“Berhenti,” titah Morgan. Sopir yang duduk di kursi pengemudi seketika menginjak rem dan mobil yang ditumpangi pria itu pun berhenti di sisi jalan. “Ada apa, Tuan?” Sopir mereka bertanya seraya menatap sekitar. Morgan tidak langsung menjawab. Pandangannya menatap keluar jendela. Ke arah pedagang yang menjual berbagai macam kue. Perhatian Morgan langsung tersita pada jajanan berbentuk bulat bertabur wijen. Dahulu, itu adalah jajanan kesukaan Yuna. “Tunggu di sini,” ucap Morgan, kemudian melangkah keluar. Sopir pria itu terlihat heran. Tak biasanya Morgan membeli makanan di tempat seperti ini. Terlebih, Morgan adalah pria yang jarang membeli jajanan apa pun, tetapi kini majikannya itu benar-benar menghampiri pedagang tersebut dan membelinya. “Tidak biasanya Anda membeli makanan, Tuan,” gumam sopirnya setelah Morgan kembali beranjak masuk, membawa bingkisan berisi makanan yang baru saja ia beli. “Ini bukan untuk saya,” ucap Morgan seraya tersenyum, “Ayo jalan.” Sopir itu
Last Updated : 2024-02-29 Read more