All Chapters of Perjanjian Yang Tak Terlupakan: Chapter 91 - Chapter 100

111 Chapters

Bantuan Sang Direktur

Hiraya dan Ernest memang benar-benar pulang dari rumah sakit. Akan tetapi baru saja hendak pulang bersama, ponsel Hiraya berdering. Dengan setengah malas gadis itu menggeser tombol hijau di layar. "Halo ya Tuan Lee?" Tanya Hiraya pada Lee Chung Seo yang memang menghubunginya saat ini. Ernest yang duduk disampingnya, di kabin belakang mobil pun hanya menoleh sekilas. Meskipun jelas kalau pria itu mendengarkan apa yang dibicarakan Hiraya dengan asisten pribadi direktur utama Diamond Entertainment tersebut. ["Nona Hiraya, apakah kau sudah pergi jauh?"] Tanya Chung Seo, sebab dia tahu kalau Hiraya sempat berada di agensi beberapa saat lalu. Dia tak tahu saja kalau Ernest sempat masuk rumah sakit tadi. "Iya, aku dan Ernest sudah hampir sampai ke rumah kami. Ada apa?" Tanya Hiraya, dia melirik ke arah Ernest. ["Begini Nona, ada beberapa pekerjaan penting yang harus aku lakukan bersamamu. Ini berkaitan dengan beberapa job baru Ernest yang baru masuk ke pihak agensi. Aku perlu mendiskusi
Read more

Melihat Dengan Mata Kepala Sendiri

Hwang Dong Hae mengangguk, dia tersenyum senang mendengarnya. "Terimakasih kau mau koorperatif padaku," balasnya. "Ini juga berkaitan denganku Tuan Hwang. Karena itu lah aku rasa ini keputusan yang tepat," tutur Hiraya. "Kau benar, jadi ku tunggu kau kirimkan ciri-ciri pria brengsek itu!" Hwang Dong Hae tampak geram, terbukti dengan rahangnya yang mengeras. Karena merasa cukup, Hiraya hendak pamit untuk pergi menemui Chung Seo. Itulah alasan mengapa dia kembali ke agensi. "Ah Tuan! Sepertinya aku harus pergi sekarang, Tuan Lee pasti sudah menunggu.""Ya-ya, baiklah silahkan!" Setelah mendapatkan persetujuan, Hiraya membungkukkan badannya memberi hormat lalu berjalan mendekat ke ruang kerja Chung Seo. Hiraya mengetuk pintu dua kali, menunggu jawaban dari Chung Seo terlebih dahulu sebelum dia masuk. "Ya, siapa?" Suara Chung Seo terdengar dari dalam ruangan. "Ini aku Tuan Lee, Hiraya Carlisle!" Sahut Hiraya dengan lantang. "Ah ya, masuk lah Nona!" Chung Seo membalas dengan suar
Read more

Kebenaran Sahabat Masa Lalu

Ernest lekas pergi ke Daegu ketika dia dan Hiraya berpisah. Dia bersama dengan satu orang sopir dan juga empat orang bodyguard. Mereka sampai ke Daegu saat petang dan langsung masuk ke dalam rumah keluarga Yoon. "Kami akan berjaga di luar Tuan Muda," ucap salah satu bodyguardnya dan Ernest hanya mengangguk paham. Kemudian langkahnya begitu terburu-buru untuk masuk ke dalam rumah. "Aku pulang!" Seru Ernest ketika dia berhasil masuk melewati pintu utama kediaman.Tak ada siapapun yang berada di ruang tamu, hingga pria itu harus terus berjalan masuk. Masih tak ada yang keluar selain para maid. "Tuan Muda kapan anda sampai?" Tanya salah satu maid yang sudah berusia sekitar setengah abad. "Di mana ayah dan ibu?" Tanya Ernest tanpa menanggapi pertanyaan sang maid sebelumnya. "Oh Tuan dan Nyonya sedang pergi ke pemakaman Tuan Muda, mungkin sebentar lagi akan kembali." Sang maid menjelaskan dengan sopan. Alis Ernest bertautan, dia bingung. Karena ini bukan peringatan hari kematian angg
Read more

Gas Beracun

Hiraya memilih untuk turun dari mobil. Dia tak tahan jika harus mengintai di jarak yang terlalu jauh. Tindakan Hiraya ini membuat panik Joan dan Haru. "Tunggu Nona! Apa yang aku lakukan?" Joan menghentikan pergerakan Hiraya. Sementara gadis itu belum bisa membuka pintu sebab masih dikunci otomatis dari kemudi yang berada dalam kendali Joan. "Aku akan masuk ke sana, kita perlu melihat apa yang dilakukan Lee Hyun didalam sana." Hiraya menjelaskan apa yang dia inginkan. "Tapi itu akan sangat berbahaya Nona, kau akan mudah dikenali. Lee Hyun pasti akan curiga padamu," sambung Haru yang sama sekali tidak setuju. Hiraya tetap bersikeras, "Tapi kita juga tak tahu apapun jika terus berada di sini. Sedangkan Lee Hyun entah sedang apa didalam sana!"Joan menghela nafas kasar, lalu dia mengangguk pasrah. Benar-benar tak bisa berhadapan dengan Hiraya yang luar biasa keras kepala. "Baiklah baik! Kita awasi dari dekat, tapi bukan kau yang akan turun dan masuk ke sana Nona," tegas Joan yang ma
Read more

Keluarga Lee

Ernest berdiam diri beberapa saat setelah pulang dari pemakaman. Dia tengah duduk di halaman belakang rumah kedua orang tuanya. Rasa bersalah dari hati sang ayah mendadak juga bisa dia rasakan juga. "Tuan Lee Han tiada saat Lee Hyun masih kecil. Pasti keluarganya sangat kesulitan saat itu," gumamnya. Ernest bisa membayangkan bagaimana rasanya keluarga Lee saat itu. Padahal Ernest terbiasa hidup mudah secara finansial sejak kecil. Dia tak pernah merasa kekurangan, bahkan selalu ada barang bermerk yang dia miliki hanya untuk item-item tertentu. Mengingat dirinya berasal dari keluarga yang berada. "Jee Yeon, kau masih di sini?" Tanya Park Eun Ji yang baru saja keluar dari rumah dan mendapati sang anak tengah duduk sendirian. Ernest menoleh pada sang ibu, dia tersenyum ramah. "Iya, masih ingin mencari udara segar."Eun Ji duduk disebelah Ernest, dia menepuk pundak sang anak lalu berkata dengan pelan. "Kau pasti masih memikirkan masalah ayahmu dan sahabatnya, iya kan?" Tebaknya dengan
Read more

Bantuan Pria Bermarga Kang

Hiraya menggeliat pelan, lehernya terasa sangat pegal. Seluruh persendian ditubuhnya juga seperti tak berfungsi lagi. Gadis itu sangat-sangat lemah dan tidak berdaya. Kemudian indra penciumannya perlahan bisa menghirup bau obat-obatan yang cukup menyengat. Perlahan Hiraya membuka kedua matanya. Hal yang dia lihat pertama kali setelah membuka mata adalah plafon sebuah ruangan yang putih bersih. "Di mana ini?" Tanya Hiraya lirih. "Oh Nona Hiraya! Kau sudah bangun, apa ada yang sakit?" Tanya seseorang yang langsung membuat Hiraya menolehkan kepalanya ke samping. Matanya menyipit kala melihat siapa yang ada di ruangan itu selain dirinya. "Kang Seung Jo?" Hiraya memastikan penglihatannya. Benar saja Seung Jo lah yang berada di ruang rawat inap Hiraya saat ini. Pria itu lekas bangkit dari duduknya begitu mendengar suara Hiraya. Dua juga berjalan mendekati Hiraya yang masih terbaring, kemudian memencet bel yang ada di atas brangkar guna memanggil dokter dan tenaga medis lain. "Iya ini
Read more

Aktor itu Kepala Polisi

Malam itu saat Hiraya masuk ke dalam rumah dimana Lee Hyun juga masuk. Hingga pada akhirnya gadis itu terjebak di sana. Sebenarnya Seung Jo sudah mengikuti mobilnya sejak keluar dari agensi. Tiga hari sebelum itu, di kantor kepolisian tempat Kim Hae Sun dan Lee Rang bekerja. "A-apa? Jadi aktor Seung Jo itu adalah Tuan Kang kepala devisi keamanan?" Hae Sun tercengang atas fakta yang dibawa oleh Lee Rang ke ruangannya. Lee Rang yang duduk di sofa mengangguk membenarkan. "Itu benar, orang-orang memang sudah lama tahu hal ini karena memang pernah bertemu. Tuan Kang baru saja dipindahkan dari devisi sebelumnya," jelasnya. Hae Sun kemudian mengigit bibir bawahnya menahan diri. Dia benar-benar tidak habis pikir, kenapa ada aktor yang masih mau mempertahankan profesi awalnya?"Kang Seung Jo itu aktor naungan Diamond Entertainment bukan? Jelas pasti dia juga mengenal Ernest, suami klien ku dengan baik!" Lee Rang juga terperangah atas fakta ini. "Sial! Bagaimana kalau Tuan Kang tahu kita m
Read more

Kediaman keluarga Lee

Daegu, 08.00 AM KSTErnest sudah bersiap pagi itu untuk segera pergi menuju rumah Nyonya Lee yang memang masih satu kota dengan rumah orang tuanya. Pria itu sudah tidak lagi memperdulikan kondisinya yang seharusnya masih beristirahat. Dengan kondisinya kemarin yang baru saja keluar dari rumah sakit, seharusnya Ernest tidak pergi ke mana-mana. Pria itu duduk di ruang makan setelah melahap sarapannya. "Jee Yeon, kau minum obat?" Tanya Eun Ji yang memang baru saja datang ke ruang makan. Ernest memang baru saja meminum obatnya, gelas juga baru saja ditaruh diatas meja. "Iya Bu," balasnya singkat. "Kau sedang tak enak badan, apa yang terjadi padamu?" Cecar Eun Ji sambil berjalan mendekati sang anak yang masih duduk di meja makan. "Aku tidak apa-apa, hanya saja kemarin sempat kelelahan dan dehidrasi saja." Ernest menjawabnya dengan jujur. Akan tetapi senyuman cerah masih terus dia tampilkan guna meyakinkan sang ibu bahwa dia sudah baik-baik saja sekarang. "Jangan memaksakan diri jika
Read more

Hasil Penyelidikan

Ernest pulang dengan rasa kecewa yang mendalam dihatinya. Pria itu tak mampu bicara dengan baik-baik dengan Lee Aara, niat baiknya ditolak mentah-mentah. Pikirannya berkecamuk, entah apa yang akan dia katakan pada sang ayah nanti. Tapi apapun itu, Ernest bertekad akan membuat sang ayah tak merasa bersalah dan menanggung semuanya sendirian. "Bukankah apa yang terjadi di masa lalu hanya kesalahpahaman saja? Tak mungkin ayah bertanggungjawab atas kematian Tuan Lee," gumam Ernest sembari turun dari mobilnya. Pria itu berjalan dengan langkah yang pelan menuju pintu utama. Dari dalam, rupanya Yoon Jeong Hoon dan Park Eun Ji hendak keluar. Mereka berdua melihat kepulangan sang putra. "Jee Yeon, kau sudah pulang?" Sapaan hangat langsung terdengar di telinga Ernest. Sapaan itu dari sang ibu, Eun Ji dengan senyuman lebar menghampirinya. Ernest mendongakkan kepalanya, dia tersenyum hambar menanggapinya. "Iya Bu," jawabnya. "Ada apa denganmu, sepertinya kau tampak lebih terbebani?" Tanya
Read more

Pelaku Utama

Hiraya masih benar-benar tercengang atas apa yang dia ketahui. Kasus kecelakaan orang tuanya memang sudah terpecahkan, tinggal menunggu pihak kepolisian untuk menangkap sang pelaku. Hanya saja, hati Hiraya masih tidak bisa lega. Bagiamana bisa orang yang hampir setiap hari bersamanya selama di Seoul ini justru pelaku utama dari kasus tersebut?Bagaimana bisa Hiraya hidup dengan pelaku yang selama ini dia cari?"Ini tidak mungkin," gumam Hiraya lagi. Dia sudah tak tahan, air mata sudah mengalir deras di wajahnya. Lee Rang dan Hae Sun saling pandang, mereka tahu ini pasti akan sangat berat bagi Hiraya. Karena itu mereka ragu untuk mengatakannya. Tapi hasil penyelidikan dan fakta yang ada tidak boleh ditutupi. "Kalian pasti salah, Ernest bukan pelakunya!" Geram Hiraya, dia menatap nyalang ke arah dua detektif bayaran didepannya. "Kami juga berharap seperti itu Nona, tapi sayangnya semua bukti mengarah padanya." Lee Rang menjawab dengan tenang, dia berusaha agar tetap dingin meski Hir
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status