Semua Bab Gairah Paman Sahabatku: Bab 51 - Bab 60

93 Bab

51. Terbawa mimpi

Aku dan James begitu tegang saat berada didalam mobil. Setelah mengetahui kisah sebenarnya dari Luna tadi. Mereka salah, dan sudah terjerumus terlalu dalam. Hingga merasa sangat beruntung jika polisi menangkapnya. Tapi masalahnya tidak sesederhana itu. Menyerahkan Luna pada polisi tidak memberi jaminan dia akan selamat. Bisa saja Luna dibebaskan oleh bos besar mereka sebelum sidang dan itu sangat berbahaya."Sayangnya, aku tidak tau dimana markas besar itu. Aku hanya bekerja dilingkungan kerja ayahku," Begitulah kesaksian dari Luna sebelumnya. Tapi yang menjadi teka-teki dari itu semua adalah, apa hubungan semua kejadian ini dengan James yang ikut terlibat. Bahkan dia harus beradegan mesra dengan Luna untuk mendapatkan informasi. Hal itu masih mengganjal di hatiku."Jadi sayang, apakah ada yang ingin kau tanyakan padaku?" tanya James lembut sambil mengelus rambutku. Aku menggeleng lemah. Bukan tipeku untuk menginterogasi seseorang. Jika dia ingin cerita ya ceritakan saja bukan?"
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-31
Baca selengkapnya

52. Luluh

"Dari mana kau mendapatkan ini?""Saat fashion show waktu itu," "Lalu apa yang kau tau tentangnya?'" Dia ada di mimpiku James! Ozi! Dia paman kandung Daisy!" raungku ketakutan.James langsung memelukku erat dan membopongku kekamar. Dalam keadaan begini pun aku masih bisa mempertanyakan bagaimana bisa James menggendongku sambil menaiki tangga?Setelah merebahkan aku diranjang, James memberikan ku minum. Menungguku hingga tenang dan mulai bertanya perlahan."Kau bermimpi?" tanya James lemah lembut. Aku mengangguk."Apa cerita Luna membuatmu ketakutan hingga memimpikannya?" "Ya, aku begitu ketakutan atau mungkin obsesi?" jawabku bingung. Ozi tidak ada dalam cerita Luna. "Tenanglah sayang, setidaknya kau sudah membantu menemukan salah satu petinggi mereka," "Tapi James, siapa Ozi?" "Dia salah satu pemilik perusahaan agensi amerika. Aku tidak pernah mencurigai nya sebagai salah satu tersangka," "Apakah dia menjadikan talent nya sebagai korban juga?' Tanyaku takut, karena beberapa te
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-01
Baca selengkapnya

53. kisah James kecil

James terus menatapku tanpa bergeming. Seolah takut aku akan menghilang seperti asap di depan matanya. Dia terlihat gigih ingin berbicara denganku.Aku masih duduk memeluk lutut, sambil menatap langit cerah penuh bintang. Setelah lama berdiam diri, akhirnya kuputuskan untuk kembali ke ranjang yang empuk dan nyaman. "Alice, bisa kita bicara sekarang? Aku sangat tersiksa," James memohon padaku dengan wajah memelas."Membicarakan apa?" tanyaku dingin. "Tentang kita,"Aku tersenyum getir, dadaku bergemuruh karena merasa situasi ini konyol dan tidak tepat. Banyak sekali rasa sakit yang aku pendam sendiri."Aku bahkan tidak tau ingin bicara apa denganmu," jawabku dengan suara rendah.James mengikutiku naik ke atas ranjang dan duduk berhadapan. Matanya menyorotkan keseriusan yang tidak dapat ditolak.Aku menghela nafas dalam sambil memejamkan mata. Sulit sekali menepis bayangan James di dalam hatiku yang merindukannya."Baiklah, mari bicara," kataku akhirnya mengalah."Maafkan aku, sungguh
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-04
Baca selengkapnya

54. pengakuan

" Entahlah apa aku masih dibilang perjaka atau tidak. Karena dalam konteksnya itu benar-benar berbeda dengan apa yang aku lakukan selama ini," Sebenarnya pernyataan James itu lucu. Tapi mengingat apa yang sedang kami bahas itu tidak lucu sama sekali. satu hal yang membuatku senang, dia memang belum pernah benar-benar bercinta. " Sejak kecil, meskipun Mama sering membawaku ke psikolog anak aku masih sering memimpikan bagaimana para pria hidung belang memperlakukan wanita itu," "Bayangan itu seperti menjadi momok mengerikan di alam bawah sadarku. Dia disiksa tapi dia terlihat senang. Begitulah saat itu aku sangat keheranan,""Ketika beranjak remaja, aku bahkan tidak memiliki teman. Aku takut sekali terutama berteman dengan seorang gadis," "Apa? Jadi kau sama sekali tidak memiliki seorang teman?" tanyaku sangat terkejut. James mengangguk."Tapi kenapa? Bukankah itu akan membuatmu jadi semakin kesepian?""Ya, aku memang kesepian. Tapi ada sesuatu dalam diriku yang memberontak jika me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-07
Baca selengkapnya

55. Scott Sporty

Mama Rita telah pulang kemarin. sedangkan James akan pergi ke Arizona untuk perjalanan bisnis. Tinggallah aku kesepian dirumah ini."Aku akan meminta Scott untuk menjagamu. ingat! jangan percaya pada siapapun sekalipun dia orang yang kau kenal," Begitulah James berpesan sebelum kepergiannya . Aku berusaha menolak, tapi James mengingatkan aku tentang kejadian Luna dan Daisy Allen. Akhirnya aku bungkam tanpa dapat membantah lagi.Scott datang saat menjelang malam. Aku sempat terkejut karena dia ternyata lebih muda dariku."kau boleh tidur di kamar tamu, Scott," kataku berusaha bersikap ramah.Scott hanya mengangguk tersenyum, tapi dia tidak mengindahkan tawaranku. Sebaliknya, Scott malah berbaring dengan khidmat di sofa ruang tamu.Mungkin Scott sudah terbiasa tidur dengan posisi seperti itu. Aku sempat memperhatikan wajah Scoot. Garis wajah Scott membuatnya terlihat mirip dengan James. Hanya saja Scott dalam versi yang lebih muda meski dia sama kekarnya dengan James.Berkat Scott, ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-13
Baca selengkapnya

56. Scott dan Betty

Aku berjalan cepat sambil menutupi wajahku yang memanas melewati area parkir yang ramai sekali. Ketika mataku melihat salah seorang temanku di koridor pun aku segera berlari menghampirinya. Betty, dia seorang gadis pendiam introvert yang sangat tidak pandai bergaul . Tapi Betty jago di bidang matematika dan fisika murni. Salah satu alasan aku mendekatinya untuk dijadikan teman baik.Perasaan lega merasuk ke sarafku ketika sudah bersama Betty. Dia bukan tipe orang yang suka mencampuri urusan orang lain. Jadi aku akan aman dari interogasi nya. Aku menoleh kebelakang saat merasakan ada yang mengikuti kami. Dan benar saja, itu Scott. Aku langsung berbalik dengan wajah garang. Mataku hampir keluar dari sarangnya karena memelototi Scott.Aku menghadangnya sambil berkacak pinggang, melihatnya menenteng tas? sejak kapan dia membawa tas itu?"Kenapa kau mengikuti aku sampai sini?" tanyaku sengit. Scott hanya melihatku dengan tatapan kosong. Dia malah hendak berlalu melewatiku, tapi dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-13
Baca selengkapnya

57. kisah cinta lainnya

"satu tahun?" tanyaku tidak dapat menyembunyikan keterkejutan.Aku cukup bingung, karena aku belum pernah melihat Scott sebelum ini. "sebenarnya, Scott adik kelas kita, Alice," "jelaskan, aku sangat penasaran," pintaku tak sabar.Alih-alih masuk kelas, kami malah membelot ke halaman belakang yang sedang sepi. Scott pergi, mungkin dia akan menjadi murid teladan daripada mengikuti kekasih hatinya tercinta.Disana, Betty menceritakan awal pertemuannya dengan Scott. Betty dan Scott sering bertemu di perpustakaan. Setahuku, Betty memang suka sekali di dalam sana seharian. Aku mengenal Betty hanya karena kami satu kelas . Bukan karena dia pandai bergaul. Mencari Betty juga sangat mudah, karena kau bisa menebak di mana dia akan berada di jam-jam kosong kelas.Hampir setiap hari bertemu, membuat Betty dan Scott sering berbagi bacaan dan wawasan. Ditambah Scott adik kelas yang membutuhkan banyak bimbingan.Benih-benih Cinta tumbuh dihati mereja hingga Scott memberanikan diri menyatakan p
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-13
Baca selengkapnya

58. Perjalanan

Aku menjerit ketakutan karena Scott tiba-tiba mengangkat tangan dan mendekatiku. Aku menutup mata, menunggu sesuatu yang buruk terjadi. Tapi aku tidak merasakan kekerasan apapun selain suara bunyi klik. Dengan perasaan takut aku membuka mata. Waspada dengan apa yang akan aku lihat, namun ternyata Scott hanya memasang sabuk pengamanku.Scott bersikap normal tanpa menanggapi ke parno an yang baru saja aku rasakan. Dia lalu melajukan mobilnya pulang kerumah. Jantungku masih berdegup kencang, keringat dingin mengucur di dahiku tapi Scott bersikap biasa saja. Jika saja ada benda tumpul yang berat, aku sudah menggetok kepalanya.Saat aku masih merengut sambil menggerutu dalam hati, Scott nge-rem tiba-tiba. Mobil berputar dengan sangat cepat hingga kepalaku terasa tertinggal ditempat sebelumnya."kau kenapa? kita sudah sampai satu jengkal lagi, Scott!" keluhku kesal sekaligus pening."dirumah tidak aman, apa kau tidak lihat?" Mataku membelalak saat melihat siapa yang sedang berdiri didep
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-18
Baca selengkapnya

59. Nenek Betty

Perjalanan kami bagaikan tiada akhir. Tidak ada pemandangan indah dimalam hari. karena semuanya terlihat sangat gelap.Aku terakhir melihat tempat yang bagus untuk menepi sekita setengah jam yang lalu. Setelah itu, gelap kembali. Scott diam saja sambil terus melirik sekitar jalan yang sepi. Tidak ada kendaraan lain yang melintas. Ketenangan ini, bagaikan hening sebelum badai. Bulu kudukku semakin meremang dan pelipisku terus berkedut tegang.Scott berbelok ke jalanan setapak bersemak tinggi dan basah. Sepertinya disini baru saja hujan. Suara batu kerikil beradu dengan ban mobil menghiasi perjalanan yang hening Gesekan rumput basah dan burung-burung memekik menjadi lagu penghantar yang indah untuk kosah horor. Aku memeluk tubuhku sendiri dalam diam.Setelah masuk cukup dalam setelah belokan tadi, aku melihat sebuah rumah besar dan tampak berhantu ditengah ladang sorgum yang memerah. Semburat pucat cahaya bulan menerangi ladang yang siap dipanen. Bahkan aku melihat ladang gandum dis
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-18
Baca selengkapnya

Aku adalah Uang

"kau sudah sadar?" Sebuah suara memaksa otakku kembali pulih dari pukulan di tengkukku. Dengan perlahan mataku terbuka, meski pandanganku masih berkabut.Aku baru saja ingin menggaruk bokongku yang gatal karena ada yang menusuknya dibawah sana, tetapi...ah ternyata tanganku terikat kuat dikursi."Hei dungu! jawab aku!" Betty berkata dengan kasar.Aku sengaja tidak langsung melihat wajahnya, karena sangat hafal dengan suaranya yang cempreng itu."apa?" keluhku dengan kelemahan yang dibuat-buat.Betty berjalan sambil menghentakkan kakinya, lalu dengan kuat menginjak kakiku yang sudah telanjang bulat. Aku memekik seraya menatap kaki mungilku yang malang. Mataku mencari dimana kiranya sepatu butut tercintaku dibuang oleh mereka. " Kau ini kenapa Betty?" tanyaku kesal, Maksudku, kalau dia cemburu ya katakan saja pada Scott. Kenapa harus menculikku? ini sangat berlebihan. Dengan dagu terangkat dan mata menyala, Betty menatap lekat wajahku yang lugu."dimana pacarku?" "entahlah Betty
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-01
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status