Yuna tidak bisa menunjukkan sikap yang sama setelah mendengar pengakuan sekaligus tekad Morgan. Wanita itu menjadi lebih banyak diam. Bahkan saat mereka berada di dalam mobil setelah kembali ke negara mereka, suasana terasa berbeda dari biasanya. Awalnya, Yuna sempat berharap ia akan diantar sopir, bukan Morgan, dengan begitu ia tak perlu waspada sepanjang waktu. Akan tetapi, formasinya justru sama seperti sewaktu keduanya berangkat. Diam-diam, wanita itu mencuri pandang ke arah Morgan yang sibuk mengemudi. Wajah pria itu terlihat santai, tetapi serius. Dia pasti akan marah atau kecewa jika tahu siapa ia sebenarnya, pikir Yuna. “Saya antar kamu ke rumah, ‘kan?” Morgan tiba-tiba bersuara dan Yuna refleks memalingkan pandangan ke arah lain. “Tidak,” jawab Yuna, terdengar sedikit gugup, “Bisakah Anda menurunkanku di rumah sakit?” Alis Morgan mengernyit heran. Dia melirik ke arah Yuna sekilas. “Kamu masih punya waktu cuti satu hari,” jawab Morgan. Ia sengaja memberikan
Last Updated : 2024-03-09 Read more