—Apartemen Setelah pertengkaran tadi, aku dan Mas Samuel sudah sampai di apartemen. Karena tak lama dari itu kami langsung pergi dari sana, sebab hari sudah malam, malam pun sudah gelap. "Mas tunggu di sini dulu, aku mau ambil obat merah."Aku buru-buru pergi mengambil kotak P3K sedangkan Mas Samuel menunggu di ruang tamu. Setelah mendapatkan apa yang kucari, dengan cepat kulangkahkan menghampiri Mas Samuel dengan wajah babak belurnya. Aku duduk di sampingnya, posisi kami kini saling berhadapan. Dengan cekatan, aku mengoleskan obat merah kesegala luka yang berada di sekitar wajahnya. Tadi, aku juga melihat Mas Samuel sempat mimisan. Sesekali Mas Samuel meringis kaka luka itu tak sengaja kutekan. Namun, yang paling parah yaitu luka di bagian bibir. Karena pelapis bibir Mas Samuel sampai robek dan aku yakin itu pasti perih sekali. "Lain kali jangan main tonjok-tonjok kaya tadi, Mas. Aku tau Mas emosi, tapi enggak perlu pake kekerasan," omelku masih setia mengobati luka tersebut, ka
Read more