Home / Fantasi / Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat : Chapter 161 - Chapter 170

777 Chapters

161. Kedamaian kembali

Setelah lebih sebulan berlalu, keadaan kota Senlin telah kembali seperti semula. Mereka yang datang kesana dan kemari sudah seperti melupakan penyerangan iblis sebulan lalu dan Xiao Chen kali ini berada di atas atap rumah penguasa kota sambil menatap langit biru yang cerah. Saat ini kota masih di bawah kekuasaan tetua pertama dan dia saat ini berada di aula mengumpulkan seluruh keluarga penting yang pernah datang ke kota untuk memilih penguasa kota baru. Tapi Zen Yan sebagai informan memberitahu semuanya tidak cocok bahkan dia mengatakan kalau pemimpin muda tidak setuju kalau kota berada dibawah kekuasaan mereka. Kelalaian serta apa yang terjadi di kota Senlin disebabkan oleh orang-orang ini karena itulah banyak hal yang membuat pemimpin muda menolak mereka semua.“Nona Ma, masalah keluargamu yang berkhianat bisa kami lupakan. Tapi hukuman kalian akan tetap ada, apa kalian tidak masalah dengan itu?” Dia sosok yang diselamatkan oleh Zen Yan sebelumnya, paman Nona Ma serta Nona Ma asli
Read more

162. Hukuman yang pantas

Mendengar Xiao Chen menyebut Ming Yue sebagai bajingan tua hampir membuat tetua pertama tertawa, dalam benua timur ini tidak ada yang berani menyebut master sekte Heaven sebagai bajingan tua atau nenek tua seperti XIao Chen. Jika ada pun mungkin mereka pasti mati di tangan Ming Yue yang jelas-jelas tidak suka dengan sebutan tersebut. Dan hanya Xiao Chen mungkin yang dapat hidup meskipun telah menghina Ming Yue begitu parah di depannya. Xiao Chen juga tampak tidak peduli meski telah menghina Ming Yue, sekarang kekuatannya kembali disegel dan beban yang ada pada gelangnya juga bertambah karena peningkatan fisiknya. Jika sebelumnya hanya ribuan sekarang sudah entah ratusan di angka berapa Xiao Chen dapat membawanya. “Kapan kita akan bertemu dengan mereka?” Tanya Xiao Chen kepada tetua pertama.“Hm? Tampaknya sudah dua jam yang lalu, apa kita bertemu dengan mereka sekarang? Langit terasa indah bagiku sekarang!” balas tetua pertama yang membuat Xiao Chen tersenyum. Tampaknya ada satu tetu
Read more

163. Memaafkan dan menghina guru

Di saat mereka duduk, tetua pertama meletakan sebuah kristal putih di depan meja antara XIao Chen dengan kedua anggota keluarga Ma tersebut. Dengan sedikit gerakan dari tetua pertama, sebuah layar muncul menampilkan aula beserta orang-orang yang ada di aula tersebut. Disana Xiao Chen melihat sosok Ming Yue duduk dengan sikap tenang, acuh serta sangat dingin menghadap ke arah kristal di aula sekte Heaven.“Ah! Nenek tua, kamu juga bisa memasang wajah seperti itu ya? Aku berpikir kamu hanya bajingan tua yang tidak tahu malu!” Sapa Xiao Chen dengan santai tapi semua yang mendengar langsung tidak bisa duduk dengan tenang bahkan mereka yang sedang minum menyemprotkan minuman mereka keluar lagi karena terkejut dengan ucapan Xiao Chen pada Ming Yue.“Ho? Bajingan kecil, apa karena kamu jauh denganku jadi kamu berpikir aku tidak dapat melakukan apapun untukmu?” Tanya Ming Yue dengan tatapan tanpa ekspresi tapi sesaat setelah itu senyuman jahat Ming Yue muncul membuat Xiao Chen meminta maaf de
Read more

164. Datang ke kota baru

“Anak nakal! Berani sekali dia bertindak tampak memberitahu aku sedikitpun. Benar-benar membuatku sangat kesal!” Ming Yue di aula sekte sangat marah saat Xiao Chen berani melemparkan alat komunikasi keluar dan membuat sambungan terputus di antara mereka disana. Jika dia tahu masalah ini, dia sendiri saja yang pergi menghajar iblis-iblis itu tentu saja termasuk Xiao Chen yang berani memutuskan langsung dengan tidak sopan. “Bajingan, awas saja.kau kembali. Aku akan melemparkanmu ke dalam pagoda api paling bawah!” Ucapnya dengan dingin dan membuat para tetua menjadi kedinginan saat mendengar nama pagoda api di mulut Ming Yue.Para tetua yang melihat Ming Yue marah tidak mengatakan apapun, sebab mereka paham kalau sekali mereka mengganggu Ming Yue yang sedang marah. Hidup mereka bisa terancam di tangan Ming Yue yang emosinya sudah meluap-luap bahkan Tetua ketiga yang melihat tingkah Xiao Chen dan Ming Yue sebelumnya sedikit tidak berdaya karena masih saja terkejut dengan perbuatan mereka
Read more

165. Bertemu murid sekte Heaven lagi

“Aku juga tahu itu, tapi di antara generasi muda kita yang terbaik hanya ada tiga orang dan itu pun mereka hanya di ranah Tempered body tingkat lima dan empat. Aduh, benar-benar malang nasib kota kita ini! Mereka yang disini tidak peduli dengan kekuatan dan mereka hanya peduli dengan status karena itulah ketiga orang ini hanya sampai sebatas itu. Terlalu dimanja oleh orangtua mereka dan juga seenaknya di kota ini! Padahal mereka hanya bawahan dari sekte Heaven!” Yang lain juga setuju, mereka menyadari meski kota ini termasuk yang terbaik tapi di antara ketiga anak muda yang ikut dalam tes hanya dapat sebatas itu saja. Mungkin kali ini hanya akan jadi murid tukang dalam sekte, meskipun itu dianggap baik karena bisa naik menjadi murid luar tapi butuh berapa lama? Mereka harus berusaha seratus kali lebih keras dulu dan sudah pasti anak kota tidak akan ingin bekerja di bawah orang lain yang statusnya lebih rendah di luar dari dirinya. “Hei teman, apa tidak ada yang melapor mengenai masal
Read more

166. Terlalu kurang ajar

CLAANGGG……“Ma.. Maaf tuan!” Seorang pelayan wanita yang membawa makanan tidak sengaja menumpahkan makanan ke pakaian murid luar sekte tersebut. Hal itu sontak mengubah wajah dari pria yang terkena tumpahan makanan, meskipun dia bisa saja menghilangkan tumpahan makanan itu tapi suasana hatinya dalam keadaan buruk sekarang. Karena itu tanpa pikir panjang dia menampar wajah dari pelayan wanita itu dengan keras sehingga wajahnya memerah dan darah keluar dari hidung serta mulutnya. Jelas sekali tamparan itu sangat kuat bahkan sampai membuat pelayan wanita itu kesakitan setelah itu juga dia tidak berhenti, murid itu menginjak wajah sang wanita seolah melampiaskan kekesalan padanya.“Wanita jalang, kamu tidak tahu betapa susahnya membersihkan pakaian ini? Pakaian dari murid sekte Heaven itu tidak sebanding dengan nyawamu, jadi apa yang membuatmu pantas meminta maaf padaku?” Semua orang disana melihat bagaimana pelayan wanita itu di injak dan ketiga murid lain tidak peduli dengan apa yang te
Read more

167. Mereka tidak akan berani

“Hei, jika kamu adalah seorang murid sekte dalam seharusnya kamu bisa lebih memahami peraturan yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Apa begitu sulit bagimu untuk memahami peraturan sekte? Atau perlu aku mengoceh kepada sektemu dengan sikap kalian?” Kata-kata Xiao Chen tidak sedikitpun terdengar marah tapi itu penuh penghinaan baik bagi keempat murid itu maupun sekte Heaven. Disaat Xiao Chen hanya santai, mereka yang mendengar Xiao Chen berbicara seolah jantung mereka bisa lepas kapan saja. “Aku minta maaf dengan sikap juniorku, aku akan mencoba untuk memberi teguran kepada mereka. Jadi, apa itu bisa dikatakan sebagai menyelesaikan masalah?” Xiao Chen masih ingin mengatakan sesuatu tapi tampaknya wanita ini bukan karena dia tidak ingin bergerak tapi tidak bisa bergerak. Ada sedikit kecurigaan di mata Xiao Chen mengenai kelakuan murid senior ini, berpikir sedikit ia hanya membalas dengan anggukan.“Ganti sendiri yang kamu rusak! Uangku tidak ada untuk mengganti semuanya,” kata Xiao Ch
Read more

168. Ming Hongli dan Haocun

Tapi Xiao Chen punya banyak cara untuk membuat mereka merasakan sesuatu yang lebih mengerikan dari kematian. Pelayan tidak memaksa, setelah semua selesai dia membawa Xiao Chen ke kamar yang ada di lantai berbeda dari restoran. Disana Xiao Chen diberikan ruangan yang baik dan juga fasilitas bagus, sehingga membuat Xiao Chen puas dengan semua yang ada disana. Pelayan itu pergi, Xiao Chen duduk sambil menuangkan anggur ke gelas kecilnya dan tidak lama bayangan hitam muncul berlutut di depan Xiao Chen.“Salam pemimpin muda, aku Hao Zian menghadap pemimpin muda!” Ucap pria itu kepada Xiao Chen. “Ho? Kamu bukannya anggota Saudara Zen Yan? Apa yang kamu lakukan disini?” Tanya Xiao Chen cukup terkejut dapat melihat seseorang yang ia kenal dan pernah lihat saat dulu bersama dengan Zen Yan. “Itu…” sedikit ragu tapi setelah dia berpikir matang-matang, tidak ada salahnya menceritakan semua kepada Xiao Chen. Dari informasi pria di depannya, sekali lagi Xiao Chen menggelengkan kepala mendengar be
Read more

169. Tunangan?

“Aku jelas tentang kamu saudari, kamu hanya ingin membalas dendam dengan muridmu bukan? Jangan gunakan cucuku sebagai alat balas dendam mu! Aku tidak akan pernah mau menerimanya,” jelas Tetua kedua tanpa ragu menolak Ming Yue yang sudah tahu si pikirannya apa. tentu saja itu memang pikirannya tapi jujur dia serius mengenai hal tersebut, dia hanya berharap kalau tetua kedua setuju bagaimanapun Ming Yue ingin mengikat Xiao Chen dengan sekte Heaven sebisanya. Meskipun dia adalah guru Xiao Chen tapi dia yakin saat sayap anak itu tumbuh, bahkan dia tidak akan dapat mengendalikannya lagi. Karena itulah dia ingin mengikat Xiao Chen di saat masih lemah sekarang sebelum benar-benar sayapnya tumbuh. Semua tetua juga berpikiran sama setelah mendengar Ming Yue, Xiao Chen meski murid Ming Yue tapi pria itu juga anak dari keluarga Xiao. Jika nanti ia lebih memilih keluarga Xiao bagaimana? Jadi lebih baik daripada rugi atau tidak mendapatkan apapun di masa depan, lebih baik mengikatnya dengan cucu
Read more

170. Lautan spritual

Hao Zian merasa kalau Xiao Chen tidak dapat di percaya dan dia masih takut kalau Xiao Chen benar-benar berbuat sesuatu kepada nona Xi, meskipun nama keluarga nona Xi tidak sama dengan tetua kedua tapi tetap bagaimanapun dia adalah kakek dari keluarga ibu nona Xi. Serta keluarga Xiao termasuk keluarga Kuno di dunia mereka, jadi jika Xiao Chen membuat sesuatu hal yang gila akan jadi masalah untuk sekte ataupun tetua kedua nantinya. “Apa aku perlu melapor kepada tetua kedua? Tidak…Tidak…tidak… HM? Yah, mungkin aku bisa melakukan sesuatu untuk mereka. Tapi apa itu?” Pikir Hao Zian ingin membuat Xiao Chen terikat dengan cucu tetua kedua. Setelah Hao Zian pergi, Xiao Chen dengan malas berbaring di kasurnya sekarang tidak ada yang perlu dilakukan oleh dirinya di kota ini. Hanya menunggu dimulainya pertandingan tapi besok harus mendaftar dulu bagaimanapun caranya, hal paling sulit sekarang tentu adalah ranah serta fisik yang tersegel oleh gurunya. Meskipun dia punya lautan spiritual yang lua
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
78
DMCA.com Protection Status