“Ada apa, Tuan?” Benny bertanya. Keduanya sudah berada di dalam lift, tetapi pria itu masih terkekeh seakan menertawakan hal yang lucu. Morgan menarik napas dan kembali menegakkan punggung, berusaha kembali menjadi dirinya yang tegas dan berwibawa. Namun, tiap kali mengingat wajah mengantuk dokter Mira, bibirnya kembali tertarik membentuk senyum tipis. “Tidak apa-apa,” jawabnya. “Omong-omong, di mana Dokter Mira belajar? Mengapa dia lebih hebat daripada dokter lainnya?” Pria itu bertanya. Benny berkedip satu kali. Sampai sekarang, Morgan belum menyadari bahwa dokter Mira tidak lain adalah Yuna, mantan istrinya. “Setahu saya, di Amerika Serikat, Tuan,” jawab Benny, tidak berbohong. Alis Morgan seketika mengernyit. Entah mengapa, ia selalu sensitif tiap seseorang menyebutkan nama negara itu. “Universitas apa?” tanyanya lagi. Benny terlihat berpikir sebelum menjawab. Satu kali ia menyebutkan namanya, ia tahu Morgan akan menjadi curiga. “Universitas Illinois, Tuan, juru
Terakhir Diperbarui : 2024-02-11 Baca selengkapnya