Semua Bab Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi: Bab 681 - Bab 690

815 Bab

Bab 681 Aku Pertimbangkan Dulu

Kayla hanya mendengus, lalu masuk ke kamar mandi. "Mungkin ingatanmu yang sekarang ini tak sebaik seekor ikan. Memangnya kenapa kalau kamu ingat? Mungkin saja besok kamu akan lupa."Theo mengikuti Kayla dengan sedih. "Aku ingat, bukan hanya ingat di dalam otak, juga kucatat di buku harian. Bukankah kamu bilang kamu di ...."Tangan Kayla berhenti melakukan sesuatu, lalu menoleh untuk melihat Theo. "Buku harian?""..." Ketika Theo menyadari dirinya salah bicara, dia tidak melanjutkannya lagi. "Kayla, aku pertimbangkan dulu, kamu juga beri aku waktu, aku akan segera memberimu jawaban."Kayla tak menjawab, jadi tak tahu dia setuju atau tidak.Selesai mandi, mereka berdua turun. Kayla melihat sarapan sudah dihidangkan di meja dan semua ini makanan kesukaannya, tapi karena percakapan tidak menyenangkan tadi membuat suasana menjadi tenang.Theo sambil makan sambil melihat Kayla, sedangkan Kayla hanya memegang sendoknya tanpa melihatnya. Theo pun mengerutkan bibirnya. "Kayla ...."Suara Kayla
Baca selengkapnya

Bab 682 Paruh Kedua Video

Setelah Theo mengantar Kayla ke tempat Bella, dia menerima telepon dari Parlin. "Pak Theo, orang itu sudah ketemu."Theo memarkir mobilnya di pinggir jalan dan menekan alisnya. "Aku akan mengirimkan lokasinya kepadamu, jemput aku."Saat Parlin tiba, Theo sudah duduk di kursi belakang dalam kondisi tertidur. Mobil dan AC masih menyala. "Pak Theo?""Jalankan mobilnya." Pria itu tidak banyak bicara.Tempat parkir bawah tanah di mal.Mobil telah diparkir di sini selama beberapa saat, tetapi Theo di kursi belakang tetap menutup matanya dan tidak berniat keluar dari mobil, juga tidak berbicara. Parlin tidak berani mengganggunya, apalagi mengambil keputusan sendiri. Dia hanya bisa melihat ke atas kaca spion dari waktu ke waktu.Parlin tidak tahu apakah Theo tertidur atau sakit kepala hingga tidak bisa membuka matanya, dia tidak bisa membedakan apa pun hanya dari wajahnya.Coba lihat ....Coba lihat lagi ....Akan tetapi, Theo yang awalnya tanpa ekspresi tiba-tiba mengerutkan kening dan napasn
Baca selengkapnya

Bab 683 Dia Pergi ke Rumah Sakit Sendirian

Theo meletakkan ponselnya dan menjawab dengan samar, "Mungkin."Meski videonya tidak terlalu jelas karena cahaya, aksi Giselle masih terlihat jelas. Bertahan hidup adalah naluri, tetapi dia mampu menekan naluri tersebut dengan paksa dan menenggelamkan dirinya di kolam renang dengan kedalaman 1,5 meter.Kayla teringat apa yang Giselle katakan malam itu. "Sepertinya orang itu telah menangkap gadis itu dan menggunakannya sebagai sandra untuk memeras Giselle. Mungkin Giselle ...."Sebelum Kayla bisa menyelesaikan kata-katanya, Theo mengulurkan tangan dan menutup mulutnya. "Menyelidiki kasus ini dan menyelamatkan para sandera adalah urusan polisi. Kita akan menyerahkan video itu ke kantor polisi untuk menghapus kecurigaan terhadapmu dan itulah akhir dari masalah ini."Sedangkan untuk masalah Adam, Kayla tidak perlu mengkhawatirkannya.Kayla digendong di bahu pria itu, lalu dia menoleh ke Bella dan berkata, "Aku akan pergi ke kantor polisi dulu dan kembali lagi nanti."Dia dan Bella membuat
Baca selengkapnya

Bab 684 Aku Akan Melakukannya dengan Lebih Lembut

Kayla menatap Theo dengan tidak percaya dan memperingatkan, "Kalau kamu berbohong padaku lagi, cincin pertunangan ini akan berubah menjadi cincin perpisahan."Theo sudah kehilangan celana dalamnya, jadi tidak ada gunanya menyembunyikannya lagi. Theo mengangkat tangannya dan mengusap bagian atas rambut Kayla. "Aku nggak akan berbohong padamu kali ini, tapi mungkin kamu nggak bisa mengerti isi laporan pemeriksaan itu.""Kamu nggak perlu khawatir, nggak ada alasan. Cepat ambil laporannya."Saat Theo turun dengan laporannya, Kayla sedang memasak di dapur. Dia mengenakan celemek polos, rambutnya diikat ke belakang kepalanya dengan jepit dan ada potongan rambut berserakan di pelipisnya. Cahaya kuning yang hangat menyinari tubuhnya dan telinganya yang tipis agak hangat karena cahaya, bahkan lapisan bulu halus yang dangkal di atasnya bisa terlihat dengan jelas.Adegan ini hangat dan penuh nostalgia. Vila Aeris yang besar selalu sepi, tetapi kini tiba-tiba terasa seperti rumah sendiri.Theo ber
Baca selengkapnya

Bab 685 Menandatangani Perjanjian Perceraian

Di dapur, sayuran yang sudah dipotong setengah masih diletakkan di talenan dan pakaian Kayla serta Theo berserakan di lantai. Dia mengangkat tangan untuk menutupi wajahnya, tidak bisa melihat tempat ini lagi.Kayla membungkuk dan mengambil pakaian di lantai satu per satu. Tangannya berhenti saat mengambil jas Theo.Jasnya agak berat dengan barang-barang di dalamnya.Kayla meraba sakunya dan mengeluarkan buku harian seukuran telapak tangan, sampulnya terbuat dari kertas coklat dan tidak terlalu tebal. Dari samping kertasnya sudah tidak sesuai lagi serta ada tulisan di dalamnya.Memikirkan buku harian yang disebutkan Theo sebelumnya, detak jantung Kayla tiba-tiba berdegap lebih cepat. Dia mengurungkan niat untuk memasak mi dan langsung keluar membawa barang-barang Theo.Kayla menyalakan lampu lantai di samping sofa, kemudian duduk bersila di atas sofa sambil menarik napas dalam-dalam dan membukanya dengan sungguh-sungguh.Yang pertama adalah tanggalnya, diikuti dengan peristiwanya."Dia
Baca selengkapnya

Bab 686 Kali Ini Berbeda

Theo menatap pintu yang masih tertutup di depannya dan teringat kejadian terakhir kali mereka mengambil akta. Saat itu mereka berada di Biro Urusan Sipil secara terpisah. Mereka tidak memilih hari atau waktu, hanya berfoto dan mengisi formulir informasi pribadi lalu saling bertemu. Keduanya duduk diam di kursi aula dan menunggu. Sampai menerima akta, tak satu pun dari mereka mengucapkan sepatah kata pun. Yang lain mengira mereka datang untuk bercerai.Mana ada seperti sekarang ....Pria itu menatap Kayla yang berpakaian dengan cantik dan tanpa sadar sudut bibirnya melengkung. Dia memegang tangan wanita itu dan mengaitkan jari mereka seperti pasangan biasa. "Nggak, aku memberi mereka uang."Kayla bertanya, "Kamu memberi uang dan mereka membiarkanmu?"Bisa antre sepagi ini pasti pasangan yang mementingkan pernikahan ini.Theo berkata dengan singkat, padat dan jelas, "Mereka nggak menolak."Bukannya Theo tidak ingin berbicara lebih banyak dengan Kayla, tetapi sekarang dia gugup, takut sif
Baca selengkapnya

Bab 687 Tidak Mencari Suami

"Nggak kok." Kayla menoleh ke arah Theo. Pria itu mengikuti mereka dengan tas besar dan kecil di tangannya. Saat menyadari bahwa Kayla sedang menatapnya, dia mendongak dan memberikan tatapan sedih, membuat Kayla tertawa. Dia berkata, "Bu, lupakan saja produk perawatan kulit itu. Di rumahku ada banyak, Ibu simpan dan pakai saja."Evi berkata, "Produk perawatan kulit itu seperti pakaian wanita. Jumlahnya nggak akan pernah cukup."Mendengar ini, Theo berkata terus terang, "Kayla takut kedaluwarsa. Laci meja riasnya penuh dan takutnya dipakai untuk mengecat dinding pun nggak akan habis."Evi berbalik dan mengangkat tangannya untuk menampar kepalanya. "Aku sedang berbicara dengan Kayla, kok kamu menyela? Kenapa sekarang kamu bertingkah seperti pembuat onar? Kamu nggak senang hubungan kami baik?"Evi mengayunkan tangan dengan marah dan berteriak untuk mengusir Theo, "Cepat masak, jangan ganggu aku dan Kayla mengobrol di sini. Kamu jangan terus berceloteh sepanjang hari. Mendengarmu berbicara
Baca selengkapnya

Bab 688 Menangis Selama Setengah Jam

Setelah makan malam, Evi ingin mengajak Kayla berbelanja sebentar, tetapi dihentikan oleh Theo yang terlihat tak berdaya. "Bu, hari ini adalah hari pernikahanku dan Kayla, nggak bisakah Ibu memberikan kami waktu sendirian bersama?"Evi meliriknya dengan kesal, tetapi tatapannya tidak seburuk sebelumnya. "Baguslah kalau kamu sudah mengerti. Oke, aku akan mengembalikannya kepadamu."Setelah mengatakan itu, Evi menarik tangannya yang memegang lengan Kayla dan mendorongnya ke arah Theo dengan lembut. "Sekarang kalian sudah menerima akta nikah, tanggal pesta pernikahan harus ditentukan secepat mungkin. Bukankah kamu mau minta seorang ahli menghitung tanggalnya? Kok nggak dihitung setelah sekian lama? Apa kalian berencana mencari hari gerhana matahari total untuk menikah?"Theo, "..."Setelah Evi menyindirnya, dia meraih tangan Galih dan berbalik dengan puas. Dia juga memposting sembilan foto di statusnya. Delapan di antaranya adalah foto-foto cantik Kayla dan satu adalah sampul surat nikah
Baca selengkapnya

Bab 689 Mengalihkan Perasaan

Semua ini adalah hal-hal kecil yang sudah dilupakan oleh Theo. Tak disangka, Kayla masih mengingat semua ini, terutama momen-momen ketika mereka baru menikah. Dia selalu ingat kapan Theo akan pulang dan semua ucapan kasar yang pernah Theo lontarkan padanya, termasuk momen di mana Theo membawanya ke sasana tinju bawah tanah untuk mencari para rentenir dan melunasi semua utang yang membebaninya.Saat itu, dia bahkan mengatakan bahwa Theo sangat bersinar di matanya.Kayla tertegun.Kala itu, dia sangat terpukul dan belum terbiasa dengan keadaan. Setelah ditampar oleh Martin, dia sangat sedih, bagaimana mungkin dia tahu ada yang membuntutinya?Dia bertanya, "Apa kamu bodoh? Tengah malam begitu, kenapa nggak pulang tidur? Malah melihatku menangis di sana."Nada bicara Theo sangat datar, tidak terkesan seperti ingin dipuji . "Seorang gadis menangis di taman hiburan sendirian pada tengah malam sangatlah berbahaya."Seingat Kayla, malam itu dia langsung pulang setelah melampiaskan amarahnya. K
Baca selengkapnya

Bab 690 Tak Kusangka akan Semengerikan Ini

Kayla melirik bibir Theo yang mengerut. Theo sedang mendongak untuk melihat jalur permainan. Meskipun melalui sudut pandangnya dia tidak dapat melihat ekspresi Theo dengan jelas, dia dapat merasakan tangan Theo yang berada di genggamannya agak gemetaran. "Kamu takut?"Theo menjawab, "Nggak."Kayla berjinjit, lalu menjulurkan leher untuk melihat ekspresi Theo. "Sungguh?"Dinilai dari kecepatannya dalam menjawab pertanyaan, dia terdengar seperti sedang berbohong.Dengan posisi mencondongkan badan seperti ini, Kayla mudah terjatuh. Theo merangkul pinggangnya dengan satu tangan, lalu menariknya ke belakang dengan lembut. "Sungguh."Para pemain babak sebelumnya sudah selesai bermain. Sekelompok orang mulai bergerak maju, Theo pun berjalan sambil merangkul Kayla. "Berdiri yang benar, nanti jatuh."Satu babak wahana halilintar hanya dapat menampung 20-an pemain. Mereka membeli tiket premium, tetapi ada banyak orang yang mengantre sehingga mereka belum dapat giliran. Melihat antrean yang masih
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
6768697071
...
82
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status