All Chapters of Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi: Chapter 591 - Chapter 600

815 Chapters

Bab 591 Mencium dan Memeluk

Bella tidak berbicara lagi, karena Darius meletakkan sebuah pena perekam di depannya. "Katakan saja!""Apa maksudmu?""Berkenaan dengan nggak bisa diurus, maka aku hanya bisa menunggu lain kali saat bertemu dengan Paman dan Bibi, baru bertanya pada mereka.""..."Bella memelototinya dengan kejam.Keji.Meskipun ibu Bella bersikap terbuka dan terlihat bisa diandalkan, dalam hal didikan keluarga, tidak akan sembarangan. Jika nona besar Keluarga Guandy setiap keluar berkata kasar, bagaimana pandangan orang lain terhadap Keluarga Guandy? Sebab itu, jika ibunya mengetahui hal ini, pasti akan memberi pengajaran padanya.Tindakan Darius ini mengenai kelemahan Bella, sehingga membuat Bella tiada daya untuk melawan sedikit pun.Dengan adanya Theo dan Darius yang berwajah muram ini, selain sehari makan tiga kali, pakaian dan tempat tinggal, apa yang bisa diobrolkan?Saat pasangannya pergi ke toilet, Bella bertanya pada Kayla dengan penasaran, "Apa suamimu nggak suka sama aku? Kenapa aku merasa d
Read more

Bab 592 Menjualmu

Begitu Bella masuk rumah, seekor anjing menerkam dan meloncat ke arahnya dengan cepat. Anjing itu menggaruk-garuknya dengan bersemangat sambil menggonggong. Tidak seperti yang dikatakan oleh Darius bahwa anjing itu hampir mati karena tidak makan dan minum.Anjing itu terlihat lebih gemuk karena dipelihara oleh Darius, tidak kurus seperti saat pertama kali ditemukan. Bella melangkah mundur karena terkaman anjing itu dan langsung jatuh ke dalam pelukan Darius.Tangan Bella melayang di udara tidak bertujuan, akhirnya membiarkan tangan terjatuh di kepala anjing. Baru saja mengelus-elus, tangannya sudah penuh dengan air liur anjing."Apa kamu sudah memberikan nama padanya?"Dia berbalik meraih pakaian Darius. Tanpa disadari Darius, ia menyeka air liurnya ke pakaian mahal Darius.Darius menundukkan kepala dan mengerutkan kening saat melihat tangan Bella yang sedang mengelus anjing.Gerakan Bella tertegun, lalu tersenyum canggung dan menarik tangannya dengan malu,"Nggak kusangka, ternyata ka
Read more

Bab 593 Amnesia

Darius menundukkan kepala dan menghampiri Bella. Jarak yang dekat membuatnya hampir merasa Darius ingin menciumnya, tetapi tidaklah seperti itu. Darius berhenti di jarak beberapa sentimeter dari bibir Bella.Napas menerpa ke wajah Bella dan suara yang kecil bergema. "Bell, kamu nggak ada bukti."Suara yang begitu lembut bergema di tepi telinga Bella, tetapi Bella sama sekali tidak merasa tersentuh. Pertama-tama karena Bella selalu merasa dia sedang memanggil anjing, kedua karena arti dari panggilan ini.Bella merasa tidak berdaya, "..."Ini karena kalah berdebat sehingga berencana bersikap tidak masuk akal, 'kan? Hal yang terpenting adalah tidak tahu malu masih begitu bersikeras.Darius menatap luka pada lidahnya dengan teliti. "Untungnya nggak parah, sehingga untuk sementara nggak perlu kasih obat."Bella memutar mata padanya, lalu mendorong Darius darinya. "Aku menggigit secara nggak sengaja, bukan mau menggigit lidah untuk bunuh diri, memang bisa separah apa? Apa kamu pernah melihat
Read more

Bab 594 Apa Penyakitmu Sebenarnya?

Theo tidak suka mengobrol masalah pribadi dengan orang asing, sehingga dia memejamkan mata dan tidak menjawabnya.Giselle menyunggingkan ekspresi bersalah dan berkata, "Maaf, aku bukan mau menanyakan masalah pribadi Anda. Ini hanyalah prosedur dalam pemeriksaan. Dengan mengobrol santai atau mencari topik pembicaraan santai untuk mengobrol bersama pasien, agar suasana hati menjadi rileks. Supaya suasana hati nggak tegang dan berakhir mengakibatkan ketidakakuratan hasil pemeriksaan.""Ya."Theo mengiakannya dengan suara kecil, tetapi tidak bermaksud untuk menjawab.Saat merasakan penolakannya, Giselle mengalihkan topik pembicaraan, "Terakhir kali Anda menyelamatkanku, aku masih belum sempat menghaturkan terima kasih pada Anda. Kalau Anda ada waktu, biar aku traktir Anda makan, oke?"Theo membuka mata dengan tatapan yang dingin dan asing. "Nggak perlu, aku hanya kebetulan ketemu, sehingga sekalian menyelamatkanmu. Kalau diganti orang lain juga sama, kamu nggak perlu memikirkannya.""Aku t
Read more

Bab 595 Apa Kamu Sudah Meninggalkan Wasiat?

Orang yang berdiri di luar ruangan adalah Giselle. Dia sedang mengawasi monitor gelombang dan menyadari pandangan dari Davin. Giselle menoleh ke arah Davin sambil tersenyum dan mengangguk, lalu berbalik pergi.Tubuh Davin yang menegang kembali rileks dan kembali bersandar di sofa. Setelah melihat waktu, sudah pukul 6 lewat. Saat melihat Theo masih belum bangun, juga tidak ada dokter masuk, dia berencana mengirim pesan kepada Kayla. Saat tengah mengetik, tiba-tiba teringat ada yang tidak beres dalam hal ini.Jika dua keluarga tidak akur, bagaimana mungkin dirinya bisa mengirim pesan, sedangkan ponsel Theo nonaktif? Jika tidak, juga bukan dia yang menyampaikan hal ini kepada Kayla.Setelah direnungkan, Davin menyadari lebih baik biar asistennya yang menyampaikan hal ini.Dia berkata bahwa orang yang suka cemburu seperti Theo, biasanya Theo bahkan menghindari Davin berbicara dengan Kayla, bagaimana mungkin mengambil inisiatif agar Davin mengirim pesan kepada Kayla. Ternyata semua ini hany
Read more

Bab 596 Kenapa Denganmu Theo?

Kayla meletakkan tangan pada area dada Theo. "Ada sesuatu yang mau aku katakan padamu."Napas Theo terengah-engah dan matanya agak merah. Hormon pria yang tak terkendali melonjak ke otaknya. Pembuluh darah yang berdenyut bagaikan ada tabrakan percikan api.Meskipun Kayla mengerahkan sedikit tenaga untuk menahannya, jika Theo ingin memaksa, tenaga sekecil ini sama sekali tidak bisa menghalanginya. Namun, Theo tidak memaksa.Dia berkata dengan suara serak, "Apa kamu yakin mengatakan sesuatu pada saat seperti ini?"Theo menarik tangan Kayla dan berpindah ke bagian bawah perutnya. "Para peserta kompetisi sudah ditentukan, ada aku.""Apa bisa membatalkannya?" Theo juga tahu itu mustahil dan dia juga tidak tega Kayla pasrah terhadap impiannya karena dia. Apalagi demi meninggalkan Kayla di sisinya dengan mematahkan sayapnya, lalu menjadikan Kayla sebagai kenari peliharaan di dalam sangkarnya, sehingga Theo hanya sembari berkata.Kayla ragu-ragu sejenak. "Aku masih mempertimbangkannya."Jawaba
Read more

Bab 597 Keluar Telanjang

"Terkejut." Theo berekspresi tenang. "Di depan orang yang aku sukai, tentu saja harus berhati-hati. Bagaimana kalau kamu melihat penampilanku yang menyedihkan, lalu menyesal untuk menikah denganku?"Kayla tidak bisa berkata-kata, "..."Saat dia berbicara sangat serius, tetapi Kayla tetap merasa ada yang tidak beres. Namun, Theo tampak sama sekali tidak janggal, bahkan keringat di dahinya juga sudah kering.Kayla mengulurkan tangan secara refleks untuk memegang tangan Theo, tetapi Theo mengelaknya."..."Sejak mereka berdua saling terbuka, ini pertama kali Theo mengelak dari sentuhannya.Kayla menatap Theo secara terkejut. Theo menepis tangannya di depan Kayla, lalu menjelaskan, "Ada minyak, kotor."Theo berbalik untuk mencuci tangan, bahkan tidak lupa untuk mengingatkan, "Jangan masuk!"Setelah membersihkan tangan, dia menyapu sup dan serpihan kaca yang berhamburan di lantai ke dalam tong sampah. Setelah membereskan semua ini, barulah mengulurkan tangan untuk menggandeng tangan Kayla.
Read more

Bab 598 Peserta Kompetisi

Bella sedang minum kopi dan melihat ada yang aneh dengan ekspresi Kayla, sehingga bertanya, "Kenapa?"Kayla mengerutkan kening dan berkata dengan serius, "Pak Susanto sudah memesan tiket ke Laria untukku. Mungkin salah pesan, sehingga aku meneleponnya.""Kayla." Bella segera menahan tangan Kayla dan berkata, "Mungkin ini takdir. Bagaimana kalau kamu pergi saja? Bagaimanapun, juga nggak bakal mengambil waktu lama. Biar aku yang bantu kamu ...."Padahal Bella ingin mengatakan bahwa biar dia bantu mengawasi Theo, tetapi saat sedang berbicara tiba-tiba tersentak. Meskipun Kayla adalah sahabatnya, juga tidak cocok untuk bantu mengawasi kekasih sahabatnya.Sebab itu, dia mengubah pikiran secara santai. "Biar aku suruh Darius bantu kamu mengawasinya. Aku jamin asalkan dia ada gerakan tertentu, aku bakal segera menghubungimu."Jika Kayla benar-benar terlalu terobsesi dengan cinta, Bella bakal membiarkannya. Asalkan dia gembira, tiada kaitannya dengan ikut kompetisi atau tidak.Namun, Kayla buk
Read more

Bab 599 Aku Nggak Jual

Pria paruh baya itu melirik pramuniaga, lalu mengamati Kayla dari atas ke bawah. "Siapa kamu? Bagaimana kalau nanti rusak karena sentuhanmu? Apa kamu sanggup membayarnya?"Bella sudah lama tidak melihat orang seangkuh ini. "Kalau baju ini rusak karena sekali sentuh, toko juga nggak berani menerimanya, 'kan?"Dia melirik mereknya adalah merek yang tidak pernah dilihat. "Berani menjual pakaian bermerek palsu di sini? Di sini hanya menerima pakaian bermerek mewah, bukan pakaian yang sudah nggak dipakai."Bella merasa dirinya sangat menghormati orang tua dan menyayangi anak kecil, tetapi orang ini tampak begitu angkuh, benar-benar membuat orang tidak senang jika tidak menegurnya."Ini adalah sebuah merek jas pria buatan Negara Prances, sehingga jarang dikenal."Orang yang menjawab adalah Kayla.Bella tercengang. "Kenapa kamu tahu?""Ya, karena kebanyakan pakaian Theo adalah merek ini.""..."Bella tercengang dan melotot mata lebar. Dia menatap pakaian itu, lalu menoleh ke arah Kayla. "Paka
Read more

Bab 600 Tidak Mau Melakukannya

Hampir sepanjang hari, Theo tidak ketemu Kayla. Sekarang dia hanya berpikir untuk memeluk dan menciumnya, sama sekali tiada pikiran tentang pakaian.Namun, Kayla telah menunjukkan sketsa lukisan kepadanya dengan sikap yang mengancam, seolah-olah berkata, "Kalau kamu nggak mau melihatnya, aku akan menghancurkanmu."Theo menundukkan kepala dan melihat sekilas. Model pakaian pria hampir sama, tetapi jika desain dari istrinya, pastinya lebih bagus dari yang lain. Sebab itu, dia mengangguk. "Bagus, aku bakal segera menyuruh orang untuk membuatnya."Dia kegirangan dan ingin mengulurkan tangan untuk memeluk Kayla. "Mulai sekarang, biar kamu yang mendesain pakaianku, oke? Istriku benar-benar hebat, nggak hanya bisa memperbaiki benda bersejarah, juga bisa mendesain pakaian."Berbeda dengan suasana hati Theo yang bahagia, sekarang Kayla hanya ingin tersenyum sinis. Pakaian diri sendiri saja tidak kenal, masih berharap Kayla bisa mendesain pakaian untuknya? Apa yang sedang Theo pikirkan? Makan ti
Read more
PREV
1
...
5859606162
...
82
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status