All Chapters of Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi: Chapter 551 - Chapter 560

815 Chapters

Bab 551 Mengikatnya

Karena tidak diperbolehkan untuk masuk, Kayla hanya bisa melihat dari luar dan tidak berani bersuara. Semua orang sedang sibuk, dia takut kepanikannya akan menunda dokter melakukan pertolongan."Kayla, ngapain kamu berdiri di sini?"Terdengar suara Davin.Kemudian, sesosok tubuh bergerak mendekat dan melihat ke dalam. Melihat dokter dan suster yang keluar-masuk bangsal, dia pun mengerutkan kening sambil bertanya, "Ada apa?""Nggak tahu."Melihat orang yang datang adalah Davin, Kayla mengembuskan napas lega. Kemudian, dia melirik ke belakang dan melihat Carlos yang berjalan dengan pelan. Entah hanya perasaan atau bukan, meskipun ekspresi Carlos tidak berubah, dia merasa suasana hati Carlos menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya.Davin berkata, "Dia akan bertahan, jangan khawatir."Kayla mengira Davin sedang menghiburnya, jadi dia pun tersenyum masam. Kemudian, Davin lanjut berkata, "Dia sangat pelit, dia pasti nggak akan merelakanmu untuk pria lain. Sekalipun salah satu kakinya sudah m
Read more

Bab 552 Siapa Kamu?

Darius sengaja memprovokasinya. "Kalau kamu mau, aku nggak keberatan.""Kurasa kamu sengaja." Menghadapi wajah Darius yang begitu dekat dengannya, suara Bella pun menjadi lebih pelan. Aura pria yang sanggup bersaing dalam pengadilan dan selalu memenangkan gugatan membuatnya cukup tertekan.Bella menekan dadanya dan mendorongnya ke belakang. "Mundur."Ketika dia masih duduk, jarak mereka tidak terlalu dekat. Begitu dia berdiri, tubuh mereka hampir menempel. Dia bahkan tidak berani bernapas dengan kuat karena takut napasnya akan mengenai wajah Darius.Darius mengangkat alisnya sambil berkata, "Memangnya aku mengganggumu berbicara?""Ya, aku takut kamu ...." Menghadapi tatapannya yang mencekam, suara Bella menjadi makin pelan. Pada akhirnya, Bella mengubah kata "kamu", menjadi "aku". "Takutnya bau napasku akan membuatmu kesal."Darius menundukkan kepala untuk mendekati Bella, seolah-olah ingin mencium Bella. Bahkan napasnya sudah mengenai wajah Bella.Bella membelalakkan matanya dengan ka
Read more

Bab 553 Kalau Sampai Terjadi Sesuatu

Kayla tidak menjawab. Dia menunggu Theo selesai berbicara, dia memiliki firasat bahwa Theo memiliki motif tersembunyi.Theo menggerakkan badannya ke samping agar Kayla bisa berbaring di sampingnya. "Sini."Semua kasur di rumah sakit umum hanya seluas satu meter. Jangankan berbaring dua orang, bahkan hampir tidak terlihat ruang kosong saat ditempati oleh pria jangkung seperti Theo. Apalagi ini adalah rumah sakit, suster akan datang kapan saja untuk memeriksa pasien. Kalau sampai Suster menyeretnya turun dari kasur dan memarahinya karena sudah tidur di kasur pasien, dia akan sangat malu.Karena Theo baru sadarkan diri, suaranya masih agak serak. "Bukannya kamu lelah?""Selelah apa pun, aku nggak boleh tidur di sini ...."Begitu dia selesai berbicara, suster membuka pintu dan masuk. "Theo, mari ukur suhu tubuh."Kayla mundur ke samping, dia menutup mulutnya sambil menguap beberapa kali. Semalam karena mengkhawatirkan Theo, dia hanya tidur sebentar. Setelah memastikan bahwa Theo baik-baik
Read more

Bab 554 Setiap Hari Tidur Bersama

Sembari berbicara, Bella menjadi makin emosi. Dia bahkan curiga bahwa Darius adalah seekor keledai yang tidak bisa diajak kompromi. Bagaimanapun dia membujuk Darius, Darius tidak bersedia melepaskannya. Sekalipun dia terus mengeluh, usahanya akan berakhir dia-dia.Karena Darius tidak mengizinkannya pergi, semalam dia tidur di sofa kantor Darius.Tentu saja, dia tidak akan membiarkan Darius hidup tenang. Tidak ada ruang istirahat di kantor Darius, dia sengaja menguasai sofa yang dapat ditempati oleh tiga orang itu sehingga Darius tidak memiliki tempat untuk tidur dan membaca dokumen semalaman.Bella memandang Darius, dia sama sekali tidak menyembunyikan kegembiraannya. 'Hmph, berani cari masalah denganku? Mari lihat siapa yang lebih menderita!'Darius tetap menunjukkan ekspresi datar. Selain lingkaran tipis di bawah kelopak matanya, dia sama sekali tidak terlihat seperti orang yang baru saja bergadang. Dia sedang membahas soal penggalangan dana ilegal Perusahaan Lufto dengan Theo. Sikap
Read more

Bab 555 Setiap Bergerak, Aku Ingin Muntah

Dia ingin memanfaatkan kesempatan Kayla masih mengasihaninya untuk memperjelas hubungan mereka. Dia tidak ingin menunda hal ini lagi.Namun, sebagian hal hanya bisa diucapkan pada momen tertentu. Kalau momen sudah berakhir, sulit untuk dibahas lagi.Menghadapi tatapan Theo, Kayla menjadi agak salah tingkah. Dia menatap sekeliling, lalu matanya mendarat di ranjang sebelah dan bertatapan dengan dua pasang mata yang menyala.Ruangan ini ditempati oleh dua pasien. Pasien di ranjang sebelah merupakan seorang gadis berusia delapan belas atau sembilan belas tahun. Dia didampingi oleh gadis seusianya. Mereka sangat pemalu. Setelah ketahuan sedang mendengar gosip, mereka langsung membuang muka dengan canggung.Theo tertegun.Dia tidak bisa lanjut membicarakan hal ini lagi.Dia memampangkan ekspresi "aku kesal" sambil membaca berita di ponsel. Kemudian, dia melampiaskan seluruh kekesalannya ke layar ponsel, dia menggulir layar ponselnya dengan kuat. Kalau layar ponsel adalah mata, mata itu sudah
Read more

Bab 556 Ingin Pergi ke Toilet

Melihat ekspresi Theo yang begitu serius, Kayla menjadi gugup. Dia meletakkan mangkuk, lalu pergi menutup tirai. "Ada apa? Kakimu sakit?"Kaki Theo patah, terutama betis bagian kirinya pecah menjadi tiga bagian. Sekarang dia digips dan beberapa tulang rusuknya pun retak."Ya," jawab Theo.Kayla menyentuh kaki Theo, tetapi dia hanya bisa merasakan gips yang keras. Dia tidak ahli dalam hal ini, jadi dia tidak tahu apakah rasa sakit pasca operasi ini wajar. "Biar kupanggilkan dokter untuk datang memeriksa ...."Dia mengulurkan tangan untuk menekan bel di atas kasur. Namun, sebelum tangannya menyentuh bel, Theo sudah merangkul pinggangnya dan meletakkan telapak tangan di bagian bawah punggungnya. Theo mengerahkan tenaga untuk mendekatkan Kayla.Kayla takut dirinya tidak bisa menjaga keseimbangan dan langsung jatuh ke tubuh Theo. Hal ini dapat menimbulkan cedera lain. Jadi, saat menyadari niat Theo, dia langsung mengikuti kemauan Theo dan duduk di samping kasur.Theo menggenggam tangannya,
Read more

Bab 557 Selesaikan di Kasur

Kayla menatap Theo sambil mengedipkan mata. Bukannya Theo memakai kateter urine saat dimasukkan ke ICU kemarin? Hari ini, dia yang menandatangani formulir pemindahan pasien ke bangsal umum. Beberapa waktu yang lalu, Theo masih koma. Saat Theo sudah sadarkan diri, suster hanya masuk untuk memeriksa suhu tubuh dan tekanan darah Theo.Sedari tadi, Theo belum menunjukkan keinginan untuk pergi ke toilet. Oleh karena itu, dia pun tidak menyadari hal ini.Kapan kateter urine dilepas?Melihat ekspresi curiganya, Theo pun mengaku dengan lugas. "Saat kamu pergi ke bawah untuk membeli makanan."Kayla tertegun.Evi tidak mengetahui seluk-beluk di balik ini, dia hanya tahu bahwa Theo ingin pergi ke toilet. Saat melewati stasiun perawat, dia sudah menanyakan keadaan Theo. Mulai dari gegar otak sedang, patah kaki, retak tulang rusak dan luka dalam, semua ini membuat Evi kaget hingga tidak bisa berkata-kata.Dia tidak pernah merawat pasien yang terluka parah. Menghadapi keadaan seperti ini, dia pun be
Read more

Bab 558 Jangan Terlalu Bersemangat

Theo yang sedang duduk di kursi roda mendongak untuk menatap Kayla. Cahaya lampu menerangi pupilnya yang gelap sehingga tatapannya menjadi sangat hangat. Kepalanya yang terbungkus kain kasa, noda darah yang masih tertinggal di lehernya dan kakinya yang digips membuatnya tampak sangat menyedihkan.Pada dasarnya, Kayla sudah tidak marah. Sekalipun masih marah, melihat kondisinya saat ini, seluruh amarahnya lenyap. "Aku nggak marah."Theo mengerutkan kening. "Benarkah? Tapi kamu mengabaikanku selama hampir satu jam."Berpura-pura kaget, lalu menunjukkan ekspresi tertekan. Siapa pun yang melihat perubahan emosi ini dapat membaca isi hatinya.Bagaimana bisa seorang pebisnis yang selalu tampil profesional menunjukkan emosinya secara terang-terangan? Tidak ada hubungan dengan orang yang dihadapi, melainkan hal ini sudah mendarah daging dan menjadi suatu kebiasaan. Terlihat jelas Theo melakukan ini dengan sengaja.Kayla tidak menanggapi, dia pergi menghidupkan air panas. Sembari menunggu air m
Read more

Bab 559 Geser Sedikit

Theo mengerutkan sudut bibirnya dengan ambigu. "Menyuruhku lebih giat."Dalam menciptakan anak.Kayla kebingungan. "Hah?"Melihat Theo tidak berniat untuk menjelaskan lebih lanjut, Kayla pun tidak lanjut bertanya. Dia mengemas barang dan hendak mendorong Theo ke kamar tunggal. Suster yang kebetulan datang untuk melakukan pemeriksaan rutin menemani mereka pindah ruangan.Kasur di ruang tunggal juga hanya seluas satu meter, hanya saja terdapat kasur pendamping.Melihat Theo terus melirik kedua kasur itu, suster pun berkata dengan profesional, "Kasurnya nggak boleh dipindahkan, apalagi disatukan."Kayla tertegun.Entah perasaan atau bukan, dia merasa suster melirik sudut bibirnya saat berbicara.Setelah mengukur suhu tubuh dan tekanan darah Theo, suster meninggalkan ruangan. Sebelum pergi, dia berpesan, "Pintunya nggak boleh dikunci."Semalam, Kayla hampir tidak tidur. Setelah Theo berbaring di atas kasur, dia tidak tidak bisa menahan diri lagi. "Aku tidur dulu. Kalau membutuhkan sesuatu,
Read more

Bab 560 Menggigit Jakun

Karena kekurangan oksigen, pikiran Kayla menjadi kosong. Mendengar ucapan ini, dia bertanya dengan panik, "Apa?"Theo tidak menanggapi, dia meletakkan tangannya ke kasur, lalu menggunakan tindakannya untuk menjawab pertanyaan Kayla.Kayla tercengang. Theo yang baru keluar dari ICU bertindak seperti Tarzan, naik-turun kasur sesuka hatinya. Kayla khawatir sebelum kakinya sembuh, tulang rusuknya sudah patah.Dengan adanya pengalaman sebelumnya, sekarang Theo makin terampil dalam memanjat kasur. Kayla belum sempat memarahinya, tetapi dia sudah duduk di kasur dengan tegak.Sulit bagi dua orang dewasa untuk menempati kasur selebar satu meter, apalagi salah satu di antaranya adalah pria jangkung berkaki panjang. Mungkin karena kelebihan beban, kasur terus membunyikan suara. Kayla takut suara ini akan terdengar oleh orang yang berlalu-lalang di koridor.Sungguh memalukan.Saat Kayla hendak turun dari sisi lain kasur, Theo sudah menariknya. "Kay, aku hanya ingin memelukmu. Saat aku melompat dar
Read more
PREV
1
...
5455565758
...
82
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status