Beranda / Romansa / Crash Melody / Bab 61 - Bab 70

Semua Bab Crash Melody: Bab 61 - Bab 70

164 Bab

Crash Melody 61

Dania menarik wajahnya mundur saat ponselnya berdering. Dia membelalakkan mata saat melihat nama penelepon/.“Oke, gue ke depan,” kata Dania sebelum Sisil berbicara. Dia lalu memutus sambungan telepon.“Aku harus ke depan,” kata Dania. Dia lalu mendekatkan wajahnya ke Endra dan memberi kekasihnya itu kecupan singkat.Dania berjalan cepat menuju ruang tengah. Dia menelan ludah ketika Sisil memandangnya dengan wajah kaku“Sorry,” kata Dania. Dia lalu bergegas mengecek dan mempersiapkan semua barang yang dibutuhkan oleh Evolution.“Dania, ini konser pertamanya Evolution and everyting’s must be perfect. Bisa-bisanya lo malah pacaran,” omel Sisil.Dania diam saja. Dia terus melakukan pekerjaannya.Tepat pukul sepuluh, rombongan Evolution menuju ke kawasan senayan. Konser akan dilaksanakan di Istora Senayan pada pukul empat sore. Mereka harus datang lebih awal untuk melakukan check sound sekaligus rehearsal.Setelah mobil rombongan diparkirkan para personel Evolution segera menuju area bela
Baca selengkapnya

Crash Melody 62

Setelah konser selesai, keempat personel Evolution melakukan foto bersama beberapa kali. Setelah itu menreka mengajak Sisil, Dania dan semua kru untuk bergabung. Setelah mengambil beberapa foto, Zevan lalu duduk berjongkok. Dalam hitunagn detik, dia merebahkan tubuhnya hingga akhirnya dia terbaring telentang di panggung.“Wuuuh, Kita keren banget!” teriak Zevan.Tiga personel Evolution yang lain tertawa melihat tingkah Endra.Sisil lalu duduk berjongkok di samping Zevan. “Makasih ya,” katanya. Dia lalu mengajal Zevan bersalaman. Kepada ketiga personel Evolution yang lain dia juga melakukan hal yang sama.“Siap ngelanjutin konser ini sampai kota terakhir?” kata Sisil.“Siap!” sahut Jojo. Yang lain berkata seperti itu juga tapi tidak bersamaan.“Ah, nggak asyik ah. nggak kompak,” kata Sisil. Dia memasang wajah cemberut seperti orang mengambek.“Yaudah ulang ... ulang,” kata Zevan.“Siap ngelanjutin konser sape kota terakhir?!” kata Sisil. Suaranya lebih keras.“SIAP!” keempat personel E
Baca selengkapnya

Crash Melody 63

Endra merasakan ada sesuatu yang tidak beres, tapi dia tidak menahan Dania. Lagipula, jam tangan yang melingkar di tangannya memang sudah menunjukkan jam setengah dua belas malam. Tidak enak rasanya kalau dia memulangkan anak orang sampai lebih dari tengah malam.“Oke. Aku anterin kamu pulang,” kata Endra. Dia lalu berdiri, “kamu tunggu di depan ya. Aku mau ambil kunci mobil dan langsung ke garasi.”Selama berada di dalam mobil, Dania tak banyak bicara. Saat Endra memancing pembicaraan dengan melontarkan beberapa pertanyaan untuk topik bahasan, gadis itu hanya menjawab sepatah dua patah kata. Bahkan sampai mereka berjalan dari pagar rumah Dania sampai langkah keduanya terhenti di teras pun Dania tetap tampak dingin. Dia benar-benar tidak tahu apa yang membuat Dania seperti itu.“Yang, kamu kenapa sih? Kok agak lain?” tanya Dania.Dania tersenyum hambar. “Nggak kenapa-napa kok,” katanya.“Bohong,” kata Endra, “apa ada perkataan aku yang nyinggung perasaan kamu?”Dania menggeleng. “Engg
Baca selengkapnya

Crash Melody 64

Dania takjub saat melihat antusiasme fans di kota Bandung. Sebelum konser dimulai, mereka sudah banyak yang berkerumun di sekitar venue. Mereka tak kalah antusiasnya dengan fans yang di Jakarta. Dania sampai tak henti-hentinya melihat keluar jendela saat mobil mendekati lokasi venue.“Gue nggak pernah lihat euforia orang-orang kayak gini sebelumnya,” kata Dania.“Lo bakalan lihat yang kayak gini lebih banyak lagi nanti,” kata Sisil.“Iya sih, karena kita bakalan pegi keliling Indonesia,” sahut Dania.“By the way, entar kalo di Denpasar atau Jogja gitu boleh sambil liburan nggak sih, Sil?” tanya Dania.Sisil terbahak. “Lo pengen banget liburan ya?” tanyanya.“Iya dong. Udah pergi keliling Indonesia masak nggak liburan,” kata Dania.“Ya kalo ada waktu luang sih nggak apa-apa. Lo bisa maen bentar. Sambil menyelam minum air. Kalo nggak ada waktu luang ya nggak bisa,” kata Sisil.“Lo kalo bikin jadwal jangan yang mepet-mepet makanya biar banyak waktu luang,” kata Sisil.“Lah bikin jadwal j
Baca selengkapnya

Crash Melody 65

Endra menurunkan kaca mobil saat melihat Rita berjalan mendekati mobilnya. Dia lalu menyuruh gadis itu masuk.“Abis ada acara apa?” tanya Endra saat mulai menyalakan mesin mobil.“Biasa, fashion show,” jawab Rita.“Kita ke kafe deket sini aja ya,” kata Endra.Rita mengangguk.Mereka memilih perjalanan dari Sampoerna Strategig Square ke kafe tujuan Endra memakan waktu sekitar lima belas menit. Setelah memarkirkan mobil, Endra lalu membukakan pintu untuk Rita.Setelah memesan menu, mereka sepakat untuk duduk di sudut kafe yang agak jauh dari kerumunan orang. Endra ingin lebih leluasa bercerita pada Rita tentang hubungannya dengan Dania tanpa khawatir di dengar orang.“Jadi lo mau ngobrolin apa?” tanya Rita. Dia lalu menyendok spaghetti-nya.“Gue mau curhat tentang Dania, “jawab Endra, “lo nggak keberatan kan? Soalnya ya sahabat deket dia yang tau banyak tentang dia kan cuma lo.”Rita mengangguk-angguk. “Boleh ... boleh,” katanya.Endra lalu menceritakan semua yang terjadi saat makan mal
Baca selengkapnya

Crash Melody 66

Dalam hitungan menit, Fathan juga melenyapkan pembatas yang ada pada dirinya. Selagi dia melakukan itu, Rita mencoba untuk bangkit. Namun sebelum Rita, berhasil kabur, dia menarik gadis itu dan menghempaskan tubuh gadis itu lagi ke sofa. Seolah tak peduli dengan isakan tangis Rita yang semakin parah, Fathan lalu melampiaskan hasratnya dengan brutal.***Dania membuka matanya saat mendengar suara getaran ponselnya yang dia letakkan di samping bantal. Dia lalu mengecek benda pipih itu. Dia mengerutkan kening saat melihat nama Rita tertera di sana. Dia makin heran saat melihat jam digital ponselnya yang menunjukkan pukul setengah dua dini hari.Mata Dania terasa perih. Dan tentu saja kantuknya masih terasa. Namun dia tak bisa mengabaikan Rita. Dania sering mendengar cerita tentang seseorang yang mengakhiri hidup karena orang itu merasa tidak ada orang lain yang bisa mendengarkannya saat dia sedih. Tidak ada orang lain yang peduli padanya di titik terendahnya. Dania takut Rita dalam keada
Baca selengkapnya

Crash Melody 67

Zevan menyisir rambutnya sebentar setelah memakai kaos. Setelah merasa rambutnya cukup rapi, dia lalu memakai moisturizer dan sunscreen di wajahnya. Bersamaan dengan itu, ponselnya berbunyi. Dia lalu berbalik dan mengambil ponselnya yang berada di atas ranjang. Rupanya ada panggilan dari Okan.“Ada apa, Kan?” tanya Zevan.“pesawat kita entar malem kan ke Semarang?” tanya Okan.“Iya,” kata Zevan dia lalu duduk di tepi ranjang, “kenapa emang?”“Maen yuk,” kata Okan.“Maen? Maen ke mana?” tanya Zevan.“Ya ke mana aja lah. Emangnya lo mau seharian di hotel doang?” tanya Okan.“Nggak lah,” sahut Zevan, “tapi gue tadi dapet pesen dari Sisil, katanya kalo maen kita harus bareng-bareng. Jangan lepas satu-satu biar kejadian yang Jojo dulu nggak keulang.”“Nggak masalah sih. Tapi, kita bakalan aman nggak ini kalo keluar biasa aja tanpa pake masker atau kacamata?” tanya Okan.“Kayaknya aman sih,” balas Zevan.“Ah yang bener lo. Gue nggak yakin deh!” sahut Okan.Zevan lantas menghembuskan napas p
Baca selengkapnya

Crash Melody 68

Tak ingin terlalu memikirkan Karra, Endra lalu bangkit. Dia lantas mengeluarkan ponselnya dari saku celana. Dengan cept dia menggulir layar ponsel dan mencari nomor Dania di kontak. Dia lalu menelepon gadis itu.Endra tersenyum cerah saat mendengar suara Dania. Saat mengetahui gadis itu sudah tidak ngambek lagi, dia lebih bahagia lagi.“Gimana Bandung?” tanya Endra.“Bandung nyenengin banget. Dan pastinya polusinya nggak kayak Jakarta,” sahut Dania.Endra tertawa. “Sekarang masih di Bandung?”“Enggak, udah di Semarang sih. Baru aja nyampe sejam yang lalu,” kata Dania, “kamu kerjaannya gimana?”“Lancar sih. Tapi aku nggak bisa semangat kayak biasanya soalnya nggak bisa ketemu kamu setiap hari,” kata Endra.Dania tertawa. “Bisa aja,” katanya.“Bener deh,” kata Endra, “by the way, Zevan nggak macem-macem kan sama kamu?”“Enggak,” sahut Dania, ‘kenapa sih nanya gitu?”“Aku khawatir aja. Barangkali karena kamu jauh dari aku terus si Zevan bisa seenaknya dan semena-mena sama kamu,” sahut En
Baca selengkapnya

Crash Melody 69

Rombongan Evolution berangkat menuju Stadion Diponegoro Semarang sekitar pukul setengah satu. Setibanya di sana, keempat personel Evolution langsung menuju ke belakang panggung untuk melakukan serangkaian proses latihan.Seperti biasa, setelah personel Evolution mulai naik ke atas panggung, Dania mulai sibuk mempersiapkan air minum dan segala macam cemilan untuk mereka. Dibantu pihak promotor, Dania akhirnya menyelesaikan semua tugasnya dengan baik. Perempuan itu lalu ikut naik ke atas panggung. Dia mendekati Sisil yang berada di bagian panggung paling belakang.Dania sebenarnya ingin membicarakan apa yang dia lihat di rooftop tadi pagi. Dia penasaran dengan apa yang terjadi pada Zevan. Namun, Dania tak kunjung berbicara karena dia ragu. Alhasil dia hanya memandangi Sisil saja.“Lo kenapa sih ngeliatin gue aja dari tadi?” tanya Sisil karena merasa diperhatikan oleh Dania.“Gue ... gue sebenernya mau ngomong sesuatu sih sama lo,” kata Dania sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.Si
Baca selengkapnya

Crash Melody 70

Endra menatap Rudi dengan tatapan tajam. “Oh iya? Apa kata mereka?”“Mereka sama-sama bilang kalau sering mendengar suara ribut seperti orang sedang cekcok selama penghuni kamar 38 menginap di Bhima, Pak,” kata Rudi.Endra mengambil napas panjang lalu menghembuskannya perlahan. “Jadi kemungkinannya mereka bertengkar lalu sengaja menghancurkan fasilitas hotel kita, gitu?” katanya.Rudi mengangguk. “Kurang-lebih begitu, Pak,” katanya.“Saya mau minta data customer tersebut,” kata Endra.Rudi mengangguk. “Baik, Pak. Mari kita ke resepsionis, Pak,” katanya. Dia lalu mempersilakan Endra dan Karra untuk berjalan keluar dari ruangan.Endra menunggu ketika resepsionis mencari data customer di komputer. Dia mengerutkan kening dan tatapannya semakin tajam saat si resepsionis menunjukkan data customer padanya.“Rupanya mereka orang luar Jawa ya,” kata Endra.“Iya, Pak. Mereka orang jauh memang,” kata Rudi.“Saya mau kamu bikin laporan. Saya nggak mau tau, kasus ini harus dibawa ke jalur hukum. S
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
17
DMCA.com Protection Status