuk perbuatannya yang telah menjebakmu bersama Vivian itu.”“Makanya, karena itulah, saat dia mema
Baca selengkapnya

336 Hari Terakhir di Hongkong

Ketika pintu lift terbuka, Davin langsung menggendong Vania. Vania sempat terpekik kaget karena tidak menyangka akan digendong seperti ini, tapi, sedetik kamudian, Vania langsung merasa nyaman berada dalam gendongan Davin. Para pelayan dengan tergopoh-gopoh, langsung menyingkirkan meja kursi agar supaya tidak ada halangan bagi Davin yang sedang menggendeong Vania itu, untuk masuk ke dalam. Seorang pelayan langsung berinisiatif membuka pintu kamar agar supaya Davin bisa langsung masuk membawa tubuh Vania ke dalam kamar.Davin berterima kasih kepada para pelayannya yang cepat tanggap itu, untuk memudahkan kerja Davin membawa tubuh Vania hingga ke pembaringan mereka. Seorang pelayan sudah menutup pintu kamar dari luar sehingga Davin tidak perlu capek-capek kembali ke arah pintu untuk menutup pintu.Vania melirik ke arah pintu kamar yang sudah tertutup itu, kemudian dia mulai memberikan isyarat mata kepada Davin.“Gak ah. Aku pengen banget tapi, aku takut kalau gitu gituan, akan mempenga
Baca selengkapnya

337 Michael Berkeras Ikut

“Bisa aja kan kamu menemukan wanita impianmu itu disini, di kantor ini, iya kan?” kata Davin sambil duduk di kursinya kursi presiden Direktur.“Gimana caranya kalau aku cuma akan terkurung disini. Iya kan?” jawab Michael duduk di depan Davin.“Makanya, selama kamu disini, kamu jalan-jalan, kamu tinjau kantor kita ini, dari lantai bawah sampai lantai paling atas, karyawan kita banyak di gedung ini, mungkin saja kamu akan menemukan jodohmu, iya kan?” kata Davin tidak mau kalah.“Gak ah. Aku yakin jodohku bukan disini,” tegas Michael.“Kok kamu yakin banget?”“Karena aku selalu memimpikan jodohku itu. Sebenarnya, gak selalu sih….tapi, beberapa kali dan aku ketemu dengan jodohku itu di negeri asing, makanya aku suka jalan-jalan untuk menemukan jodohku itu.”“Hah! Mimpi?…itu kan cuma alasan aja supaya kamu bisa jalan-jalan. Sudahlah, Michael. Gak usah mengelak lagi. Bantu aku disini selama aku pergi. Paling cuma sepuluh hari, biarkan dirimu merasakan atmosfer perusahaan ini, lagipula, kamu
Baca selengkapnya

338 Perpisahan

Sore harinya, Davin berusaha pulang ke rumahnya untuk bertemu dengan Vania sebelum dia ke bandara dalam rangka menuju ke Evornia. Karena itu, Davin berencana untuk bermesraan dan menatap wajah Vania sepuasnya karena 10 hari berikutnya, dia akan meninggalkan Vania dan calon anaknya di dalam perutnya.“Davin.” Vania langsung memeluk suami tercintanya saat Davin keluar dari lift di lantai tempat mereka tinggal, Vania memang tidak berani menyambut Davin di lantai bawah, mengingat Ibu Suri tidak suka melihat Vania jalan-jalan walaupun hanya di lantai bawah kediaman Keluarga Wong.“Gimana, Michael yang akan menggantikanmu di kantor, kan?” bisik Vania.“No. Anak itu tidak bisa diatur. Maunya jalan-jalan mulu, huh,” keluh Davin sambil melepaskan diri dari pelukan Vania dan menarik tangan Vania untuk masuk ke kamar mereka berdua.“Gak bisa diatur gimana?” tanya Vania.“Dia malah berkeras ingin ikut aku ke Eropa Timur.”“Loh, terus, siapa dong perwakilan keluarga kita di kantor?”“Sementara ini
Baca selengkapnya

339 Kebahagiaanku Hanya Saat Bersamamu

"Pergilah sayang," bisik Vania akhirnya. Vania harus merelakan kepergian Davin walaupun sebenarnya dia tidak rela tapi, apa boleh buat, dia harus rela."Aku akan selalu berusaha melakukan video call," kata Davin sambil tersenyum dan menatap Vania dalam-dalam."Aku tunggu. begitu kamu ada waktu, video call aku ya?""Tentu saja. aku akan selalu merindukan wajah cantik ini.""Aku juga akan selalu merindukan wajah tampan ini," balas Vania sambil dengan gemas mencubit pelan pipi Davin."Yuk antar aku ke bawah." Davin berdiri duluan dan mengangkat tubuh Vania, menggendong tubuh Vania sambil menempelkan bibirnya ke bibir Vania.Davin membawa Vania sampai mendekati pintu kamar, dia baru menurunkan Vania di dekat pintu kamar dan gantian memegang tangan Vania dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya membuka pintu kamar mereka.Dengan bergandengan tangan dan saling berpandangan, keduanya menuju ke arah lift. beberapa pelayan ikut menyertai mereka berdua, ada pelayan yang membawakan koper-
Baca selengkapnya

340 Gadis dalam Mimpi

Saat sudah berada di pesawat, Michael duduk di samping Davin dan terlihat sekali masih ingin curhat tentang gadis di mimpinya itu, hingga terpaksa Davin yang sebenarnya sudah ingin tidur itu, harus melayaninya."Jadi, gimana sih rupa gadis di dalam mimpimu itu yang membuat kamu tergila-gila itu?" tanya Davin sambil bersandar santai di tempat duduknya.Mungkin karena ingin lebih menggambarkan gadis di dalam mimpinya itu, Michael berdiri ke depan Davin, kursi depan yang bisa diputar ke belakang itu, dia putar ke belakang kemudian dia duduk disana sehingga posisinya sekarang ini, tepat berhadapan dengan Davin."Wajahnya sangat cantik, kulit putih, mata biru menawan, rambutnya hitam kemerah-merahan. pipinya juga kemerah-merahan, dia terlihat masih belasan tahun. Dalam mimpiku yang berulang-ulang itu, aku selalu menemuinya di bawah sebuah air terjun kecil---""Air terjun kecil?" potong Davin."Ya. makanya setiap kali aku pergi ke suatu negara, aku selalu mencari yang ada wisata pemandangan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3233343536
...
55
DMCA.com Protection Status