Suara gemerincing lonceng yang ada di jari gadis remaja cantik itu terdengar merdu di telinga para tamu kedai. Gadis remaja cantik itu tersenyum kemudian berputar pelan bak tengah menari.Sementara itu, pria yang bersenjata golok tidak segan menebaskan senjatanya, membuat kedai seketika bergetar hampir roboh. Namun, para tamu tetap tenang, menikmati makanan dan arak mereka. Bagi mereka, ini hanyalah sebuah pertunjukan biasa."Pangeran Dari Utara, kami tidak ingin bermain-main dengan pelayanmu. Majulah hadapi kami," ujar pria yang bersenjatakan golok besar, menegur pria berdoupeng putih yang duduk di sudut.Pria yang dipanggil Pangeran Dari Utara hanya tersenyum tipis di balik doupeng yang menutupi wajahnya. "Untuk menghadapi kalian, aku tidak perlu maju. Cukup Mu Jin saja," katanya dengan tenang.Gadis remaja itu tersenyum dan berdiri tegak, lonceng di jari-jarinya berkilauan. Pria bersenjata golok menatapnya dengan pandangan tajam, dan goloknya b
Read more