All Chapters of Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi: Chapter 541 - Chapter 550

815 Chapters

Bab 541 Wasiat

Ketika menerima kabar ini, Kayla sedang dalam perjalanan menuju firma hukum Darius. Begitu melihat foto, dia langsung menelepon pengirim, tetapi pengirim sudah mematikan ponsel.Davin yang duduk di sampingnya pun melihat foto-foto itu. "Kayla, Theo nggak selemah itu, kurasa dia punya rencana lain."Davin khawatir Kayla akan bertindak impulsif dan masuk ke perangkap Riko. Pasti ada alasan mengapa Riko mengirimkan foto-foto tersebut, yaitu untuk membuatnya panik dan kebingungan. Nyawa orang yang dia cintai terancam, sekuat apa pun dia, dia pasti akan goyah. Begitu dia goyah, dia tidak bisa berpikir secara rasional lagi dan mudah dikendalikan oleh musuh."Aku tahu." Kayla memaksakan diri untuk mengalihkan pandangan dari foto-foto itu. Dia mematikan layar ponselnya sambil berkata, "Aku nggak akan bertindak gegabah, apalagi pergi menyerahkan diri. Riko pasti ingin memanfaatkanku untuk bertindak, aku bukanlah ahli bela diri. Sekalipun aku menerjang ke hadapan mereka dengan membawa pisau, aku
Read more

Bab 542 Aku Menyukaimu

Theo bersandar di ujung kasur dengan tenang, dia tidak menjawab pertanyaan Riko. Ketika menghadapi Riko, dia sama sekali tidak tampak ketakutan.Reaksi ini berbeda dengan dugaan Riko. Dia mengira Theo akan takut, panik ataupun memohon ampun. Namun, kenyataannya Theo malah bersikap seolah-olah sedang berada vila sendiri.Riko meraih wajahnya, lalu berkata sambil menggertakkan gigi, "Reaksimu ini membuatku merasa bahwa diriku sangat nggak berguna. Kak, kamu sama sekali nggak takut?"Menghadapi tindakan Riko, Theo sama sekali tidak marah, dia bahkan tidak berniat untuk menanggapi Riko.Melihat Theo begitu tenang, Riko makin emosional. Dia melepas pakaian Theo dengan kasar, lalu luka-luka di tubuh Theo pun terlihat. "Kak, apa kamu sudah lupa akan rasa sakit yang ditimbulkan oleh bekas-bekas luka ini?"Dia menekankan ujung jarinya ke salah satu bekas luka Theo sehingga kukunya pun menusuk ke daging Theo. Darah mengalir dari sela-sela kukunya dan menetes ke seprai. "Apakah perlu kuceritakan
Read more

Bab 543 Menyenangkan Bukan?

Mendengar ucapan ini, ekspresi Theo berubah. Dia menatap punggung Riko sambil bertanya, "Kamu mau membawaku ke mana?""Kamu adalah kakakku, tentu saja aku harus membawamu ke mana pun aku pergi. Tapi sekarang nikmatilah hadiah yang kusiapkan untukmu."Begitu dia selesai berbicara, seseorang meninju perut Theo. Pada dasarnya, Theo sudah tidak bertenaga karena pengaruh obat. Saat dipukul, dia tidak sanggup melawan. "Ugh ...."Theo membungkukkan tubuhnya dan keringat dingin pun terus bercucuran. Rasa sakit yang luar biasa tersebar di area perutnya. Dia menahan rasa sakit itu sambil berkata, "Riko, kamu ingin mencampakkan orang yang bekerja untukmu dan melarikan diri seperti seekor anjing yang tenggelam? Atau kamu hanya bisa bergantung pada mereka?"Riko tampak kegirangan. "Kak, kamu sedang memperhatikanku?"Theo terdiam.Sungguh pandai menyanjung diri sendiri."Kasus penggalangan dana ilegal ini sudah dilaporkan. Sekarang, polisi mungkin sedang mencariku di seisi kota. Aku khawatir koneksi
Read more

Bab 544 Mati Lagi

Melihat Riko memegang remot kontrol, satu per satu bawahan Riko sudah melarikan diri. Hanya tersisa beberapa orang di ruangan yang sebelumnya ramai ini. Carlos mengedipkan mata pada Theo untuk memintanya mengalihkan perhatian Riko. Kemudian, Carlos akan mencari kesempatan untuk merampas remot di tangan Riko.Bom dan senjata api merupakan barang terlarang di dalam negeri, bahkan bahan baku yang tersedia pun dikendalikan dengan ketat dan proses pembuatannya sangat rumit. Sekalipun Riko bisa merancang bom, seharusnya jumlahnya tidak banyak.Namun, siapa pun yang masih ingin hidup tidak akan berani mempertaruhkan kebenaran hal ini.Begitu Carlos mengisyaratkan Theo, Riko menatapnya sambil tersenyum. Namun, senyuman ini dipenuhi dengan peringatan. "Tuan Muda Carlos, aku tahu apa yang kamu pikirkan. Sebaiknya singkirkan pikiranmu itu. Aku penakut, kalau sampai tanganku gemetaran dan nggak sengaja menekannya, kamu nggak akan bisa menanggung konsekuensinya.""Kamu menyuruh Theo menelepon Kayla
Read more

Bab 545 Bukan Kita, Aku

Sekarang, benak Kayla dipenuhi dengan masalah Theo. Setelah Nathan sampai di hadapannya, dia baru memahami maksud perkataan Nathan. "Dia nggak lemah."Nathan tertegun.Apakah ini intinya? Dia tidak peduli dengan stamina Theo. Dia mengkhawatirkan Kayla, bukan Theo.Kayla bertanya, "Kenapa kamu datang ke sini?"Pasti bukan kebetulan.Bella mendekatinya, lalu berkata dengan hati-hati, "Aku yang memberitahunya bahwa kamu berada di sini. Tadi dia mengirimiku pesan untuk menanyakan soal Theo dan keadaanmu. Aku hanya menceritakan sekilas, tak disangka dia akan langsung datang."Sebenarnya Bella sudah menduga Nathan akan datang. Berdasarkan sifat Nathan, Nathan pasti akan datang kalau tahu Kayla berada di sini. Bella takut Kayla akan tiba-tiba bersikap gegabah dan tidak bisa ditahan. Kalau sampai seperti itu, Nathan bisa membantunya, dia tidak berharap Darius akan membantunya menghentikan Kayla.Kayla mengangguk. "Aku pulang dulu."Dia sudah menanyakan segala sesuatu yang ingin ditanyakan pada
Read more

Bab 546 Ayo Mati Bersama

Karena tidak ada yang tahu apakah bom yang disebutkan Riko nyata, suasana di dalam bangunan yang kumuh itu sangat mencekam.Polisi sudah datang, tetapi dalam keadaan seperti ini, mereka tidak berani melangkah masuk. Tidak ada bangunan lain di sekitar dan posisi Riko cukup jauh dari jendela sehingga penembak jitu tidak dapat membidik secara akurat. Pelerai mengucapkan setumpuk kata, tetapi tidak ada yang menjawabnya, dia seolah-olah sedang berbicara dengan sapi.Sandera masih berada di tangan Riko, mereka tidak berani menyerang.Riko yang membuat semua orang ketakutan malah tampak sangat santai. "Kak, menurutmu Kak Kay sempat datang, nggak?"Sekarang, Theo sedang bersandar di tempat tidur. Entah seberat apa obat yang Riko berikan. Dia sudah sadarkan diri untuk begitu lama, tetapi tubuhnya masih lemas. "Daripada mengkhawatirkan apakah dia sempat datang, lebih baik kamu khawatirkan orang di balik layar. Seharusnya berita sudah keluar, mau lihat, nggak?"Riko tersenyum dengan penuh maksud.
Read more

Bab 547 Tidak Ada Tanda-Tanda Kehidupan

"Bum."Suara ledakan ini mengguncang seluruh permukaan tanah. Setelah suara ini menghilang, suasana pun menjadi hening.Bukan hanya suasana di dalam bangunan yang hening, bahkan orang yang berada di bawah pun tertegun.Meskipun ledakan bom rakitan ini tidak terlalu menggemparkan, bangunan ini sudah tua dan tidak tahan guncangan. Setelah bom meledak, separuh bagian bangunan pun roboh.Setelah ledakan berakhir dan tanah berhenti berguncang, Kayla menegakkan badannya sambil memandang bangunan yang roboh di hadapannya. Dia menarik napas dalam-dalam, tetapi pandangannya tiba-tiba menggelap. "Theo ...."Polisi segera mengendalikan bawahan Riko dan berteriak ke arah bangunan. "Apakah ada orang di dalam?"Kayla bergegas masuk ke bangunan itu.Nathan menghentikannya. "Kayla, jangan gegabah. Sekarang kita masih belum mengetahui suasana di dalam. Kita juga nggak tahu apakah ada bom yang belum meledak, kamu ....""Tapi Theo berada di dalam ...." Kayla menghempaskan tangan Nathan. "Dia masih berada
Read more

Bab 548 Menemukan Jasad

Mendengar kata "tidak ada tanda-tanda kehidupan", lutut Kayla melemas dan dia hampir jatuh. Namun, dia berhasil menjaga keseimbangan tubuhnya.Dia menatap Carlos sambil menahan napas.Dia juga tidak tahu mengapa dirinya menoleh ke arah Carlos, mungkin karena dia ingin mendengar jawaban lain dari Carlos. Namun, ini hanyalah refleks, dia segera tersadar dan berlari dengan terhuyung-huyung ke tempat orang ditemukan.Saat Kayla hendak memanjat ke atas, seorang petugas pemadam kebakaran menghentikannya. "Situasi di atas sangat berbahaya, kamu nggak boleh naik.""Aku nggak akan mengganggu pekerjaan kalian. Aku hanya ingin melihat siapa orang di sana. Suamiku ... suamiku tertimpa di dalam."Orang yang menghentikannya sangat tegas. "Kami akan membawanya turun, tunggulah di samping. Ada banyak bebatuan hancur di atas, mudah terpeleset."Melihat raut wajah Kayla, orang itu kembali menegaskan, "Jangan khawatir, kami akan mengangkatnya turun dengan selamat."Dia berkata demikian untuk menenangkan
Read more

Bab 549 Efek Samping

Kayla segera membuka halaman terakhir formulir persetujuan, lalu mencengkeram erat pena di tangannya. Setelah berhasil mengendalikan tangannya yang gemetaran, dia pun menandatangani formulir tersebut.Begitu dia selesai menandatangani formulir itu, seorang suster menyodorkan formulir lainnya lagi. Dia sama sekali tidak diberi waktu untuk menenangkan diri. "Ini adalah formulir persetujuan operasi ...."Setelah menandatangani beberapa formulir berturut-turut, suster pun berbalik masuk. Sebelum pergi, suster itu melirik tangannya yang berdebu. "Lukamu perlu ditangani. Apalagi berdebu begitu, mudah terinfeksi.""Baik, terima kasih." Saat ini, Kayla baru sempat menanyakan keadaan Theo. "Bagaimana keadaannya? Nggak berbahaya, 'kan?""Kami masih mencoba untuk menyelamatkan pasien. Kalau ada masalah, kami akan langsung mengabari anggota keluarga." Setelah berkata demikian, suster itu bergegas masuk dengan setumpuk formulir persetujuan yang sudah ditandatangani.Begitu pintu tertutup, Kayla ber
Read more

Bab 550 Menyandang Marganya

ICU.Theo berbaring di dalam dengan tenang. Sesekali, terdengar suara mesin. Selain itu, tidak terdengar suara lain.Pikirannya seolah-olah masih terhenti di bangunan kumuh itu.Sebelum melemparkan pemantik, dia tidak tahu apakah dirinya akan selamat. Namun, dia tahu bahwa ini adalah satu-satunya kesempatan untuk bertahan hidup.Merakit bom, menyandera orang, menggalang dana secara ilegal, semua ini cukup untuk memenjarakan Riko selama beberapa tahun. Selain itu, meskipun bukan Riko yang membunuh Rafael dan beberapa pengawal itu, hal ini pasti berhubungan dengan Riko.Riko ingin menyeretnya mati bersama. Makin ditunda, situasi akan menjadi makin buruk.Mereka berada di ruang lantai tiga yang jarak setiap lantainya mencapai tiga meter. Dengan ketinggian seperti ini, seharusnya seseorang tidak akan meninggal. Namun, rumah ini dilengkapi dengan pagar pelindung. Satu-satunya peluang untuk bertahan hidup adalah dengan melompat melalui jendela yang berada di ujung koridor. Terpasang atap yan
Read more
PREV
1
...
5354555657
...
82
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status