Home / Fantasi / Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat : Chapter 191 - Chapter 200

777 Chapters

191. Perubahan yang tidak di rencanakan

“Iya! Aku tidak pernah menyangka kalau bakat bawaanku berada di tingkat tinggi kelas rendah. Meskipun hanya di kelas rendah, kata para senior sekte Heaven itu tetap bakat yang hebat. Karena itulah aku ikut ke sekte, terima kasih saudara Chen!” Ucap pelayan wanita yang dulu pernah diselamatkan oleh Xiao Chen. Dia mengikuti tes yang tidak perlu bertarung dari sekte heaven sehingga dia benar-benar lolos tiga dari tes sekte yang membuatnya langsung dapat menjadi murid disana. “Itu bagus! Nah, kalau kalian berdua bagaimana? Apa karena keistimewaan yang kalian miliki?” Xiao Chen melihat dua anak muda dimana satu wanita dan pria yang menatapnya dengan canggung. Keduanya berhasil menjadi murid karena memiliki hal spesial, satu memiliki fisik yang kuat dan si wanita karena bakatnya yang dapat memahami teknik dari sekte membuat itu menjadi nilai tambah baginya. Sehingga sekte memutuskan membawa si wanita ke sekte tanpa ragu, dan untuk masalah karena dia mempelajari teknik sekte. Tidak ada huku
Read more

192. Di cegat dan melanggar

“Jangan-jangan, aku mohon padamu untuk tidak melakukan itu! Aku masih bisa membawa mereka melalui jalur belakang atas namaku. Hanya ada lima orang yang aku bawa sekarang, memasukan mereka pada salah satu puncak tidak akan jadi masalah untukku dengan izin khusus! Aku akan mencoba menyelesaikannya dengan damai jadi jangan lakukan omong kosong di depanku!” sahut tetua kedua langsung menghentikan pikiran jauh Xiao Chen mengenai membuat masalah.“Tch!” Xiao Chen dengan kesal menoleh ke arah lain, ada harapan baginya untuk memukul murid-murid baru yang bahkan belum pasti menjadi murid tapi telah bertingkah sangat sombong. Tetua Kedua menepuk kepalanya dengan perasaan yang bermasalah, dia tampaknya harus berbicara dengan master sekte mengenai yang terjadi. Tapi murid pria dengan sopan mengatakan kalau master sekte tidak berdaya dan hanya dapat membiarkan para murid ini mengikuti tes sesuai instruksi tetua pertama. Tetua kedua yang mendengarnya mencoba untuk berbicara kepada master sekte tap
Read more

193. Tangga langit

“Murid baru yang tidak berguna lebih baik kita buang, jika mereka hanya masuk untuk nama saja aku lebih memilih membuang mereka daripada nanti membuat suasana sekte menjadi lebih buruk. Dan apa kamu tidak sia-sia membuang sumber daya yang kita punya hanya untuk para sampah?” Setiap jawaban Xiao Chen tentu menjadi sulit untuk di bantah oleh Xi Xier apalagi mengenai sumber daya manusia yang baru saja dikatakan oleh Xiao Chen sendiri. Jika memang mereka memilih lebih banyak murid tentu sumber daya akan lebih banyak keluar dan juga dari kata-kata Xiao Chen memperjelas kalau lebih baik menerima sedikit murid daripada menerima banyak murid yang tidak berguna dan membuang sumber daya kepada mereka. “Kamu benar-benar tidak mau mengalah denganku bukan?” Tanya Xi Xier merasa sedikit kesal karena selalu di tentang Xiao Chen meski itu benar. Dia merasa seolah Xiao Chen ini benar-benar bukan tipe pria yang mau memberikan wajah kepada seorang wanita sepertinya. Dan dia merasa tidak punya harga dir
Read more

194. Ingin melakukan sesuatu

“Terus, bajingan yang berani melihatku itu… Apa dia tidak masalah dengan itu? Ciumanku telah diambil oleh pria lain yang tidak memiliki hubungan denganku!” Ucapnya memikirkan bagaimana ciuman pertama yang dia punya diambil oleh pria lain yang tidak punya hubungan bahkan dia sendiri tidak tahu siapa pria tersebut.“Baiklah, jika kalian sudah siap maka kalian bisa naik untuk melakukan tes nya!” Ucap Murid yang menjadi petugas pengawas dalam seleksi tersebut. Semua murid yang bermusuhan dengan anggota Xiao Chen tersenyum melihat kelompok Xiao Chen yang merasa tidak percaya diri itu. “Para bajingan yang menggunakan jalur belakang untuk masuk, tidak mungkin dapat menjadi murid dalam atau luar dengan mengikuti tes seperti ini. Hehehe, kalian hanya sampah!” Ucap seorang pria dengan tatapan sombong menatap ke arah Xiao Chen. Tapi dari Xiao Chen sendiri tidak punya masalah dengan ejekan orang-orang ini, ia malah semakin bersemangat saat melihat ada yang menghinanya sebab dengan begitu ada ala
Read more

195. Penyeslaan yang tidak ada artinya

“Hehehe, aku? Tentu saja aku ingin membuat kalian turun tapi tampaknya ini terlalu rendah jadi..” Xiao Chen mengangkat satu kakinya ke anak tangga ke sebelas tapi wajah kedua anak muda itu berubah ketakutans aat melihat Xiao Chen melakukan hal itu. Mereka berteriak untuk jangan dan memohon agar dilepaskan karena mereka yakin tidak akan dapat menahan tekanan di anak tangga kesebelas. “Hehehe, apa yang ingin kalian katakan?” Tanya Xiao Chen sambil tersenyum tapi di bawah baik tetua kedua maupun Xi Xier tidak berwajah sebaik Xiao Chen. “Bajingan ini benar-benar keterlaluan yah? Apa dia benar-benar akan menjatuhkan mereka?” Tanya tetua agung melihat semua yang dilakukan Xiao Chen dari sisi aula dengan tampilan seperti layar. Siapa yang mau menjawabnya? Mereka saja tidak bisa mencegah tetua agung untuk bertindak dan tetua agung sendiri tidak mau mendengarkan perkataan mereka. Bahkan Ming Yue hanya duduk diam sambil menatap Xiao Chen dengan wajah santai, dia sudah mengetahui kalau boca
Read more

196. Kenapa?

Dengan cara yang agak kejam xiao Chen membuat kedua anak muda itu tidak lagi berani berdiri di hadapan Xiao Chen. TIdak hanya itu saja, dia dapat melihat mental kedua anak muda ini sudah sangat hancur yang membuat tetua kedua menjadi harus membuat murid sekte membawa keduanya untuk mengembalikan kondisi mental mereka. Kedua murid penjaga yang tadi di tanya Xiao Chen menjadi pucat karena melihat bagaimana cara Xiao Chen bertindak, jelas kalau pertanyaan Xiao Chen tadi untuk mengetahui tindakannya dilarang atau tidak di tes tangga langit. Dan karena tidak dilarang, Xiao Chen menjadi dapat melakukan semua yang dia inginkan pada tangga langit, berpikir itu akan berakhir dengan dua murid saja saat mereka melihat lagi ke langga langit hal yang mengejutkan terjadi. Xiao Chen membawa murid ranah Yuan qi di tangga tangga dua puluh naik ke lantai dua puluh dua sehingga anak itu mengeluarkan darah di seluruh lubang yang ada pada tubuhnya. Bahkan mereka melihat sendiri Xiao Chen tidak berbelas ka
Read more

197. Hal gila yang lain

“Kalian tidak protes saat orang-orangku tadi datang bukan? Bahkan kalian terlihat hanya menatap kami dan berbalik menaiki tangga dengan wajah santai. Jadi untuk apa aku mengganggu kalian yang berpikiran lebih terbuka daripada anak-anak yang berpikiran sempit dan hanya tahu bersikap sombong itu?” Sahut Xiao Chen sambil tersenyum lalu meninggalkan keduanya dengan segudang pertanyaan yang masih membuat mereka tidak mengerti dengan sifat Xiao Chen tersebut. Xiao Chen yang melangkah ke anak tangga dua puluh sembilan melihat seorang pria yang tampak fokus mencoba menginjakan kaki di tangga ketigapuluh. Tapi nafasnya sudah tidak teratur serta wajahnya terlihat pucat, jelas dia memaksakan diri untuk mencoba naik ke anak tangga tigapuluh sebab itu adalah batas bagi seseorang masuk menjadi murid dalam. “Apa kamu tidak ingin menyerah kawan?” Tanya Xiao Chen menatap pria yang tampak bernafas susah tersebut.“Aku… Haa…Haaa.. Aku tidak bisa menyerah disini! Aku harus bisa naik dan menjadi murid da
Read more

198. Halusinasi?

“Dia akan lebih menggila jika kamu tidak melepaskan segelnya jadi daripada membuat masalah lepaskan saja segel anak ini untuk sekarang dan lihat apa yang ingin dilakukan olehnya!” Balas tetua agung tanpa menunggu Ming Yue menjawabnya, entah karena apa dia merasakan Xiao Chen ingin mencoba sesuatu yang sudah lama tidak dilihat olehnya. Apa yang dikatakan oleh tetua agung benar adanya, jika dia tidak melepaskan segel Xiao Chen mungkin bocah itu akan jadi gila dan melakukan sesuatu hal yang lebih dari saat melepaskan segelnya. Dan juga, dia percaya dengan mata tetua agung dalam melihat seseorang karena itulah dia tidak lagi ragu untuk melepaskan segel Xiao Chen. Tapi sebelum itu dia menginformasikan kepada seluruh murid untuk tidak ada yang mendekat ke anak tangga langit, siapapun yang kesana kecuali orang bertugas akan dihukum sesuai aturan sekte. Dia berencana untuk membiarkan anak-anak lain pergi dari sana tapi tetua agung ingin membiarkan mereka disana untuk melihat sendiri bagaiman
Read more

199. Perhatian tetua agung

“Bukan begitu, jangan waspada padaku. Aku tidak masalah asal anak ini selama itu benar-benar dari saudara Qin. Hanya saja, aku merasa kalau teknik kultivasi yang dipelajari oleh dia agak berbeda dari keluarga Xiao. Aku pernah bertemu dengan keluarga Xiao tapi tidak ada yang menggunakan teknik sama dengan bocah nakal ini! Hanya itu saja,” jelas tetua agung kenapa dia bertanya kepada Ming Yue mengenai Xiao Chen. Dia merasa ada sesuatu di dalam diri Xiao Chen yang berbeda dengan anak-anak maupun anggota keluarga Xiao lainnya. Terlebih tubuh Xiao Chen yang dia lihat benar-benar berbeda dan sangat misterius.Ming Yue mengerutkan keningnya, sebab dia tidak tahu pasti teknik apa yang sedang dipelajari oleh Xiao Chen. Dia hanya mengharapkan beberapa teknik berpedang kepada Xiao Chen yang termasuk teknik sekte mereka. Untuk teknik kultivasi sendiri, dia yakin itu berasal dari keluarga Xiao sebab dari aura Xiao Chen semenjak bisa berkultivasi tidak ada tanda-tanda dari teknik kultivasi dari sek
Read more

200. Ming Yue terkejut

Tiba-tiba wajah tetua agung berubah saat melihat lagi ke layar dimana Xiao Chen ingin melangkah ke anak tangga lima puluh satu tapi tampak ada sesuatu yang menghalanginya. Sehingga tidak dapat melangkah lebih jauh lagi, bahkan mereka melihat langsung bagaimana Xiao Chen terpukul mundur dan mengeluarkan darah baik dari hidup, mulut serta telinganya. Wajahnya juga sangat pucat seolah ada seseorang yang menyerangnya tapi mereka jelas sadar kalau tidak ada yang menyerang Xiao Chen disana. “Apa yang terjadi pada anak ini?” Tanya master puncak mawar yang seorang wanita. “Dorongan? Apa karena kultivasinya hanya di ranah golden core sehingga tidak di porbelahkan naik lagi?” Tanya tetua pertama pada dirinya sendiri tapi suaranya terdengar di seluruh aula. “Kemungkinan, tapi setahuku tidak ada penghalang seperti itu selama ini di tangga langit. Mereka yang tidak tahan hanya akan di lempar ke bawah atau di tekan habis-habisan oleh tangga langit. Tapi ini… Seolah seseorang tidak mengizinkan an
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
78
DMCA.com Protection Status