All Chapters of Jerat Cinta Sang CEO Berdarah Dingin: Chapter 31 - Chapter 40

62 Chapters

Dia, CEO?!

Pagi ini terasa asing bagi Alisha. Ia belum terbiasa dengan pemandangan ruangan kosong milik sang atasan. Padahal sudah lebih dari lima hari berlalu. Bisa dibilang mereka pun baru terlibat dalam beberapa hari terakhir. Itu pun tak memiliki kesan satu sama lain. Bahkan kerja sama tim pun tak terbentuk kuat di antara keduanya. Justru Damian sering kali memaki hasil kinerja Alisha yang dirasa kurang ini, kurang itu. Tidak jarang si pria dingin itu meminta Alisha merevisi hasil kinerjanya. Hingga si perempuan mengeluhkan perilaku kejam sang atasan. Meski begitu, seakan ada ruang kosong dalam diri Alisha yang membuatnya merasa hampa, ketika menatap ruangan Damian yang sudah tak berpenghuni lebih dari lima hari. "Huft!" Tanpa sadar Alisha menghela napas panjang. Tepat ketika Erika memasuki ruangan disusul Arlan yang berjalan di belakangnya. "Sha, desain yang diminta perusahaan coklat itu udah beres kan? Klien minta kita ketemu pagi ini buat liat desainnya." Wajah Erika tampak panik ke
last updateLast Updated : 2023-12-10
Read more

Perdebatan Sengit!

"Ah, benar. Tentu Anda sekalian sudah mengenal CEO kami. Beliau juga membantu di Pixa belum lama ini. "Jadi, saya rasa tak perlu perkenalkan lebih jauh di antara kita." Pria yang semula menjemput Alisha dan Erika di lobi kantor, membuyarkan keterkejutan sekaligus suasana tegang di antara mereka. Lalu, meminta para tamunya untuk masuk ke ruangan sang CEO yang urung meninggalkan ruangan. Alisha masih tertegun. Hampir seminggu ia tak bertemu dengan pria berwajah dingin yang kini duduk di depannya. Suasana di antara keduanya menjadi canggung. Tak hanya berpura-pura tak kenal, Damian juga tampak lebih dingin dibandingkan saat terakhir kali mereka bertemu. Padahal, sudah jelas sebelumnya bahwa asisten pria itu - atau siapa pun pria yang sebelumnya menjemput Alisha dan Erika - mengatakan bahwa dirinya pernah bekerja untuk Pixa. Sementara Alisha kehilangan kata. Cukup banyak kalimat tanya yang berdesakan dalam benak Alisha. Namun, tak satu pun di antaranya yang sanggup diucapkan pada s
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more

Dokter Kandungan

Napas Alisha masih naik-turun ketika meninggalkan ruangan sang CEO. Sungguh, ia tak ingin berurusan lagi dengan pria itu. Bertemu dengannya hanya membuat Alisha merasa frustrasi. Padahal bisa kan, seharusnya menggunakan kalimat yang lebih manusiawi ketika berbincang dengan rekan bisnisnya? Damian justru menggunakan kalimat paling kasar yang pernah Alisha dengar. Bagaimana ia tak stres mendadak jika menghadapi klien yang memiliki tipikal seperti Damian. Kalau saja Alisha tak menyadari posisinya sebagai pegawai baru di Pixa, ia pasti akan menumpahkan segala serapah yang sudah menumpuk di ujung lidahnya. Sayangnya, Alisha harus tetap bertahan dengan pekerjaannya saat ini hingga ingin bertahan hidup. Setidaknya sampai rekening tabungannya kembali aman setelah ia gunakan berfoya-foya selama beberapa hari di Paris. "Sha, kamu nggak apa-apa?" tanya Erika yang membuntuti Alisha dari belakang. Tanpa sadar, Alisha berjalan cepat hingga meninggalkan ketua timnya itu di belakang. Perempuan
last updateLast Updated : 2023-12-13
Read more

Menjaga Alisha

Arlan yang sore itu mengantarkan ibunya untuk melakukan medical check up secara rutin, tampak terkejut ketika melihat Alisha memasuki poli kandungan. Memang, datang ke poli kandungan bukan hanya tentang memeriksakan kehamilan seperti kebanyakan anggapan orang selama ini. Namun, stereotip tentang hal tersebut tak bisa dihilangkan begitu saja dari anggapan kebanyakan orang. Bagi mereka, datang ke poli kandungan hanyalah untuk memeriksakan kehamilan. Begitu juga dengan pemikiran Arlan sebelum menepis jauh-jauh anggapan tersebut. 'Mungkin aku keliru. Bisa saja kan, dia periksa karena terjadi sesuatu pada kandungannya? Bukan berarti mesti hamil.' Ia berbisik dalam hati sebelum memutuskan beranjak dari tempat tersebut. Beberapa langkah dari tempatnya semula, Arlan berubah pikiran dan kembali dengan langkah dengan gusar. Pikiran tentang penyakit yang kemungkinan diderita Alisha justru membuatnya semakin bimbang. 'Apa ini keputusan yang tepat?' Arlan kembali mempertimbangkan keputusanny
last updateLast Updated : 2023-12-14
Read more

Peringatan!

Damian menatap dua sosok manusia yang tengah bercanda di sebuah kedai ice cream dengan menahan rasa geram. Ia tak sengaja melihat keduanya ketika hendak mampir ke sebuah toko roti yang berada di seberang jalan kedai ice cream. Matanya itu entah mengapa memiliki penglihatan yang cukup tajam ketika menangkap bayangan Alisha. Seakan ada kekuatan gaib yang membuatnya selalu menyadari keberadaan Alisha. Ia pun tak benar-benar menyadari, kapan hal itu mulai terjadi. Tiba-tiba saja, Damian selalu terpaku pada sosok perempuan itu tanpa pernah ia sadari. Lantas tatapannya tak sanggup teralihkan begitu saja. Hanya saja, sosok lelaki yang berada di samping si perempuan juga secara tiba-tiba membuatnya menjadi kesal. "Cih, bisa-bisanya dia masih tertawa sementara klien memintanya untuk revisi!" gumam Damian pada dirinya sendiri. Kalau saja Damian tak buru-buru sebab sudah ada janji lain yang harus ditepati, ia pasti akan menghampiri mereka dan ... mengacaukan suasana di antara keduanya bara
last updateLast Updated : 2023-12-16
Read more

Selamat Malam, Tetangga!

Alisha melirik ke arah pria yang masih berjalan di belakangnya dan mengikutinya masuk ke dalam bangunan apartemen. Ia ingin menegur, tapi bayangan Alfian masih terlihat tak jauh dari apartemen Alisha. Seakan ingin memastikan, apakah pria itu benar calon suami Alisha atau hanya omong kosong belaka. Namun, keberadaan Damian juga membuatnya merasa tidak nyaman. Hingga ia memutuskan buka suara ketika keduanya berdiri di depan pintu elevator yang akan membawanya ke lantai tiga. "Anu ... makasih atas bantuan Anda, Pak. Tapi, Anda tidak perlu mengantar saya," ucap Alisha memberanikan diri. Tapi, Damian justru tersenyum kecut menanggapinya. "Apa aku terlihat peduli dan berniat mengantarmu?" Pria itu bertanya dengan nada dingin. "Eh?"'Lalu buat apa kamu mengikutiku?' imbuh Alisha dalam hati. Ia terlalu takut mengucapkan kalimat tersebut pada sang atasan. Meski tak bisa dimungkiri bahwa dirinya cukup penasaran. "Jangan terlalu percaya diri, Nona. Tidak semua hal harus berkaitan denganmu
last updateLast Updated : 2023-12-17
Read more

Tetangga Menyebalkan

Perasaan Alisha semakin berantakan. Baru saja ia memiliki niat untuk menghindari pria yang telah menanamkan benih di perutnya, justru sosok itu tinggal begitu dekat dengannya. 'Apa dia sedang merencanakan sesuatu?' gumam Alisha dalam benaknya. Mengingat betapa marahnya pria itu saat tahu bahwa Alisha adalah perempuan yang dianggap telah melukai harga dirinya. Dia bahkan dengan sengaja mengusik ketenangan Alisha untuk mendapatkan pertanggungjawaban dari perempuan itu. Jelas kepindahan Damian ke samping tempat tinggalnya bukanlah suatu keisengan ataupun kebetulan semata. Lagipula, bagaimana mungkin seorang pria yang semula tinggal di kawasan apartemen elit, mau pindah begitu saja di kawasan apartemen yang sama sekali tak sesuai dengan image-nya. Ya, sekalipun di apartemen tempat tinggal Alisha memiliki beberapa unit tipe mewah yang tentu sama sekali berbeda dengan apartemen sewaan yang ditempati perempuan itu. Menurut keterangan si pemilik apartemen yang ia sewa, setiap lantai mem
last updateLast Updated : 2023-12-18
Read more

Si Mata-mata

Selama ini, Damian terus berusaha menyangkal perasaannya. Ketertarikan pria itu pada Alisha terjadi begitu saja. Berawal dari sikap berani si perempuan yang selalu menentangnya, ditambah obrolan dengan Devano yang membahas tentang pernikahan saat pertemuan pertama mereka. Bayangan Alisha hadir begitu saja dalam hidupnya. Selalu ada sesuatu yang menggelitik setiap kali nama itu muncul dalam benaknya. Ia memang murka saat pertama kali mengenali bahwa Alisha adalah perempuan yang telah menghinanya dengan meninggalkan pria itu begitu saja setelah pertempuran panas mereka. Damian berniat membalas dendam dan membuat perempuan itu kesulitan akibat telah mempermainkan dirinya. Bahkan pikiran tersebut masih melekat dalam benak Damian. Ia sering kali kesal setiap kali bertukar tatap dengan Alisha. Bahkan hanya dengan melihat bayangannya saja. Namun, ada sesuatu dalam diri Alisha yang membuat Damian terus memikirkan si perempuan. Hal itu terjadi begitu saja di luar kendali Damian ketika te
last updateLast Updated : 2023-12-19
Read more

Kecurigaan Damian

Alisha baru saja membuka mata ketika mendengar ketukan samar di pintu apartemennya. Ini baru pukul lima pagi dan seseorang telah membangunkannya dari alam mimpi. "Siapa sih yang iseng bangunin orang pagi-pagi gini?!" gerutu perempuan itu sambil mengucek matanya yang masih terasa lengket. Meski begitu, tak urung ia tetap bangun dari tempat tidur. Langkahnya gontai menuju pintu akibat rasa kantuk yang tak tertahankan. "Siapa?" teriak Alisha disambut dehaman dari balik pintu. Tanpa melihat wujudnya sekalipun, Alisha bisa menebak siapa orang itu. "Apa yang dia lakukan pagi-pagi buta begini?" gumam Alisha seketika dilingkupi perasaan panik. Ia mondar-mandir di belakang pintu sambil menggigit ujung kuku. Sebelum akhirnya memutuskan membuka pintu dan mendapati Damian berdiri dengan gamang. "Aku menagih sarapan!" ucapnya ketus sambil mendorong pintu apartemen Alisha hingga terbuka lebar. Alisha ternganga. Adegan semalam kembali terulang dan menciptakan dejavu yang tak menyenangkan.
last updateLast Updated : 2023-12-20
Read more

Insiden di Ruangan Sang Direktur

Tubuh Alisha menegang. Ucapan Damian benar-benar mengejutkan perempuan itu. Ia tak menyangka, jika pria itu akan mengatakan hal yang tak terduga. Lagipula, dari mana Damian memiliki anggapan yang begitu mengejutkan? Apa sebenarnya Damian sadar bahwa dirinya tengah mengandung anak pria itu? Meski begitu, Alisha tak ingin Damian mengetahui kebenarannya. Dengan cepat ia menjawab pernyataan sang atasan. "Sepertinya pikiran Anda masih tertinggal di tempat tidur, Pak. Ini masih terlalu pagi, pantas jika ucapan Anda ngelantur!""Oh ya? Apa kau pikir begitu?" Damian memangkas jarak di antara mereka. Alisha semakin terdesak dalam kamar mandi. Ruang geraknya terbatas. Ia kian tak berkutik di hadapan sang atasan. "Kalau gitu, katakan! Apa yang kau lakukan di poli kandungan rumah sakit kemarin siang?"Wajah Alisha menegang. Ia tak menyangka jika keberadaannya di rumah sakit kemarin, ternyata diketahui banyak orang. Arlan bukan satu-satunya dan masih ada orang lain yang menangkap basah keber
last updateLast Updated : 2023-12-22
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status