Home / Rumah Tangga / 30 Hari Bersama Ceo Angkuh / Chapter 231 - Chapter 240

All Chapters of 30 Hari Bersama Ceo Angkuh: Chapter 231 - Chapter 240

265 Chapters

231. Dominic yang Keras Kepala

Pagi itu, di kabin Dominic mulai heboh karena pria itu kembali mual dan muntah. Dia bahkan menolak semua sarapan yang sudah Anna masakkan. Perutnya benar-benar menolak segala jenis makanan yang ada di depan mata. Hanya buah-buahan tertentu saja yang bisa Dominic terima."Kita ke rumah sakit saja. Kalau seperti ini terus kau bisa kekurangan cairan, Dom." Anna masih terus berusaha membujuk Dominic. Seharusnya mereka hari ini pulang ke New York, tetapi jika kondisi Dominic terus seperti ini, maka kemungkinan terbesarnya mereka tetap akan tinggal di Sky Crystal untuk beberapa hari lagi. "Aku tidak mau, Sayang. Lagi pula aku bisa makan beberapa buah, kan? Jadi, jangan terlalu khawatir." Dominic menarik pundak Anna, dan pria itu langsung memeluk istrinya dengan erat. Dia juga menyusupkan wajahnya di ceruk Anna. "Kenapa kau keras kepala sekali, sih? Kalau seperti ini kapan kita bisa kembali ke New York. Mama juga sudah menelpon tadi karena kau tidak mengangkat panggilannya.""Kita tetap
last updateLast Updated : 2024-05-15
Read more

232. Kenapa Harus Anna?

Selama di perjalanan, tidak ada pembicaraan satu sama lain dari ke empat orang tersebut. Baik Harry, Austin, maupun Anna membiarkan Dominic yang langsung tertidur nyenyak begitu masuk ke dalam mobil. Sepertinya pria itu benar-benar kelelahan. "Anna!" panggil Austin yang memecah keheningan. Kepala pria tersebut menoleh ke belakang dan menatap istri Dominic itu dengan sedikit ragu. "Ada apa? Kau ingin mengatakan sesuatu, Austin?""Ya ... bagaimana dengan Daniella? Apa kau berhasil membujuknya?" tanya Austin dengan penuh harap. Namun, sepertinya Austin tidak menyadari jika mereka berempat di dalam mobil sekarang, dan Harry sedang menatapnya dengan kening berkerut. "Tunggu dulu. Aku seperti pernah mendengar nama itu," ujar Harry yang membuat Anna tidak jadi untuk menjawab pertanyaan Austin. Oh, sialan! Austin baru sadar jika ada Harry di sampingnya. Sejak tadi dia tidak bisa berpikir dengan benar, sehingga mengabaikan keberadaan Harry. Entah mengapa sejak melihat kedatangan Domin
last updateLast Updated : 2024-05-15
Read more

233. Berusaha Sendiri Saja!

Daniella merebahkan dirinya di atas ranjang. Dia sudah mulai bekerja di Sky Crystal selama dua hari ini, dan malam ini tubuhnya benar-benar terasa lelah. Bekerja dalam kondisi hamil memang tidak mudah, dan terasa lebih berat. Akan tetapi, Daniella tidak punya pilihan lain. Dia harus mengumpulkan banyak uang untuk membiayai hidupnya nanti. "Kenapa tubuhku cepat lelah? Padahal usia kehamilanku masih baru beberapa bulan," keluh Daniella dengan menutup mata. Seharusnya, matanya bisa terpejam saat kelelahan seperti ini, tetapi sayangnya, Daniella belum bisa melupakan bayang-bayang Austin. Entah sampai kapan, tetapi Daniella berharap agar dia bisa melupakan pria itu selamanya. Tring! Ponsel Daniella yang berdering, membuat gadis itu mau tidak mau harus bangun juga. Sudah beberapa hari ini, ponselnya selalu sepi tanpa ada notifikasi sama sekali. "Austin?" lirih Daniella ketika melihat nama pria tersebut terpampang di layar ponselnya. "Untuk apa dia menelpon? Apa dia tidak mengerti ji
last updateLast Updated : 2024-05-16
Read more

234. Hamil?

Dominic dan Anna langsung pergi ke rumah sakit, begitu Adam memberikan kabar. Pria itu berhasil menemukan dokter sesuai dengan permintaan Dominic. Jadi, disinilah sepasang suami istri itu berada. Di dalam ruangan seorang dokter wanita yang sedang tersenyum ramah ke arah mereka. Untuk berjaga-jaga, Adam sengaja mencari dokter wanita yang sudah menikah, dan cukup berumur. Dia tidak mau jika nanti Nyonya mudanya cemburu. "Selamat pagi, Mr dan Mrs. Williams. Senang bisa bertemu dengan kalian." Dokter wanita itu tersenyum hangat menyapa Dominic dan Anna. Dia juga mempersilakan pasangan suami istri itu untuk duduk. Sebelumnya, Adam juga sudah memberitahu keluhan apa yang dirasakan oleh Nyonya muda Williams itu. "Jadi, Mrs. Williams, apa sakit perutmu sangat menganggu?" Anna langsung tergagap dan menatap Dominic, seolah meminta pria itu untuk menjawab pertanyaan dokter yang ada di depannya. "Begini, Dokter," sahut Dominic yang mengambil alih. "Sebenarnya bukan istri saya yang
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more

235. Berbagi Semua Rasa

Dunia Dominic dan Anna seolah berhenti berputar begitu mendengar pertanyaan Dokter Sofia. "Mrs, Williams," panggil Dokter Sofia sekali lagi. "Be-belum pernah." "Baiklah, kalau begitu mari berbaring." Dominic masih terdiam seperti orang bodoh. Lebih tepatnya terkejut ketika dokter yang memeriksa Anna menyinggung tentang kehamilan. Apa istrinya sedang hamil? Oh, Tuhan. Membayangkannya saja, jantung Dominic sudah berpacu cepat karena merasa sangat senang. Setelah memeriksa Anna cukup lama, dan benar-benar teliti, terukir senyum kebahagiaan di wajah Dokter Sofia. "Dugaan Dokter Wina sepertinya benar. Saat memeriksa denyut nadi Anda tadi, Dokter Wina sudah memperkirakan ini." "Apa istri saya hamil?" Dominic langsung bertanya dengan tatapan penuh harap. Dia berharap jawaban dokter tersebut akan sesuai dengan harapannya. "Anda bisa melhat ini, Mr. Williams." Dokter tersebut menunjukkan layar hitam di depan Dominic, yang pria itu sendiri tidak tahu apa yang bisa
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more

236. Jangan Tinggalkan Aku!

"Austin!" seru Daniella begitu melihat pria itu sudah berdiri di depan pintu rumahnya. Awalnya, Daniella sempat terpaku sampai akhirnya dia tersadar, dan segera ingin menutup pintu, tetapi tangan Austin lebih cepat menahannya. "Daniella." "Aku sudah bilang jika aku tidak mau bertemu denganmu, bukan?" Austin masih menahan pintu dengan perasaan bergejolak. Dia semakin merasa bersalah setelah melihat wajah pucat, dan tubuh Daniella yang semakin kurus. Apa yang Anna katakan ternyata memang benar. "Kita perlu bicara." "Tidak ada yang perlu dibicarakan, Austin. Sampai kapan pun, keputusanku akan tetap sama! Aku tidak ingin menikah denganmu!" tolak Daniella dengan tegas. "Kumohon, beri aku kesempatan satu kali lagi untuk memperbaiki semua ini, Daniella. Aku berjanji tidak akan melakukan kesalahan lagi." Daniella melonggarkan tangannya yang sempat ingin menutup pintu, lalu dia menatap Austin dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. "Memperbaiki apa? Apa sekarang kau me
last updateLast Updated : 2024-05-18
Read more

237. Kabar Bahagia Keluarga Williams

Malam itu, Austin sama sekali tidak pernah beranjak dari sisi Daniella. Pria itu merawat Daniella dengan tulus, tanpa ingin mengharapkan imbalan apa pun. Sampai pada akhirnya, Austin baru bisa tidur saat matahari mulai terbit, dan panas tubuh Daniella mulai turun. "Kepalaku sakit sekali." Daniella membuka kedua matanya yang terasa berat sejak semalam. Gadis itu menggeliat, dan berusaha bangun untuk segera turun dari atas ranjang. Namun, wajah Daniella tampak terkejut saat dia merasakan ada tangan yang melingkar di atas perutnya. Tidak sampai di situ, gadis itu juga teringat jika semalam dia tertidur di ruang tamu. Lantas tangan siapa yang sedang memeluknya sekarang? Atau siapa yang membawanya masuk ke dalam kamar? Dengan perasaan yang sedikit takut, Daniella segera menghempaskan tangan besar itu kemudian berbalik.Gadis itu terhenyak saat melihat Austin yang sedang terlelap. Apalagi saat melihat wajah Austin yang terlihat seperti kelelahan. "Apa dia yang membawaku
last updateLast Updated : 2024-05-19
Read more

238. Aku Mengerti Apa yang Kau Rasakan

"Mama sengaja mau membuatku tersinggung?" "Kau tersinggung dengan kata-kataku barusan? Aku hanya bicara fakta, Jennifer. Anak Dominic akan menjadi penerus Williams Group selanjutnya, itu artinya rumah ini juga miliknya." Jennifer berdiri seraya melipat kedua tangannya di depan dada. Sungguh, dia tidak akan membiarkan dirinya terus diinjak seperti ini. Hubungan Elena dan Jennifer memang semakin memburuk akhir-akhir ini. Itu semua terjadi karena Jennifer tidak pernah menurut lagi dengan ibu mertuanya. Wanita itu terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dan melupakan tugasnya sebagai seorang istri, yang membuat Elena tidak suka. Elena merasa jika Jennifer semakin mengabaikan kesehatan Charles. "Siapa yang tahu nasib seseorang ke depannya akan seperti apa." "Apa maksudmu, Jen?" tanya Elena yang tidak mengerti dengan maksud menantunya. Jennifer mendengkus dengan wajah menahan kesal. "Tidak ada yang tahu nasib anak itu seperti apa. Siapa tahu dia tidak
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

239. Suasana Tegang

Waktu berlalu dengan begitu cepat. Matahari di musim panas kali ini, bersinar begitu terik membuat Daniella cepat merasa lelah dari biasanya, atau mungkin itu hanya perasaannya saja. Gadis itu kembali bekerja seperti biasa. Dia bahkan tidak peduli dengan keberadaan Austin yang kembali bekerja, atau dengan Austin yang lebih sering menunjukkan sikap perhatiannya. Seperti sekarang, saat Daniella sedang duduk di dapur restoran untuk beristirahat, Austin tiba-tiba saja datang, dan berdiri di sampingnya seraya mengulurkan sebuah botol berisi air mineral. "Hari ini sangat panas. Wisatawan libur musim panas juga meningkat. Kuyakin kau sangat kelelahan." Daniella menatap tangan Austin sebentar, kemudian dia kembali membuang muka. Sumpah, demi apa pun, Daniella benar-benar dongkol jika melihat Austin. Namun, ada satu hal yang sampai sekarang belum bisa Daniella pahami dengan akal sehat. Mengapa jika Austin menemaninya tidur, Daniella akan bangun dengan sehat di pagi hari? Sepert
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

240. Dua Keponakan

“Aku memecatmu sekarang.” Austin terlihat begitu angkuh begitu melihat wajah Daniella yang langsung pucat “Kau tidak bisa bersikap seperti ini, Austin.” “Kenapa tidak bisa? Aku masih punya wewenang di Sky Crystal, Daniella.” Daniella meremas kedua tangannya sendiri. Ada perasaan marah yang hampir meledak karena tingkah Austin sekarang. Kenapa pria itu tiba-tiba saja ingin memecatnya? Austin hanya diam seraya memerhatikan Daniella yang terlihat sedang berpikir. Dia memang sengaja melakukan hal tersebut karena tidak mau melihat Daniella bekerja lagi. Bukankah sejak awal, Austin sudah mengatakan jika akan mempertanggungjawabkan semuanya? Lantas kenapa Daniella masih terus saja mempertahankan sikap kerap kepalanya, yang membuat Austin kesal setengah mati. “Austin,” panggil Daniella memohon bekas kasihan. “Kau tau aku sedang hamil, bukan? Dalam kondisi yang seperti ini akan sulit bagiku untuk mendapatkan pekerjaan. Jadi, tolong jangan memecatku seperti ini.” “Baikla
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more
PREV
1
...
222324252627
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status