Share

Bab 545 Bukan Kita, Aku

Penulis: Sakura
Sekarang, benak Kayla dipenuhi dengan masalah Theo. Setelah Nathan sampai di hadapannya, dia baru memahami maksud perkataan Nathan. "Dia nggak lemah."

Nathan tertegun.

Apakah ini intinya? Dia tidak peduli dengan stamina Theo. Dia mengkhawatirkan Kayla, bukan Theo.

Kayla bertanya, "Kenapa kamu datang ke sini?"

Pasti bukan kebetulan.

Bella mendekatinya, lalu berkata dengan hati-hati, "Aku yang memberitahunya bahwa kamu berada di sini. Tadi dia mengirimiku pesan untuk menanyakan soal Theo dan keadaanmu. Aku hanya menceritakan sekilas, tak disangka dia akan langsung datang."

Sebenarnya Bella sudah menduga Nathan akan datang. Berdasarkan sifat Nathan, Nathan pasti akan datang kalau tahu Kayla berada di sini. Bella takut Kayla akan tiba-tiba bersikap gegabah dan tidak bisa ditahan. Kalau sampai seperti itu, Nathan bisa membantunya, dia tidak berharap Darius akan membantunya menghentikan Kayla.

Kayla mengangguk. "Aku pulang dulu."

Dia sudah menanyakan segala sesuatu yang ingin ditanyakan pada
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 546 Ayo Mati Bersama

    Karena tidak ada yang tahu apakah bom yang disebutkan Riko nyata, suasana di dalam bangunan yang kumuh itu sangat mencekam.Polisi sudah datang, tetapi dalam keadaan seperti ini, mereka tidak berani melangkah masuk. Tidak ada bangunan lain di sekitar dan posisi Riko cukup jauh dari jendela sehingga penembak jitu tidak dapat membidik secara akurat. Pelerai mengucapkan setumpuk kata, tetapi tidak ada yang menjawabnya, dia seolah-olah sedang berbicara dengan sapi.Sandera masih berada di tangan Riko, mereka tidak berani menyerang.Riko yang membuat semua orang ketakutan malah tampak sangat santai. "Kak, menurutmu Kak Kay sempat datang, nggak?"Sekarang, Theo sedang bersandar di tempat tidur. Entah seberat apa obat yang Riko berikan. Dia sudah sadarkan diri untuk begitu lama, tetapi tubuhnya masih lemas. "Daripada mengkhawatirkan apakah dia sempat datang, lebih baik kamu khawatirkan orang di balik layar. Seharusnya berita sudah keluar, mau lihat, nggak?"Riko tersenyum dengan penuh maksud.

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 547 Tidak Ada Tanda-Tanda Kehidupan

    "Bum."Suara ledakan ini mengguncang seluruh permukaan tanah. Setelah suara ini menghilang, suasana pun menjadi hening.Bukan hanya suasana di dalam bangunan yang hening, bahkan orang yang berada di bawah pun tertegun.Meskipun ledakan bom rakitan ini tidak terlalu menggemparkan, bangunan ini sudah tua dan tidak tahan guncangan. Setelah bom meledak, separuh bagian bangunan pun roboh.Setelah ledakan berakhir dan tanah berhenti berguncang, Kayla menegakkan badannya sambil memandang bangunan yang roboh di hadapannya. Dia menarik napas dalam-dalam, tetapi pandangannya tiba-tiba menggelap. "Theo ...."Polisi segera mengendalikan bawahan Riko dan berteriak ke arah bangunan. "Apakah ada orang di dalam?"Kayla bergegas masuk ke bangunan itu.Nathan menghentikannya. "Kayla, jangan gegabah. Sekarang kita masih belum mengetahui suasana di dalam. Kita juga nggak tahu apakah ada bom yang belum meledak, kamu ....""Tapi Theo berada di dalam ...." Kayla menghempaskan tangan Nathan. "Dia masih berada

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 548 Menemukan Jasad

    Mendengar kata "tidak ada tanda-tanda kehidupan", lutut Kayla melemas dan dia hampir jatuh. Namun, dia berhasil menjaga keseimbangan tubuhnya.Dia menatap Carlos sambil menahan napas.Dia juga tidak tahu mengapa dirinya menoleh ke arah Carlos, mungkin karena dia ingin mendengar jawaban lain dari Carlos. Namun, ini hanyalah refleks, dia segera tersadar dan berlari dengan terhuyung-huyung ke tempat orang ditemukan.Saat Kayla hendak memanjat ke atas, seorang petugas pemadam kebakaran menghentikannya. "Situasi di atas sangat berbahaya, kamu nggak boleh naik.""Aku nggak akan mengganggu pekerjaan kalian. Aku hanya ingin melihat siapa orang di sana. Suamiku ... suamiku tertimpa di dalam."Orang yang menghentikannya sangat tegas. "Kami akan membawanya turun, tunggulah di samping. Ada banyak bebatuan hancur di atas, mudah terpeleset."Melihat raut wajah Kayla, orang itu kembali menegaskan, "Jangan khawatir, kami akan mengangkatnya turun dengan selamat."Dia berkata demikian untuk menenangkan

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 549 Efek Samping

    Kayla segera membuka halaman terakhir formulir persetujuan, lalu mencengkeram erat pena di tangannya. Setelah berhasil mengendalikan tangannya yang gemetaran, dia pun menandatangani formulir tersebut.Begitu dia selesai menandatangani formulir itu, seorang suster menyodorkan formulir lainnya lagi. Dia sama sekali tidak diberi waktu untuk menenangkan diri. "Ini adalah formulir persetujuan operasi ...."Setelah menandatangani beberapa formulir berturut-turut, suster pun berbalik masuk. Sebelum pergi, suster itu melirik tangannya yang berdebu. "Lukamu perlu ditangani. Apalagi berdebu begitu, mudah terinfeksi.""Baik, terima kasih." Saat ini, Kayla baru sempat menanyakan keadaan Theo. "Bagaimana keadaannya? Nggak berbahaya, 'kan?""Kami masih mencoba untuk menyelamatkan pasien. Kalau ada masalah, kami akan langsung mengabari anggota keluarga." Setelah berkata demikian, suster itu bergegas masuk dengan setumpuk formulir persetujuan yang sudah ditandatangani.Begitu pintu tertutup, Kayla ber

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 550 Menyandang Marganya

    ICU.Theo berbaring di dalam dengan tenang. Sesekali, terdengar suara mesin. Selain itu, tidak terdengar suara lain.Pikirannya seolah-olah masih terhenti di bangunan kumuh itu.Sebelum melemparkan pemantik, dia tidak tahu apakah dirinya akan selamat. Namun, dia tahu bahwa ini adalah satu-satunya kesempatan untuk bertahan hidup.Merakit bom, menyandera orang, menggalang dana secara ilegal, semua ini cukup untuk memenjarakan Riko selama beberapa tahun. Selain itu, meskipun bukan Riko yang membunuh Rafael dan beberapa pengawal itu, hal ini pasti berhubungan dengan Riko.Riko ingin menyeretnya mati bersama. Makin ditunda, situasi akan menjadi makin buruk.Mereka berada di ruang lantai tiga yang jarak setiap lantainya mencapai tiga meter. Dengan ketinggian seperti ini, seharusnya seseorang tidak akan meninggal. Namun, rumah ini dilengkapi dengan pagar pelindung. Satu-satunya peluang untuk bertahan hidup adalah dengan melompat melalui jendela yang berada di ujung koridor. Terpasang atap yan

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 551 Mengikatnya

    Karena tidak diperbolehkan untuk masuk, Kayla hanya bisa melihat dari luar dan tidak berani bersuara. Semua orang sedang sibuk, dia takut kepanikannya akan menunda dokter melakukan pertolongan."Kayla, ngapain kamu berdiri di sini?"Terdengar suara Davin.Kemudian, sesosok tubuh bergerak mendekat dan melihat ke dalam. Melihat dokter dan suster yang keluar-masuk bangsal, dia pun mengerutkan kening sambil bertanya, "Ada apa?""Nggak tahu."Melihat orang yang datang adalah Davin, Kayla mengembuskan napas lega. Kemudian, dia melirik ke belakang dan melihat Carlos yang berjalan dengan pelan. Entah hanya perasaan atau bukan, meskipun ekspresi Carlos tidak berubah, dia merasa suasana hati Carlos menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya.Davin berkata, "Dia akan bertahan, jangan khawatir."Kayla mengira Davin sedang menghiburnya, jadi dia pun tersenyum masam. Kemudian, Davin lanjut berkata, "Dia sangat pelit, dia pasti nggak akan merelakanmu untuk pria lain. Sekalipun salah satu kakinya sudah m

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 552 Siapa Kamu?

    Darius sengaja memprovokasinya. "Kalau kamu mau, aku nggak keberatan.""Kurasa kamu sengaja." Menghadapi wajah Darius yang begitu dekat dengannya, suara Bella pun menjadi lebih pelan. Aura pria yang sanggup bersaing dalam pengadilan dan selalu memenangkan gugatan membuatnya cukup tertekan.Bella menekan dadanya dan mendorongnya ke belakang. "Mundur."Ketika dia masih duduk, jarak mereka tidak terlalu dekat. Begitu dia berdiri, tubuh mereka hampir menempel. Dia bahkan tidak berani bernapas dengan kuat karena takut napasnya akan mengenai wajah Darius.Darius mengangkat alisnya sambil berkata, "Memangnya aku mengganggumu berbicara?""Ya, aku takut kamu ...." Menghadapi tatapannya yang mencekam, suara Bella menjadi makin pelan. Pada akhirnya, Bella mengubah kata "kamu", menjadi "aku". "Takutnya bau napasku akan membuatmu kesal."Darius menundukkan kepala untuk mendekati Bella, seolah-olah ingin mencium Bella. Bahkan napasnya sudah mengenai wajah Bella.Bella membelalakkan matanya dengan ka

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 553 Kalau Sampai Terjadi Sesuatu

    Kayla tidak menjawab. Dia menunggu Theo selesai berbicara, dia memiliki firasat bahwa Theo memiliki motif tersembunyi.Theo menggerakkan badannya ke samping agar Kayla bisa berbaring di sampingnya. "Sini."Semua kasur di rumah sakit umum hanya seluas satu meter. Jangankan berbaring dua orang, bahkan hampir tidak terlihat ruang kosong saat ditempati oleh pria jangkung seperti Theo. Apalagi ini adalah rumah sakit, suster akan datang kapan saja untuk memeriksa pasien. Kalau sampai Suster menyeretnya turun dari kasur dan memarahinya karena sudah tidur di kasur pasien, dia akan sangat malu.Karena Theo baru sadarkan diri, suaranya masih agak serak. "Bukannya kamu lelah?""Selelah apa pun, aku nggak boleh tidur di sini ...."Begitu dia selesai berbicara, suster membuka pintu dan masuk. "Theo, mari ukur suhu tubuh."Kayla mundur ke samping, dia menutup mulutnya sambil menguap beberapa kali. Semalam karena mengkhawatirkan Theo, dia hanya tidur sebentar. Setelah memastikan bahwa Theo baik-baik

Bab terbaru

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 815 Aku Tidak akan Menuruti Keinginanmu

    Sembari berbicara, Lilya terus melirik Celine dengan sudut mata. Sekarang, dia sangat merasa bersalah dan ingin melakukan sesuatu untuk menebus kesalahannya. Karena emosi ini, Lukas yang selalu diutamakan sejak kecil pun turun pangkat.Namun, Lukas tidak tahu apa-apa. Dia membelalakkan matanya dengan kaget sambil bertanya dengan kesal, "Bu, racun apa yang dia berikan pada Ibu sampai membuat Ibu membelanya seperti ini? Lihatlah luka di wajahku ini, ini yang namanya menguji?"Sembari berbicara, dia membungkuk untuk memperlihatkan memarnya pada Lilya. "Dia ingin membunuhku, Ibu masih membelanya."Hasan yang berada di dalam ruangan mendengar ucapan ini, dia mengerutkan kening sambil berkata, "Diam kamu, kamu itu pria, luka sekecil ini membuatmu menjerit seperti ini?"Dia menatap wajah Lukas yang dipenuhi dengan memar sambil berkata dengan nada menghina, "Dipukuli oleh wanita masih berani mengadu.""Lalu apa yang bisa lakukan? Ayah nggak mengizinkanku memukul wanita, apa lagi yang bisa kula

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 814 Tidak Bisa Memuat Dua Kursi Roda

    Percakapan macam apa ini? Carlos tidak sanggup? Masih perlu membuktikan?Revin diam-diam mengangkat sekat, dia takut Carlos akan membungkamnya. Dengar-dengar, kebanyakan pria yang kekurangan dalam hal tersebut memiliki gangguan mental, pantas saja sifat Carlos sangat aneh.Di kursi belakang, Carlos menatap Celine dengan tajam, seolah-olah ingin menggali dua lubang di tubuh Celine. "Kamu nggak puas dengan keterampilanku?"Celine berpikir sejenak sebelum menjawab dengan serius, "Delapan dari sepuluh kali kamu hanya berbaring, apa kamu pantas menanyakan hal seperti ini?""Aku hanya berbaring diam? Siapa yang meminta berhenti di tengah proses? Siapa yang pergi setelah dirinya terpuaskan?" Dia menatap Celine sambil tersenyum dingin. "Celine, semoga kelak kamu nggak nangis."Jarak hotel itu tidak jauh. Ketika mereka masih berbicara, mobil sudah berhenti.Carlos berkata, "Turun.""Untuk apa?" Celine tidak menyangka Carlos akan menggunakan alasan bertemu dengan Hasan untuk membawanya ke hotel.

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 813 Kamu Ingin Menyenangkanku

    Di bawah penerangan cahaya, Celine membantu Lyon merapikan celana dan Lyon pun menunduk untuk menatapnya. Jalanan yang terlihat melalui jendela di belakangnya. Terkadang, ada pejalan kaki yang lewat dengan kepala tertunduk sehingga membuat suasana di toko menjadi lebih hangat.Lyon menatap cermin berulang kali, lalu berkata dengan serius, "Bagus."Celine mengangguk. "Bayar pakai kartu atau QRIS?"Ekspresinya sangat datar, dia sama sekali tidak terlihat gembira saat ada yang memuji karyanya. Singkatnya, dia tidak tampak seperti desainer, melainkan seperti robot penghasil uang yang tidak berperasaan.Lyon tertegun sejenak, lalu berkata sambil tersenyum pasrah, "Kamu ....""Celine." Terdengar suara Carlos dari pintu.Celine menoleh ke arah datangnya suara. Carlos berdiri di bawah lampu, sosoknya yang tinggi, ekspresinya yang muram dan suaranya yang berat memancarkan suatu aura mendominasi. Celine mengerutkan kening sambil bertanya dengan acuh tak acuh, "Ada urusan apa datang ke sini?"Set

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 812 Diusir dari Keluarga Tomson

    Mendengar ucapannya, Merlin membelalakkan matanya dengan kaget. Masalah ini tidak boleh dibicarakan di depan orang tuanya, sekarang, tindakan sekecil apa pun dapat menghancurkan harapan terakhirnya.Dia sudah berusaha keras selama bertahun-tahun untuk membangun citra gadis baik, tidak boleh dirusak begitu saja."Kamu masih tahu malu, nggak? Di satu sisi, kamu nggak berharap merasakan kasih sayang dari mereka, tapi di sisi lain, kamu malah mengadu. Tindakanmu ini disebut munafik."Celine mendengus dingin. Dia sama sekali tidak menyembunyikan niatnya, dia ingin memanfaatkan Keluarga Tomson untuk mencapai tujuannya. "Kalau aku nggak meminta orang lain menaklukkanmu, apa aku harus mengambil pisau dapur dan bertarung nyawa denganmu? Merlin, sadarlah, sekarang masyarakat dikendalikan oleh hukum."Merlin tercengang.Kata-kata yang dilontarkan Celine bagaikan sindiran untuk diri sendiri. Masyarakat hukum? Dia mencelakai begitu banyak orang, beraninya mengatakan masyarakat dikendalikan oleh huk

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 811 Merlin Ingin Membunuhku

    Tentu saja, Carlos tidak akan melakukan apa pun pada Celine. Baik dari segi didikan maupun karakter yang tertanam dalam dirinya, dia tidak akan melakukan hal tidak senonoh seperti memerkosa wanita.Selain itu, dia menemukan Celine bukan sengaja memprovokasinya, melainkan benar-benar tidak bereaksi terhadap sentuhannya.Kening Carlos diselimuti dengan hawa dingin, tatapannya yang tajam tertuju pada badan Celine. Pakaian Celine berantakan, leher dan lengan Celine dipenuhi dengan bekas merah. Celine pun menatapnya dengan linglung, seolah-olah baru dilecehkan secara brutal.Jelas-jelas dia tidak mengerahkan banyak tenaga, bahkan sudah mengontrol tenaganya, tetapi bekas sekecil apa pun tampak sangat mencolok di kulit putih Celine.Carlos mengatupkan bibirnya untuk menahan suatu emosi yang tak dapat diluapkan, lalu mengulurkan tangannya untuk membuka laci di samping tempat tidur. Memang benar, terdapat beberapa botol obat. Setelah beberapa saat, dia baru mengucapkan satu kalimat, "Celine, ka

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 810 Aku Selalu Makan Obat

    Melihatnya marah, Ratna yang berada di samping pun berkata dengan getir, "Pak, Nyonya sudah tidur."Carlos hanya melirik Ratna dan langsung naik ke atas dengan galak. Saat melewati ruang tamu, dia melihat dua lembar kertas A4 di atas meja. Meskipun dia tidak melihat tulisan di atas kertas dengan jelas, dia tahu kata-kata apa yang tertera di atas kertas.Pembuluh darah di wajahnya berkedut. Dia bertanya dengan nada dingin, "Apa juga ada di meja makan? Dia meletakkan kertas itu di setiap tempat yang aku lalui?"Ratna tidak bersuara, artinya dia membenarkan dugaan Carlos.Setelah terdiam selama beberapa menit, Carlos tertawa dengan marah. Celine bertekad untuk menceraikannya?Dia bergegas ke atas dengan ekspresi dingin. Seketika, percikan api di hatinya langsung menyala saat mengetahui Celine mengunci pintu. Dia menahan amarahnya, lalu mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu.Setelah beberapa saat, pintu terbuka. Celine menahan pintu agar Carlos tidak bisa masuk. "Ada urusan apa?"Carlo

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 809 Permainan Asmara

    Shanny baru sadar kamera ponselnya mengarah ke belakang orang-orang itu. Dia mengangkat ponselnya dan berjalan ke hadapan orang-orang itu dengan santai. "Astaga, kok bisa dipukuli sampai memar seperti ini, mungkin ibu kandungmu pun nggak mengenalimu lagi."Celine pun tidak bisa mengenali orang itu sebelum mendengar suara memohon yang familier. "Nona Celine, Nona Celine, kami sudah tahu salah, kami nggak seharusnya menindasmu. Tolong ampuni kami, tolong minta Paman Hasan jangan pergi mencari orang tua kami lagi."Dia membela diri dengan terisak-isak. Kalau dia masih memiliki cara lain, seorang pria dewasa sepertinya tidak akan memohon ampun di pinggir jalan. Meskipun reputasinya buruk dan dia tidak terlalu mementingkan harga diri, siapa yang akan menginjak harga diri sendiri?"Aku memang pernah memukulmu dulu, tapi kamu juga memukulku. Bisa dibilang kita hanya berselisih, bukan menindas secara sepihak. Beberapa waktu lalu kamu mematahkan satu kakiku dan aku pun nggak pergi mencarimu."S

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 808 Cindy akan Segera Pulang

    Sepertinya suasana hati Celine sangat baik, dia meluapkan semua emosinya yang terpendam selama ini. Dia menopang dagunya sambil melebarkan senyuman di sudut bibirnya. Dari sisi mana pun, senyuman ini tampak sangat provokatif dan bibir merahnya sedikit terbuka.Melihatnya hendak mengatakan sesuatu, Carlos mengerutkan kening dan langsung menyelanya, "Diam."Dia hanya bisa berpikir bahwa Celine sengaja membuatnya kesal karena sudah dicueki selama dua tahun ini. "Dulu siapa yang bersikeras ingin menikah denganku?"Celine mengangkat kepalanya untuk meneguk habis arak di dalam gelas. Cairan dingin mengalir ke tenggorokannya dan masuk ke perutnya. Detik berikutnya, sensasi terbakar pun menyebar dari perutnya ke sepanjang pembuluh darah di tubuhnya.Perlahan-lahan muncul rona merah di kulit putihnya. Matanya berkilau, seolah-olah sedang dimasuk cinta.Melihat gelas kosong di tangan Celine, kerutan di alis Carlos menjadi makin dalam. "Apa kamu sapi? Siapa yang mengajarimu cara meminum arak?"Aw

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 807 Apa Kamu Tahu Malu?

    Carlos hendak membungkuk untuk memeriksa kondisi Merlin. Mendengar ucapan ini, dia tidak tahu apakah dirinya harus melanjutkan tindakannya.Lilya yang berada di luar mendengar kebisingan dari kamar Celine. Dia mengira Celine terjatuh karena tidak leluasa bergerak, dia bergegas memasuki kamar. "Celine, ada apa?"Begitu selesai berbicara, dia langsung melihat Merlin yang terbaring diam di atas lantai. "Merlin ... kok bisa pingsan? Carlos, cepat telepon ambulans. Hasan, Hasan ...."Celine menyela teriakannya. "Dia pura-pura."Lilya berhenti berteriak, dia menatap Celine dengan kaget. "Kalau nggak percaya, tusukkan saja beberapa jarum ke tubuhnya. Kujamin dia akan melompat tinggi."Setelah dia selesai berbicara, Merlin yang berbaring di lantai mengerang pelan dan tampak sangat kesakitan. Dia memegang kepalanya sambil membuka mata. Begitu membuka mata, dia melihat sekeliling dan pada akhirnya pandangannya tertuju pada Carlos. "Kak Carlos, ada apa denganku?"Carlos tertegun.Begitu pula deng

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status