Share

Bab 561 Meracunimu

Penulis: Sakura
Pandangan Kayla beralih dari kening Theo yang berkerut hebat menuju jakun dan dadanya yang berfluktuasi, lalu berhenti di area tertentu.

Badannya agak miring sehingga tidak terlihat lengkungan yang jelas, tetapi melalui suaranya yang serak, saat ini dia pasti sangat tertekan.

Kayla mengangkat alis ke arahnya dengan bangga. "Kaki sudah patah masih saja begitu liar. Rasakan tuh."

Setelah berkata demikian, dia langsung berjalan menuju kasur di samping. Dia mengangkat selimut, naik ke atas kasur, berbaring dan tutup lampu.

Theo baru saja berbaring di kasur ini. Aromanya masih belum sepenuhnya hilang. Saat Kayla membenamkan wajahnya ke bantal, aroma Theo pun menyelimuti napasnya.

Membuatnya sangat tenang.

Bangsal yang awalnya terang tiba-tiba berubah gelap. Cahaya terang di koridor pun masuk melalui jendela di pintu sehingga menerangi sebagian area di dalam ruangan.

Melihat punggung Kayla yang meringkuk di balik selimut, sudut bibir Theo otomatis terangkat.

Meskipun langit sudah sepenuhnya
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 562 Dasar Binatang Buas

    Theo melontarkan tatapan "otaknya bermasalah, abaikan dia".Kayla tertegun.Dibandingkan dengan mereka berdua yang tampak sangat tenang, Nathan tidak setenang itu. Dia tersedak oleh udara yang dia hirup. Setelah terbatuk sejenak, dia pun bertanya, "Kamu memanggilnya apa?"Tadi, Livia tidak mengontrol diri hingga menyebutkan soal pemberi modal. Kini, menghadapi tiga pasang mata, dia merasa agak canggung. Namun, kalau dia gugup, orang akan salah paham. Kalau dia kehilangan investor penting ini, kelak Grup Yapto mungkin akan musnah dari Kota Bapura.Karena tidak bisa berbohong, Livia terpaksa berterus terang. Dia menunjuk Theo yang berbaring di atas kasur sambil berkata, "Pak Theo adalah calon mitra bisnis Grup Yapto. Zaman sekarang, bukannya siapa pun yang berinvestasi pada perusahaan disebut sebagai tuan pemodal?"Dia menunjuk Kayla. "Oleh karena itu, istri Pak Theo adalah nyonya pemodal."Nathan tertegun.Penjelasan ini sangat masuk akal hingga tidak bisa dibantah.Dia dan Livia bertem

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 563 Tubuhku Bermasalah

    Kayla menurunkan kerah sweternya untuk menunjukkan bekas merah di kulitnya yang merupakan hasil perbuatan Theo. "Memangnya kamu nggak mesum?"Theo merasa agak tertekan. Dia dan Kayla adalah suami istri, hanya karena dia mencium Kayla, dia disebut sebagai pria mesum?"Aku adalah seorang pria, pria yang normal. Bukankah wajar kalau aku memiliki keinginan dan hasrat tertentu pada wanita yang kusukai?"Kayla memutar bola matanya. Daun telinganya yang semula putih perlahan-lahan memerah. "Sekalipun ingin, juga harus ditahan."Theo menjawab, "Ini ... sulit untuk ditahan."Kalau tidak, bagaimana mungkin ada pepatah "pria adalah makhluk yang dikendalikan oleh bagian bawah tubuhnya"?"Siapa bilang nggak bisa?" Melihat Kayla mengangkat alis sambil tersenyum nakal, Theo merasa Kayla akan mengucapkan kata-kata yang tidak ingin dia dengar. Tepat ketika dia ingin mengalihkan topik pembicaraan, Kayla berkata dengan nada dingin, "Sejak umur belasan tahun, kamu sudah menaksirku. Saat kita menikah selam

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 564 Memecat Axel

    Meskipun Theo tahu yang dikatakan Kayla benar, dia tetap merasa sedih. Dia bergumam, "Ada cara untuk mengawetkan bunga segar."Kayla mendengar ucapan ini, tetapi berpura-pura tidak mendengarnya. Kayla memiringkan kepalanya sambil bertanya, "Apa katamu?""Nggak apa-apa, aku pergi ke toilet dulu."Sekarang, Theo masih belum bisa berjalan dan bergantung pada kursi roda. Sebelum identitasnya diungkapkan secara resmi, orang luar tidak pantas mengetahui hal ini. Jadi, hanya mereka berdua yang tinggal di vila. Kemarin, Kayla sudah meminta pembantu membersihkan kamar tamu lantai pertama. Kebetulan itu adalah kamar yang pernah ditempati oleh Nathan, bahkan seprai dan selimut yang dipasang pun sama persis.Theo tertegun.Dia menjadi makin kesal.Theo membuat suatu keputusan. Begitu identitasnya pulih, dia akan langsung memecat Axel yang tidak pandai menilai situasi itu. Maklum kalau Kayla tidak tahu bahwa bunga segar bisa diawetkan, tapi apakah Axel tidak tahu? Singkatnya, Axel kurang perhatian

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 565 Kami Menemukan Sesuatu

    Theo dan Rey sepakat untuk bertemu di sebuah kafe. Tak lama setelah Theo tiba, seorang pria paruh baya bergegas masuk dengan terburu-buru. Melihat Theo duduk di kursi roda, dia pun menggerakkan bibirnya dan terdiam untuk beberapa saat sebelum berkata dengan canggung, "Verrel ... ada urusan apa mencariku?"Wajah ini sangat mirip dengan putra Keluarga Oliver yang menghilang. Setiap melihat Theo, dia akan tertegun sejenak.Theo mengangguk untuk mempersilakan Rey duduk. "Apa ada yang ingin Pak Rey sampaikan soal penggalangan dana ilegal?"Sebelum menjabat menjadi presdir Perusahaan Lufto, Theo sempat bertemu dengan anggota Keluarga Lufto. Dia muncul sebagai Verrel, selain Rey, tidak ada orang yang tahu bahwa dia bukanlah Verrel yang sesungguhnya. Ketika mengetahui bahwa dia akan mengambil alih jabatan presdir, banyak anggota Keluarga Lufto yang menentang.Seorang pria lemah yang dijemput dari desa, jangankan belajar di luar negeri, dia bahkan tidak lulus sekolah. Atas dasar apa dia menjadi

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 566 Hanya Ini?

    Evi menggelengkan kepala, lalu bersikap seperti biasanya. "Nggak apa-apa, mungkin bangun kepagian, agak mengantuk."Dia melirik ke arah pintu. "Di mana Theo? Dia nggak pulang bersamamu?""Dia sedang sibuk, jadi ...."Di tengah pembicaraan, ponsel Evi berdering. Begitu melihat nama penelepon, dia segera berkata, "Aku pergi menerima panggilan dulu." Kemudian, dia buru-buru naik ke atas. Dia bahkan tidak menunggu Kayla selesai berbicara.Setelah Theo tiba pun, Evi belum turun.Theo melirik ke ruang tamu yang kosong, lalu mendorong kursi roda ke samping Kayla. Dia menggenggam tangan Kayla. Meskipun sekarang mereka tinggal bersama, Theo tidak akan melewatkan kesempatan untuk bermesraan. "Kenapa kamu sendirian? Di mana Ibu?"Dulu setiap Kayla pulang, mereka akan mengobrol panjang lebar. Mereka tampak seperti ibu dan anak, sedangkan Theo seperti menantu yang tidak diakui."Ibu pergi ke atas untuk mengangkat telepon, belum turun."Tepat ketika Theo melirik ke lantai dua, Warni sedang mengantar

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 567 Suasana Ambigu

    Setelah selesai makan, Theo dan Kayla kembali ke Vila Aeris.Kayla memarkir mobil, lalu mengeluarkan kursi roda dari bagasi. Setelah Theo duduk di kursi roda, dia baru membuka pintu belakang dan mengeluarkan sekantong tas belanjaan.Theo tahu sore ini Kayla pergi berbelanja dan membelikan hadiah untuk orang tuanya. Melihat kantong belanjaan di tangan Kayla, Theo sama sekali tidak peduli. Dia tidak takut Kayla menghabiskan uang, dia hanya takut uang yang dihabiskan kurang banyak. Dia berharap tidak ada pria lain yang sanggup membiayai hidup Kayla, dengan begitu, tidak akan ada yang merebut Kayla darinya.Memikirkan hal ini, keinginan untuk memberikan kartu hitam kembali muncul.Setelah masuk, Kayla mengeluarkan kotak hadiah dari kantong belanjaan dan memberikannya pada Theo. "Dompet yang kujanjikan untukmu. Lihatlah apakah kamu menyukainya."Bisa-bisanya Theo yang selalu tangkas dalam menghadapi segala situasi tertegun ketika melihat kotak hadiah itu. Dia segera tersadar dan mengulurkan

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 568 Memulihkan Identitas

    Ini adalah mahkota yang disumbangkan oleh Yovita sebelumnya. Tak disangka, setelah beberapa bulan berlalu, mahkota ini masih disimpan di lemari dalam kondisi semula.Dia memiliki suatu perasaan unik terhadap barang antik yang dia perbaiki. Karena sudah memulai, dia berharap dirinya bisa berpartisipasi hingga akhir. Kalau barang diserahkan kepada orang lain di tengah proses pengerjaan, dia memiliki suatu perasaan bahwa anaknya dirampas orang lain. Dia tidak tahu apakah orang lain juga merasa seperti ini.Susanto melambai kepada beberapa orang. Setelah mereka datang, dia pun berkata, "Mereka berharap bisa memperbaikinya bersamamu. Atasan sudah mendesak pengerjaan mahkota ini, karena kamu sudah kembali, bebanku pun hilang. Segera tangani mahkota ini dan selesaikan secepat mungkin."Setelah berkata demikian, dia langsung pergi. Dia khawatir kehadirannya akan menunda aktivitas para pekerja.Saat dipulangkan ke negara, mahkota ini menimbulkan kontroversi yang cukup besar. Sekarang, para ahli

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 569 Suntik Sperma

    Tadi seluruh perhatiannya tertuju pada Theo. Saat ini, dia baru menyadari bahwa orang yang mendorong kursi roda Theo adalah saingannya ... Parlin.Bisa dibilang ini adalah persaingan di antara ratu dan selir yang saling membenci.Melihat kaki Theo yang digips, Axel sungguh ingin menampar dirinya sendiri. Mengapa dia tidak pergi mengunjungi Theo? Walaupun hanya formalitas, setidaknya dia memiliki kesempatan untuk menyelamatkan diri. Karena dia sudah berada di jalan buntu, dia terpaksa mencari jalan baru.Dia meraih pegangan kursi roda, lalu mendorong Parlin ke samping sambil berkata dengan penuh semangat, "Pak Theo, akhirnya Bapak kembali. Selama beberapa bulan ini, aku nggak minum, nggak makan dan hanya meratapi bintang-bintang di atas langit. Berat badanku bahkan sudah menurun drastis, aku sungguh mengkhawatirkan keadaan Bapak di luar sana ...."Theo mengerutkan kening dan langsung membongkar kebohongannya. "Apakah timbangan di ruang kopi rusak?"Bukannya bercermin sebelum berbohong.

Bab terbaru

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 815 Aku Tidak akan Menuruti Keinginanmu

    Sembari berbicara, Lilya terus melirik Celine dengan sudut mata. Sekarang, dia sangat merasa bersalah dan ingin melakukan sesuatu untuk menebus kesalahannya. Karena emosi ini, Lukas yang selalu diutamakan sejak kecil pun turun pangkat.Namun, Lukas tidak tahu apa-apa. Dia membelalakkan matanya dengan kaget sambil bertanya dengan kesal, "Bu, racun apa yang dia berikan pada Ibu sampai membuat Ibu membelanya seperti ini? Lihatlah luka di wajahku ini, ini yang namanya menguji?"Sembari berbicara, dia membungkuk untuk memperlihatkan memarnya pada Lilya. "Dia ingin membunuhku, Ibu masih membelanya."Hasan yang berada di dalam ruangan mendengar ucapan ini, dia mengerutkan kening sambil berkata, "Diam kamu, kamu itu pria, luka sekecil ini membuatmu menjerit seperti ini?"Dia menatap wajah Lukas yang dipenuhi dengan memar sambil berkata dengan nada menghina, "Dipukuli oleh wanita masih berani mengadu.""Lalu apa yang bisa lakukan? Ayah nggak mengizinkanku memukul wanita, apa lagi yang bisa kula

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 814 Tidak Bisa Memuat Dua Kursi Roda

    Percakapan macam apa ini? Carlos tidak sanggup? Masih perlu membuktikan?Revin diam-diam mengangkat sekat, dia takut Carlos akan membungkamnya. Dengar-dengar, kebanyakan pria yang kekurangan dalam hal tersebut memiliki gangguan mental, pantas saja sifat Carlos sangat aneh.Di kursi belakang, Carlos menatap Celine dengan tajam, seolah-olah ingin menggali dua lubang di tubuh Celine. "Kamu nggak puas dengan keterampilanku?"Celine berpikir sejenak sebelum menjawab dengan serius, "Delapan dari sepuluh kali kamu hanya berbaring, apa kamu pantas menanyakan hal seperti ini?""Aku hanya berbaring diam? Siapa yang meminta berhenti di tengah proses? Siapa yang pergi setelah dirinya terpuaskan?" Dia menatap Celine sambil tersenyum dingin. "Celine, semoga kelak kamu nggak nangis."Jarak hotel itu tidak jauh. Ketika mereka masih berbicara, mobil sudah berhenti.Carlos berkata, "Turun.""Untuk apa?" Celine tidak menyangka Carlos akan menggunakan alasan bertemu dengan Hasan untuk membawanya ke hotel.

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 813 Kamu Ingin Menyenangkanku

    Di bawah penerangan cahaya, Celine membantu Lyon merapikan celana dan Lyon pun menunduk untuk menatapnya. Jalanan yang terlihat melalui jendela di belakangnya. Terkadang, ada pejalan kaki yang lewat dengan kepala tertunduk sehingga membuat suasana di toko menjadi lebih hangat.Lyon menatap cermin berulang kali, lalu berkata dengan serius, "Bagus."Celine mengangguk. "Bayar pakai kartu atau QRIS?"Ekspresinya sangat datar, dia sama sekali tidak terlihat gembira saat ada yang memuji karyanya. Singkatnya, dia tidak tampak seperti desainer, melainkan seperti robot penghasil uang yang tidak berperasaan.Lyon tertegun sejenak, lalu berkata sambil tersenyum pasrah, "Kamu ....""Celine." Terdengar suara Carlos dari pintu.Celine menoleh ke arah datangnya suara. Carlos berdiri di bawah lampu, sosoknya yang tinggi, ekspresinya yang muram dan suaranya yang berat memancarkan suatu aura mendominasi. Celine mengerutkan kening sambil bertanya dengan acuh tak acuh, "Ada urusan apa datang ke sini?"Set

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 812 Diusir dari Keluarga Tomson

    Mendengar ucapannya, Merlin membelalakkan matanya dengan kaget. Masalah ini tidak boleh dibicarakan di depan orang tuanya, sekarang, tindakan sekecil apa pun dapat menghancurkan harapan terakhirnya.Dia sudah berusaha keras selama bertahun-tahun untuk membangun citra gadis baik, tidak boleh dirusak begitu saja."Kamu masih tahu malu, nggak? Di satu sisi, kamu nggak berharap merasakan kasih sayang dari mereka, tapi di sisi lain, kamu malah mengadu. Tindakanmu ini disebut munafik."Celine mendengus dingin. Dia sama sekali tidak menyembunyikan niatnya, dia ingin memanfaatkan Keluarga Tomson untuk mencapai tujuannya. "Kalau aku nggak meminta orang lain menaklukkanmu, apa aku harus mengambil pisau dapur dan bertarung nyawa denganmu? Merlin, sadarlah, sekarang masyarakat dikendalikan oleh hukum."Merlin tercengang.Kata-kata yang dilontarkan Celine bagaikan sindiran untuk diri sendiri. Masyarakat hukum? Dia mencelakai begitu banyak orang, beraninya mengatakan masyarakat dikendalikan oleh huk

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 811 Merlin Ingin Membunuhku

    Tentu saja, Carlos tidak akan melakukan apa pun pada Celine. Baik dari segi didikan maupun karakter yang tertanam dalam dirinya, dia tidak akan melakukan hal tidak senonoh seperti memerkosa wanita.Selain itu, dia menemukan Celine bukan sengaja memprovokasinya, melainkan benar-benar tidak bereaksi terhadap sentuhannya.Kening Carlos diselimuti dengan hawa dingin, tatapannya yang tajam tertuju pada badan Celine. Pakaian Celine berantakan, leher dan lengan Celine dipenuhi dengan bekas merah. Celine pun menatapnya dengan linglung, seolah-olah baru dilecehkan secara brutal.Jelas-jelas dia tidak mengerahkan banyak tenaga, bahkan sudah mengontrol tenaganya, tetapi bekas sekecil apa pun tampak sangat mencolok di kulit putih Celine.Carlos mengatupkan bibirnya untuk menahan suatu emosi yang tak dapat diluapkan, lalu mengulurkan tangannya untuk membuka laci di samping tempat tidur. Memang benar, terdapat beberapa botol obat. Setelah beberapa saat, dia baru mengucapkan satu kalimat, "Celine, ka

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 810 Aku Selalu Makan Obat

    Melihatnya marah, Ratna yang berada di samping pun berkata dengan getir, "Pak, Nyonya sudah tidur."Carlos hanya melirik Ratna dan langsung naik ke atas dengan galak. Saat melewati ruang tamu, dia melihat dua lembar kertas A4 di atas meja. Meskipun dia tidak melihat tulisan di atas kertas dengan jelas, dia tahu kata-kata apa yang tertera di atas kertas.Pembuluh darah di wajahnya berkedut. Dia bertanya dengan nada dingin, "Apa juga ada di meja makan? Dia meletakkan kertas itu di setiap tempat yang aku lalui?"Ratna tidak bersuara, artinya dia membenarkan dugaan Carlos.Setelah terdiam selama beberapa menit, Carlos tertawa dengan marah. Celine bertekad untuk menceraikannya?Dia bergegas ke atas dengan ekspresi dingin. Seketika, percikan api di hatinya langsung menyala saat mengetahui Celine mengunci pintu. Dia menahan amarahnya, lalu mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu.Setelah beberapa saat, pintu terbuka. Celine menahan pintu agar Carlos tidak bisa masuk. "Ada urusan apa?"Carlo

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 809 Permainan Asmara

    Shanny baru sadar kamera ponselnya mengarah ke belakang orang-orang itu. Dia mengangkat ponselnya dan berjalan ke hadapan orang-orang itu dengan santai. "Astaga, kok bisa dipukuli sampai memar seperti ini, mungkin ibu kandungmu pun nggak mengenalimu lagi."Celine pun tidak bisa mengenali orang itu sebelum mendengar suara memohon yang familier. "Nona Celine, Nona Celine, kami sudah tahu salah, kami nggak seharusnya menindasmu. Tolong ampuni kami, tolong minta Paman Hasan jangan pergi mencari orang tua kami lagi."Dia membela diri dengan terisak-isak. Kalau dia masih memiliki cara lain, seorang pria dewasa sepertinya tidak akan memohon ampun di pinggir jalan. Meskipun reputasinya buruk dan dia tidak terlalu mementingkan harga diri, siapa yang akan menginjak harga diri sendiri?"Aku memang pernah memukulmu dulu, tapi kamu juga memukulku. Bisa dibilang kita hanya berselisih, bukan menindas secara sepihak. Beberapa waktu lalu kamu mematahkan satu kakiku dan aku pun nggak pergi mencarimu."S

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 808 Cindy akan Segera Pulang

    Sepertinya suasana hati Celine sangat baik, dia meluapkan semua emosinya yang terpendam selama ini. Dia menopang dagunya sambil melebarkan senyuman di sudut bibirnya. Dari sisi mana pun, senyuman ini tampak sangat provokatif dan bibir merahnya sedikit terbuka.Melihatnya hendak mengatakan sesuatu, Carlos mengerutkan kening dan langsung menyelanya, "Diam."Dia hanya bisa berpikir bahwa Celine sengaja membuatnya kesal karena sudah dicueki selama dua tahun ini. "Dulu siapa yang bersikeras ingin menikah denganku?"Celine mengangkat kepalanya untuk meneguk habis arak di dalam gelas. Cairan dingin mengalir ke tenggorokannya dan masuk ke perutnya. Detik berikutnya, sensasi terbakar pun menyebar dari perutnya ke sepanjang pembuluh darah di tubuhnya.Perlahan-lahan muncul rona merah di kulit putihnya. Matanya berkilau, seolah-olah sedang dimasuk cinta.Melihat gelas kosong di tangan Celine, kerutan di alis Carlos menjadi makin dalam. "Apa kamu sapi? Siapa yang mengajarimu cara meminum arak?"Aw

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 807 Apa Kamu Tahu Malu?

    Carlos hendak membungkuk untuk memeriksa kondisi Merlin. Mendengar ucapan ini, dia tidak tahu apakah dirinya harus melanjutkan tindakannya.Lilya yang berada di luar mendengar kebisingan dari kamar Celine. Dia mengira Celine terjatuh karena tidak leluasa bergerak, dia bergegas memasuki kamar. "Celine, ada apa?"Begitu selesai berbicara, dia langsung melihat Merlin yang terbaring diam di atas lantai. "Merlin ... kok bisa pingsan? Carlos, cepat telepon ambulans. Hasan, Hasan ...."Celine menyela teriakannya. "Dia pura-pura."Lilya berhenti berteriak, dia menatap Celine dengan kaget. "Kalau nggak percaya, tusukkan saja beberapa jarum ke tubuhnya. Kujamin dia akan melompat tinggi."Setelah dia selesai berbicara, Merlin yang berbaring di lantai mengerang pelan dan tampak sangat kesakitan. Dia memegang kepalanya sambil membuka mata. Begitu membuka mata, dia melihat sekeliling dan pada akhirnya pandangannya tertuju pada Carlos. "Kak Carlos, ada apa denganku?"Carlos tertegun.Begitu pula deng

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status