Semua Bab Gairah Paman Sahabatku: Bab 61 - Bab 70

93 Bab

61. Tragis

HAHAHAHAHAHAHA Suara tawa nenek Betty menggelegar hingga keluar rumah, sampai-sampai lantai berderit dan kelebatan bayangan pohon berlalu lalang lewat jendela. Tunggu! Aku tidak melihat ada pohon besar di samping rumah ini, kalaupun ada bayangannya tidak mungkin dapat berlari bukan? Otakku menjadi panas. "Gadis bodoh... gadis bodoh!" gumam nenek Betty setelah puas tertawa Scott dan Betty masih saling tatap penuh arti. Aku merasa mereka sedang bertelepati. Sementara itu, nenek Betty sedang berkutat dengan saku bajunya yang usang. "Lihat ini!" Nenek Betty menunjukkan sebuah foto dengan tulisan harga nya. Aku harus menatapnya lekat-lekat karena itu mirip aku. Harga yang tertera merupakan harga yang akan dibayar jika mendapatkan aku. Meski kepalaku pusing dan nafasku sesak, aku tidak ingin pingsan lagi. Setelah tau alasan kenapa Scott berkata aku sudah mirip buronan, keinginan melarikan diriku sangat kuat. Entah apa pekerjaan Betty dan neneknya, hingga harus me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-02
Baca selengkapnya

62. Boom

Setelah suara tembakan yang mencekam itu, Scott dan Betty jatuh tersungkur berdua. Sementara si nenek sihir sedang tertawa terbahak-bahak. Dia tampak tidak menyesal atau bersedih ketika cucunya tertembak karena menyelamatkan kekasihnya. "Kau tidak waras?" tanyaku kesal, posisiku masih miring bekas diterjang Betty tadi. "waras? Hahahaha. jangan tanya aku soal kewarasan gadis bodoh! aku sudah kehilangan akal saat putri ku menjadi korban kelompok mereka!" nenek Betty menggeram murka. "Setidaknya kau khawatir pada cucumu nenek sihir!" dampratku emosi, "cucuku?" dia terdengar jijik, Aku melihat pergerakan dibelakang si nenek sihir. Dan hal itu membuatku lega saat tau Betty baik-baik saja. Tapi bagaimana dengan Scott? Tolong tuhan, meskipun Scott menyebalkan tapi dia anak baik. Aku mencoba terus mengalihkan perhatian nenek sihir, berharap Betty dapat membawa Scott melarikan diri. "Aku tidak paham jalan pikiranmu, nek" gumamku mencoba memahami "Betty memang dilahirkan put
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-04
Baca selengkapnya

63. Kejutan

Seperti biasa saat bersama James. Aku akan terbangun dikasur empuk dalam rumahnya. Perasaan nyaman saat bersamanya membuatku dapat tidur dengan nyenyak di dalam mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi. Mengingat bagaimana James terlihat terburu-buru untuk segera sampai kerumah, tapi disini benar-benar sepi dan tenang. Setelah mengerjapkan mata beberapa kali, aku duduk dikasur king size mewah dengan sprei monokrom. Ciri khas yang aku sukai dari kamar pribadi James. "hei nak, kau sudah bangun?" Seorang wanita bermata teduh yang selalu hadir dalam mimpi saat aku merindukannya, masuk dengan membawa nampan berisi sarapan dan segelas susu. Aku membeku, mencoba memejamkan mata kembali dan bangun di dunia nyata. Tapi aku malah jadi sakit kepala. Wanita itu, sekarang sedang membuka gorden-gorden jendela. Membuat sinar sang surya masuk menerangi seisi kamar. Biasan cahaya hangat itu membuat wanita itu lebih mirip malaikat daripada ibuku saat ini. "ibu?" kucoba mengucap dengan lid
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-05
Baca selengkapnya

64. Calon mantu

Ayah dan ibuku menginap di rumah James selama satu minggu penuh. Aku berharap bisa ikut mereka pulang ke kampung halaman, tapi masalah disini belum selesai. Saat malam terakhir, kami mengadakan pesta piyama. Konyol bukan? dan lebih konyol lagi karena itu merupakan ide James. James terus tersenyum sok manis saat kami semua berkumpul di kamarnya, ada kasur tambahan dilantai.Aku heran, apakah dia tidak merasa giginya itu kering karena terus nyengir?"Bagus sekali kita semua memakai piyama yang seragam. Bisa kita berfoto dan meng-uploadnya di instagram ku?" tanya James dengan ide cemerlangnya. Aku menggeleng kuat, sementara ayah memasang wajah berpikir."Ide bagus," jawabnya kemudian.Aku melongo tak percaya, bagaimana dengan ibuku? oh tentu saja dia istri yang sangat penurut. Kami berfoto ria dengan berbagai gaya. Ini lucu, tapi juga membuatku curiga.Adakah dukun amerika yang bisa ilmu pelet atau guna-guna? kalau ada, kurasa James sudah melakukannya terhadap orang tuaku. "Ayah ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-09
Baca selengkapnya

65. Muram

" Mereka benar-benar kelelahan," " Aku juga mengantuk," sahutku jengah "kau belum menjawabku, Alice," sergah James sedikit kesal Aku menghela nafas panjang. Entahlah, rasanya aku belum siap menjawabnya. " Bolehkah aku mempertimbangkannya lebih dulu?" pintaku jujur. Mata James menyiratkan keterkejutan, tapi dia tetap mengangguk. Malam itu, Setelah membenahi posisi tidur ayah dan ibu, aku pergi kekamar lain. Berusaha menjauhi James agar dapat berpikir jernih. Bukan tanpa alasan aku mengindarinya. Dia memiliki daya tarik yang kuat bagiku. Butuh waktu untuk berpikir waras saat didekatnya. Entah berapa lama termenung sambil memeluk lutut, sampai aku ketiduran. Kilasan penolakan James, bandara, air mata, peluhku, semuanya tergambar jelas dalam mimpi yang tak beraturan. Hari-hari hampa yang ku jalani saat itu, menyisakan ruang kosong tepat disudut hatiku yang paling dalam. Luka-luka itu tersimpan disana. Tidak, bukan tersimpan. Aku sengaja membuatnya menjadi poj
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-15
Baca selengkapnya

66. Calon kakak ipar

James benar-benar membuatku gila dengan perbuatannya. mengambil kesempatan setelah menyuruh adiknya menemani orang tuaku berbelanja. "apakah ini rencana licikmu?" tanyaku menyipit curiga, "apa?" James sedang bersikap seolah-olah dia adalah pria muda yang polos tanpa dosa. Padahal dia sedang bermain-main dengan libidoku. "James," aku melenguh saat dia sedang menarik-narik putingku yang mengeras. "Iya sayang? kau menyukainya?" tanya James berbisik ditelingaku, itu terdengar sangat erotis. "hmmmmm" "Mau lagi?" "hmmmmm" Suara air shower menenggelamkan suaraku. Nafas James semakin memburu saat tubuh kami terus bergesekan. "Bagaimana kau bisa tahan dengan ini, James?" keluhku tak tahan. James memelukku dari belakang, hidungnya terus menciumi leher hingga punggung ku. Dia menikmati setiap getaran yang aku rasakan. "Tahan dengan apa sayang?" "Sudah berapa banyak wanita yang bermain denganmu?" "tidak banyak, aku sangat pemilih," "Apa Clarissa merupakan tipemu?" Gerak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-20
Baca selengkapnya

67. Kejutan

pukul 14.35 Kami sampai di bandara internasional, Logan, Boston. Hanya menunggu setengah jam dari keberangkatan pesawat yang akan di tumpangi orang tuaku. Aku menggunakan setengah jam tersisa itu untuk terus memeluk mereka. Banyak sekali wejangan yang mereka sampaikan padaku. "Ayah tidak akan memaksa kehendak kami sebagai orang tua nak, kau tetap putri kecil bagi ayah," Aku tak kuasa menahan tangis saat mereka akan bersiap-siap. Memeluk mereka lama sekali. Ayah dan ibu juga menciumi aku berkali-kali. Tampaknya mereka tidak terlalu puas, dan tetap melambai padaku sampai masuk kedalam pesawat. Scott hanya berdiri diam mendampingi tanpa bersuara. Dia sangat mengerti bagaimana memperlakukan wanita dengan benar. Setidaknya, kekhawatiranku terhadap nasib Betty tidak diperlukan lagi dengan adanya Scott disampingnya. Tapi, yang membuatku lebih sedih, karena James tidak ada disisiku saat ini. Aku berpikir, dia mengadakan meeting mendadak untuk menghindari aku sama seperti dulu.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-22
Baca selengkapnya

68. Paris

" Nyonya, kami mendapat tugas dari suami anda untuk membawa anda ke suatu tempat," ujar seorang wanita bersama dua teman prianya. Keningku berkerut bingung, nyonya? Suami? Lalu aku ingat pesan Scott agar tak percaya siapapun. Tapi kami sedang di paris bukan Boston!Sementara aku menimbang untuk ikut atau tidak, ponselku berdering. Bergegas aku mengambilnya karena itu pasti James. "Sudah ada yang menjemputmu, sayang?" tanya James diseberang telepon."Sudah, apakah mereka seorang wanita dan dua pria?" " Benar sayang, mereka akan membantumu bersiap,""Untuk apa?" sekarang aku jadi tidak nyaman. Selain karena James meninggalkanku sendirian, wanita itu juga tidak bisa berbahasa Inggris. Sementara bahasa Perancis ku payah sekali. "Kita akan menghadiri jamuan makan malam""Bisakah aku dikamar kita saja?" rengekku mencoba bernegosiasi."Seharusnya aku pergi dengan sekretaris ku, jadi kau harus menggantikan nya untuk mendampingiku," " Lalu kenapa kau tidak mengajak sekretarismu saja kal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-23
Baca selengkapnya

69. Aldrick Beufort

Pagelaran busana. Begitulah penjelasan singkat yang diberikan oleh James."Jangan jauh-jauh dariku," bisik James, dia terlihat begitu tegang. Saat kami akan masuk, seorang pria berlari dan langsung menabrak tubuhku. James langsung menarik kerah bajunya, hampir saja wajahnya lebam jika aku tidak menahan James. "Maaf, aku sedang terburu-buru," ujarnya cemas."Tidak masalah, aku baik-baik saja," jawabku seraya membantunya berdiri. Dia menoleh padaku, karna sejak tadi dia ketakutan melihat James yang marah. Seketika air mukanya berubah. "Alice!" Aku jadi bingung, siapa dia? Kenapa mengenalku? James juga melihatku dengan tatapan bertanya. Aku hanya menggeleng."Alice, tolong bantu aku. Please" dia berkata sambil menciumi tanganku. Aku membawanya ketempat sepi, karena kami menghalangi jalan masuk. Lalu bertanya meminta penjelasan kenapa dia bisa kenal aku. "Maaf, aku lupa memperkenalkan diri. Felix," "oke?"" Kita pernah bertemu saat aku masih di Boston. Tapi aku pulang ke paris set
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-26
Baca selengkapnya

70. Ide Cemerlang!

Aldrick ternyata masih duduk ditempat yang sama, juga terus melambaikan tangannya padaku dengan sikap norak. Aku melihat beberapa wanita menghindarinya, mata mereka terlihat jengkel pada Aldrick yang sekarang malah berdiri. Dia pria yang nyentrik, tidak peduli dengan pendapat orang lain terhadapnya. Orang seperti dia sangat sulit dipengaruhi. Tiba-tiba saja aku mendapat ide agar dapat membantu James. Meskipun ini ide yang buruk dan sangat berbahaya. James pasti akan mengamuk. Tapi biarlah aku akan melakukannya lebih dulu.Saat pergantian pakaian ke empat kali, aku sengaja berkedip pada Aldrick yang terlihat takjub. Entah apa yang sedang ia amati dari tempat duduknya. Banyak sekali tamu yang memakai baju-baju seksi. Aldrick bersiul melihat kedipan mataku. Tampak bersemangat hingga ia pergi dari kursinya. Sudah memancingnya aku malah jadi gemetar. "Halo cantik," Aldrick membungkuk dengan sopan. Meski tampangnya serampangan tapi dia tau cara menghargai wanita. Aku tersenyum, memaka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status