Semua Bab Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya: Bab 311 - Bab 320

550 Bab

311 Sniper Mendapatkan Targetnya

Saat Melissa jatuh membentur tubuh Vania, Melissa sangat kaget melihat wajah Vania yang masih belepotan cairan merah yang dia dapat dari kepala A Chong itu, Vania memang tidak langsung membersihkan semua cairan merah di wajahnya karena Sylvia melarangnya membersihkan seluruh wajahnya dari cairan merah itu, supaya sniper yang sedang menunggu untuk membunuh Vania, tidak bisa melihat Vania dengan jelas.Vania juga kaget melihat Melissa sudah ada di dekatnya tapi, sebelum Vania bicara, Melissa yang sangat kaget melihat wanita yang penuh cairan merah di wajah dan tidak mengenali Vania karena wajah Vania tertutup cairan merah itu, memutuskan untuk berdiri dan melangkah keluar dari lingkaran yang dibuat oleh orang-orang yang ingin melindungi Vania itu.Sementara di atas sana, Sang Sniper bernama Angel of death yang dari tadi dengan sabar menunggu Vania keluar dari persembunyiannya, kini sangat senang saat melihat targetnya tiba-tiba keluar dari persembunyian di bawah sana dan tanpa menunggu
Baca selengkapnya

312 Menghabisi sang Sniper

“Mungkin lebih baik kita meninggalkan dia pergi. Dia pasti berpikir kalau dia sudah berhasil membunuh targetnya. Iya kan?” tanya Peter kepada Melvin lewat sambungan teelpon.“No. Kita tidak boleh membiarkan dia pergi,” jawab Melvin di ujung telpon.“Kenapa begitu?”“Aku baru membaca filenya. Ternyata dia bernama Laszlo Pamborsky. Seorang sniper terkenal saat masih berdinas di militer negaranya. Dia sudah membunuh ratusan orang saat masih berseragam militer. Sesudah itu, karena kecewa pada atasannya, dia kabur dari kesatuannya dan menjadi pembunuh bayaran dan mendapat julukan Angel of death, karena selalu berhasil membunuh targetnya. Dia bersumpah untuk tidak pernah gagal dalam menembak sasarannya. Selama ini, dia telah membunuh tiga ratusan orang targetnya. Sebelum ini, dia pernah salah membunuh, saat dapat tugas membunuh seorang gembong mafia di Kolombia.”“Apa yang terjadi?” tanya Peter penasaran.“Saat itu, dia dibayar oleh gembong narkoba lain untuk membunuh gembong narkoba sainga
Baca selengkapnya

313 Pembawa Sial

“Kenapa kamu bisa punya kembaran? Sebenarnya apa yang terjadi, heh?” tanya Ibu Suri marah-marah. Sambil meminta Vania naik ke atas kemudian Ibu Suri menatap lekat-lekat wajah Vania dari jarak dekat,” mirip sekali. Kamu mirip sekali dengannya,” lanjut Ibu Suri.“Dia adalah sepupuku, nainai. Ibu kami berdua kembar identik yang gak ada beda sama sekali, kemudian, kami berdua sama-sama lahir dengan wajah yang mirip ibu kami masing-masing. Karena itulah kami sangat mirip.”“Hmmmm….nainai ngerti. tapi, kata Gerald, dia memerintahkan banyak pembunuhan. Kenapa dia seperti itu?”“Aku yang salah, nainai. Dia sebenarnya anak yang baik. Tapi, Duh….huhuhuhu…karena dia keenakan tinggal di sini, nampaknya dia tidak mau kehilangan statusnya disini, karena itu, dia jadi jahat. Itulah yang dia katakan ke Russel. Berarti, dia jadi jahat karena aku, nainai,” keluh Vania sambil menangis lagi.“Kamu tidak salah sayang. Dia bilang gitu ke aku, cuma untuk mencari alasan saja. Yang jelas, dia memang jahat dan
Baca selengkapnya

314 Rasa Bersalah Tak Berkesudahan

Awalnya, Davin memeluk tubuh Vania dan kembali berusaha membujuk istri cantiknya itu, tapi, Vania tetap saja menganggap dirinya sebagai pembawa sial, Vania tetap saja tidak mau mendengar kata-kata yang coba ditanamkan Davin kepadanya. “Kamu bukan pembawa sial, sayang. Kamu harus mulai menolak pemikiran itu----” “Tidak. Aku memang pembawa sial. Dulu, kamu hampir mati, ingat kan?” potong Vania. “Itu terjadi karena aku lengah. Itu aja.” “Tapi, karena aku kamu hampir mati waktu itu. Iya kan? Huhuhuhu.” “Vania sayang. Aku tidak pernah menyalahkanmu. Daridulu, aku tidak pernah menyalahkanmu. Bahkan, aku bersyukur karena aku bisa dapat kesempatan mengenalmu…..mencintaimu….dan memilikimu. Jadi, please….lupakan semua itu demi aku----” “AKU TIDAK BISA!!! HUHUHUHUHUHUHU. AKU TIDAK BISA!!!” Vania mulai menangis dan berteriak-teriak, hingga Davin medekap Vania ke dadanya, membuat Vania mencurahkan semua perasaannya di dadanya. Saat ini, hasrat di dada Davin kembali turun. Davin terpaksa melu
Baca selengkapnya

315 Menolak jadi Sekretaris

Karena Vania masih bersikeras untuk menemani tiga anak yang kehilangan orang tiga anak itu sayangi, akhirnya, Vania tetap menolak rencana bulan madu yang telah diatur Davin , hingga rencana bulan madu itu, akhirnya terpaksa dibatalkan Davin.Setelah berhari-hari, waktu Vania dia habiskan untuk menemani Meyhwa, untuk menggantikan kehadiran Ayah Meyhwa di hati Meyhwa. Vania juga banyak kali mencari kesempatan untuk mendekati A Bung dan A Siok, ponakan dari Meyling, tapi, Meyling selalu melarang Vania untuk menemui dua ponakannya itu.Selama beberapa hari itu, Davin selalu menemani Vania, sambil berharap saat mereka kembali ke rumah, kembali ke kamar tidur mereka, ada perbaikan dari Vania supaya mereka berdua bisa bermesraan, tapi, setelah tujuh malam sejak peristiwa, keadaan masih juga tidak berubah, Vania masih tetap menangis saat di kamar, memikirkan apa yang telah terjadi itu. Akhirnya, di hari ke delapan, Davin putuskan untuk mengambil alih tongkat estafet kepemimpinan Dinasty Grou
Baca selengkapnya

316 Sekretaris Baru

Davin berpikir sejenak, kemudian dia berkata,” baiklah. Dia boleh menjadi sekertarisku, tapi, kalau ternyata istriku merubah pikirannya, maka---”“Aku bersedia kembali ke bagian HRD atau mungkin jadi salah satu tim sekertaris. Karena keluarga itu harus selalu diutamakan. Iya kan pak?” potong Karly Yeung.“Hus! Jangan memotong kata-kata Pak Presiden Direktur,” timpal Manager Hui sambil agak mendelik ke arah Karly.“TIdak apa-apa, Manager Hui. Oke. Jadi, sebaiknya begitu saja, Karly beloh jadi sekertarisku dan dia harus kerja mulai sekarang karena aku perlu orang untuk membantuku memeriksa semua perusahaan yang harus aku handle mulai hari ini itu,” kata Davin sambil kembali menatap layar laptopnya.“Bisa. Bisa, Tuan muda….eh, maksudku Presiden Direktur Wong karena perhari ini sudah resmi menjadi Presiden Direktur yang baru,” kata manager Hui dengan gaya mencari muka, tapi, karena Davin sudah serius menatap ke layar laptopnya, Manager Hui cuma bisa senyum masam dan mempersilakan Karly un
Baca selengkapnya

317 Penggemar Gelap

Tapi sayangnya, saat Karly mendengar kabar tentang Davin, Davin diberitakan sudah akan menikah dengan seorang wanita dari Jakarta, indonesia, tempat selama dua tahun, Davin menyembunyikan dirinya dari keluarganya. Tapi, keadaan kembali berubah bagi Karly saat ada kabar kalau Davin sudah dijodohkan dengan SuperModel terkenal yaitu Vivian Chung.Di tengah banyak kabar yang simpang siur tentang Davin itu, Karly tetap menunggu sambil berusaha menunjukkan kecakapannya di Dinasty Group. Karly tetap pada rencana awalnya yaitu menjadi sekertaris pribadi Davin saat Davin memimpin Dinasty Group dan menunjukkkan kecakapannya di depan mata Davin supaya Davin mengandalkan Karly dalam setiap pekerjaan kantor, bahkan tergantung pada Karly.Tapi, setelah sempat beberapa kali terjadi drama di seputar kehidupan percintaan Davin, Karly sangat terpukul saat mendengar kabar kalau akhirnya Davin menikah dengan gadis pilihannya yang bernama Vania itu. Karly sangat terpukul waktu mendengar kabar itu sehingga
Baca selengkapnya

318 Godaan Sekretaris Baru

"Nah ini juga aset bagusnya, pak. strategis kan? bapak kan pernah kuliah di Harvard, seperti aku, jadi, pasti sering kesini," kata Karly sambil memperlihatkan foto-foto sebuah gedung yang berada di depan Harvard Bussines, tempat kuliah Davin dulu."Ya. aku ingat gedung ini. dulunya aku sering makan di gedung ini, karena kalau makan di cafetaria kampus, aku suka diejek dan gak punya teman, karena kecil sendiri. hahaha...aku masih bocah waktu kuliah disana," kata Davin sambil tersenyum saat teringat masa-masa dia kuliah dulu."Andaikan saat itu aku sudah kuliah di sana. aku pasti akan menemanimu. tidak akan aku biarkan kamu diejek atau kalaupun kamu diejek, aku bersedia ikut diejek bersamamu," kata Karly sambil menatap sendu ke arah wajah tampan Davin."Makasih...iya, sayangnya, kita beda generasi.""Tapi, aku berharap banget kita bisa seangkatan. sayangnya kamu masuk duluan di Harvard," kata Karly yang semakin mengakrabkan dirinya dengan Davin, hingga dia menghilangkan sapaan " pak " y
Baca selengkapnya

319 Mabuk

Davin yang sedang memperhatikan aset-aset yang dibilang Karly dan juga terbawa dengan dinginnya malam itu, kembali menghabiskan gelas minuman keras yang kedua.Karly sangat senang melihat hal yang sedang berlangsung itu, tapi dia tahu kalau ini masih jauh dari cukup, karena itu, dia mulai mengisi kembali gelas kosong itu dengan yang baru dan kembali membuat Davin fokus dengan aset-aset bagus yang dimiliki perusahaan yang ingin dibeli oleh Davin itu.Strategi Karly ini berjalan terus hingga sampai ke delapan kalinya Davin sudah meminum gelas minuman keras yang diberikan kepadanya. Davin yang sedang memperhatikan aset perusahaan itu telah meminum minuman keras yang diberikan Karly kepadanya.Awalnya, saat Davin meminum minuman yang diberikan Karly itu di gelas pertama sampai ke tiga itu, karena dia cuma ingin mengusir dingin. belakangan, saat rasa dingin mulai terusir dari dirinya, Davin teringat akan kesepian hatinya belakangan ini dan minuman keras yang disodorkan oleh Karly ini, mula
Baca selengkapnya

320 Teriakan Mabuk dari Davin

Karly putuskan untuk terus menggoda Davin. Stelah berpikir sejenak dia menghampiri Davin dan berbisik di telinga Davin,” kemeja kamu sudah basah. Sini, aku buka dulu, nanti aku ganti, kamu kan punya kemeja disini.”Setelah berbisik seperti itu, Karly mulai membuka kancing kemeja Davin satu persatu, sambil membuka kancing kemeja milik Davin, mata Karly yang semakin sayu karena sangat mengharapkan sentuhan dari Davin itu, sesekali melirik wajah Davin yang saat ini sudah tidak Davin tutup dengan tangan lagi, sesekali, Karly melirik ke tubuh Davin, tubuh yang sangat ingin dikuasai Karly itu.Akhirnya kemeja Davin terbuka, Davin yang sedang mabuk kembali tersandar ke belakang, Davin merasa tidak nyaman untuk duduk di tengah kemabukannya ini, karena itu, Davin memilih membiarkan saat tubuhnya kembali dibaringkan Karly ke sofa panjang. Saat Karly sedang membuka kancing baju Davin ini, Davin sempat mengambil handphonenya dan menelpon Vania, dia ingin mengungkapkan semua yang bergejolak di da
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3031323334
...
55
DMCA.com Protection Status