All Chapters of Jerat Cinta Sang CEO Berdarah Dingin: Chapter 21 - Chapter 30

62 Chapters

Kecemasan Alisha

Semalaman Damian sudah memikirkan cara, bagaimana supaya membuat Alisha mengaku jika perempuan itu adalah perempuan yang sama yang telah melewatkan malam panas bersamanya. Intuisi Damian kian menguat setelah kejadian tadi malam. Mungkin hanya penampilan mereka saja yang berbeda, tapi Damian yakin pasti, hampir tidak ada manusia yang memiliki aroma sama persis. Bahkan satu merk parfum bisa menimbulkan aroma yang berbeda tergantung pemakainya. Ya, mirip atau menyerupai mungkin saja bisa terjadi, tapi jika sama persis, itu tak mungkin. Dan, Alisha memiliki aroma yang sama persis dengan perempuan yang malam itu ia renggut keperawanannya. Mana mungkin Damian bisa percaya begitu saja setelah melewati hal tersebut berulang kali. Berada dalam posisi di mana dirinya mencium aroma kuat yang berasal dari si perempuan. "Permisi, Pak. Boleh saya masuk?" ucap Alisha mengalihkan perhatian sang pria yang tengah fokus menatap layar komputer. Sekalipun pikirannya tengah bercabang. "Silakan!" Dami
last updateLast Updated : 2023-11-28
Read more

Tamu tak Diundang

Alisha kembali ke ruangannya dengan wajah masih pucat. Sepanjang hari itu, pikirannya sangat kacau. Bahkan ketika Damian - lagi-lagi - meminta hasil revisi, ia berjalan ke ruangan sang atasan dengan wajah linglung. Erika yang menyadari perubahan sikap si perempuan, mencegatnya ketika ia kembali ke meja kerjanya. "Sha, kamu sakit?" tanya sang ketua tim dua dengan raut muka khawatir. Demi mendengar pertanyaan rekan kerjanya, Arlan yang duduk beberapa meja dari sang ketua tim dua, melongokkan lehernya."Alisha sakit?" Lelaki itu memberikan pertanyaan yang lebih terdengar seperti memberikan perhatian. Apalagi tak lama kemudian, ia bangkit dari kursinya dan berjalan ke arah sang junior. Tanpa permisi, Arlan menyentuh kening Alisha. Tidak panas, tapi wajah perempuan itu sangat pucat. "Apa yang sakit, Sha?" tanya lelaki itu untuk memastikan. Alisha tampak salah tingkah. Apalagi saat ini, ia tengah diperhatikan hampir seluruh karyawan dalam ruangan. "Eh? Nggak. Aku nggak apa-apa," boh
last updateLast Updated : 2023-11-29
Read more

Laporan Sang Tangan Kanan

Damian baru kembali ke kantor setelah jam kerja berakhir. Ia mangkir setelah memberikan kabar pada Devano jika dirinya malas bekerja hari ini dan memilih mengasingkan diri. Sang direktur utama yang telah menggantikan tugas ayahnya sejak tiga tahun yang lalu, hanya mendengus kesal ketika menjawab telepon dari Damian. Ia tak bisa melarang apabila membantah, sebab salah satu syarat Damian mau membantunya mengurus Pixa adalah tidak terikatnya jam kerja. Bisa dikatakan, Damian akan bekerja sesuai dengan mood pria itu. Namun, ketika kembali ke kantor pada pukul lima sore, bukannya merasa lebih baik, ia justru semakin kesal. Pemandangan pertama yang dilihatnya adalah tawa canda dua anak buahnya yang terasa menjengkelkan. "Cih, itu yang dia bilang sakit? Atau hanya alasan saja biar bisa berduaan?" gumam Damian pada dirinya sendiri. Sementara, Alisha yang menyadari kedatangan sang atasan, seketika menghentikan candaannya dengan Arlan. Melihat sorot mata pria itu, entah mengapa ia merasa
last updateLast Updated : 2023-12-01
Read more

Perempuan yang Sama

Seringai di wajah Damian semakin lebar. Dugaannya benar. Alisha adalah perempuan yang sama yang ia tiduri pada malam itu. Sang tangan kanan pria itu telah menemukan bukti bahwa Alisha-lah sosok yang telah melewati malam panas bersamanya. Kali ini, Damian yakin Alisha tak akan bisa mengelak lagi setelah menunjukkan bukti yang ia miliki. "Heh, kau tak akan bisa lari dariku, Alisha!" ucap sang pria sambil menatap perempuan itu dari balik dinding kaca ruangannya. Tanpa menunggu lebih lama, Damian keluar ruangan tepat ketika kedua anak buahnya hendak pergi. "Kau, ikut aku!" ucapnya tegas pada Alisha yang kini mengerutkan kening. Tanpa sadar, Damian memperhatikan perempuan itu lebih detail ketimbang biasanya. Penampilan perempuan itu masih tetap sama ketika mereka bertemu di hari pertama di kantor Pixa. Rambut panjang yang sengaja dikuncir ekor kuda dengan kacamata yang membingkai wajahnya. Meski sekarang Damian yakin pasti, bahwa kacamata yang dikenakan perempuan itu bukanlah kacam
last updateLast Updated : 2023-12-03
Read more

Aplikasi Kencan

Wajah Alisha memucat. Seakan seluruh darah yang mengalir di tubuhnya, raib entah ke mana. Ia bahkan tak sanggup berdiri tegak di atas dua kakinya sendiri. Meski begitu, ia tak mungkin pingsan di hadapan seorang pria yang tengah menatapnya dengan raut muka murka. Terlebih orang itu adalah pria yang telah menghabiskan malam panas bersamanya. Alisha tak ingin hal buruk terjadi. Itulah sebabnya ia tetap berusaha tegar di atas kedua kakinya sendiri, meski saat ini seakan tak mampu lagi. Sedangkan Damian tak lepas menatap perubahan wajah si perempuan. Melihat raut mukanya saja, Damian menyadari jika Alisha sangat ketakutan hingga tak sanggup memberikan alasan. Dengan kata lain, perempuan itu mengakui jika dirinya adalah sosok yang sama dengan perempuan pada malam itu. Sekalipun mulutnya tak sanggup mengatakan apa pun. "Kau mau beralasan apalagi sekarang, hah? Katakan padaku, siapa yang mengirimmu?!" desak Damian semakin murka. Nada bicaranya meninggi. Penghinaan yang dulu ia rasakan a
last updateLast Updated : 2023-12-04
Read more

Identitas yang Terbongkar

Damian kehilangan kata ketika Alisha menunjukkan laman chat dengan seorang pria dari sebuah aplikasi kencan. Meski begitu, tidak menyurutkan amarah yang sudah terlanjur menguasai dirinya. Justru sebaliknya, ia semakin geram akibat menyadari kebodohan perempuan di depannya. Siapa yang mengira perempuan yang tampak polos dan belum pernah melakukan hubungan intim, justru memberikannya pada pria asing yang bersedia dibayar. 'Apa dia sudah sinting?!' bisik Damian dalam benaknya. Pria itu tak bisa memahami jalan pikiran Alisha yang dianggapnya sungguh gila. Bagaimana jadinya jika perempuan itu justru bertemu dengan pria yang diajaknya berkencan melalui dating app? Bukankah itu justru semakin berbahaya? Mengingat banyaknya orang jahat di dunia ini. Bagaimana jika perempuan itu justru berakhir tinggal namanya saja, ketika si pria asing yang ditemuinya di aplikasi kencan, ternyata seorang psikopat gila? Apa perempuan itu beruntung bertemu dirinya? Tidak juga. Karena bertemu dengan Damian
last updateLast Updated : 2023-12-05
Read more

Panggilan Tak Terduga

Harusnya, Damian menghukum Alisha begitu tahu bahwa perempuan itulah yang telah menghinanya dengan menganggap dirinya sebagai pria panggilan. Namun, saat melihat wajah pucat si perempuan, timbul perasaan tak tega dalam diri sang pria. Perlahan ia menjauhkan diri dari Alisha dan menatap perempuan itu dengan perasaan yang bahkan dirinya sendiri tak sanggup mengartikan. Hanya saja, melihat betapa pucat dan ketakutannya si perempuan menidurkan kembali monster yang hendak menguasai dirinya. Ini tak pernah terjadi pada Damian sebelumnya. Di negara yang menjadi tempat tinggalnya sebelumnya pun, ia dikenal sebagai pria berdarah dingin. Itu karena ia tak pernah pandang bulu ketika menghukum seseorang yang telah menghina dirinya. Jangankan menghina, melakukan kesalahan kecil pun, bakal membuat Damian naik pitam dan melenyapkan orang tersebut. Tidak peduli ia laki-laki ataupun perempuan. Tua, muda, anak-anak sekalipun. Bagi dirinya, orang yang telah melakukan kesalahan harus mendapatkan bal
last updateLast Updated : 2023-12-06
Read more

Insiden

Alisha baru saja hendak memasuki unit apartemennya ketika terdengar ledakan dari sisi kanan gedung apartemen meski tidak terlalu keras. Perempuan itu cukup kaget hingga menoleh ke arah sumber suara dan mendapati api sudah menjalar dari salah satu unit yang berada di lantai tiga. Tak lama kemudian, terdengar bunyi alarm tanda bahaya yang cukup memekakkan telinga. Disusul alat pemadam api otomatis yang nyalanya tak seberapa. Ia seketika panik. Alih-alih melarikan diri, ia justru bersimpuh si depan pintu unit apartemennya tanpa sanggup bergerak. Hingga seseorang dari salah satu unit di lantai yang sama keluar dengan wajah panik. Lelaki itu berhenti di hadapan Alisha ketika melihat kondisi si perempuan. "Mbak, Mbak nggak apa-apa? Ada unit yang terbakar, Mbak. "Kita mesti keluar dulu!" ucap lelaki itu sambil berjongkok di depan Alisha. Alisha tak segera mendapatkan kembali kesadarannya. Ia hampir sepenuhnya tenggelam dalam bayangan kelam ketika melihat api yang dengan cepat menyebar
last updateLast Updated : 2023-12-07
Read more

Absen!

Sejak pagi Alisha telah disibukkan dengan aktivitasnya di dapur. Akibat titah sang atasan yang mengatakan bahwa ia harus menyiapkan bekal untuk pria itu. Jadilah ia sudah sibuk sejak pagi. Sebenarnya, bisa saja Alisha mengabaikan ucapan sang atasan. Ia tak harus membuat bekal bagi pria dingin itu. Apalagi setelah insiden semalam. Lewat tengah malam, api baru berhasil dipadamkan. Beruntung tak ada kerusakan yang cukup parah pada unit hunian yang lain, hingga masih bisa ditempati dengan nyaman. Tubuh Alisha terasa lelah. Itu pun, ia tak bisa langsung tidur akibat bayangan kebakaran yang mengusik pikirannya. Namun, pagi-pagi buta ia harus terbangun ketika mengingat pesan sang atasan sebelum dirinya turun dari mobil pria itu semalam. Lebih dari itu, Alisha ingin membalas perbuatan baik tetangganya yang telah menyelamatkan dirinya semalam. Ibunya pernah mengajarkan untuk membalas perbuatan baik orang lain sekecil apa pun bantuan yang telah diberikan. Termasuk berbagi makanan. Jadi,
last updateLast Updated : 2023-12-08
Read more

Menghilang

Hingga pada hari kelima setelah permintaan Damian untuk membuatkannya bekal, pria itu tak juga terlihat di kantor. Ruangan sang pria yang biasanya tak pernah sepi dari makian, kini mendadak sunyi. Keriuhan justru terjadi di ruangan staff yang dipisahkan oleh dinding-dinding kayu di antara satu sama lain. Ada saja pembicaraan yang mereka lontarkan. Mulai dari pembicaraan sepele hingga membicarakan sang atasan yang tak juga masuk kantor setelah lima hari izin. Asumsi mereka semakin tak terkendali. Ada saja yang mereka bicarakan tentang Damian. Termasuk kemungkinan bahwa pria itu telah dibebastugaskan alias dirumahkan alias dipecat. Meski rumor itu sama sekali tak berdasar. Tetap saja kabar tentang pemecatan kepada sang direktur kreatif selalu berembus seperti angin segar. Acara makan-makan setiap kali jam istirahat pun lebih sering digelar. Berawal dari Alisha yang membawa bekal pada hari pertama untuk Damian dan berakhir di atas meja pantry akibat makanan itu tak lagi bertuan. Se
last updateLast Updated : 2023-12-08
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status