Home / Romansa / Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi / Bab 607 Berciuman Bukanlah Apa-Apa

Share

Bab 607 Berciuman Bukanlah Apa-Apa

Author: Sakura
Theo menjelaskan dengan pelan, "Kamu yang duluan menciumku."

Dia hanya tidak bisa menahan diri.

Saat itu, dia ingin mengantar Kayla pulang. Namun, mengingat situasi Kayla di Keluarga Sandio, dia takut orang rumah Kayla akan memarahi Kayla karena mabuk-mabukan. Jadi, dia pun mengantar Kayla ke hotel.

Setelah meletakkan Kayla di atas kasur, Theo menundukkan kepala dan matanya tertuju pada alis halus Kayla. Dia terpesona oleh mata Kayla yang linglung dan pipi Kayla yang memerah. Ketika dia tersadar, Kayla sudah melingkarkan tangan di lehernya.

Kayla menyipitkan matanya sehingga cahaya yang terpantul ke matanya tampak makin bersinar.

Dia mengangkat kepalanya untuk mendekatkan bibirnya yang lembap ke arah Theo. Menghirup aroma anggur di balik napas Kayla dan aroma sampo di rambut Kayla, Theo pun goyah.

Apa dia tidak bisa menghindar?

Bisa. Selama dia mau, dia bahkan tidak perlu mengerahkan tenaga untuk menghindar.

Tangan yang melingkar di lehernya sangat lemah, seolah-olah akan langsung terl
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 608 Terjadi Kecelakaan

    Kayla tidak tahan dingin. Setiap musim hujan, dia malas keluar. Di dalam negeri, dia selalu menyetir mobil dan jarang diterpa angin di pinggir jalan seperti ini.Theo mengulurkan tangan untuk memeluknya, lalu membawanya masuk ke kursi penumpang. "Masuk."Mobil yang belum dimatikan itu tampak sangat hangat. Sekarang, Kayla sungguh ingin melompat masuk ke dalam mobil, tetapi akal sehatnya masih berfungsi. "Rekan-rekanku masih berada di sini."Berbeda dengan keadaan di negara sendiri, biasanya mereka akan langsung pulang ke rumah masing-masing seusai bekerja.Semuanya tinggal di hotel yang sama. Apalagi mereka akan makan bersama nanti malam. Kalau dia masih ingin bekerja di museum, dia tidak mungkin meninggalkan mereka.Theo berkata, "Terjadi kecelakaan di sana. Saat aku datang, jalanan sudah lancar, seharusnya mobil yang kalian sewa akan segera tiba."Begitu Theo selesai berbicara, sebuah kendaraan komersial berhenti di depan mereka. Sopir menurunkan kaca mobil dan mengucapkan bahasa Ing

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 609 Menyelesaikan Prosedurnya Seminggu yang Lalu

    Mendengar jawaban Theo, Kayla mengira Theo membeli rumah ketika dinas di sini. "Lalu ngapain kamu membeli rumah? Bukankah lebih baik menyewa rumah atau menginap di hotel?"Lebih praktis dan tidak perlu membersihkan rumah.Theo berkata, "Lebih nyaman tinggal di rumah sendiri. Kita nggak perlu khawatir apakah staf sudah mengganti seprai ataupun benda yang dimasak penghuni sebelumnya di ketel air panas."Kayla tertegun.Oke, dia memang tidak memahami dunia orang kaya.Dia meluruskan tempat duduknya dan melihat bangunan di kedua sisi jalan yang berbeda dengan gaya bangunan di dalam negeri. Saat ini baru pulang setengah tujuh, tetapi langit sudah gelap.Rumah yang dibeli Theo berada di pusat kota dan lantai bawahnya merupakan pasar malam. Selain itu, area ini juga dijaga oleh polisi militer. Meskipun agak berisik, kehidupan malam di sini sangat aman.Theo mengemudi dengan sangat lambat. Awalnya, Kayla mengira karena ada banyak pejalan kaki. Namun, seiring berjalannya waktu, Kayla menyadari

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 610 Jaring Tembus Pandang

    Kayla tertegun.Kata-kata mutiara Theo menyingkirkan seluruh rasa kantuknya. Saat ini, dia benar-benar tersadar.Setiap perkataan Theo seperti mutiara yang jatuh ke wajahnya.Namun, rencana Theo ampuh. Pada dasarnya, Kayla sudah malas bergerak. Setelah berbaring di kasur empuk, diterpa oleh hawa hangat dan menikmati pijatan dari Theo, dia makin tidak ingin bergerak.Pada dasarnya, dia sudah goyah. Setelah dilayani oleh Theo, tekadnya pun buyar.Melihat adanya maksud mengalah di mata Kayla, Theo lanjut membujuknya. "Ada toko pakaian di bawah. Sekalipun kembali ke hotel, kamu juga harus turun ke lobi. Ayo pergi lihat dulu. Kalau nggak ada yang cocok, kita bicarakan lagi nanti?"Kayla terdiam.Kalau dia menginap di sini, besok pagi dia harus bangun satu jam lebih awal untuk berkumpul dengan para rekan.Baik bangun pagi maupun tidur larut, keduanya adalah pilihan yang tidak menyenangkan.Melihatnya masih dilema, Theo mengeluarkan jurus terakhir. "Bagaimana kalau aku yang pergi membelikan p

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 611 Perlu Matikan Lampu?

    Dalam perjalanan naik ke atas, Kayla pergi ke supermarket. Theo ingin menemaninya, tetapi dia menolak dan mengatakan ingin memberikan Theo kejutan.Pandangan Theo tertuju pada kantong belanjaan. Dia sudah melihat kain tipis itu berulang kali. Setiap kali melihat kain itu, wajahnya akan memerah.Setelah membeli celana dalam seksi, Kayla memasuki supermarket dengan ekspresi misterius, bahkan tidak mengizinkan Theo menemaninya. Theo dapat menebak apa yang ingin dibeli Kayla.Ini bukan pertama kalinya mereka berhubungan dan dia juga bukan pria polos yang tidak tahu apa-apa, tetapi ini adalah pertama kalinya mereka bermain dengan begitu liar.Theo meremas pegangan kantong belanjaan dengan gugup dan menyingkirkan seluruh adegan mengejutkan yang muncul di benaknya.Ketika dia masih berpikiran negatif, Kayla sudah selesai membeli barang dan keluar. Melihat Theo termenung di bawah lampu jalan, Kayla pun menepuk bahunya sambil berkata, "Apa yang sedang kamu pikirkan? Ayo pulang."Theo tersadar d

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 612 Ayo Pergi Daftarkan Pernikahan

    Alur perkembangan yang liar ini membuat Kayla tertegun. "Menyentuh ... menyentuh apa?"Walaupun dia bertanya demikian, tubuhnya sangat jujur. Ketika bertanya, tangannya sudah terangkat.Sebelum Kayla beraksi, Theo sudah mencondongkan badan ke depan, lalu menundukkan kepala untuk mencium kening Kayla. Kemudian, dia perlahan-lahan bergerak maju dan mundur sehingga terasa sentuhan hangat di kulit yang menggelegar.Suhu penghangat ruangan agak tinggi. Meskipun tidak memakai selimut, mereka tidak akan kedinginan.Theo mencium bibir Kayla. Napas Kayla yang lembut dan hangat menerpa wajahnya. Begitu hawa hangat menghilang, dia merasakan suatu kesejukan. Sentuhan nyata ini membuatnya mengencangkan lengannya.Kayla adalah miliknya. Setelah mendambakan Kayla selama sebelas tahun, akhirnya dia memiliki Kayla.Kelak, tidak peduli orang memanggilnya Nyonya Oliver, Nyonya Kayla atau istri Pak Theo, semuanya berhubungan dengan Theo.Memikirkan hal ini, Theo kembali mengencangkan lengannya. Suatu emos

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 613 Semua Pria Itu Penipu

    Keesokan harinya.Kayla dibangunkan oleh jam biologisnya. Dia hampir tidak bisa mengangkat tangannya yang pegal. Begitu membuka mata, dia melihat wajah tampan Theo yang sempurna. Ingatan semalam pun muncul di benaknya.Dia langsung teringat akan bagaimana pria berengsek ini menyiksanya.Ekspresi Kayla berubah muram, dia langsung menendang Theo yang tertidur pulas sambil memeluknya.Theo dibangunkan oleh tendangan ini. Ketika membuka mata, dia melihat Kayla berlari menuju kamar mandi. Dia menyentuh pinggangnya yang kesakitan karena ditendang Kayla sambil tersenyum tipis. Dia mengambil jam tangannya yang berada di laci samping. Melihat waktu sudah hampir tiba, dia pun mengangkat selimut dan bangkit.Berbeda dengan Kayla yang merintih kesakitan, Theo tampak sangat energik. Dia pergi ke toilet di luar untuk mandi, lalu turun untuk membeli sarapan. Ketika dia kembali, Kayla keluar dari kamar mandi dengan wajah yang masih basah.Melihatnya keluar sambil mengusap tangan, Theo pun menyadari pe

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 614 Mempelajari Hal Buruk Sungguh Cepat

    Kayla tertegun sejenak. Dia melihat ke sekeliling dan tidak melihat Theo di tengah kerumunan. "Kita masih berada di aula yang sama."Mereka mengamati dengan cermat. Setelah setengah jam berlalu, mereka baru melihat tiga karya. Jaraknya tidak sampai 20 meter dari posisi awal Theo. Mereka ramai dan berwajah oriental, di antara sekelompok orang berambut pirang dan bermata biru, mereka cukup mencolok.Napas Theo agak berat, tetapi suaranya sangat lembut. "Kirimkan lokasimu. Tadi aku pergi agak jauh untuk menjawab telepon. Aku nggak menemukan jalan kembali."Pada dasarnya, suaranya sangat dalam dan menarik. Saat dia melembutkan suaranya, dia terkesan agak manja.Kayla mengirimkan lokasi sambil mengejeknya. "Tak disangka Pak Theo buta arah?""Aku agak sulit mengenal bangunan Barat. Saat kuliah di luar negeri, aku juga sering nggak menemukan ruang kelas.""Kalau begitu, apakah kamu masih ingat kita berada di museum yang mana?" Suara Kayla yang pelan diselimuti dengan suatu senyuman. Walaupun

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 615 Menjebloskanku ke Penjara

    Kayla terdiam untuk cukup lama. Tepat ketika dia hendak menutup telepon, terdengar suara Darius. "Bell, sini makan."Dia pernah berinteraksi dengan Darius beberapa kali dan seingatnya Darius adalah tipe pria yang dingin. Dia tidak pernah mendengar Darius berbicara dengan begitu lembut.Melihat ekspresinya, Bella pun tahu bahwa dia berpikiran lain. Bella langsung menyadarkannya. "Dia lagi memanggil anjing, bukan memanggilku. Singkirkan ekspresi penasaranmu itu.""Seekor anjing punya dua nama. Kamu memanggilnya Darius, Pak Darius memanggilnya Bell, jadi sekarang anjing pun adalah bagian dari permainan kalian? Cara kalian bermain sungguh mengesankan.""Ceritanya panjang, aku akan menceritakan padamu saat kita bertemu nanti." Mengingat mengapa dia menamai anjing ini "Darius", dia agak kesal. Saat ibunya memanggilnya "Bell", dia pun merasa ibunya sedang memanggil anjing.Bella melirik ke arah Darius yang sedang membungkuk untuk menuangkan makanan anjing. Seiring dengan gerakannya, kemejanya

Latest chapter

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 815 Aku Tidak akan Menuruti Keinginanmu

    Sembari berbicara, Lilya terus melirik Celine dengan sudut mata. Sekarang, dia sangat merasa bersalah dan ingin melakukan sesuatu untuk menebus kesalahannya. Karena emosi ini, Lukas yang selalu diutamakan sejak kecil pun turun pangkat.Namun, Lukas tidak tahu apa-apa. Dia membelalakkan matanya dengan kaget sambil bertanya dengan kesal, "Bu, racun apa yang dia berikan pada Ibu sampai membuat Ibu membelanya seperti ini? Lihatlah luka di wajahku ini, ini yang namanya menguji?"Sembari berbicara, dia membungkuk untuk memperlihatkan memarnya pada Lilya. "Dia ingin membunuhku, Ibu masih membelanya."Hasan yang berada di dalam ruangan mendengar ucapan ini, dia mengerutkan kening sambil berkata, "Diam kamu, kamu itu pria, luka sekecil ini membuatmu menjerit seperti ini?"Dia menatap wajah Lukas yang dipenuhi dengan memar sambil berkata dengan nada menghina, "Dipukuli oleh wanita masih berani mengadu.""Lalu apa yang bisa lakukan? Ayah nggak mengizinkanku memukul wanita, apa lagi yang bisa kula

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 814 Tidak Bisa Memuat Dua Kursi Roda

    Percakapan macam apa ini? Carlos tidak sanggup? Masih perlu membuktikan?Revin diam-diam mengangkat sekat, dia takut Carlos akan membungkamnya. Dengar-dengar, kebanyakan pria yang kekurangan dalam hal tersebut memiliki gangguan mental, pantas saja sifat Carlos sangat aneh.Di kursi belakang, Carlos menatap Celine dengan tajam, seolah-olah ingin menggali dua lubang di tubuh Celine. "Kamu nggak puas dengan keterampilanku?"Celine berpikir sejenak sebelum menjawab dengan serius, "Delapan dari sepuluh kali kamu hanya berbaring, apa kamu pantas menanyakan hal seperti ini?""Aku hanya berbaring diam? Siapa yang meminta berhenti di tengah proses? Siapa yang pergi setelah dirinya terpuaskan?" Dia menatap Celine sambil tersenyum dingin. "Celine, semoga kelak kamu nggak nangis."Jarak hotel itu tidak jauh. Ketika mereka masih berbicara, mobil sudah berhenti.Carlos berkata, "Turun.""Untuk apa?" Celine tidak menyangka Carlos akan menggunakan alasan bertemu dengan Hasan untuk membawanya ke hotel.

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 813 Kamu Ingin Menyenangkanku

    Di bawah penerangan cahaya, Celine membantu Lyon merapikan celana dan Lyon pun menunduk untuk menatapnya. Jalanan yang terlihat melalui jendela di belakangnya. Terkadang, ada pejalan kaki yang lewat dengan kepala tertunduk sehingga membuat suasana di toko menjadi lebih hangat.Lyon menatap cermin berulang kali, lalu berkata dengan serius, "Bagus."Celine mengangguk. "Bayar pakai kartu atau QRIS?"Ekspresinya sangat datar, dia sama sekali tidak terlihat gembira saat ada yang memuji karyanya. Singkatnya, dia tidak tampak seperti desainer, melainkan seperti robot penghasil uang yang tidak berperasaan.Lyon tertegun sejenak, lalu berkata sambil tersenyum pasrah, "Kamu ....""Celine." Terdengar suara Carlos dari pintu.Celine menoleh ke arah datangnya suara. Carlos berdiri di bawah lampu, sosoknya yang tinggi, ekspresinya yang muram dan suaranya yang berat memancarkan suatu aura mendominasi. Celine mengerutkan kening sambil bertanya dengan acuh tak acuh, "Ada urusan apa datang ke sini?"Set

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 812 Diusir dari Keluarga Tomson

    Mendengar ucapannya, Merlin membelalakkan matanya dengan kaget. Masalah ini tidak boleh dibicarakan di depan orang tuanya, sekarang, tindakan sekecil apa pun dapat menghancurkan harapan terakhirnya.Dia sudah berusaha keras selama bertahun-tahun untuk membangun citra gadis baik, tidak boleh dirusak begitu saja."Kamu masih tahu malu, nggak? Di satu sisi, kamu nggak berharap merasakan kasih sayang dari mereka, tapi di sisi lain, kamu malah mengadu. Tindakanmu ini disebut munafik."Celine mendengus dingin. Dia sama sekali tidak menyembunyikan niatnya, dia ingin memanfaatkan Keluarga Tomson untuk mencapai tujuannya. "Kalau aku nggak meminta orang lain menaklukkanmu, apa aku harus mengambil pisau dapur dan bertarung nyawa denganmu? Merlin, sadarlah, sekarang masyarakat dikendalikan oleh hukum."Merlin tercengang.Kata-kata yang dilontarkan Celine bagaikan sindiran untuk diri sendiri. Masyarakat hukum? Dia mencelakai begitu banyak orang, beraninya mengatakan masyarakat dikendalikan oleh huk

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 811 Merlin Ingin Membunuhku

    Tentu saja, Carlos tidak akan melakukan apa pun pada Celine. Baik dari segi didikan maupun karakter yang tertanam dalam dirinya, dia tidak akan melakukan hal tidak senonoh seperti memerkosa wanita.Selain itu, dia menemukan Celine bukan sengaja memprovokasinya, melainkan benar-benar tidak bereaksi terhadap sentuhannya.Kening Carlos diselimuti dengan hawa dingin, tatapannya yang tajam tertuju pada badan Celine. Pakaian Celine berantakan, leher dan lengan Celine dipenuhi dengan bekas merah. Celine pun menatapnya dengan linglung, seolah-olah baru dilecehkan secara brutal.Jelas-jelas dia tidak mengerahkan banyak tenaga, bahkan sudah mengontrol tenaganya, tetapi bekas sekecil apa pun tampak sangat mencolok di kulit putih Celine.Carlos mengatupkan bibirnya untuk menahan suatu emosi yang tak dapat diluapkan, lalu mengulurkan tangannya untuk membuka laci di samping tempat tidur. Memang benar, terdapat beberapa botol obat. Setelah beberapa saat, dia baru mengucapkan satu kalimat, "Celine, ka

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 810 Aku Selalu Makan Obat

    Melihatnya marah, Ratna yang berada di samping pun berkata dengan getir, "Pak, Nyonya sudah tidur."Carlos hanya melirik Ratna dan langsung naik ke atas dengan galak. Saat melewati ruang tamu, dia melihat dua lembar kertas A4 di atas meja. Meskipun dia tidak melihat tulisan di atas kertas dengan jelas, dia tahu kata-kata apa yang tertera di atas kertas.Pembuluh darah di wajahnya berkedut. Dia bertanya dengan nada dingin, "Apa juga ada di meja makan? Dia meletakkan kertas itu di setiap tempat yang aku lalui?"Ratna tidak bersuara, artinya dia membenarkan dugaan Carlos.Setelah terdiam selama beberapa menit, Carlos tertawa dengan marah. Celine bertekad untuk menceraikannya?Dia bergegas ke atas dengan ekspresi dingin. Seketika, percikan api di hatinya langsung menyala saat mengetahui Celine mengunci pintu. Dia menahan amarahnya, lalu mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu.Setelah beberapa saat, pintu terbuka. Celine menahan pintu agar Carlos tidak bisa masuk. "Ada urusan apa?"Carlo

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 809 Permainan Asmara

    Shanny baru sadar kamera ponselnya mengarah ke belakang orang-orang itu. Dia mengangkat ponselnya dan berjalan ke hadapan orang-orang itu dengan santai. "Astaga, kok bisa dipukuli sampai memar seperti ini, mungkin ibu kandungmu pun nggak mengenalimu lagi."Celine pun tidak bisa mengenali orang itu sebelum mendengar suara memohon yang familier. "Nona Celine, Nona Celine, kami sudah tahu salah, kami nggak seharusnya menindasmu. Tolong ampuni kami, tolong minta Paman Hasan jangan pergi mencari orang tua kami lagi."Dia membela diri dengan terisak-isak. Kalau dia masih memiliki cara lain, seorang pria dewasa sepertinya tidak akan memohon ampun di pinggir jalan. Meskipun reputasinya buruk dan dia tidak terlalu mementingkan harga diri, siapa yang akan menginjak harga diri sendiri?"Aku memang pernah memukulmu dulu, tapi kamu juga memukulku. Bisa dibilang kita hanya berselisih, bukan menindas secara sepihak. Beberapa waktu lalu kamu mematahkan satu kakiku dan aku pun nggak pergi mencarimu."S

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 808 Cindy akan Segera Pulang

    Sepertinya suasana hati Celine sangat baik, dia meluapkan semua emosinya yang terpendam selama ini. Dia menopang dagunya sambil melebarkan senyuman di sudut bibirnya. Dari sisi mana pun, senyuman ini tampak sangat provokatif dan bibir merahnya sedikit terbuka.Melihatnya hendak mengatakan sesuatu, Carlos mengerutkan kening dan langsung menyelanya, "Diam."Dia hanya bisa berpikir bahwa Celine sengaja membuatnya kesal karena sudah dicueki selama dua tahun ini. "Dulu siapa yang bersikeras ingin menikah denganku?"Celine mengangkat kepalanya untuk meneguk habis arak di dalam gelas. Cairan dingin mengalir ke tenggorokannya dan masuk ke perutnya. Detik berikutnya, sensasi terbakar pun menyebar dari perutnya ke sepanjang pembuluh darah di tubuhnya.Perlahan-lahan muncul rona merah di kulit putihnya. Matanya berkilau, seolah-olah sedang dimasuk cinta.Melihat gelas kosong di tangan Celine, kerutan di alis Carlos menjadi makin dalam. "Apa kamu sapi? Siapa yang mengajarimu cara meminum arak?"Aw

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 807 Apa Kamu Tahu Malu?

    Carlos hendak membungkuk untuk memeriksa kondisi Merlin. Mendengar ucapan ini, dia tidak tahu apakah dirinya harus melanjutkan tindakannya.Lilya yang berada di luar mendengar kebisingan dari kamar Celine. Dia mengira Celine terjatuh karena tidak leluasa bergerak, dia bergegas memasuki kamar. "Celine, ada apa?"Begitu selesai berbicara, dia langsung melihat Merlin yang terbaring diam di atas lantai. "Merlin ... kok bisa pingsan? Carlos, cepat telepon ambulans. Hasan, Hasan ...."Celine menyela teriakannya. "Dia pura-pura."Lilya berhenti berteriak, dia menatap Celine dengan kaget. "Kalau nggak percaya, tusukkan saja beberapa jarum ke tubuhnya. Kujamin dia akan melompat tinggi."Setelah dia selesai berbicara, Merlin yang berbaring di lantai mengerang pelan dan tampak sangat kesakitan. Dia memegang kepalanya sambil membuka mata. Begitu membuka mata, dia melihat sekeliling dan pada akhirnya pandangannya tertuju pada Carlos. "Kak Carlos, ada apa denganku?"Carlos tertegun.Begitu pula deng

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status