Sophia tahu apa yang ia lakukan. Ya, walaupun Sophia sudah setengah mabuk, tapi Sophia yakin ia masih sangat sadar dan secara sadar juga, ia mencium Rafael, sebuah ciuman panjang yang penuh kerinduan. Dan entah mengapa, mencium Rafael membuat Sophia benar-benar terhanyut hingga Sophia menginginkannya terus. Malahan, Sophia yang terus mendesak Rafael dan menangkup wajah pria itu. "Sophia ...," bisik Rafael saat bibir Sophia terus mendesaknya. "Aku mau melupakan segalanya, Rafael. Aku mau melupakan segalanya," sahut Sophia dengan napas yang berbau alkohol, tapi entah mengapa aroma alkohol yang manis dan memabukkan itu membuat hasrat Rafael pun menggila. Apalagi tubuh Sophia begitu lemas dan menempel erat di tubuh Rafael, seolah pasrah dan menyerahkan dirinya. "Bawa aku ke kamar, Rafael. Bawa aku ...," bisik Sophia lagi. Rafael yang mengira Sophia sudah benar-benar mabuk pun melepaskan tautan bibir wanita itu. "Sophia, kau sudah mabuk, Sayang." "Aku tidak mabuk, Rafael. Bawa aku
Read more