All Chapters of Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi: Chapter 581 - Chapter 590

815 Chapters

Bab 581 Pernikahan Palsu

Saat Kayla mendengar ini, reaksi pertamanya adalah dari mana si tukang penghambur uang itu dan kedua adalah mengapa suaranya terdengar sangat mirip dengan Theo?Dia menoleh dan orang yang berdiri di belakangnya memang Theo. "Kapan kamu masuk?"Theo menjawab, "Barusan."Berjalan dari pintu masuk, apa yang Theo dengar sudah cukup baginya untuk mengetahui garis besar apa yang terjadi.Karyawan toko melihat kartu hitam yang diserahkan kepadanya dan tersenyum cerah saat hendak mengambilnya. Kayla bergerak lebih cepat darinya dan langsung mengambil kembali kartu itu. "Ayo kita lihat-lihat lagi. Aku merasa kotor dan takut tertular penyakit."Wajah Nona Lusi langsung menjadi muram. "Apa maksud ucapanmu itu?"Kayla berkata, "Bukankah kamu yang mengatakan ini? Maksudku adalah apa yang kamu maksud.""Kamu ...." Nona Lusi melirik ke arah Theo dan tidak peduli seberapa besar kemarahan yang dia rasakan, dia hanya bisa menahannya di dalam hatinya. "Ka ... kalian akan segera menikah?"Theo menatap ora
Read more

Bab 582 Aku Juga Bisa Menggantikanmu

Livia berdiri dan berkata, "Kairi, saat itu kamu cuma seorang yatim piatu yang nggak diinginkan siapa pun. Aku bisa mengangkatmu, juga bisa ... menggantikanmu."Livia menyukai Kairi sejak pertama kali melihatnya. Setelah bertahun-tahun, dia tidak pernah mengira suatu hari dia akan bisa mengatakan kata-kata menohok seperti itu kepadanya.Livia tidak menduganya, sama halnya dengan Kairi.Dia menatap Livia yang menunjukkan ketidakpedulian pada sorot matanya. Wanita itu meliriknya dengan merendahkan sebelum berbalik dan pergi.Melihat Theo dan Kayla yang duduk di meja di belakangnya, rasa malu melintas di wajah Livia. Awalnya dia ingin mengucapkan beberapa kata sopan untuk lebih dekat dengan pengusaha kaya, tetapi sekarang dia benar-benar sedang tidak mood. Oleh karena itu, dia hanya mengangguk sebagai salam.Setelah Livia pergi, Kairi tidak lagi ingin makan, jadi dia membayar tagihannya dan pergi.Kayla memikirkan hubungan antara Nathan dan Livia dan bertanya, "Itu mantan pacar Nona Livia
Read more

Bab 583 Cinta yang Dalam

Menyadari apa yang dia katakan, Bella tiba-tiba kehilangan suaranya. Setelah beberapa detik, dia berkata dengan marah, "Kenapa kamu menelepon?"Darius berkata, "Malam ini, ayo kita makan malam bersama.""Oh, makan malam. Kalau begitu aku lihat daftar reservasi dulu, antre saja di ....""Lupakan saja. Karena kita harus mengantre, aku akan mengajak Alden. Kebetulan dia bilang ingin bicara denganku beberapa hari yang lalu ...."Begitu Darius menyebutkan adik sialannya, Bella langsung kesal. Kejahatan macam apa yang telah dia lakukan di kehidupan sebelumnya hingga bertemu dengan Alden yang menyebalkan itu, tetapi juga anak kesayangan ibunya dan membuatnya menderita?Bella menyela Darius, "Apa katamu? Mengantre itu untuk orang lain. Kamu itu pacarku, mana mungkin bisa disamakan dengan orang luar? Malam ini kita akan makan bersama. Mau makan apa? Makanan barat? Makanan lokal? Makanan asing ...."Bella sangat marah hingga menggertakkan giginya, tetapi itu sama sekali tidak memengaruhi suarany
Read more

Bab 584 Apa Kamu Merahasiakannya Dariku?

Kayla menunggu beberapa lama juga tidak mendapat jawaban dari Theo. Saat dia ingin bertanya, Theo langsung menghampiri Kayla, lalu menempelkan bibir pada wajahnya dan berkata dengan suara serak di tepi telinga, "Hibur aku!""Apa?""Kamu mau memberikan hadiah pada Davin, tapi aku nggak senang. Jadi, kamu harus menghiburku."Pria ini benar-benar makin naif, ternyata marah karena hal semacam ini.Kayla menjinjitkan kaki dan mencium bibirnya dengan segera. "Sudah puas?"Theo mengatupkan bibir dan berkata dengan tidak puas, "Mana ada yang menghibur orang setengah hati seperti ini? Biar aku ajari kamu bagaimana cara menghibur."Dia memegang wajah Kayla dan membungkukkan punggung sambil menciumnya. Tidak seperti mencium asal-asalan seperti Kayla barusan tadi, melainkan mencium secara mendalam dengan lidah, disertai dengan nafsu yang tak tertahankan.Di bawah cahaya warna kuning, tatapan Theo kacau dan terus menelan air liur. Dia menunggangi Kayla di sofa dan menciumnya secara mendalam.Pengha
Read more

Bab 585 Buklet Kencan Buta

Davin mengadakan jamuan ulang tahun di hotel. Awalnya dia tidak berencana merayakannya, hanya ingin mengundang beberapa teman dekat untuk berkumpul di rumah, tetapi Nelly tidak setuju.Biasanya setiap jelang beberapa waktu, Nelly akan menguras pikiran untuk mengadakan jamuan bisnis, mengundang beberapa tokoh terkenal untuk mempererat hubungan. Sekarang ada kesempatan sebagus ini, bagaimana mungkin melewatkan kesempatan kali ini.Davin tahu bahwa dia juga melakukannya demi keluarga Warly, sehingga membiarkannya.Namun, ibunya tidak memberi tahu Davin bahwa dia tidak hanya mengundang berbagai tokoh terkenal di seluruh dunia, juga mengundang putri para tokoh tersebut.Saat melihat sekumpulan gadis dengan dandan mewah yang hadir di aula, Davin tidak tahan mengerutkan kening dan menggelengkan kepala sambil tersenyum pahit.Ini bukan merayakan ulang tahun, melainkan kencan buta.Nelly khawatir bahwa Davin akan menolak, sehingga menjelaskan, "Aku tahu sekarang kalian suka mencari sendiri, ngg
Read more

Bab 586 Kamu Sebagai Taruhan

Padahal Theo hanya berencana memperbanyak masalahnya, sedangkan pergi atau tidak adalah urusan Davin sendiri. Namun, jelas si licik ini tidak pasrah terhadap Kayla.Sebab itu, dia mengubah pikiran.Sehari Davin tidak bertunangan, Theo akan merasa tidak tenang dan selalu merasa ada orang sedang bersiaga dan bersedia menikung kapan saja."..."Davin berdiri di samping melihat Theo mengobrol sukacita bersama ibunya dan mengatur pernikahan Davin dengan jelas.Orang ini benar-benar bajingan.Nelly memegang buklet bagaikan memegang harta karun. "Aku mesti mempelajarinya dengan baik, terima kasih Theo! Saat kamu menikah dengan Kayla, Bibi pasti menyiapkan sebuah amplop besar untuk kamu."Kalimat terakhir sengaja ditujukan kepada Davin, karena takut dia bertele-tele dan tidak bisa melangkah keluar.Setelah Nelly pergi, Davin menegur Theo dengan marah, "Apa Perusahaan Oliver berencana mengubah usahanya menjadi agen kencan?"Menciptakan kesempatan berkencan, bahkan menyediakan buklet. Ternyata T
Read more

Bab 587 Teringat Ketidaksetiaannya

Kayla melihat wajah Theo penuh dengan kegirangan, sehingga sengaja bercanda, "Apa aku salah omong? Kita masih belum bertunangan, sekarang hanya bisa dikatakan sebagai pacar ....""Nggak salah." Theo terburu-buru menyela pembicaraan Kayla, "Kamu sudah menyetujui lamaranku, maka kita adalah tunangan."Theo mengelus cincin pada jari tangan Kayla. "Nggak boleh menyesal."Padahal Kayla hanya bercanda padanya, tetapi Theo menatapnya dengan serius, sehingga Kayla juga tidak berniat bercanda. Dia mengelak pandangan Theo dan mengiakannya dengan tenang.Tidak lama kemudian, ada orang bersulang pada Theo. Kayla yang sebagai mantan istrinya, sekarang mereka menjalin hubungan kembali, kelihatannya hubungan mereka akan berakhir, sehingga menjadi sorotan. Kayla sudah bekerja seharian, sehingga sekarang hanya ingin makan dengan tenang. Namun, setiap orang yang bersulang pada Theo tak terhindar akan bersulang padanya.Kayla tidak sudah bersosialisasi, apalagi menghadapi pujian munafik ini. Setelah terg
Read more

Bab 588 Bantu Kamu Memijatnya

Sekarang Theo memegang uang itu bagaikan mencengkeram sebuah kentang panas di tangannya. Dia hendak saja segera melemparnya. "Nggak repot."Kayla berkata, "Aku meminjam uang ini sama kamu, memang seharusnya mengembalikannya kepadamu.""Bukan pinjam, tapi mahar. Kalau kamu sudah menikah denganku, uang ini adalah milikmu.""Sekarang aku nggak buru-buru pakai uang, jadi taruh di tempatmu saja."Bagaimana mungkin Theo setuju. Pernikahan akan segera diadakan, jika suatu hari Kayla teringat dia mengancamnya dengan 600 miliar ini, bukankah masalah bercerai ini malah menjadi rugi.Kayla berkata, "Kalau begitu, ganti jadi saham perusahaan tertentu saja. Bagaimanapun, aku simpan di bank, juga bank pinjam ke orang lain. Kalau orang yang kredit itu adalah seorang pebisnis yang nggak berpengalaman, mungkin nggak tersisa sepeser pun, bahkan harus utang pada bank."Theo berkata, "Baik, besok aku suruh Parlin mengantarkan kontrak padamu."Setelah meninggalkan mereka, Davin membawa segelas anggur ke de
Read more

Bab 589 Meraba Eight-pack

Theo mengangkat kepala, lalu menoleh ke arah suara berasal, ternyata Giselle.Dia baru masuk dari luar, bahkan mengenakan mantel dan topi dan sarung tangan.Theo menggantungkan tangan dan menggelengkan kepala. "Nggak perlu, terima kasih."Giselle menatap rokok yang masih belum habis terbakar di tangan Theo dengan ekspresi kaku. "Guru sudah mengatakannya. Kondisi kamu sekarang ini lebih baik berhenti merokok dan meminum alkohol.""Ya."Saat menghadapi teguran Giselle, Theo hanya mengiakannya dengan nada dingin.Saat Giselle mengangakan mulut dan ingin mengatakan sesuatu, langsung melihat Theo yang berwajah dingin menoleh ke suatu area. Ekspresi yang tegang pun mereda.Dia meminta pamit dengan sopan, lalu mengangkat kaki pergi.Theo menghampiri Kayla dan merangkul pinggangnya ke dalam pelukan. "Kenapa kamu keluar?""Mau cari kamu. Kamu sekian lama nggak kembali, aku pikir kamu terjatuh ke dalam kloset." Kayla bercanda, lalu menoleh kepala ke arah Giselle. Namun, Giselle sudah membelok ke
Read more

Bab 590 Cederanya Lumayan Parah

Restoran makan malam.Kayla masih belum masuk ke restoran sudah melihat Bella. Dia duduk di posisi dekat jendela. Mungkin karena terlalu bosan, sehingga dia merendam kopi dan menggambar sapi di meja."Apa kamu sedang menggambar Pak Darius?"Bella terperanjat dan hampir saja menumpahkan cangkir kopi di samping tangannya. "Kamu bikin aku terkejut. Tahun baru seperti ini, kenapa kamu mesti sebut namanya?"Dia berbicara sambil menoleh ke sekeliling. Setelah memastikan tidak melihat sosok Darius, barulah Bella mengembuskan napas lega dan bersandar dengan malas di kursi. "Konon, sebut orang itu, maka orang itu bakal muncul. Apa kamu nggak pernah mendengarnya? Kelak jangan sebut nama orang itu di depanku lagi, sangat mempan."Kayla melihat dia saat mendengar nama Darius saja begitu terkejut, sehingga mengerutkan kening dan berkata, "Apa dia menindasmu?"Bella menggelengkan kepala. "Nggak, aku hanya pernah makan bersama Darius pada hari mendapat anjing itu, lalu nggak pernah bertemu dengannya
Read more
PREV
1
...
5758596061
...
82
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status