“Bagaimana jika hal yang buruk menimpa Anda, Tuan?” Benny bertanya lagi. Meski ia sudah melakukan seluruh perintah Morgan sampai detail terkecil, tetapi kekhawatiran itu masih ada dalam benaknya. Khawatir hal yang buruk mungkin benar-benar mengancam pria itu. Bibir Morgan terkatup rapat membentuk satu garis setipis kertas. Raut wajahnya terlihat serius, tetapi jauh di dalam lubuk hatinya, pria itu juga mengalami kecemasan yang sama. “Jika hal itu benar-benar terjadi,” tutur Morgan, “Maka aku akan mengandalkanmu untuk melindungi Yuna,” ucapnya. Benny tertegun. Padahal, satu-satunya orang yang terancam bahaya adalah pria itu, tetapi Morgan justru mengkhawatirkan Yuna. Hal itu membuat Benny yakin bahwa sekalipun hidup Morgan berada di ujung tanduk, ia tetap akan memprioritaskan keselamatan wanita itu. “Itu urusan besok. Kita harus fokus pada pekerjaan hari ini,” ucap Morgan lagi, kemudian kembali menatap lembaran kertas di atas mejanya. *** *** “Apa katamu?” Dimas bertany
Last Updated : 2024-03-29 Read more