Emma lantas terbawa Emosi. Dia berteriak. Menangis dan menjerit. Tangannya mencakar-cakar wajahnya sendiri. Matanya melotot, seolah akan keluar dari rongganya.Melihat itu, Lily tertu saja panik. Dia mencoba menahan tangan Emma. Namun Emma tak mau berhenti menggerakkan tangannya. Bahkan sampai kulitnya tergores dia tetap tak berhenti. Dia lalu tertawa keras.“Emma, hentikan, Nak. Kendalikan dirimu,” kata Lily. Sekuat tenaga, dia mencoba mengendalikan Emma. Namun, tenaganya rupanya tak cukup kuat. Dia terpental dan jatuh dari atas ranjang.Lily lalu berteriak memanggil Robin. Tak berapa lama, suaminya itu pun datang. Dia bergegas mendekati Emma.“Emma, apa yang kamu lakukan, Nak?” katanya. Dia lalu memegangi tubuh Emma agar berhenti berontak.Tak ingin, Robin kewalahan, Lily bangkit. Dia juga ikut memegangi Emma. Akhirnya, anak perempuannya itu berhasil dikendalikan setelah lima menit dia dan Tony memegangi tubuhnya.“Emma, istirahatlah,” kata Lily.Emma tak menyahut. Matanya masih mel
Last Updated : 2024-01-02 Read more