All Chapters of Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi: Chapter 531 - Chapter 540

815 Chapters

Bab 531 Membeli Waktumu Satu Jam

Darius masih menunggu jawabannya. Bahkan jam weker di kantor dimatikan. Suasana kali ini benar-benar sunyi.Bella menjadi lebih gugup. "Kamu ...."Pikirkan dulu.Bagaimanapun, ini masalah hidup. Meskipun tidak cocok lalu bisa berpisah, tapi bagaimana jika kurang beruntung dan bertemu dengan tipe orang yang aneh? Melihat perilaku Darius selama ini ... dia mengangguk dengan serius di dalam hatinya, memang agak mirip."Kring, kring, kring."Alarm Darius berbunyi, mengingatkannya bahwa dirinya harus pergi ke rapat."Pikirkan perlahan, lalu beri tahu aku setelah kamu tahu jawabannya."Bella melihatnya membuka pintu dan bertanya, "Kalau begitu, apa kamu menerima penolakan dariku?""Nggak terima.""..." Bella meliriknya dengan marah. Memang percuma saja. Bella hanya bisa setuju dengan sukarela atau setuju karena dibuat marah setelah tidak ada pilihan lain.Setelah pertemuan, Bella menyerahkan notulen rapat yang telah disusun pada Darius.Darius sedang berurusan dengan hal-hal lain dan membuan
Read more

Bab 532 Kami Meninggalkan Kota Bapura

Theo baru saja tiba di depan pintu rumahnya. Theo mengadakan pertemuan malam ini dan dipaksa untuk minum beberapa minuman lagi. Meskipun tidak mabuk, tapi masih sedikit pusing.Begitu membuka pintu, ada seseorang berdiri di balik pintu.Orang itu mengenakan jaket hitam panjang, rambut hitam agak panjang menutupi dahinya. Dalam kegelapan, hanya terlihat sepasang mata cerah dan dua bibir merah yang tidak biasa. Siapa pun dalam situasi ini akan ketakutan, akhirnya Theo tiba-tiba sadar.Dia mengerutkan kening. "Kenapa nggak nyalakan lampunya?"Dia mengulurkan tangannya dan menyalakan lampu di dinding. Cahaya menerangi ruang tamu. Riko yang berada di sana seperti tiang kayu juga terkena cahaya terang. Meskipun masih terlihat agak jahat, setidaknya tidak lagi seperti hantu.Ruang tamu sedingin gudang es, Theo menyalakan akhirnya menyalakan pemanas. "Sudah berapa lama kamu di sini? Kenapa nggak nyalakan pemanas lantai?"Riko mencium bau alkohol yang menyengat di tubuhnya dan menjawab, "Kakak
Read more

Bab 533 Seluruh Keluargamu Akan Mati

Di depan Raffi ada sebuah daftar sekelompok karyawan yang dipecat oleh Perusahaan Oliver hari ini. "Orang-orang ini semua bekerja denganmu, 'kan? Mereka dipecat oleh Perusahaan Oliver karena mencuri rahasia perusahaan. Apa menurutmu mereka masih bisa tinggal di Kota Bapura?"Suara Carlos bergema di ruang bawah tanah yang kosong."Daftar ini hanya khusus untuk hari ini, daftar kedua akan dikirim besok."Raffi menghela napas berat, memegang erat daftar di tangannya dengan jari-jarinya. Meskipun cahayanya redup, tulisan di kertas itu masih terpantul jelas di matanya. "Aku sudah bilang, aku hanya mencari uang. Seseorang sudah memberiku uang sepuluh miliar agar aku bermain-main dengan proyek-proyek baru itu. Aku sudah bekerja keras sepanjang hidupku di Perusahaan Oliver dan nggak akan pernah bisa menghasilkan uang sebanyak itu. Sekarang ada peluang besar, kenapa nggak aku manfaatkan?"Dia mengalihkan pandangan dari daftar itu dan berkata seolah itu tidak ada hubungannya dengannya. "Orang-or
Read more

Bab 534 Dia Pada Saat Itu

Evi, yang semula tertidur, saat ini mulai membuka matanya. Begitu membuka matanya, Evi melihat sebuah wajah menoleh ke samping. Jaraknya sangat dekat hingga hanya bisa melihat pelipisnya dengan tidak jelas."Ah."Suara ini ... hampir memekakkan telinga Kayla. Kayla duduk tegak dan berkata, "Bu."Baru saat itulah Evi melihat dengan jelas bahwa itu adalah Kayla. Evi menghela napas panjang dan berkata dengan nada meminta maaf, "Maaf, Ibu baru bangun tidur, mata Ibu masih sedikit kabur, penglihatan Ibu kurang jelas. Maaf sudah membuatmu kaget."Memang, Kayla sudah ketakutan setengah mati.Meskipun berpikir demikian dalam hatinya, tapi Kayla tidak mengatakannya dengan lantang.Teriakannya mengingatkan Galih, yang sedang merokok di luar. Galih pun segera melangkah masuk. "Ada apa?"Evi baru saja mimpi buruk. Dia melihat sebuah vila, ada taman yang penuh dengan bunga, matahari menyinari rerumputan hijau segar dan ada kursi geladak di tengahnya. Ada seseorang terbaring di kursi itu, dengan sel
Read more

Bab 535 Merasa Dia Kotor

"Apa aku nggak lebih baik darinya?"Evi tidak bisa bergerak, dirinya sudah seperti ikan yang berada di talenan, jadi Evi hanya menutup matanya dan mengalihkan pandangannya. Melalui lapisan tipis kelopak mata, tatapannya mengarah ke langit.Dalam hatinya berpikir. "Mana bisa kamu lebih baik darinya? Kamu memang lebih baik darinya, semua orang gila yang ada di rumah sakit saja kalah denganmu."Adam tidak menunggu jawabannya, juga tidak marah. Sebaliknya, Adam mengambil ponselnya dari meja samping tempat tidur dan mengarahkannya ke wajahnya. "Telepon Galih dan bilang padanya kalau kamu mau dinas. Lima hari lagi kamu baru bisa pulang."Suaranya terdengar lembut. "Vivi, tinggallah bersamaku selama lima hari, ya? Lima hari saja."Pada akhirnya ucapannya seperti sedang berdoa.Namun, Evi tahu bahwa ini semua adalah metode yang digunakan iblis untuk membingungkannya. Selama Evi berperilaku sedikit kurang dari yang diinginkannya, Adam akan marah."Lebih baik kamu menyerahkan diri ke polisi saja
Read more

Bab 536 Theo Menyebalkan

Orang yang mengetuk jendela adalah seorang pria. Pria itu sangat tinggi, terlihat dari lekuk tubuhnya. Pria itu mengenakan kaus berkerudung hitam yang menutupi bagian atas wajahnya. Bagian bawah dari wajahnya ditutupi masker hitam.Mobil Kayla berhenti di samping lampu jalan. Pria itu membungkuk dan melihat ke dalam mobil. Cahaya menyinari punggungnya, membuat wajahnya yang tersembunyi dalam bayang-bayang tampak gelap.Sungguh ... seperti hantu.Kayla mengulurkan tangan untuk menyentuh palu pengaman di dalam mobil. Kayla mengarahkan ujung runcing ke arah orang tersebut dan dengan cepat menekan tombol untuk menyalakan mobil."Nyonya, ini aku, jangan takut." Pria itu buru-buru melepas maskernya, bahkan menempelkan wajahnya ke kaca agar Kayla melihat lebih jelas. "Jangan pergi dulu, bos yang memintaku untuk datang.""..."Pria yang menutup mulutnya di tempat parkir terakhir kali. Pria ini adalah bawahan dari Theo, tapi Kayla lupa nama spesifiknya.Begitu kenal orang ini, Kayla menghela na
Read more

Bab 537 Selingkuh dan Mencampakkannya

Setelah akhirnya berduaan dengan Kayla, Theo tidak ingin membicarakan hal-hal buruk ini. "Suruh Fikri membantumu pindah."Theo sebenarnya ingin Kayla mengambil barang-barang penting, membuang sisanya dan kemudian membeli yang baru, tapi takut akan ada sisa yang tersisa dan Kayla akan menggunakannya sebagai alasan untuk pindah lagi.Kayla berpikir sejenak. "Oke."Lagi pula, Kayla sedang 'liburan' sekarang dan tidak harus pergi bekerja di Perusahaan Oliver. Kayla tidak perlu tinggal di pusat bisnis seperti ini yang harus naik kereta bawah tanah. Ini juga menghindari agar Theo tidak perlu khawatir dengannya.Theo akhirnya berhasil membujuk Kayla untuk pindah dan kemungkinan mereka bisa rujuk. Setelah berurusan dengan Riko, Theo akan segera membawanya ke Kantor Catatan Sipil untuk menikah agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari lagi.Namun, kalau Kayla hamil, Theo harus menahan diri lagi.Diperkirakan tidak ada pria beristri di dunia ini yang keadaannya lebih buruk darinya. Mereka
Read more

Bab 538 Banyak Hal yang Telah Berubah

Kayla pindah kembali ke Vila Aeris. Bunga-bunga di ruang tamu telah dibuat menjadi bunga abadi oleh Axel. Karena takut merangsang perasaannya, bunga-bunga itu ditempatkan di ruangan tak terpakai di lantai dua.Begitu tahu Kayla akan pindah, para pelayan telah membersihkan segala sesuatunya luar dan dalam serta mengganti seprai.Sudah terlalu malam, Kayla tidak punya tenaga untuk mengemas kotak besar barang bawaan yang dibawanya dari apartemen. Awalnya Kayla berencana hanya membawa beberapa kebutuhan sehari-hari. Pakaiannya sudah tersedia di Vila Aeris, tapi Fikri ingin Kayla tetap mengemasi barangnya.Apartemen yang bagus sekarang seperti rumah binatang, kecuali perabotan asli pemiliknya, semua sampah lainnya dibawa ke bawah dan dibuang.Kayla mandi sebentar dan naik ke tempat tidur.Keesokan harinya.Kayla terbangun oleh dering telepon, ditambahkan dirinya tidur terlalu larut malam, jadi begitu mengantuk dan pikirannya sangat kacau. "Halo, siapa?""Belum bangun?"Suara itu terdengar f
Read more

Bab 539 Tidak Pernah Lupa

Namun, Carlos sangat sibuk, dari mengangkat telepon hingga menutup telepon tidak lebih dari dua detik. "Dia memintamu untuk tinggal di Vila Aeris."Dalam situasi ini, bagaimana Kayla bisa tetap tinggal? Kalaupun harus tetap tinggal di sini, Kayla harus terlebih dahulu memastikan keadaan Theo aman. Sekarang berita penuh dengan berita tentang kepergiannya. Sebelum tahu jelas ini rencananya atau memang rencana Riko, Kayla tidak bisa tinggal di sini dengan tenang.Kayla mengganti pakaiannya dan bertemu dengan Davin segera setelah keluar. Davin sedikit lega saat melihat Kayla berdiri di depannya.Setelah mengetahui masalah di Perusahaan Oliver, Davin segera pergi ke apartemen untuk mencari Kayla, tapi tidak ada yang menjawab setelah lama mengetuk pintu. Awalnya Davin ingin menelepon, tapi takut Kayla belum melihat berita itu, jadi teleponnya malah akan membuat Kayla tidak akan ada di apartemen. Davin berpikir untuk mencoba peruntungannya di Vila Aeris.Tanpa diduga bertemu dengan Kayla yang
Read more

Bab 540 Ikut Denganku

Jawaban ini lebih menyakitkan baginya daripada membunuh Riko langsung. Dari awal sampai akhir, Theo sudah mempermainkannya seperti orang bodoh. "Kamu sudah seperti itu, kenapa masih nggak mau berkompromi?"Theo sekarat dan bahkan sulit untuk berbicara, ditambah dengan kurang tidur yang berkepanjangan, jiwanya selalu di ambang kehancuran.Dokter Juan bilang bahwa kondisi mental Theo pada saat itu adalah yang terbaik untuk dihipnosis. Jika ingin melawan, Theo harus menanggung rasa sakit ribuan kali lebih banyak. Kebanyakan orang tidak tahan dengan rasa sakit seperti itu. Seperti seseorang yang sedang mengukir otaknya dengan palu.Jadi ketika Dokter Juan memberitahunya bahwa hal itu bisa dilakukan, Riko memercayainya dengan mudah. Kalaupun ketahuan, Theo masih mengandalkan strategi untuk menutupinya.Theo berkata, "Aku khawatir dia akan menangis."Meskipun pada saat itu Theo tidak yakin apakah Kayla akan menangis kalau dirinya tidak dapat mengingatnya, tapi saat memikirkan kemungkinan ini
Read more
PREV
1
...
5253545556
...
82
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status