Home / Romansa / Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi / Bab 554 Setiap Hari Tidur Bersama

Share

Bab 554 Setiap Hari Tidur Bersama

Author: Sakura
Sembari berbicara, Bella menjadi makin emosi. Dia bahkan curiga bahwa Darius adalah seekor keledai yang tidak bisa diajak kompromi. Bagaimanapun dia membujuk Darius, Darius tidak bersedia melepaskannya. Sekalipun dia terus mengeluh, usahanya akan berakhir dia-dia.

Karena Darius tidak mengizinkannya pergi, semalam dia tidur di sofa kantor Darius.

Tentu saja, dia tidak akan membiarkan Darius hidup tenang. Tidak ada ruang istirahat di kantor Darius, dia sengaja menguasai sofa yang dapat ditempati oleh tiga orang itu sehingga Darius tidak memiliki tempat untuk tidur dan membaca dokumen semalaman.

Bella memandang Darius, dia sama sekali tidak menyembunyikan kegembiraannya. 'Hmph, berani cari masalah denganku? Mari lihat siapa yang lebih menderita!'

Darius tetap menunjukkan ekspresi datar. Selain lingkaran tipis di bawah kelopak matanya, dia sama sekali tidak terlihat seperti orang yang baru saja bergadang. Dia sedang membahas soal penggalangan dana ilegal Perusahaan Lufto dengan Theo. Sikap
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 555 Setiap Bergerak, Aku Ingin Muntah

    Dia ingin memanfaatkan kesempatan Kayla masih mengasihaninya untuk memperjelas hubungan mereka. Dia tidak ingin menunda hal ini lagi.Namun, sebagian hal hanya bisa diucapkan pada momen tertentu. Kalau momen sudah berakhir, sulit untuk dibahas lagi.Menghadapi tatapan Theo, Kayla menjadi agak salah tingkah. Dia menatap sekeliling, lalu matanya mendarat di ranjang sebelah dan bertatapan dengan dua pasang mata yang menyala.Ruangan ini ditempati oleh dua pasien. Pasien di ranjang sebelah merupakan seorang gadis berusia delapan belas atau sembilan belas tahun. Dia didampingi oleh gadis seusianya. Mereka sangat pemalu. Setelah ketahuan sedang mendengar gosip, mereka langsung membuang muka dengan canggung.Theo tertegun.Dia tidak bisa lanjut membicarakan hal ini lagi.Dia memampangkan ekspresi "aku kesal" sambil membaca berita di ponsel. Kemudian, dia melampiaskan seluruh kekesalannya ke layar ponsel, dia menggulir layar ponselnya dengan kuat. Kalau layar ponsel adalah mata, mata itu sudah

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 556 Ingin Pergi ke Toilet

    Melihat ekspresi Theo yang begitu serius, Kayla menjadi gugup. Dia meletakkan mangkuk, lalu pergi menutup tirai. "Ada apa? Kakimu sakit?"Kaki Theo patah, terutama betis bagian kirinya pecah menjadi tiga bagian. Sekarang dia digips dan beberapa tulang rusuknya pun retak."Ya," jawab Theo.Kayla menyentuh kaki Theo, tetapi dia hanya bisa merasakan gips yang keras. Dia tidak ahli dalam hal ini, jadi dia tidak tahu apakah rasa sakit pasca operasi ini wajar. "Biar kupanggilkan dokter untuk datang memeriksa ...."Dia mengulurkan tangan untuk menekan bel di atas kasur. Namun, sebelum tangannya menyentuh bel, Theo sudah merangkul pinggangnya dan meletakkan telapak tangan di bagian bawah punggungnya. Theo mengerahkan tenaga untuk mendekatkan Kayla.Kayla takut dirinya tidak bisa menjaga keseimbangan dan langsung jatuh ke tubuh Theo. Hal ini dapat menimbulkan cedera lain. Jadi, saat menyadari niat Theo, dia langsung mengikuti kemauan Theo dan duduk di samping kasur.Theo menggenggam tangannya,

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 557 Selesaikan di Kasur

    Kayla menatap Theo sambil mengedipkan mata. Bukannya Theo memakai kateter urine saat dimasukkan ke ICU kemarin? Hari ini, dia yang menandatangani formulir pemindahan pasien ke bangsal umum. Beberapa waktu yang lalu, Theo masih koma. Saat Theo sudah sadarkan diri, suster hanya masuk untuk memeriksa suhu tubuh dan tekanan darah Theo.Sedari tadi, Theo belum menunjukkan keinginan untuk pergi ke toilet. Oleh karena itu, dia pun tidak menyadari hal ini.Kapan kateter urine dilepas?Melihat ekspresi curiganya, Theo pun mengaku dengan lugas. "Saat kamu pergi ke bawah untuk membeli makanan."Kayla tertegun.Evi tidak mengetahui seluk-beluk di balik ini, dia hanya tahu bahwa Theo ingin pergi ke toilet. Saat melewati stasiun perawat, dia sudah menanyakan keadaan Theo. Mulai dari gegar otak sedang, patah kaki, retak tulang rusak dan luka dalam, semua ini membuat Evi kaget hingga tidak bisa berkata-kata.Dia tidak pernah merawat pasien yang terluka parah. Menghadapi keadaan seperti ini, dia pun be

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 558 Jangan Terlalu Bersemangat

    Theo yang sedang duduk di kursi roda mendongak untuk menatap Kayla. Cahaya lampu menerangi pupilnya yang gelap sehingga tatapannya menjadi sangat hangat. Kepalanya yang terbungkus kain kasa, noda darah yang masih tertinggal di lehernya dan kakinya yang digips membuatnya tampak sangat menyedihkan.Pada dasarnya, Kayla sudah tidak marah. Sekalipun masih marah, melihat kondisinya saat ini, seluruh amarahnya lenyap. "Aku nggak marah."Theo mengerutkan kening. "Benarkah? Tapi kamu mengabaikanku selama hampir satu jam."Berpura-pura kaget, lalu menunjukkan ekspresi tertekan. Siapa pun yang melihat perubahan emosi ini dapat membaca isi hatinya.Bagaimana bisa seorang pebisnis yang selalu tampil profesional menunjukkan emosinya secara terang-terangan? Tidak ada hubungan dengan orang yang dihadapi, melainkan hal ini sudah mendarah daging dan menjadi suatu kebiasaan. Terlihat jelas Theo melakukan ini dengan sengaja.Kayla tidak menanggapi, dia pergi menghidupkan air panas. Sembari menunggu air m

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 559 Geser Sedikit

    Theo mengerutkan sudut bibirnya dengan ambigu. "Menyuruhku lebih giat."Dalam menciptakan anak.Kayla kebingungan. "Hah?"Melihat Theo tidak berniat untuk menjelaskan lebih lanjut, Kayla pun tidak lanjut bertanya. Dia mengemas barang dan hendak mendorong Theo ke kamar tunggal. Suster yang kebetulan datang untuk melakukan pemeriksaan rutin menemani mereka pindah ruangan.Kasur di ruang tunggal juga hanya seluas satu meter, hanya saja terdapat kasur pendamping.Melihat Theo terus melirik kedua kasur itu, suster pun berkata dengan profesional, "Kasurnya nggak boleh dipindahkan, apalagi disatukan."Kayla tertegun.Entah perasaan atau bukan, dia merasa suster melirik sudut bibirnya saat berbicara.Setelah mengukur suhu tubuh dan tekanan darah Theo, suster meninggalkan ruangan. Sebelum pergi, dia berpesan, "Pintunya nggak boleh dikunci."Semalam, Kayla hampir tidak tidur. Setelah Theo berbaring di atas kasur, dia tidak tidak bisa menahan diri lagi. "Aku tidur dulu. Kalau membutuhkan sesuatu,

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 560 Menggigit Jakun

    Karena kekurangan oksigen, pikiran Kayla menjadi kosong. Mendengar ucapan ini, dia bertanya dengan panik, "Apa?"Theo tidak menanggapi, dia meletakkan tangannya ke kasur, lalu menggunakan tindakannya untuk menjawab pertanyaan Kayla.Kayla tercengang. Theo yang baru keluar dari ICU bertindak seperti Tarzan, naik-turun kasur sesuka hatinya. Kayla khawatir sebelum kakinya sembuh, tulang rusuknya sudah patah.Dengan adanya pengalaman sebelumnya, sekarang Theo makin terampil dalam memanjat kasur. Kayla belum sempat memarahinya, tetapi dia sudah duduk di kasur dengan tegak.Sulit bagi dua orang dewasa untuk menempati kasur selebar satu meter, apalagi salah satu di antaranya adalah pria jangkung berkaki panjang. Mungkin karena kelebihan beban, kasur terus membunyikan suara. Kayla takut suara ini akan terdengar oleh orang yang berlalu-lalang di koridor.Sungguh memalukan.Saat Kayla hendak turun dari sisi lain kasur, Theo sudah menariknya. "Kay, aku hanya ingin memelukmu. Saat aku melompat dar

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 561 Meracunimu

    Pandangan Kayla beralih dari kening Theo yang berkerut hebat menuju jakun dan dadanya yang berfluktuasi, lalu berhenti di area tertentu.Badannya agak miring sehingga tidak terlihat lengkungan yang jelas, tetapi melalui suaranya yang serak, saat ini dia pasti sangat tertekan.Kayla mengangkat alis ke arahnya dengan bangga. "Kaki sudah patah masih saja begitu liar. Rasakan tuh."Setelah berkata demikian, dia langsung berjalan menuju kasur di samping. Dia mengangkat selimut, naik ke atas kasur, berbaring dan tutup lampu.Theo baru saja berbaring di kasur ini. Aromanya masih belum sepenuhnya hilang. Saat Kayla membenamkan wajahnya ke bantal, aroma Theo pun menyelimuti napasnya.Membuatnya sangat tenang.Bangsal yang awalnya terang tiba-tiba berubah gelap. Cahaya terang di koridor pun masuk melalui jendela di pintu sehingga menerangi sebagian area di dalam ruangan.Melihat punggung Kayla yang meringkuk di balik selimut, sudut bibir Theo otomatis terangkat.Meskipun langit sudah sepenuhnya

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 562 Dasar Binatang Buas

    Theo melontarkan tatapan "otaknya bermasalah, abaikan dia".Kayla tertegun.Dibandingkan dengan mereka berdua yang tampak sangat tenang, Nathan tidak setenang itu. Dia tersedak oleh udara yang dia hirup. Setelah terbatuk sejenak, dia pun bertanya, "Kamu memanggilnya apa?"Tadi, Livia tidak mengontrol diri hingga menyebutkan soal pemberi modal. Kini, menghadapi tiga pasang mata, dia merasa agak canggung. Namun, kalau dia gugup, orang akan salah paham. Kalau dia kehilangan investor penting ini, kelak Grup Yapto mungkin akan musnah dari Kota Bapura.Karena tidak bisa berbohong, Livia terpaksa berterus terang. Dia menunjuk Theo yang berbaring di atas kasur sambil berkata, "Pak Theo adalah calon mitra bisnis Grup Yapto. Zaman sekarang, bukannya siapa pun yang berinvestasi pada perusahaan disebut sebagai tuan pemodal?"Dia menunjuk Kayla. "Oleh karena itu, istri Pak Theo adalah nyonya pemodal."Nathan tertegun.Penjelasan ini sangat masuk akal hingga tidak bisa dibantah.Dia dan Livia bertem

Latest chapter

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 815 Aku Tidak akan Menuruti Keinginanmu

    Sembari berbicara, Lilya terus melirik Celine dengan sudut mata. Sekarang, dia sangat merasa bersalah dan ingin melakukan sesuatu untuk menebus kesalahannya. Karena emosi ini, Lukas yang selalu diutamakan sejak kecil pun turun pangkat.Namun, Lukas tidak tahu apa-apa. Dia membelalakkan matanya dengan kaget sambil bertanya dengan kesal, "Bu, racun apa yang dia berikan pada Ibu sampai membuat Ibu membelanya seperti ini? Lihatlah luka di wajahku ini, ini yang namanya menguji?"Sembari berbicara, dia membungkuk untuk memperlihatkan memarnya pada Lilya. "Dia ingin membunuhku, Ibu masih membelanya."Hasan yang berada di dalam ruangan mendengar ucapan ini, dia mengerutkan kening sambil berkata, "Diam kamu, kamu itu pria, luka sekecil ini membuatmu menjerit seperti ini?"Dia menatap wajah Lukas yang dipenuhi dengan memar sambil berkata dengan nada menghina, "Dipukuli oleh wanita masih berani mengadu.""Lalu apa yang bisa lakukan? Ayah nggak mengizinkanku memukul wanita, apa lagi yang bisa kula

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 814 Tidak Bisa Memuat Dua Kursi Roda

    Percakapan macam apa ini? Carlos tidak sanggup? Masih perlu membuktikan?Revin diam-diam mengangkat sekat, dia takut Carlos akan membungkamnya. Dengar-dengar, kebanyakan pria yang kekurangan dalam hal tersebut memiliki gangguan mental, pantas saja sifat Carlos sangat aneh.Di kursi belakang, Carlos menatap Celine dengan tajam, seolah-olah ingin menggali dua lubang di tubuh Celine. "Kamu nggak puas dengan keterampilanku?"Celine berpikir sejenak sebelum menjawab dengan serius, "Delapan dari sepuluh kali kamu hanya berbaring, apa kamu pantas menanyakan hal seperti ini?""Aku hanya berbaring diam? Siapa yang meminta berhenti di tengah proses? Siapa yang pergi setelah dirinya terpuaskan?" Dia menatap Celine sambil tersenyum dingin. "Celine, semoga kelak kamu nggak nangis."Jarak hotel itu tidak jauh. Ketika mereka masih berbicara, mobil sudah berhenti.Carlos berkata, "Turun.""Untuk apa?" Celine tidak menyangka Carlos akan menggunakan alasan bertemu dengan Hasan untuk membawanya ke hotel.

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 813 Kamu Ingin Menyenangkanku

    Di bawah penerangan cahaya, Celine membantu Lyon merapikan celana dan Lyon pun menunduk untuk menatapnya. Jalanan yang terlihat melalui jendela di belakangnya. Terkadang, ada pejalan kaki yang lewat dengan kepala tertunduk sehingga membuat suasana di toko menjadi lebih hangat.Lyon menatap cermin berulang kali, lalu berkata dengan serius, "Bagus."Celine mengangguk. "Bayar pakai kartu atau QRIS?"Ekspresinya sangat datar, dia sama sekali tidak terlihat gembira saat ada yang memuji karyanya. Singkatnya, dia tidak tampak seperti desainer, melainkan seperti robot penghasil uang yang tidak berperasaan.Lyon tertegun sejenak, lalu berkata sambil tersenyum pasrah, "Kamu ....""Celine." Terdengar suara Carlos dari pintu.Celine menoleh ke arah datangnya suara. Carlos berdiri di bawah lampu, sosoknya yang tinggi, ekspresinya yang muram dan suaranya yang berat memancarkan suatu aura mendominasi. Celine mengerutkan kening sambil bertanya dengan acuh tak acuh, "Ada urusan apa datang ke sini?"Set

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 812 Diusir dari Keluarga Tomson

    Mendengar ucapannya, Merlin membelalakkan matanya dengan kaget. Masalah ini tidak boleh dibicarakan di depan orang tuanya, sekarang, tindakan sekecil apa pun dapat menghancurkan harapan terakhirnya.Dia sudah berusaha keras selama bertahun-tahun untuk membangun citra gadis baik, tidak boleh dirusak begitu saja."Kamu masih tahu malu, nggak? Di satu sisi, kamu nggak berharap merasakan kasih sayang dari mereka, tapi di sisi lain, kamu malah mengadu. Tindakanmu ini disebut munafik."Celine mendengus dingin. Dia sama sekali tidak menyembunyikan niatnya, dia ingin memanfaatkan Keluarga Tomson untuk mencapai tujuannya. "Kalau aku nggak meminta orang lain menaklukkanmu, apa aku harus mengambil pisau dapur dan bertarung nyawa denganmu? Merlin, sadarlah, sekarang masyarakat dikendalikan oleh hukum."Merlin tercengang.Kata-kata yang dilontarkan Celine bagaikan sindiran untuk diri sendiri. Masyarakat hukum? Dia mencelakai begitu banyak orang, beraninya mengatakan masyarakat dikendalikan oleh huk

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 811 Merlin Ingin Membunuhku

    Tentu saja, Carlos tidak akan melakukan apa pun pada Celine. Baik dari segi didikan maupun karakter yang tertanam dalam dirinya, dia tidak akan melakukan hal tidak senonoh seperti memerkosa wanita.Selain itu, dia menemukan Celine bukan sengaja memprovokasinya, melainkan benar-benar tidak bereaksi terhadap sentuhannya.Kening Carlos diselimuti dengan hawa dingin, tatapannya yang tajam tertuju pada badan Celine. Pakaian Celine berantakan, leher dan lengan Celine dipenuhi dengan bekas merah. Celine pun menatapnya dengan linglung, seolah-olah baru dilecehkan secara brutal.Jelas-jelas dia tidak mengerahkan banyak tenaga, bahkan sudah mengontrol tenaganya, tetapi bekas sekecil apa pun tampak sangat mencolok di kulit putih Celine.Carlos mengatupkan bibirnya untuk menahan suatu emosi yang tak dapat diluapkan, lalu mengulurkan tangannya untuk membuka laci di samping tempat tidur. Memang benar, terdapat beberapa botol obat. Setelah beberapa saat, dia baru mengucapkan satu kalimat, "Celine, ka

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 810 Aku Selalu Makan Obat

    Melihatnya marah, Ratna yang berada di samping pun berkata dengan getir, "Pak, Nyonya sudah tidur."Carlos hanya melirik Ratna dan langsung naik ke atas dengan galak. Saat melewati ruang tamu, dia melihat dua lembar kertas A4 di atas meja. Meskipun dia tidak melihat tulisan di atas kertas dengan jelas, dia tahu kata-kata apa yang tertera di atas kertas.Pembuluh darah di wajahnya berkedut. Dia bertanya dengan nada dingin, "Apa juga ada di meja makan? Dia meletakkan kertas itu di setiap tempat yang aku lalui?"Ratna tidak bersuara, artinya dia membenarkan dugaan Carlos.Setelah terdiam selama beberapa menit, Carlos tertawa dengan marah. Celine bertekad untuk menceraikannya?Dia bergegas ke atas dengan ekspresi dingin. Seketika, percikan api di hatinya langsung menyala saat mengetahui Celine mengunci pintu. Dia menahan amarahnya, lalu mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu.Setelah beberapa saat, pintu terbuka. Celine menahan pintu agar Carlos tidak bisa masuk. "Ada urusan apa?"Carlo

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 809 Permainan Asmara

    Shanny baru sadar kamera ponselnya mengarah ke belakang orang-orang itu. Dia mengangkat ponselnya dan berjalan ke hadapan orang-orang itu dengan santai. "Astaga, kok bisa dipukuli sampai memar seperti ini, mungkin ibu kandungmu pun nggak mengenalimu lagi."Celine pun tidak bisa mengenali orang itu sebelum mendengar suara memohon yang familier. "Nona Celine, Nona Celine, kami sudah tahu salah, kami nggak seharusnya menindasmu. Tolong ampuni kami, tolong minta Paman Hasan jangan pergi mencari orang tua kami lagi."Dia membela diri dengan terisak-isak. Kalau dia masih memiliki cara lain, seorang pria dewasa sepertinya tidak akan memohon ampun di pinggir jalan. Meskipun reputasinya buruk dan dia tidak terlalu mementingkan harga diri, siapa yang akan menginjak harga diri sendiri?"Aku memang pernah memukulmu dulu, tapi kamu juga memukulku. Bisa dibilang kita hanya berselisih, bukan menindas secara sepihak. Beberapa waktu lalu kamu mematahkan satu kakiku dan aku pun nggak pergi mencarimu."S

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 808 Cindy akan Segera Pulang

    Sepertinya suasana hati Celine sangat baik, dia meluapkan semua emosinya yang terpendam selama ini. Dia menopang dagunya sambil melebarkan senyuman di sudut bibirnya. Dari sisi mana pun, senyuman ini tampak sangat provokatif dan bibir merahnya sedikit terbuka.Melihatnya hendak mengatakan sesuatu, Carlos mengerutkan kening dan langsung menyelanya, "Diam."Dia hanya bisa berpikir bahwa Celine sengaja membuatnya kesal karena sudah dicueki selama dua tahun ini. "Dulu siapa yang bersikeras ingin menikah denganku?"Celine mengangkat kepalanya untuk meneguk habis arak di dalam gelas. Cairan dingin mengalir ke tenggorokannya dan masuk ke perutnya. Detik berikutnya, sensasi terbakar pun menyebar dari perutnya ke sepanjang pembuluh darah di tubuhnya.Perlahan-lahan muncul rona merah di kulit putihnya. Matanya berkilau, seolah-olah sedang dimasuk cinta.Melihat gelas kosong di tangan Celine, kerutan di alis Carlos menjadi makin dalam. "Apa kamu sapi? Siapa yang mengajarimu cara meminum arak?"Aw

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 807 Apa Kamu Tahu Malu?

    Carlos hendak membungkuk untuk memeriksa kondisi Merlin. Mendengar ucapan ini, dia tidak tahu apakah dirinya harus melanjutkan tindakannya.Lilya yang berada di luar mendengar kebisingan dari kamar Celine. Dia mengira Celine terjatuh karena tidak leluasa bergerak, dia bergegas memasuki kamar. "Celine, ada apa?"Begitu selesai berbicara, dia langsung melihat Merlin yang terbaring diam di atas lantai. "Merlin ... kok bisa pingsan? Carlos, cepat telepon ambulans. Hasan, Hasan ...."Celine menyela teriakannya. "Dia pura-pura."Lilya berhenti berteriak, dia menatap Celine dengan kaget. "Kalau nggak percaya, tusukkan saja beberapa jarum ke tubuhnya. Kujamin dia akan melompat tinggi."Setelah dia selesai berbicara, Merlin yang berbaring di lantai mengerang pelan dan tampak sangat kesakitan. Dia memegang kepalanya sambil membuka mata. Begitu membuka mata, dia melihat sekeliling dan pada akhirnya pandangannya tertuju pada Carlos. "Kak Carlos, ada apa denganku?"Carlos tertegun.Begitu pula deng

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status