Home / Fantasi / Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat : Chapter 171 - Chapter 180

777 Chapters

171. Dia ikut ternyata

Wanita berpakaian merah tentu sadar akan semua keluhan dari saudara juniornya, tapi kali ini dia tidak dapat mundur begitu saja. Apalagi ini adalah tugas dari kakek serta para tetua sekte Heaven sendiri, dia telah besar di sekte sejak ayahnya menjadi keluarga Xi dan dia tidak terima kalau harus hidup di bawah tekanan rumah. Karena itulah kakeknya membawa dia ke sekte Heaven untuk bebas melakukan apapun yang dia mau disini. Dan untuk berterima kasih kepada kakek serta sekte tentu dia harus melakukan yang terbaik meski sadar hasilnya akan mengecewakan dia pada akhirnya. Berpikir mengenai generasi muda, dia ingat kakek pernah bilang sebelum dia pergi dulu kalau ada seorang laki-laki yang akan di jodohkan dengannya. Tentu kakek tidak memaksa dia untuk menikah dengan pria itu tapi kakeknya meminta dia untuk mencoba dekat lalu menilai apa cocok untuk dirinya sendiri atau tidak? Jika dia tidak suka, dia bisa memutuskan pertunangan ini sendiri bahkan master sekte tidak akan menolak meski dia
Read more

172. Sangat lemah

Di arena, semua peserta sudah berkelompok dan Xiao Chen ada di arena ke dua puluh. Kebetulan karena ia mendapatkan nomor dua menjadikan ia harus bertarung di ronde pertama kali, tapi ada perasaan kalau ini bukan karena sesuatu kebetulan saat melihat lawannya. Lawan Xiao Chen berasal dari kediaman penguasa kota dan anehnya meski beberapa orang merasa pria ini kuat tapi bagi Xiao Chen bahkan tidak cukup untuk membuat Xiao Chen mengeluarkan tenaga mengalahkannya. “Hei, pergilah turun dari arena ini dan aku akan melepaskanmu. Tapi jika kamu tidak mau turun mungkin kamu bisa terluka loh! Aku berada di ranah tempered body tingkat ke tujuh sedangkan kamu hanya tingkat kelima. Sadar dirilah bocah!” Ucapnya dengan nada sombong menatap Xiao Chen yang dia rasa sangat lemah bahkan sampai membuatnya tidak berniat untuk melawan orang lemah seperti Xiao Chen.“Uwahhhhh! Merepotkan sekali!” Ucap Xiao Chen dengan nada malas menatap pemuda di depannya. Kenapa bisa ada orang seperti ini di dalam pemili
Read more

173. Anak muda yang lemah di kota

Xiao Chen yang turun dari arena tidak lagi perlu bertanding sebab semifinal akan diadakan besok. Dan kali ini tanpa berpikir ia kembali ke penginapan dengan wajah santai, bahkan penguasa kota serta murid luar sudah sangat marah tapi karena ini acara besar dia berusaha untuk menahan dirinya. Hanya Xi Xier yang tidak marah ataupun kesal karena ucapan Xiao Chen, sebab apa yang dilakukan Xiao Chen sangat menarik. “Bagaimana bisa seorang di ranah itu pada tingkat kelima dapat mengalahkan lawannya dengan sangat mudah?” Ini bahkan lebih daripada apa yang dia bayangkan pada Xiao Chen sebelumnya.Matanya sangat bersemangat saat memikirkan Xiao Chen seolah mendapat satu orang yang dapat menghilangkan malunya nanti saat sampai di sekte, gadis yang bersama dengan Xi Xier juga berpikir sama setelah Xiao Chen pergi. Dia merasa kalau memang pemuda seperti Xiao Chen layak untuk di bawa ke sekte apalagi dengan kemampuannya melampaui tingkat kultivasi yang dia miliki sekarang cukup membuatnya unggul.
Read more

174. Mencuri penguasa kota

“Hao Zian, apa kamu sudah melapor ke sekte mengenai pemilihan murid baru? Apa ada jawaban dari sekte sekarang?” Xiao Chen bertanya seperti itu karena meminta Hao Zian melapor mengenai penguasa kota yang korup ini. Dan jika sekte berencana untuk mengganti penguasa kota atau tidak sekarang? “Kata tetua pertama yang mengurus masalah luar sekte, dia ingin mempertahankan penguasa kota sampai akhir pemilihan murid baru dan setelah itu dia berencana menggantinya serta menangkap penguasa kota!” Jawab Hao Zian sesuai dengan balasan dari tetua pertama padanya. Tampaknya tetua pertama tidak menginformasikan kepada master sekte sebab masalah ini termasuk masalah yang kecil dan dia bisa menyelesaikan masalah ini sendiri.Xiao Chen paham kalau sekte sekarang sedang sibuk, dan karena itu juga membuat Xiao Chen sangat senang untuk melakukan semua dengan bebas. “Pemimpin muda, apa ini harus? Apa kamu yakin kalau sekte tidak akan marah jika tahu kita yang mencurinya?” Tanya Hao Zian merasa rencana Xi
Read more

175. Memancing dan menemukan

Kehebohan yang terjadi di kediaman penguasa kota tentu membuat semua orang di sekitarnya langsung bangun dari istirahat mereka. Bahkan penguasa kota juga ikut untuk melihat apa benar ada penyusup di halaman kosong tempat dia sering berada. Dan saat sampai disana, wajahnya terlihat sangat pucat bahkan jantungnya tidak seperti biasa seolah dia takut sesuatu yang tersimpan disana ketahuan oleh orang lain. Dia bertanya dengan serius kepada para penjaga apakah orang itu muncul disini dan menemukan sesuatu atau tidak? Para penjaga yang sebelumnya melihat bilang kalau kedua sosok itu tidak lama di tempat itu sebab mereka sudah ketahuan duluan. Meskipun begitu yang dia lihat keduanya tampak sedang mencari sesuatu di halaman jadi karena itulah dia dapat mencegah hal buruk terjadi di kediaman tuan kota.“Bagus! Sekarang kalian cari keduanya di sekitar rumah, kemungkinan kalau Mereka tidak lari terlalu jauh!” ucap tuan kota masih berharap kalau dapat menemukan Xiao Chen dan Hao Zian. Semua penja
Read more

176. Xi Xier yang cantik

Xiao Chen terkejut mendengar suara wanita dari belakangnya, saat ia berbalik badan sosok cantik terpampang di depan Xiao Chen. Kecantikan itu tidak kalah dengan Xue Qiuyue, jadi Xiao Chen sedikit terpana saat melihatnya dan baru sadar kalau saat ini ia sedang menjadi pencuri. Segera tanpa menunggu apa lagi, ia melempar sebuah bola hitam yang meledak di depan mata wanita tersebut. Saat bola itu meledak, asap menyebar ke arah wajah wanita cantik itu yang terkejut dan gagal untuk melakukan refleknya.“Siapa kamu? Apa yang kamu lakukan? Eh!” Tiba-tiba dia merasakan kalau tubuhnya tidak dapat melepaskan qi, bahkan aura serta suaranya terdengar kecil seolah ada sesuatu yang membatasi dirinya.Xiao Chen tersenyum melihat itu, segera ia berpindah di belakang wanita tersebut dengan belati tepat di leher wanita itu. Wanita cantik yang sekarang di todong dengan belati oleh Xiao Chen merasakan ancaman dan ingin melawan tapi qi dan kekuatan yang dia miliki tidak bisa digunakan. Dia hanya dapat men
Read more

177. Pria yang jelek

Di malam itu, Xi Xier benar-benar tidak bergerak dari tempat tidurnya bahkan dia hanya berbaring dengan mata berkaca-kaca memikirkan yang terjadi padanya. Bagaimana bisa dia disentuh oleh pria yang bahkan tidak jelas itu? Wajahnya saja dia tidak bisa melihatnya dengan jelas, entah karena efek dari Pill yang dilemparkan ke arahnya atau memang pria itu menggunakan sesuatu untuk menutupi kehadirannya. Tangannya gemetar, gemetar karena marah dan ingin membunuh pria tersebut tapi dia tidak tahu dimana harus mencarinya sekarang? Tok…tok..tok..“Senior, sudah waktunya! Apa anda tidak ikut dengan kami?” Tanya junior Xi Xier yang saat ini sudah berada di luar untuk menjemputnya. “Tunggu sebentar!” Xi Xier kembali bersikap normal, dia mengganti dan Merapikan dirinya. Menggunakan cadar yang sudah di pasang jimat agar tidak terlihat oleh orang lain, membuat Xi Xier lebih tenang karena tidak akan ada yang bisa melihat bagaimana ekspresinya sekarang setelah semalaman termenung karena masalah mala
Read more

178. Menghina pria jelek

“Tampan tidak berita juga tidak ada gunanya!” Sahut Xi Xier dengan nada marah sehingga membuat gadis muda itu langsung terdiam tidak berani bicara lagi. Murid pria yang ada di samping Xi Xier agak berkeringat, bagaimanapun sifat Xi Xier sekarang agak berbeda dari biasanya bahkan dia dapat sadar kalau Xi Xier sedang marah. Jika dia ikut berbicara juga mungkin akan di tampar oleh Xi Xier di tempat tanpa ragu, karena itulah dia banyak diam daripada berbicara. “Huf.. Saudari junior, lebih baik jangan bicara dulu. Saudari Xi sedang marah sekarang, jika kamu terus berbicara mungkin tidak ada hal baik bagi kita berdua!” Ucap Pria itu kepada gadis muda di samping kanan Xi Xier melalui telepati. Mendengar peringatan seperti itu tentu membuatnya tidak berbicara lagi, bagaimana mungkin dia tidak paham maksud dari saudaranya tersebut? “Ada apa dengan kakak Xi? Kemarin dia masih baik-baik saja tapi kenapa sekarang dia malah bersikap aneh?” Pikirnya tidak tahu apa yang terjadi pada Xi Xier, padah
Read more

179. Pertandingan yang telah di atur

“Bajingan yang hanya suka bermain dengan kejam,” Xiao Chen dapat merasakan kalau wasit di beberapa arena bermain curang. Mereka membantu orang-orang dari keluarga besar untuk bisa menang sehingga yang bukan dari kelompok mereka kalah. Melihat itu, Xiao Chen menatap marah ke penguasa kota sekaligus bingung dengan Xi Xier serta dua murid lainnya. Seharusnya mereka dapat melihat sendiri kalau ada yang bermain curang disini tapi seolah mereka tidak melihatnya dan hanya tersenyum tanpa sedikitpun merasa ada kecurangan di dalamnya. Xiao Chen benar-benar membenci orang-orang seperti itu, hanya mengandalkan kemampuan orang lain dan kecurangan. Itu benar-benar omong kosong yang Xiao Chen bahkan tidak dapat menerimanya sampai sekarang, jika ada orang-orang seperti ini disini benar-benar sampah yang tidak dapat ditolong lagi. Jadi tidak mungkin seharusnya anak-anak ini masuk ke sekte dengan kemampuan mereka yang bahkan tidak termasuk tinggi itu. Di dalam bayangan Hao Zian juga melihat kecurang
Read more

180. Menghajar di dalam gelap

“Kau masih berani sombong di depan kami. Tampaknya memang benar kalau belum merasakan sendiri orang itu tidak akan sadar betapa rendahnya dia!” Sahut pria muda yang lain tanpa sedikit pun takut dengan Xiao Chen. Dia merasa kalau sekarang tidak mungkin bagi Xiao Chen dapat menang di saat mereka berenam telah mengepungnya dan dengan bantuan senjata ajaib di tangan mereka semakin meningkat rasa percaya diri mereka sekarang. Xiao Chen menghela nafas, menatap ke arah podium ia melihat jelas tatapan dari penguasa kota yang sangat senang mempersulitnya. Padahal Xiao Chen tidak membuat masalah selama di kota tapi tampaknya penguasa kota merasa dirinya sangat mengganggu dan telah membuat malu dia dalam bentuk rasa malu dari keponakan sendiri. Xiao Chen menatap tajam ke enam anak muda yang mengelilinginya, dari ke enam pemuda ini Xiao Chen dapat melihat jelas kalau mereka adalah anak-anak dari kepala keluarga enam keluarga di kota Zuu. Mereka juga sepertinya diberi kesempatan oleh murid luar d
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
78
DMCA.com Protection Status