Home / Rumah Tangga / Pernikahan Kontrak Satu Milyar / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Pernikahan Kontrak Satu Milyar : Chapter 101 - Chapter 110

202 Chapters

Belum Berakhir

Seminggu setelah pemakanan, rumah mewah Morgan masih dirundung duka. Namun, pria melakukan yang terbaik untuk menghadirkan kenyamanan bagi Yuna. Mulai dari menemani Yuna hingga mengajaknya ke tempat-tempat baru. Berharap hal itu dapat meredakan kedukaan dalam hatinya. Yuna pun sudah lebih banyak tersenyum meski Morgan tahu jika sebagian besar adalah senyum palsu. Senyum yang terpaksa Yuna tunjukkan agar Morgan tidak khawatir. Keduanya seolah hidup dalam sandiwara. Pagi ini, Morgan panik saat terbangun dan tidak mendapati Yuna di sisinya. “Yuna?” Dia memanggil seraya mengecek kamar mandi, tetapi nihil. Kepala Morgan langsung dipenuhi pikiran buruk dan pria itu bergegas keluar kamar. Wajah tegangnya kembali melega saat menemukan Yuna tengah berkutat di dapur. Disinari cahaya matahari yang menembus dari pintu kaca menuju halaman belakang. Morgan tidak langsung bersuara. Dia bersandar pada dinding dan mengamati Yuna yang terlihat serius memasak. Setelah berhari-hari, hatinya me
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

Percaya Pada Morgan

Morgan benar-benar mengalami kecelakaan untuk kedua kalinya dan kini terbaring tidak sadarkan diri di ranjang rumah sakit. Berita itu tidak hanya mengejutkan Yuna, tetapi juga mengguncang perusahaan. Para investor nyaris menarik kembali investasi mereka karena berita yang beredar dan desas-desus yang mengatakan pemimpin perusahaan itu tidak dapat memimpin dengan benar. Ditambah, tidak ada jaminan Morgan akan pulih dari komanya. Darurat, rapat besar-besaran pun kembali diadakan. Dimas tahu itu adalah kesempatan besar baginya. Di luar dugaan, kakek mereka justru maju dan memutuskan dia sendiri yang akan menjabat sebagai pemimpin perusahaan hingga Morgan pulih. “Ini tidak masuk akal, Ayah!” Dimas memprotes setelah ruang rapat menjadi kosong, hanya menyisakan keduanya. “Sudah jelas Morgan tidak mampu kembali menjalankan perusahaan ini, bahkan tidak ada yang tahu apakah dia akan terbangun. Mengapa Ayah justru menggantikannya?” protes Morgan dengan kesal. Dia sengaja menyusun rencana d
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Jawaban Morgan

Jantung Yuna terasa tercekat. Mata Morgan benar-benar terbuka. Ini adalah momen yang telah Yuna tunggu selama berminggu-minggu. Tanpa buang waktu, Yuna bergegas menekan tombol untuk memanggil dokter. Para tenaga medis berdatangan untuk memeriksa pria itu, sementara Yuna menunggu dengan cemas. “Kesadarannya sudah benar-benar kembali. Tanda-tanda vitalnya pun baik. Nanti akan ada pengecekan intensif untuk berjaga-jaga seandainya muncul komplikasi,” tutur dokter yang memeriksa sebelum pergi. Setelah semua tenaga medis itu keluar, hanya tersisa Yuna dan Morgan di dalam ruangan. Yuna tidak dapat membendung air matanya dan langsung menghambur ke pelukan Morgan. “Akhirnya kamu sadar,” ucap Yuna dengan tulus. Dia terisak lega di bahu Morgan. Pria itu tidak menjawab. Ia hanya mengusap punggung ringkih Yuna dengan tangan besarnya. Tubuh gadis itu masih terasa hangat seperti biasanya. “Aku kira kamu akan meninggalkan aku,” ucap Yuna. Setiap malam, ia merasa takut dan berdoa. Kini
last updateLast Updated : 2024-01-27
Read more

Pria Berengsek

Kabar terakhir yang Delvin dengar adalah bahwa Morgan terbaring koma di rumah sakit. Yuna menemaninya siang dan malam. Komunikasi keduanya jarang terputus. Delvin berniat membesuk pria itu, tetapi selalu terbentur oleh jadwalnya yang padat. Hingga kini, Delvin sedikit terkejut mendapati Morgan sendiri yang mendatangi ruangannya. “Kau tahu aku sudah mengganti sekretarisku,” ucap Delvin, menerka Morgan kemari untuk melihat Yuna.Pria itu selalu menggunakan alasan yang sama, menjenguk Yuna, memastikan Yuna baik-baik saja, dan seribu satu alasan lainnya. Akan tetapi, kali ini Morgan justru menggelengkan kepala. Tatapannya terlihat dingin dan mati. Membuat Delvin langsung menyadari sesuatu telah terjadi di antara mereka. “Kau memiliki banyak kenalan pengacara, bukan?” Morgan bertanya, langsung pada inti pembicaraan mereka. Alis Delvin langsung mengernyit tajam. “Apakah kecelakaan itu mempengaruhi otakmu?” tanyanya, “Aku sudah berhenti menjadi pengacara. Jika kau membutuhkan bantuan h
last updateLast Updated : 2024-01-27
Read more

Hari Persidangan

Sidang perceraian berlangsung dua minggu kemudian. Seharusnya, orang-orang akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengurusnya. Namun, dengan firma hukum Morgan dan kuasanya, mereka bisa mendapatkan jadwal sidang lebih cepat. Seluruh anggota keluarga hadir, menjadi saksi dan duduk di barisan bangku yang berbeda. Kini, Morgan tampak dingin dalam balutan tuksedo hitam dan kemeja putih. Rambutnya tertata dan Morgan mungkin satu-satunya pria yang terlihat begitu klimis pada hari sidang perceraiannya. Seakan perpisahan itu tidak mempengaruhi hidupnya. Yuna dan Morgan duduk bersisian pada meja yang berbeda. Keduanya menghadap kepada hakim. Morgan didampingi langsung oleh Max, sementara Yuna didampingi oleh Bara di sisinya. Delvin duduk di kursi saksi, tepat di belakang Yuna dan di sisi Dewi. “Dengan ini, pengadilan menyatakan bahwa pasangan atas nama Morgan Lewis Spencer dan Yuna Almira Pramudita secara resmi telah memutus hubungan dan tidak lagi menjadi suami istri secara hukum ne
last updateLast Updated : 2024-01-28
Read more

Memulai Hidup Baru

“Nyonya Yuna mengembalikan semua uang kompensasi, Tuan.” Benny memberitahu saat ia datang ke kediaman pria itu untuk menjemputnya. Hari ini adalah hari pelantikan CEO baru yang menggantikan Morgan. Sejak awal, Benny sudah cemas Morgan akan kembali kacau seperti sebelumnya. Di luar dugaan, pria itu berhasil kembali berdiri tegak dan tengah bersiap saat Benny datang. Mendengar kabar itu, tangan Morgan yang sibuk merangkai dasi seketika berhenti. Tatapannya menjadi lebih gelap. “Biarkan saja,” ucap pria itu, “Dia tidak akan pernah mau mengambilnya meski diancam.” Benny menelan saliva dengan gugup. Sebelumnya, Morgan hancur dan kacau saat berpisah dengan Yuna. Kali ini, ia berbeda. Ia berhasil menguatkan diri dan kembali bangkit. Namun, aura dingin mati selalu terdengar dari nada suaranya, membuat siapa pun yang mendengarnya menjadi segan seketika. “Tapi, apa yang akan kita lakukan pada uangnya, Tuan?” Benny bertanya lagi. Tidak main-main, jumlah yang Morgan berikan hampir
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

Yuna Menghilang

Satu tahun kemudian …. “Selamat, Mira! Ini tahun pertama, tapi kamu sudah membuat pencapaian yang bagus,” ucap Jaceline, teman satu kampusnya. Pelajaran baru saja berakhir dan dosen mengumumkan bahwa pada ujian semester kedua ini, Yuna kembali unggul. Gadis itu mengangguk dan tersenyum. Di tempat ini, ia lebih dikenal sebagai Mira. Satu yang tidak mereka ketahui, ia bukan unggul karena jenius. Bahkan setelah satu tahun berlalu, Yuna masih sering teringat akan keluarganya hingga tidak bisa tertidur. Satu-satunya cara untuk meredam semua itu adalah dengan mengalihkan pikirannya untuk belajar. “Mira!” Mahasiswi lain datang dan menghampiri gadis itu. Berbeda dengan Mira, wanita bernama Sarah itu berada satu tingkat di atasnya. “Aku membawa buku-buku bekas belajarku di tahun pertama. Masih bagus, kamu mau meminjamnya?” tanya Sarah. Raut wajah Yuna menjadi cerah seketika. Dia mengangguk bersemangat. “Terima kasih banyak!” Yuna berseru. Buku-buku kedokteran sangat tebal dan
last updateLast Updated : 2024-01-30
Read more

Tempat Kerja Baru

“Ini adalah daftar dokter baru yang menjadi anggota rumah sakit kita mulai besok, Tuan,” ujar Benny seraya memberikan setumpuk kertas berisi CV dan ijazah yang telah ia kumpulkan. Saat itu hari sudah malam dan Morgan baru saja beristirahat di kamar hotelnya. Seharian penuh ia telah menghadiri pertemuan dengan banyak orang penting. Ia mengembuskan napas panjang dan hanya melirik saat Benny menaruh tumpukkan kertas di meja nakas. “Aku akan membacanya nanti,” ucap Morgan, tampak tidak tertarik. “Bagaimana dengan dokter itu? Yang katamu dapat menyembuhkan penyakitku?” Benny menggelengkan kepala. “Kami kesulitan mencari keberadaannya, Tuan. Menurut info, dia sudah kembali ke negara ini,” jawab Benny. “Seharusnya akan lebih mudah untuk menemukannya.” Morgan bergumam. Mata lelahnya tampak serius saat menatap pada tumpukan kertas itu. “Kau harus menemukan dia. Hanya dia satu-satunya orang yang dapat menyatukan aku dan Yuna.” *** *** “Ya ampun! Kamu benar-benar terlihat berbeda,
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more

Bertemu Mantan Suami

Semua orang berkumpul mendekati titik yang diarahkan, bersiap untuk menyambut pemimpin rumah sakit mereka. Sementara itu, Yuna justru menerjang ke arah sebaliknya. Wanita itu bergegas pergi sebelum Morgan melihatnya. Satu-satunya tempat yang aman bagi Yuna saat ini adalah toilet. Begitu masuk ke dalam salah satu bilik, Yuna langsung menggigiti kuku tangannya dengan gugup. “Mengapa harus pria itu?” gumamnya dengan resah. Tangannya gemetaran saat ia menarik ponsel dari saku jas putih khas dokter miliknya. Ia langsung menghubungi Nara. Wanita itu jelas masih tertidur, tetapi dia langsung berseru setelah Yuna menjelaskan keadaannya. “Apa!? Bagaimana bisa?” tukas wanita itu. Yuna menggigit kuku jarinya dengan gugup. Bahkan ia sendiri tidak tahu bagaimana takdir seperti ini bisa terjadi. “Apakah kau tidak mencari tahu sebelum mendaftar ke sana?” tanyanya. “Untuk apa aku mencari tahu pemimpin rumah sakitnya?” Yuna membalas. Sama sekali tidak terbesit untuk melakukan hal itu. Kini, ia
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more

Dokter Untuk Morgan

Mira. Sejak awal, Yuna tak ingin menggunakan penggalan namanya itu. Namun, keadaan dan kehadiran Morgan mendesak dirinya untuk melakukan itu. Mira adalah nama yang sering ia gunakan semasa di Illinois. Pada awalnya, ia memperkenalkan diri sebagai Yuna, tetapi salah satu teman kampusnya mulai memanggil sebagai Mira. Di luar dugaan, hal itu menyebar dengan sangat mudah hingga semua orang di kampus lebih mengenalnya sebagai Mira. Bahkan, saat Yuna menjalani residensi di salah satu rumah sakit, seluruh pegawai dan pasien memanggilnya sebagai dokter Mira. Kini, ke mana pun ia pergi, Yuna akan dipanggil menggunakan nama yang sama. Hingga Yuna hampir lupa namanya adalah Yuna. Ia kira, ia tidak akan mendengar nama itu lagi di tempat kelahirannya. Siapa sangka, keadaan justru mendesak dirinya untuk kembali menggunakan panggilan itu. Hingga Morgan tiba di ruangannya, ia masih mengiang akan dokter itu, tetapi perhatiannya langsung teralihkan saat melihat kehadiran sang ayah. Pria it
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more
PREV
1
...
910111213
...
21
DMCA.com Protection Status