Sekarang Theo memegang uang itu bagaikan mencengkeram sebuah kentang panas di tangannya. Dia hendak saja segera melemparnya. "Nggak repot."Kayla berkata, "Aku meminjam uang ini sama kamu, memang seharusnya mengembalikannya kepadamu.""Bukan pinjam, tapi mahar. Kalau kamu sudah menikah denganku, uang ini adalah milikmu.""Sekarang aku nggak buru-buru pakai uang, jadi taruh di tempatmu saja."Bagaimana mungkin Theo setuju. Pernikahan akan segera diadakan, jika suatu hari Kayla teringat dia mengancamnya dengan 600 miliar ini, bukankah masalah bercerai ini malah menjadi rugi.Kayla berkata, "Kalau begitu, ganti jadi saham perusahaan tertentu saja. Bagaimanapun, aku simpan di bank, juga bank pinjam ke orang lain. Kalau orang yang kredit itu adalah seorang pebisnis yang nggak berpengalaman, mungkin nggak tersisa sepeser pun, bahkan harus utang pada bank."Theo berkata, "Baik, besok aku suruh Parlin mengantarkan kontrak padamu."Setelah meninggalkan mereka, Davin membawa segelas anggur ke de
Read more