Home / Urban / Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya: Chapter 221 - Chapter 230

550 Chapters

221 Mimpi yang Sama dengan Mimpi Vania

“Bagaimana dengan Peter? Suruh dia yang mengawal Davin, cepat!!!” perintah Vania dengan suara khawatir.“Negativ, Nyonya Muda. Aku sudah mencoba menghubungi dia, tapi, nomor handphonenya tidak aktif, Nyonya Muda,” kata Sylvia sambil menunjukkan handphonenya.“Peter bilang, dia akan berlayar bersama adiknya di pesisir pantai Paris. Jadi, nampaknya handphonenya tidak dapat sinyal, Nyonya Muda,” kata Melvin sambil menghela nafas.“Kalau gitu, aku perintahkan kalian untuk mencari Davin!” perintah Vania dengan wajah semakin marah.**Setelah beberapa blok dari hotel, Davin baru sadar kalau handphonenya ketinggalan di kamarnya, ternyata di tas yang dia bawa, hanya ada laptop sementara handphonenya tidak ada.“Ada apa Tuan Muda?” tanya David Ginola yang memang duduk di samping Davin , sehingga dia bisa melihat kegelisahan Davin saat ini.“Handphoneku ketinggalan,” keluh Davin.“Apa kita harus balik ke hotel, Tuan Muda?” tanya David Ginola sambil memberi isyarat kepada temannya yang duduk di
Read more

222 Pertemuan dengan Aleksei

“Hmmm, jadi ini hotel tempat pertemuanku dengan Aleksei kan?” kata Davin sambil mengamati hotel di depan itu.“Iya Tuan Muda. Disinilah tempatnya. Lihat itu, di bawah hotel itu, sudah ada beberapa orang Russia yang berjaga,” tunjuk David Ginola ke depan pintu masuk hotel.“Kenapa kamu bisa tahu?” tanya Davin.“Dari tampang dan pakaian mereka, juga sepatu mereka, aku bisa tahu kalau mereka dari Russia.”“Wow…, padahal, mereka kan memakai jas biasa tuh.”“Kami yang lama tinggal di jalanan kota Paris, bisa membedakan yang mana orang Jerman, orang Inggris, orang Norway atau orang Russia dari dandanan mereka, Tuan Muda,” kata David Ginola dengan wajah serius. Akhirnya, Davin cuma bisa mengangguk-anggukkan kepalanya dan menerima penilaian David Ginola itu, walau bagaimanapun, David Ginola ini adlah oarng Perancis yang pastinya lebih tahu soal Perancis dan seluk beluknya.Sesaat kemudian, mobil sudah berhenti di depan hotel, David Ginola keluar dengan cepat dari mobilnya untuk berlari ke seb
Read more

223 Sebuah Jebakan

“Maafkan aku. Tapi, aku lagi menjauhi minuman keras. lebih baik kita konsen di penyatuan visi kita saja untuk proyek ini,” elak Davin. Davin benar-benar tidak ingin mabuk pada sore menjelang malam ini, karena teringat akan mimpinya dan mimpi Vania belakangan ini.Aleksei tampak kecewa, dia menatap Davin kemudian dia terdiam, tidak jadi melakukan toast, dia hanya menyuruh Pierre untuk melanjutkan penuturannya soal proyek besar di Saint petersburg itu. Pierre pun menunjukkan soal rencana pembangunan awal yang telah disusun Aleksei dan rincian biaya kasar yang keluar dari rancangan proyek itu. ** Di tempat lain, Vania terlihat marah-marah kepada Melvin dan Wilson yang sejak beberapa waktu lalu, tidak juga menemukan posisi dari Davin, padahal Melvin sudah mencari jejak Davin sejak tadi. Mereka berempat sedang berada di dalam kamarnya Melvin dengan paralatan canggih di kamar Melvin itu.“Kenapa Davin bisa gak ada? Kenapa kamu gak bisa menemukan Davin?” keluh Vania lagi.“Maafkan aku Nyon
Read more

224 Sebuah Konspirasi

Wanita itu, datang dan duduk di samping Aleksei. Kehadiran wanita ini, membuat gelombang di dada Davin semakin tidak beraturan, Davin terpaksa menutup matanya agar supaya dia bisa menghentikan sesuatu yang bergelora di dalam dadanya.“Hahahaha…Mr. Wong. Jangan dilawan Mr. Wong. Salurkan saja semuanya pada wanita cantik jelita seperti bidadari ini, aku jamin kau akan ketagihan, hahahahaha,” kata Aleksei sambil tertawa-tawa.Davin membuka matanya, kedua matanya langsung bertemu gadis yang berada di samping Aleksei, wanita yang nampaknya menjadi otak dari semua ini, wanita yang sedang tersenyum ke arah Davin, wanita yang bahkan kini berdiri dan mulai berjalan dengan gemulai mendekati Davin, wanita yang lenggokkannya membuat Davin semakin panas dingin, wanita itu adalah Vivian Chung, bekas tunangan Davin.“JANGAN DEKATI TUAN MUDA KAMI!!! teriak David Ginola. David Ginola sadar akan apa yang sedang terjadi pada diri Davin, dia tahu kalau Davin sedang dalam pengaruh obat yang memabukkan yan
Read more

225 Mengatasi Pengaruh Obat

Vania sangat kesal saat menemukan handphone milik Davin tertinggal di kamar mandi ruang tamu kamarnya. “Huh, pantesan Davin gak angkat telpon. Ternyata handphonenya ketinggalan. Dasar pelupa!, huh!” batin Vania.Sekarang Vania jadi bingung, gimana caranya menghubungi Davin, apalagi, Davin tidak bersama para pengawal yang biasanya bersama Davin. Saat ini, Vania juga amat kesal kepada David Ginola sang pengawal baru itu yang ternyata pernah ditanya nomor telponnya oleh Sylvia, tapi tidak diberikan David Ginola itu.Kini, Vania mulai mencurigai David Ginola,”jangan-jangan…David Ginola berencana menculik Davin,” gumam Vania dalam kekhawatirannya.Tiba-tiba, handphonenya berdering, Vania langsung mengangkat telponnya. Dan terdengar suara Sylvia disana,” gimana? gimana?” tanya Vania.“Kami sudah dapat nomor telponnya David Ginola dari istrinya,” kata Sylvia di ujung telpon.“Terus?”“David Ginola tidak mengangkat telponnya.”“Duh, sebenarnya apa yag terjadi sih? Aku kok curiga banget sama y
Read more

226 Pengkhianatan

Vania menampung air hangat di bathup kamarnya, Vania berencana untuk berendam sambil menunggu berita bagus dari Sylvia atau dari Davin. Tapi, sebelum dia masuk ke dalam bathup, terdengar suara bunyi notifikasi dari handphonenya. Vania sangat gembira saat dia mendengar bunyi notifikasi di handphonenya itu, Vania berharap Davin yang menelponnya untuk mengabarkan tentang kegiatan Davin atau bertanya tentang keadaan Vania, tapi, sayangnya, saat Vania membuka handphonenya, dan membuka aplikasi Whatsappnya, yang Vania temukan adalah sebuah video dari nomor yang tidak dia kenal.Dengan penasaran, Vania mengunduh dan membuka video dari nomor yang tidak dia kenal itu dan hasilnya, Vania sangat kaget, darah di tubuhnya seperti berhenti mengalir saat dia melihat Davin, suami tercintanya terlihat sedang ditarik-tarik oleh seorang wanita dan terlihat tidak ada perlawanan yang diberikan Davin saat wanita itu menarik tangan Davin ke dalam sebuah lift.Setelah masuk di lift, Davin terlihat hanya pasr
Read more

227 Operasi Penyelamatan

Vivian menunggu dengan pasrah di atas ranjang dan dia sudah siap untuk Davin. Apapun yang Davin mau, akan dia turuti, tapi tentu saja dia akan berakting seolah-olah dia dipaksa, itu Vivian lakukan untuk mencoreng citra Davin di mata istrinya, Vania. Ini semua dilakukan Vivian demi membalaskan dendamnya kepada Vania, wanita yang amat sangat dibenci Vivian.Tapi, Vivian agak kecewa saat dia melihat Davin yang dia harapkan akan terus menyerangnya di ranjang, kini malah berlutut di samping ranjang dengan tubuh gemetaran seperti menahan sesuatu. Vivian tahu, Davin kembali berusaha menahan gejolak di dalam dirinya, akibat pengaruh dari obat yang diberikan Vivian lewat pelayan tadi. Teman Vivian yang bernama Laura, nampak terdiam dan bertanya-tanya ke arah Vivian tentang langkah mereka selanjutnya.Beberapa saat lalu, Laura sudah langsung mengirim video Davin di lift bersama Vivian dan juga video saat Davin mengejar Vivian di kamar ini, lengkap dengan akting Vivian yang pura-pura ketakutan i
Read more

228 Menyelamatkan Tuan Muda

Di lantai tujuh, sekitar tujuh orang sudah bersiap dengan senjata genggam di tangan mereka yang sudah dikokang dan pelurunya siap dimuntahkan begitu lift terbuka. Beberapa saat sebelumnya, mereka telah mendapat informasi kalau teman-teman mereka yang berjaga di restoran telah dibunuh oleh tiga pengawal Davin, karena itu, mereka diperintahkan untuk membunuh David Ginola, Aime dan Claude yang sedang menuju ke lantai tujuh.Para pengawal Aleksei asal Russia itu, menunggu dengan tegang, telunjuk jari kanan mereka semua, berada di senjata genggam masing-masing dan bersiap untuk tidak memberi ampun sama sekali kepada David Ginola dan dua temannya yang akan segera keluar dari lift di depan mereka ini. Apalagi setelah mereka mendapat kabar kalau teman-teman mereka yang sebelumnya berada di restoran, hampir semua dibunuh oleh David Ginola dan kawan-kawannya, hanya tersisa seorang saja yang selamat. Berita itu membuat mereka semakin marah kepada Davod Ginola dan kawan-kawannya.Akhirnya penanti
Read more

229 One for All and All for One

“Aku mengerti, kalau begitu bawalah tuan muda pergi, biar aku bersama Claude yang menghadang mereka,” bisik Aime kepada David Ginola. David Ginola mengangguk dan memegang erat-erat tangan tuan mudanya sambil bersiap di depan pintu.Sebelum keluar dari pintu, Aime berkata kepada David Ginola,” all for one.”“And one for all,” jawab David Ginola sambil mengangguk lagi kepada Aime.Istilah ‘All for one’ dan dijawab dengan ‘One for all’ ini, mereka ambil dari novel terkenal perancis yang berjudul The Three Musketeers. Novel terkenal yang bercerita tentang tiga pengawal raja Perancis di masa lalu yang selalu mendedikasikan hidup mereka untuk keselamatan sang raja. Mereka bertiga selalu bahu membahu untuk melindungi raja mereka dengan taruhan nyawa mereka bertiga. Kini, Aime sengaja mengucapkan kata-kata itu untuk membangkitkan semangat David Ginola dan dirinya sendiri, tentang pentingnya keselamatan dan perlindungan untuk raja mereka yag harus mereka jaga dengan taruhan nyawa mereka. Raja
Read more

230 Meloloskan Diri Keluar Hotel

Bagi Sylvia bukti ketiga dan merupakan bukti paling sah kalau Vania telah kabur dari hotel ini tanpa pamit adalah, handphone milik Davin yang berada di ruang tamu. Karena di dalam handphone ini, terdapat sebuah video yang terbuka, begitu Sylvia memegang handphone ini. dalam video itu, Davin terlihat sedang menyerang Vivian yang mundur-mundur ketakutan ke belakang sementara Davin terus mengejar Vivian. Sylvia teringat dengan cerita dari Melvin kalau tuan mudanya sudah dicecoki oleh sejenis obat yang berbahaya oleh Vivian hingga Tuan Mudanya tidak bisa mengendalikan dirinya. Melihat video ini, Sylvia yakin kalau Vania telah melihat video ini dan Vania kabur karena video itu. Sylvia semakin yakin saat dia melihat kalau video itu, berasal dari kiriman WA dari nomor Nyonya Mudanya dan itu berarti Vivian mengirim video itu kepada Vania sebelum Vania share ke nomor WAnya Davin.“Duh….Nyonya Muda. Kenapa kau kabur? Tuan Muda jadi begitu karena pengaruh obat,” keluh Sylvia sendirian sambil me
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
55
DMCA.com Protection Status