Semua Bab Perjanjian Yang Tak Terlupakan: Bab 71 - Bab 80

111 Bab

Mobil Mewah Mencurigakan

Dokter keluar dari ruang operasi Yoshi, kedatangan pria dengan jas putih itu membuat Hiraya dan Ernest kompak berdiri. "Keluarga Nona Yoshi Haibara?" Tanya dokter tersebut dengan sopan. Hiraya mengangguk kecil, "Kami keluarganya Dok!"Hiraya sedikit berbohong sebab tak mungkin harus menghubungi pihak keluarga Yoshi yang sebenarnya di saat seperti ini. Lagi pula keluarga gadis itu semuanya berada di Jepang, meski dia merupakan keturunan Jepang- Korea Selatan. Tapi tak ada satu pun anggota keluarganya yang masih menetap di negeri ginseng itu. "Bagaimana keadaan Yoshi Dok?" Tanya Ernest yang sangat penasaran bercampur khawatir pada sahabat sang istri. Dokter tersebut tersenyum sekilas, mencoba meyakinkan keduanya bahwa semuanya baik-baik saja. "Operasinya lancar, peluru juga sudah berhasil dikeluarkan. Untungnya tidak mengenai organ dalam, hanya saja pasien masih belum bisa ditemui. Setelah ini pasien juga akan di pindahkan ke ruang rawat inap guna di observasi serta masa pemulihan
Baca selengkapnya

kedatangan asisten pribadi

"Ah ya, tentu saja." Itu adalah jawaban singkat tanpa arti apapun yang Hiraya berikan pada Ernest. Meski sudah bersama selama hampir enam bulan ini, tapi Hiraya benar-benar belum mampu mempercayai Ernest. Pria itu juga tak banyak bertanya setelahnya, dia hanya mengangguk samar. Di lima menit berikutnya mereka semua telah sampai di kawasan rumah Ernest dan Hiraya. Begitu turun raut wajah serius dari Joan dan Haru membuat Hiraya seketika merinding. Dia takut ada hal-hal buruk seperti tadi pagi yang terjadi. "Ernest, kami akan tetap berjaga di depan rumah. Jadi kalian tak perlu khawatir," ucap Haru dengan tegas. Sepertinya dia bodyguard itu telah membuat kesepakatan dengan Ernest tadi. Sebab biasanya ketika di rumah, Joan dan Haru akan berjaga di salah satu rumah yang berada tepat di samping rumah Hiraya dan Ernest. Tapi kali ini mereka berdua malah akan berjaga di depan rumah. "Hmm. Baiklah," jawab Ernest singkat. Kedua bodyguard itu berjaga dan bertugas sesuai apa yang dikataka
Baca selengkapnya

Dia Hiperbola!

Ernest buru-buru masuk ke dalam balkon yang ada di lantai dua. Hiraya mengikutinya dan duduk di sofa panjang ruang tengah, sementara Lee Hyun masih ada di kamar Ernest yang juga ada di lantai tersebut. Aktor 28 tahun itu juga menutup pintu balkon, membuat Hiraya mengerutkan keningnya penuh curiga. Hiraya hanya bisa melihat keberadaan Ernest yang memang ada di sana karena pintu balkon terbuat dari kaca. "Telefon dari siapa hingga dia harus bersembunyi di sana?" Tanya Hiraya dengan sinis. Gadis itu melirik tajam ke arah balkon, seolah-olah tengah melampiaskan kemarahannya pada Ernest padahal pria itu tak menyadarinya. Di sisi lain Ernest langsung menggeser tombol hijau begitu sampai di balkon rumah. Panggilan dari Seok Hyeon adalah alasannya, entah kabar apa yang akan disampaikan oleh rekannya itu. "Halo Seok Hyeon, ada apa?" Tanya Ernest mengawali panggilan. ["Ernest ada hal yang ingin aku sampaikan padamu!"] Seru Seok Hyeon dari balik sambungan telepon, dia terdengar sangat meng
Baca selengkapnya

Bukan Kau Orangnya

Hiraya akhirnya memilih untuk pergi ke rumah sakit guna mengunjungi Yoshi. Dia sudah lelah berdebat dengan Ernest. Gadis itu memang tidak cemburu, dia hanya sedang kesal kenapa Ernest membiarkan Lee Hyun kembali bekerja tanpa dihukum lebih dulu. Malah pria itu asik berbincang entah dengan siapa dibalik sambungan telepon. "Apa yang ada di otak pria itu sebenarnya?" Tanya Hiraya pada dirinya sendiri begitu dia keluar dari rumah dan hendak menuju mobil. Begitu tangannya akan menyentuh gagang pintu, matanya membulat ketika melihat ad pantulan dua orang pria bertubuh tinggi besar lengkap dengan otot tubuh yang besar-besar. "Astaga Joan, Haru!" Pekik Hiraya sambil membalikkan badan dan memegangi dadanya, dia benar-benar terkejut. Hiraya masih paranoid akibat kejadian di Sungai Han. Jantungnya masih sering berdegup tidak normal begitu melihat ada pria yang berperawakan tinggi besar dan memiliki otot-otot. "Kalian mengagetkan ku!" Sembur Hiraya lagi. "Ah maaf Nona! Kami hanya menjalank
Baca selengkapnya

Mau Terbuka

"Kau dengar itu Hiraya? Bukan kau yang bersalah dan harus meminta maaf. Jadi berhentilah bersikap seolah-olah kau pelakunya!" Tegas Yoshi yang membuat Hiraya berhambur memeluknya. "Hei hati-hati!" Seru Seok Hyeon dengan khawatir. Dia takut kalau Hiraya tak sengaja menyentuh luka tembak Yoshi yang baru tadi selesai diobati. Hiraya yang paham akan hal itu juga memelankan pergerakan. Dia tentu tidak bodoh atau lupa dengan apa yang sedang dialami Yoshi. "Aku sudah berhati-hati Seok Hyeon, tenanglah!" Setelah acara pelukan itu, Hiraya menjauhkan diri. Dia masih berdiri di samping brangkar tempat Yoshi berbaring. Sementara Seung Jo dan Seok Hyeon ada di sampingnya, dekat dengan kaki Yoshi. "Emm Seok Hyeon, sepertinya kita harus keluar. Dua perempuan ini butuh waktu untuk bicara?" Seung Jo melirik ke arah Hiraya dan Yoshi secara bergantian. Dia memahami kalau keduanya memang membutuhkan waktu dan ruang untuk berbicara antar perempuan dan juga sahabat. Seok Hyeon menyadari ada yang diin
Baca selengkapnya

Detektif Sukarela

"Ada telfon dari Ernest," ucap Hiraya setelah perbincangannya dengan Yoshi. Ditengah-tengah percakapan mereka, ponsel Hiraya berdering cukup nyaring. Buru-buru Hiraya merogohnya dari dalam saku long coat yang dia kenakan. "Angkat saja, mungkin ada yang penting kan?" Yoshi mempersilahkan. "Hmm ya, aku permisi sebentar." Hiraya mengangguk dan bangkit dari duduknya. Gadis itu keluar dari kamar rawat Yoshi, dia juga menyingkir ke tempat yang lebih tenang untuk mengangkat telfon. "Halo Ernest, ada apa?" Tanya Hiraya begitu dia berhasil menggeser tombol hijau dan panggilan berhasil terhubung setelahnya.["Apa kau masih lama di rumah sakit Hiraya?"] Tanya Ernest dari seberang sana. "Hmm sebenarnya iya, memangnya kenapa? Kau sedang tak ada jadwal kan?" Hiraya berusaha mengingat-ingat jadwal sang aktor, barang kali dia lupa. ["Iya jadwalku masih kosong hari ini, tapi ada seseorang yang datang mencari mu ke rumah."] Papar Ernest. Kening Hiraya berkerut, dia tak merasa membuat janji deng
Baca selengkapnya

Mobil Yang Sama

Hae Sun dan Lee Rang memang segera pergi dari rumah Hiraya. Mereka benar-benar tak banyak membicarakan kasus kecelakaan orang tua Hiraya. Berjaga-jaga jika Ernest datang atau tak sengaja mendengar semuanya. "Loh Hiraya, mana temanmu?" Tanya Ernest yang baru saja turun. Hiraya menoleh ke arah pria itu. "Mereka baru saja pulang," jawabnya. "Ah begitu," balas Ernest yang ikut duduk di sofa bersama Hiraya. Gadis itu lalu mengangguk, kemudian dia teringat dengan Lee Hyun yang tadi masih ada di rumah mereka saat dia pergi ke rumah sakit. "Oh ya dimana Lee Hyun?" Tanyanya yang menoleh ke sekeliling. "Dia sudah pulang, tak lama setelah kau pergi tadi." Ernest menjawabnya dengan santai. Ernest kemudian menatap Hiraya cukup dalam, tapi juga masih malu-malu. Itu membuat Hiraya bingung, tak biasanya Ernest bersikap seperti itu. "Ada apa Ernest?" Tanya Hiraya. "Begini, aku hanya ingin mengajakmu pergi sebentar besok. Apa ada waktu untuk kita bersantai sejenak?" Ernest mengutarakan maksudn
Baca selengkapnya

Rasa Penasarannya

Sepanjang perjalanan Hiraya hanya diam, dia benar-benar memperhatikan mobil yang dia kendarai ini. Berbagai pertanyaan muncul di kepalanya, kenapa bisa sangat kebetulan sekali?"Hiraya apa kau sakit? kau diam saja sejak tadi." Ernest menoleh sekilas, meski dia masih fokus dengan kemudinya. Hiraya terlonjak kaget, dia lekas menoleh dan tersenyum palsu. "Tidak kok, aku sehat!""Tapi kenapa melamun, pekerjaan kita tidak banyak hari ini." Ernest kembali bersuara, dia tak puas dengan jawaban yang Hiraya berikan. "Tidak Ernest, hanya saja mobilmu ini mengingatkan ku dengan milik seseorang." Hiraya akhirnya memberikan sedikit clue. Ernest menaikkan sebelah alisnya, "Oh di mana kau melihatnya? Mobil seperti ini kan tak hanya satu, orang-orang di Seoul juga pasti ada yang memilikinya selain aku.""Aku melihatnya di basement agensi saat pertama kali datang ke Seoul. Mobil dengan warna, jenis, dan tipe yang sama dengan milikmu. Mazda MX-5 Miata," jelas Hiraya. Ernest malah tertawa kecil men
Baca selengkapnya

Terbiasa

"Kau masih mencurigai Lee Hyun?" Tanya Ernest yang menebak dengan benar. Hiraya terkesiap, dia memang masih mencurigai Lee Hyun. Tapi rasanya tak enak hati saat tertangkap basah begini!"Apa begitu kentara ya?" Hiraya malah balik bertanya ragu-ragu. Ernest mengangguk mengiyakan, dia saat dia hendak bersuara. Pelayan yang membawa pesanan mereka datang. Hal itu membuat Ernest mengurungkan niatnya. "Ini Tuan dan Nyonya, pesanan anda." Pelayan tersebut memberikan pesanan dengan sangat sopan. "Ah ya terimakasih," balas Ernest singkat. Setelah pelayan itu pergi, barulah Ernest menatap Hiraya cukup dalam. Bahkan pria itu menggenggam tangannya dengan lembut. "Jika kau masih curiga, kau bisa bertanya lagi pada Lee Hyun." Ernest berusaha menyakinkan. "Ah tidak-tidak! Itu tidak perlu, aku tak mau menyinggung Lee Hyun hanya karena rasa curiga ku yang tidak mendasar ini." Hiraya menolak dengan cepat. Alasan yang dia berikan juga tepat. "Baiklah jika itu maumu, tapi sebenarnya apa isi flash
Baca selengkapnya

Masalah serius

"Aku....." Hiraya menggantungkan kalimatnya, dia bingung harus menjawab apa pada Ernest. Sedangkan pria itu masih saja setia menunggu jawaban yang akan keluar dari mulut istrinya. "Hmmm aku tidak tahu," jawab gadis itu pada akhirnya. Ernest paham, dia mengangguk samar dab mengusap lembut wajah Hiraya yang masih saja bersemu merah. "Tidak apa-apa jika kau masih malu, aku paham. Kita kan belum lama saling mengenal, bahkan langsung menikah jadi kau belum bisa terbiasa denganku." Anggukan kecil terlihat dari gadis didepannya, Ernest tidak mempermasalahkan itu. Mau bagaimana pun caranya dia akan berusaha untuk membuat Hiraya terbiasa dengannya. Lagi pula cinta darinya saja sudah cukup bukan untuk mereka berdua?Setelah selesai makan siang, mereka berdua memang tak pergi ke mana-mana. Keduanya langsung pergi ke salah satu gedung perkantoran yang merupakan gadung milik sutradara Dejun dan penulis Shinhwa. Mereka akan mengadakan press conference drama terbaru di sana. Di lobi kebetulan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status