“Maafkan aku, Nyonya, aku benar-benar tidak tahu mengapa hal ini bisa terjadi,” ucap Nita. Gadis itu telah tiba di sebuah restoran. Di hadapannya, sudah ada Lina yang duduk dengan gaya angkuh. Busana wanita itu terlihat modis dan mewah, tetapi raut wajahnya tampak terganggu. Oleh apalagi kalau bukan Morgan. “Kau yakin?” Lina bertanya dengan sengit. “Kau tidak mengatakan apa-apa kepada temanmu itu, bukan?” Nita menggelengkan kepala berulang kali. Wajahnya terlihat ketakutan. “Sama sekali tidak, Nyonya. Aku tidak pernah mengatakan apa pun, apalagi saat itu sedang tidak ada Nyonya Yuna. Aku hanya melakukan tugasku seperti biasa, Nyonya. Aku berani bersumpah,” ucap Nita dengan sungguh-sungguh. Matanya sudah berkaca-kaca berusaha meyakinkan Lina. Akhirnya, Lina mengembuskan napas panjang dan memejamkan mata sesaat. “Itu berarti, Morgan sudah membaca rencana kita,” ucapnya dengan tidak senang. Wajahnya terlihat terganggu. Mendengarnya, Nita menjadi pucat seketika. Matanya memb
Last Updated : 2024-01-13 Read more