Rizal langsung bangun dan merapikan penampilannya. Kemudian, melihat Via yang belum sadarkan diri. Pria itu bingung, siapa yang menarik tangannya tadi."Kenapa Bapak peluk Via? Mau ngambil kesempatan ya?" tuduh Yulia."Tadi saya tersandung saat mau pergi!" sahut Rizal ketus dan dia pergi dari sana.Sebab, tidak ingin semua anak muridnya berpikir yang bukan-bukan. Pada saat itu juga Via membuka kedua matanya. Ya, walaupun sebenarnya dia sudah sadar sejak bidan datang tadi."Via, elo kenapa?" tanya Yulia cemas."Kami cemas tau," tambah temannya yang lain."Gak tau deh, seperti biasa. Kalau lagi datang bulan pasti pusing liat darah," sahut Via lemas.Mereka semua bertanya-tanya kenapa Rizal sangat baik pada Via, dan gadis itu juga tidak tahu. Sebab, ia merasa kalau sang guru memiliki rasa yang sama seperti ia rasakan.Bel berbunyi, semua anak murid masuk ke dalam kelas. Sedangkan Via, masih di UKS, sebab kepalanya masih terasa pusing."Rasanya bisa memeluk baju Rizal, aku sangat bahagia,
Baca selengkapnya