Share

Teror Ghaib 112

Tanpa diduga, dalam hitungan detik Emma berteriak. Dia mengobrak-abrik seprai. Tak cukup sampai di situ, dia melempar-lempar bantal dan guling ke segala arah. Melihat itu, tentu saja Lily tak tinggal diam. Dia berusaha memegangi tangan Emma. Dengan gesit, Tony melakukan hal yang sama. Dia beruaha memegangi Emma.

Namun untuk membuat Emma berhenti tentunya tak mudah itu. gadis itu terus berontak meski telah ada Lily dan Tony yang memegangi tangannya. Gadis itu baru bisa dikendalikan saat Jake ikut memegangi kakinya. Secara bertahap tenaganya berkurang dan tubuhnya melemas.

“Maaf ya. Kalian semua jadi ikut repot,” kata Lily.

“Nggak apa-apa, Tante,” kata Jake.

***

Karena sudah mendapatkan lokasi pertemuan Emma dan Desy, Tony cs pun tak membuang-buang waktu. Keesokan harinya setelah pulang dari kampus mereka mendatangi lokasi itu. Rupanya di lokasi itu cukup sepi. Setelah berjalan sekitar limaratus meter, mereka baru menemukan kios penjual bensin eceran.

“Kayaknya mereka mampir beli bensin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status