Semua Bab Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi: Bab 521 - Bab 530

815 Bab

Bab 521 Orang Berhati Busuk

Evi menggelengkan kepalanya, entah apakah dia ingin mengungkit masa lalu atau menjawab pertanyaan Kayla, "Kenapa Verrel datang?"Dia hampir saja menyebut nama Theo. Ketika ingin menyebutnya, dia tiba-tiba bungkam.Kayla berkata, "Nggak tahu, nanti aku tanya sama Axel."Dia yang mengurus surat undangan, seharusnya tidak akan mengundang Verrel. Seandainya tidak tahu identitasnya, tetapi sebelumnya Perusahaan Lufto mempersulitkan Keluarga Oliver dan entah telah merebut berapa bisnis. Dalam kondisi seperti ini masih mengundangnya sama saja mencari masalah.Evi tidak berani menoleh ke arah Theo, karena takut dirinya tidak memperhatikan ekspresi wajah dan disadari orang lain. "Apa kabarnya akhir-akhir ini?"Saat melihat hasil tes DNA sudah memikirkan hal ini, tetapi tak kunjung berani, karena takut mereka adalah dukungan dari Galih dan sengaja menghiburnya.Dia sampai saat ini baru berani memastikan bahwa Theo masih hidup dengan baik."Lumayan baik. Riko nggak berani melakukan sesuatu padany
Baca selengkapnya

Bab 522 Ingin Memukul Orang

Kayla melirik tangan wanita di bahunya dan mengerutkan bibirnya dengan cuek. "Kalau begitu, kamu mau menuangkannya kembali?""..."Saat wanita ini ke sini memang berpikir seperti ini. Dia tidak tahan dengan Kayla. Dulu saat dia angkuh saat masih nona besar Keluarga Sandio, diintimidasi oleh ibu tiri dan adik perempuannya, tetapi masih saja angkuh. Setelah mengetahui bahwa dia dikejar oleh lintah darat, dia sangat kegirangan dan hendak saja mentertawakannya. Namun, Kayla bangkit dalam sekejap mata dan berhasil menikah dengan Theo yang tidak berani diimpikan oleh orang lain. Sekarang dia adalah simpanannya, sedangkan Pak Theo sudah meninggal. Atas dasar apa dia masih bisa menghadiri pesta ulang tahun Perusahaan Oliver?Saat melihat para wartawan di sekelilingnya yang memegang kamera, wanita itu agak gemetar lagi.Namun, saat menghadapi provokasi Kayla, dia merasa sangat enggan. Sekian lama dia menahan amarahnya dan akhirnya menemukan kesempatan ini untuk membalas dendam. Apa mungkin dia
Baca selengkapnya

Bab 523 Tersandung

Ketika mendengar perkataan Kayla, wanita dengan bibir merah itu secara refleks mendongak ke plafon. Benar saja, dia melihat dua kamera menghadap ke arahnya.Ekspresi wajahnya langsung kaku dan air matanya pun berhenti mengalir. Kemudian, dia memelototi Kayla dengan penuh benci dan berbalik pergi tanpa mengatakan sepatah kata lagi.Awalnya, dia pikir Kayla tidak bisa merespons, sehingga sengaja mengucapkan kata-kata itu untuk memprovokasinya. Tidak disangka, ternyata wanita itu justru bertindak di luar dugaan dan tidak peduli sama sekali.Setelah berhasil memalukannya, Kayla berbalik menuju Davin. Saus lada hitam di kemejanya sudah kering. Berkenaan dengan pakaian berwarna muda, sehingga tampak sangat mencolok. "Maaf, aku mengotori pakaianmu. Silakan istirahat sebentar di lantai atas, aku akan mencari pakaian ganti untukmu."Davin memperhatikan pergelangan kakinya. Meskipun Kayla tidak mengekspresikannya, dia bisa menyadari bahwa gaya dia berjalan kurang normal. "Aku suruh orang lain un
Baca selengkapnya

Bab 524 Rencana Mau Peluk Berapa Lama

Theo mengerutkan kening berulang kali. Dia ingin merokok, tetapi dia tidak membawanya hari ini.Biasanya, keinginannya untuk merokok tidak begitu besar dan dia bisa menahan diri ketika kadang-kadang ingin merokok. Namun, hari ini makin dia menahan diri, makin gelisah, terutama dengan Riko yang terus-menerus berbicara di telinganya. "Aku keluar sebentar untuk merokok." Riko melihatnya dengan tajam tetapi tidak menghalanginya.Riko menatap lekat padanya, tetapi tidak melarangnya.Keluarga Oliver menyediakan rokok di area makan, sedangkan di luarnya adalah sebuah balkon kecil yang kebetulan dijadikan area merokok.Namun, saat ini sudah ada orang di sana. Samar-samar ada bayangan di balik tirai tipis. Theo tidak ke sana, melainkan ke taman di luar.Dia tidak mengenakan mantel. Ketika pintu kaca terbuka, angin yang disertai butiran air hujan menerpa wajahnya, lalu masuk melalui leher, manset dan ujung celananya. Rasanya bagaikan pisau yang menusuk tulang. Hanya berdiri selama satu menit, se
Baca selengkapnya

Bab 525 Apa Aku Boleh Menggeledahnya?

Kayla melangkah masuk secara refleks, karena lebih baik tidak memperbesar masalah.Siapa tahu apa yang akan dipublikasi oleh para wartawan yang demi pembaca dan tidak peduli dengan kebenaran saat melihat adegan ini.Namun, setelah dia masuk, Theo juga menyusulnya.Kayla yang awalnya agak bingung, sekarang sepenuhnya bingung. "Buat apa kamu masuk?""Kalau nggak masuk, apa mau tinggal bersamanya di luar dan menjadi rumor? Dia mengenakan jubah mandi yang acak-acakan." Kayla selalu merasa dia menggertakkan gigi saat bilang jubah mandi yang acak-acakan. "Kalau tertangkap media, betapa buruknya pengaruh ini."Kayla merasa tidak berdaya, "..."Begitu pintu lemari tertutup, di dalamnya gelap gulita. Pintu yang tidak tertutup rapat didobrak dengan kuat dan kamar pun dibanjiri wartawan yang membawa kamera dan memotret terhadap Davin. "Tuan Muda Davin, apa hanya Anda sendirian di dalam kamar?"Ekspresi wajah Davin agak dingin, tetapi tiada yang merasa senang dengan masuk tanpa izin semacam ini. D
Baca selengkapnya

Bab 526 Jangan Mencubit Lagi!

Riko menatapnya dengan wajah tegas. "Kenapa bertanya seperti ini?""Kelihatannya Pak Verrel sudah berusia tiga puluh tahun, 'kan? Tadi aku melihatnya di aula perjamuan sebelum naik ke atas. Seandainya dia menghilang setelah aku pergi, hanya dalam waktu singkat 20 menit. Tuan Muda Riko memeriksa CCTV dan mencari ke sini. Kalau kamu memperlakukan dia sebagai tahanan, anggap saja aku nggak pernah bertanya." Davin menyunggingkan senyuman tulus lembut dan anggun. "Kalau kamu anggap dia sebagai kakakmu, aku sarankan kamu berobat ke psikiater.""Kamu mungkin nggak begitu tahu bahwa kadang sebagai ibu mempunyai keinginan yang luar biasa untuk mengendalikan anak mereka dan merasa bahwa semua orang di dunia ini berusaha mencuri anak mereka. Kondisi mentalmu sekarang agak mirip dengan ibu semacam itu, sehingga harus mendapat pengobatan sesegera mungkin."Para wartawan sudah diminta keluar, hanya meninggalkan Riko dan Davin di dalam ruangan. Saat tiada yang berbicara, terdengar sangat sunyi.Di da
Baca selengkapnya

Bab 527 Mesti Bekerja Sama

Davin belum menjawab pertanyaan Riko, Theo mendengus dengan cuek. "Apa dia bisa mengubah pikiran temanku dengan begitu mudah? Meskipun agak matre, kepribadiannya nggak bermasalah ...."Meskipun terdengar sombong, Kayla tetap sangat setuju.Baru saja berpikir seperti itu, Davin langsung buka suara. "Baiklah."Theo tidak berdaya, "..."Kayla juga bungkam, "..."Pukulan ini benar-benar datang secara mendadak.Detik berikutnya, pintu lemari yang tertutup rapat melonggar. Davin menyimpan tangannya dan tak lagi melarang. Riko hanya perlu menarik ringan, meskipun hanya sebuah celah, juga bisa melihat Theo dan Kayla yang berada di dalam.Kali ini Theo tidak lagi tenang seperti tadi. Dia berekspresi muram dan melontarkan tatapan pada pintu lemari. Saat membayangkan nanti bisa melampiaskan amarah, apakah perlu sekalian menghajar Davin.Kayla juga menatap lekat pada pintu lemari, tetapi dia malah ingin menunggu sebentar. Tunggu Riko membuka pintu dan masih belum sempat melihat kondisi di dalam de
Baca selengkapnya

Bab 528 Dikurung

Davin dan Riko mulai bertarung. Lebih tepatnya adalah Davin sedang mengeroyok Riko secara brutal.Para tamu yang datang hari ini semua berasal dari lingkaran. Sebagian besar orang kenal Davin, biasanya juga sangat menarik dan lembut, bahkan jarang berekspresi dingin saja mulai bertindak kasar. Orang lain benar-benar sangat terkejut.Riko memang agak kurus, ditambah dengan tinjuan Davin ini tidak berbelas kasih langsung membuatnya tergeletak di lantai.Bibir pemuda pecah dan mengalirkan darah. Dia mulai tertawa. "Tuan Davin, jangan marah karena malu. Kalau kamu nggak suka cara semacam ini, aku masih bisa mengutarakan ide lain ...."Davin mengerutkan kening, lalu segera ada pelayan di sampingnya yang menyerahkan saputangan. Saat dia meremas gelas anggur barusan tadi, ibu jarinya tergores kaca dan mengalami luka lebar. Dia memandang dari ketinggian Riko yang sedang dipapah oleh pelayan. "Kamu jangan berbicara, aku merasa sangat jengkel.""Ada apa ini?" Carlos yang baru tiba melihat ekspre
Baca selengkapnya

Bab 529 Siap Dipanggil

Carlos dengan ekspresi tegas. "Baik, aku suruh manajer panggil semua orang yang bertugas malam ini ke lantai dua."Dia menelepon penanggung jawab hotel. Selain memberi perintah untuk memanggil orang-orang ke lantai dua, juga suruh memeriksa rekaman CCTV. Jika orang itu berani menjebak Kayla secara terang-terangan, dia pasti sudah mempertimbangkan konsekuensi dari terbongkarnya rencananya dan kemungkinan besar sudah melarikan diri.Kayla: "Tuan Carlos, bisakah Anda memberiku salinan rekaman CCTV malam ini nanti?"Tidak tahu apakah insiden dengan perempuan bibir merah akan menjadi berita di media, tapi demi keamanan, lebih baik mendapatkan salinan rekaman terlebih dahulu. Firewall jaringan hotel ini sepertinya tidak terlalu aman.Carlos menjawab tanpa bertanya alasannya: "Baik."Dia berbalik untuk mengambil ponselnya, baru sekarang Evi melihat Davin di dalam kamar yang sedang merawat luka, "Davin, bagaimana kamu bisa terluka?"Davin tidak menjelaskan secara rinci. "Nggak sengaja memecahk
Baca selengkapnya

Bab 530 Kamu Mau Mendekati Kakakku?

Tujuan besar akan segera tercapai. Fisik dan mental Bella terasa begitu baik, bahkan sering berjalan sambil tertawa serta melihat ke arah langit. "Kamu nggak tahu betapa gilanya Darius waktu bekerja, benar-benar seperti mesin berkecepatan tinggi. Ke mana pun dia pergi, semua orang akan berada dalam masalah ....""Plak ...."Setumpuk materi jatuh di depannya, menimbulkan suara keras di atas meja. "Fotokopi materi ini sebanyak sepuluh rangkap.""Apa?" Bella mengangkat kepalanya dan berkata, "Aku hanya sopir. aku hanya bertanggung jawab mengemudi, bukan staf perkantoran.""Kamu satu-satunya yang punya banyak waktu luang.""Kamu juga tahu, aku di sini bekerja secara cuma-cuma alias gratis. Kenapa kamu kesal melihat aku begitu santai? Bukan hanya kamu saja yang sibuk."Darius mengerutkan kening dan berkata, "Kalau kamu berteriak lebih keras, semua orang di firma hukum akan tahu bahwa kamu orang yang sibuk."Bella menutup telepon dan meliriknya dengan kesal. "Nggak mau, cari saja Alden. Kamu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5152535455
...
82
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status