Para juru rias berhasil mengubah Niken menjadi seorang putri yang cantik malam itu. Mereka merasa puas dan bangga dengan hasil karya mereka sendiri. Keempat perempuan itu mengelilingi Niken dan menatapnya dengan perasaan kagum. “Kau harus segera turun dan menemui Tuan Marais. Dia pasti akan terpukau dengan kecantikanmu, Nona.” “Yah, kau sudah memiliki kecantikan yang alami. Bahkan sebenarnya tanpa perlu banyak riasan wajah pun, hanya dengan pakaian dan model rambut yang tepat, kau sudah terlihat begitu menawan.” Niken memberanikan diri menatap wajah dan tubuhnya di depan cermin. Dia memang terlihat sangat cantik bahkan seumur hidupnya dia tak pernah merasa secantik itu. Akan tetapi, Niken sama sekali tak bahagia. Ada perasaan jijik dan muak pada dirinya sendiri. “Bukan ini yang aku inginkan!” pikir Niken. “Meskipun orang lain memandangku sebagai gadis yang sangat beruntung karena memiliki kecantikan alami, bahkan sekarang hidup di samping pria yang sangat tampan dan kaya, tapi bu
Read more