All Chapters of Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi: Chapter 601 - Chapter 610

815 Chapters

Bab 601 Salah Menebak akan Dihukum

Theo berkata, "Nggak, aku hanya merasa pikiran dokter ini agak kotor, pengaturannya pasti sangat lengkap."Bukan hanya lengkap, melainkan melampaui standar. Bahkan tes AIDS dan sifilis pun disertakan.Dokter itu tertegun.'Bisakah kamu menjelek-jelekkanku di belakang?' Tepat ketika dia ingin membela diri, pintu sudah ditutup.Di rumah sakit swasta, pasien tidak perlu antre untuk melakukan pemeriksaan. Setelah selesai menjalani pemeriksaan, waktu baru menunjukkan pukul 11. Selain USG doppler, hasil pemeriksaan lainnya baru bisa diambil sore ini, bahkan ada yang perlu menunggu sampai dua atau tiga hari.Theo menggandeng tangannya sambil mengusap jarinya dengan lembut. "Bagaimana kalau kita pulang dulu? Nanti kusuruh Axel datang mengambil hasil pemeriksaan?"Kayla menjawab, "Jangan memperbudaknya di akhir pekan begini. Bagaimana kalau dia ingin pergi berkencan dengan pacarnya? Lagian setelah mengambil laporan sore nanti, kita perlu menunjukkannya ke dokter."Theo terdiam.Begitu membuka p
Read more

Bab 602 Kamu Datang Bulan?

Melihat cincin di jari Kayla, sudut bibir Theo pun terangkat. "Ya."Namun, saat Theo memeluk Kayla, terlintas suatu cahaya kepanikan dan kebingungan yang tak dapat dilihat oleh Kayla. Suatu emosi muncul dari lubuk hatinya, setiap area yang dilewati oleh emosi tersebut terasa sangat sakit dan menyiksa.'Kay, takutnya aku yang melupakanmu.'Kayla tidak bisa melihat Theo sehingga tidak dapat menebak emosi Theo saat ini. Dia hanya merasa tangan Theo yang berada di pinggangnya menjadi makin erat, dia bahkan merasa Theo seolah-olah ingin masuk ke dalam tubuhnya.Sepertinya Theo menyadari bahwa cengkeramannya membuat Kayla kesakitan, dia segera melepaskan tangannya.Meskipun hanya sesaat, Kayla tidak dapat mengabaikan emosi Theo yang aneh.Dia mengerutkan kening sambil memandang Theo dengan serius. "Kamu benar-benar nggak menyembunyikan sesuatu dariku?"Menghadapi tatapannya, Theo otomatis ingin memalingkan wajah. Namun, begitu dia bergerak, Kayla langsung menahan wajahnya untuk menghentikann
Read more

Bab 603 Kay Mengabaikannya

Theo seperti seorang ayah tua yang terus mengingatkan Kayla.Sudah waktunya melakukan pemeriksaan keamanan. Dalam sekejap, ketidarelaan di hati Theo melonjak, dia tidak bisa menahan diri lagi.Di bandara yang ramai dan di hadapan sekelompok bapak-bapak dan ibu-ibu paruh baya, dia langsung mengulurkan tangan untuk memeluk Kayla. "Kay, hati-hati di jalan. Pulanglah lebih awal."Saat Kayla hendak mengatakan sesuatu, Theo sudah melepaskannya dan mendorongnya ke arah pos pemeriksaan keamanan. "Pergi sana."Kalau Kayla tidak pergi, dia tidak akan bisa menahan keinginan untuk membawa Kayla pulang.Kayla tertegun.Jadi, semua ketidakrelaan Theo palsu? Keinginan Theo untuk mengusirnya lebih besar daripada api yang berkobar.Kayla bahkan belum sempat mengucapkan selamat tinggal, dia langsung berbalik pergi.Setelah memasuki ruang tunggu, akhirnya Susanto memiliki kesempatan untuk berbicara dengan Kayla. "Hubunganmu dengan Pak Theo sungguh harmonis."Mengingat kecerdasan emosional Theo yang renda
Read more

Bab 604 Mencari Orang yang Bersedia Menerimanya

Darius tertegun.Meskipun dia sedang menangani urusan, dia juga mendengar obrolan mereka. Saat Theo melibatkannya dalam obrolan ini, dia agak kaget.Dia mengangkat matanya. Menghadapi tatapan Theo, dia termenung sejenak. "Kamu yakin?"'Yakin mau mempermalukan diri sendiri?'Ucapannya sangat halus. Jangankan Theo, selain Carlos, tidak ada yang memahami maksudnya.Carlos dapat memahami maksudnya karena sudah terbiasa dengan kekejaman Celine. Bagaimanapun, tidak ada pria yang lebih menyedihkan darinya. Dia bahkan harus menilai suasana hati istrinya sebelum melangkah masuk ke kamar. Kalau sampai salah menilai, dia akan tidur di ruang kerja.Siapa pun yang mengalami tekanan sebesar ini akan menjadi lebih cerdas.Selain itu, dia bisa menebak mengapa Kayla mengabaikan Theo.Dalam hubungan ini, Theo selalu menjadi pihak yang lemah. Setelah ragu-ragu sejenak, Theo pun menjawab, "Ya."Darius langsung menghubungi Bella.Saat ini, Bella sedang duduk bersama ibunya dan dipaksa mendengarkan filosofi
Read more

Bab 605 Kamu Melakukan Kesalahan?

Tentu saja, Bella takut Darius akan meminta pertanggungjawaban darinya.Awalnya, dia mengira dia harus mengatakan sesuatu untuk membujuk Darius. Tak disangka, Darius akan langsung setuju. "Oke, sekalipun putus, bukankah kita harus berbicara secara langsung? Kamu yang memungut Bell, kalau kamu ingin mencampakkannya, katakan padanya. Belakangan ini, ia terus menunggumu di depan pintu. Bahkan saat dipanggil pun, ia nggak mau bergerak."Bella berniat untuk menyelesaikan hal ini melalui sambungan telepon. Kelak, mereka akan menjalani hidup masing-masing dengan tenang, lagi pula hubungan mereka dimulai dengan cara yang tidak wajar. Namun, mendengar Darius mengungkit soal anjing, hatinya pun melembut.Huh, dia memang adalah peri yang baik hati."Kalau begitu mari makan bersama? Bawa Be ....""Cih."Dia menepuk mulutnya yang hampir dikelabui oleh Darius. "Bawa anjing itu."Dia merasa sangat bersalah. Jelas-jelas, anjing itu ingin dipelihara olehnya, tetapi dia malah mencampakkan anjing itu pad
Read more

Bab 606 Kamulah Pria Berengsek Itu?

Kayla tidak menyangka begitu dia mengangkat mata, dia akan melihat Theo yang seharusnya berada di tanah air.Hari ini bukan hari libur dan pengunjung museum tidak banyak. Di antara sekelompok orang asing berambut pirang dan bermata biru, wajah Theo yang oriental sangat menarik perhatian. Ditambah dengan tinggi badannya dan parasnya yang tampan, banyak gadis yang membicarakannya.Namun, semua ini bukanlah pusat perhatian Kayla.Dia tidak menduga bahwa Theo akan muncul di sini.Melihat Kayla termenung di tempat, dia pun mengangkat kakinya yang panjang dan melangkah menghampiri Kayla. Sesampai di hadapannya, pria yang tadinya masih memancarkan aura yang kuat tiba-tiba memampangkan ekspresi menyedihkan, seperti seekor anak anjing yang menemukan majikannya setelah menempuh jarak ribuan mil.Theo langsung mengeluh, "Kamu nggak mengangkat teleponku, juga nggak membalas pesanku."Kayla memiliki firasat kalau ini bukan tempat umum, Theo mungkin akan meletakkan kepala di bahunya.Kayla tertegun.
Read more

Bab 607 Berciuman Bukanlah Apa-Apa

Theo menjelaskan dengan pelan, "Kamu yang duluan menciumku."Dia hanya tidak bisa menahan diri.Saat itu, dia ingin mengantar Kayla pulang. Namun, mengingat situasi Kayla di Keluarga Sandio, dia takut orang rumah Kayla akan memarahi Kayla karena mabuk-mabukan. Jadi, dia pun mengantar Kayla ke hotel.Setelah meletakkan Kayla di atas kasur, Theo menundukkan kepala dan matanya tertuju pada alis halus Kayla. Dia terpesona oleh mata Kayla yang linglung dan pipi Kayla yang memerah. Ketika dia tersadar, Kayla sudah melingkarkan tangan di lehernya.Kayla menyipitkan matanya sehingga cahaya yang terpantul ke matanya tampak makin bersinar.Dia mengangkat kepalanya untuk mendekatkan bibirnya yang lembap ke arah Theo. Menghirup aroma anggur di balik napas Kayla dan aroma sampo di rambut Kayla, Theo pun goyah.Apa dia tidak bisa menghindar?Bisa. Selama dia mau, dia bahkan tidak perlu mengerahkan tenaga untuk menghindar.Tangan yang melingkar di lehernya sangat lemah, seolah-olah akan langsung terl
Read more

Bab 608 Terjadi Kecelakaan

Kayla tidak tahan dingin. Setiap musim hujan, dia malas keluar. Di dalam negeri, dia selalu menyetir mobil dan jarang diterpa angin di pinggir jalan seperti ini.Theo mengulurkan tangan untuk memeluknya, lalu membawanya masuk ke kursi penumpang. "Masuk."Mobil yang belum dimatikan itu tampak sangat hangat. Sekarang, Kayla sungguh ingin melompat masuk ke dalam mobil, tetapi akal sehatnya masih berfungsi. "Rekan-rekanku masih berada di sini."Berbeda dengan keadaan di negara sendiri, biasanya mereka akan langsung pulang ke rumah masing-masing seusai bekerja.Semuanya tinggal di hotel yang sama. Apalagi mereka akan makan bersama nanti malam. Kalau dia masih ingin bekerja di museum, dia tidak mungkin meninggalkan mereka.Theo berkata, "Terjadi kecelakaan di sana. Saat aku datang, jalanan sudah lancar, seharusnya mobil yang kalian sewa akan segera tiba."Begitu Theo selesai berbicara, sebuah kendaraan komersial berhenti di depan mereka. Sopir menurunkan kaca mobil dan mengucapkan bahasa Ing
Read more

Bab 609 Menyelesaikan Prosedurnya Seminggu yang Lalu

Mendengar jawaban Theo, Kayla mengira Theo membeli rumah ketika dinas di sini. "Lalu ngapain kamu membeli rumah? Bukankah lebih baik menyewa rumah atau menginap di hotel?"Lebih praktis dan tidak perlu membersihkan rumah.Theo berkata, "Lebih nyaman tinggal di rumah sendiri. Kita nggak perlu khawatir apakah staf sudah mengganti seprai ataupun benda yang dimasak penghuni sebelumnya di ketel air panas."Kayla tertegun.Oke, dia memang tidak memahami dunia orang kaya.Dia meluruskan tempat duduknya dan melihat bangunan di kedua sisi jalan yang berbeda dengan gaya bangunan di dalam negeri. Saat ini baru pulang setengah tujuh, tetapi langit sudah gelap.Rumah yang dibeli Theo berada di pusat kota dan lantai bawahnya merupakan pasar malam. Selain itu, area ini juga dijaga oleh polisi militer. Meskipun agak berisik, kehidupan malam di sini sangat aman.Theo mengemudi dengan sangat lambat. Awalnya, Kayla mengira karena ada banyak pejalan kaki. Namun, seiring berjalannya waktu, Kayla menyadari
Read more

Bab 610 Jaring Tembus Pandang

Kayla tertegun.Kata-kata mutiara Theo menyingkirkan seluruh rasa kantuknya. Saat ini, dia benar-benar tersadar.Setiap perkataan Theo seperti mutiara yang jatuh ke wajahnya.Namun, rencana Theo ampuh. Pada dasarnya, Kayla sudah malas bergerak. Setelah berbaring di kasur empuk, diterpa oleh hawa hangat dan menikmati pijatan dari Theo, dia makin tidak ingin bergerak.Pada dasarnya, dia sudah goyah. Setelah dilayani oleh Theo, tekadnya pun buyar.Melihat adanya maksud mengalah di mata Kayla, Theo lanjut membujuknya. "Ada toko pakaian di bawah. Sekalipun kembali ke hotel, kamu juga harus turun ke lobi. Ayo pergi lihat dulu. Kalau nggak ada yang cocok, kita bicarakan lagi nanti?"Kayla terdiam.Kalau dia menginap di sini, besok pagi dia harus bangun satu jam lebih awal untuk berkumpul dengan para rekan.Baik bangun pagi maupun tidur larut, keduanya adalah pilihan yang tidak menyenangkan.Melihatnya masih dilema, Theo mengeluarkan jurus terakhir. "Bagaimana kalau aku yang pergi membelikan p
Read more
PREV
1
...
5960616263
...
82
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status