Beranda / Pernikahan / 30 Hari Bersama Ceo Angkuh / 231. Dominic yang Keras Kepala

Share

231. Dominic yang Keras Kepala

Penulis: Amy_Asya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-15 22:55:08

Pagi itu, di kabin Dominic mulai heboh karena pria itu kembali mual dan muntah. Dia bahkan menolak semua sarapan yang sudah Anna masakkan.

Perutnya benar-benar menolak segala jenis makanan yang ada di depan mata. Hanya buah-buahan tertentu saja yang bisa Dominic terima.

"Kita ke rumah sakit saja. Kalau seperti ini terus kau bisa kekurangan cairan, Dom." Anna masih terus berusaha membujuk Dominic.

Seharusnya mereka hari ini pulang ke New York, tetapi jika kondisi Dominic terus seperti ini, maka kemungkinan terbesarnya mereka tetap akan tinggal di Sky Crystal untuk beberapa hari lagi.

"Aku tidak mau, Sayang. Lagi pula aku bisa makan beberapa buah, kan? Jadi, jangan terlalu khawatir." Dominic menarik pundak Anna, dan pria itu langsung memeluk istrinya dengan erat. Dia juga menyusupkan wajahnya di ceruk Anna.

"Kenapa kau keras kepala sekali, sih? Kalau seperti ini kapan kita bisa kembali ke New York. Mama juga sudah menelpon tadi karena kau tidak mengangkat panggilannya."

"Kita tetap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
nurdianis
pertemanan kalian memang solid..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   232. Kenapa Harus Anna?

    Selama di perjalanan, tidak ada pembicaraan satu sama lain dari ke empat orang tersebut. Baik Harry, Austin, maupun Anna membiarkan Dominic yang langsung tertidur nyenyak begitu masuk ke dalam mobil. Sepertinya pria itu benar-benar kelelahan. "Anna!" panggil Austin yang memecah keheningan. Kepala pria tersebut menoleh ke belakang dan menatap istri Dominic itu dengan sedikit ragu. "Ada apa? Kau ingin mengatakan sesuatu, Austin?""Ya ... bagaimana dengan Daniella? Apa kau berhasil membujuknya?" tanya Austin dengan penuh harap. Namun, sepertinya Austin tidak menyadari jika mereka berempat di dalam mobil sekarang, dan Harry sedang menatapnya dengan kening berkerut. "Tunggu dulu. Aku seperti pernah mendengar nama itu," ujar Harry yang membuat Anna tidak jadi untuk menjawab pertanyaan Austin. Oh, sialan! Austin baru sadar jika ada Harry di sampingnya. Sejak tadi dia tidak bisa berpikir dengan benar, sehingga mengabaikan keberadaan Harry. Entah mengapa sejak melihat kedatangan Domin

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   233. Berusaha Sendiri Saja!

    Daniella merebahkan dirinya di atas ranjang. Dia sudah mulai bekerja di Sky Crystal selama dua hari ini, dan malam ini tubuhnya benar-benar terasa lelah. Bekerja dalam kondisi hamil memang tidak mudah, dan terasa lebih berat. Akan tetapi, Daniella tidak punya pilihan lain. Dia harus mengumpulkan banyak uang untuk membiayai hidupnya nanti. "Kenapa tubuhku cepat lelah? Padahal usia kehamilanku masih baru beberapa bulan," keluh Daniella dengan menutup mata. Seharusnya, matanya bisa terpejam saat kelelahan seperti ini, tetapi sayangnya, Daniella belum bisa melupakan bayang-bayang Austin. Entah sampai kapan, tetapi Daniella berharap agar dia bisa melupakan pria itu selamanya. Tring! Ponsel Daniella yang berdering, membuat gadis itu mau tidak mau harus bangun juga. Sudah beberapa hari ini, ponselnya selalu sepi tanpa ada notifikasi sama sekali. "Austin?" lirih Daniella ketika melihat nama pria tersebut terpampang di layar ponselnya. "Untuk apa dia menelpon? Apa dia tidak mengerti ji

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-16
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   234. Hamil?

    Dominic dan Anna langsung pergi ke rumah sakit, begitu Adam memberikan kabar. Pria itu berhasil menemukan dokter sesuai dengan permintaan Dominic. Jadi, disinilah sepasang suami istri itu berada. Di dalam ruangan seorang dokter wanita yang sedang tersenyum ramah ke arah mereka. Untuk berjaga-jaga, Adam sengaja mencari dokter wanita yang sudah menikah, dan cukup berumur. Dia tidak mau jika nanti Nyonya mudanya cemburu. "Selamat pagi, Mr dan Mrs. Williams. Senang bisa bertemu dengan kalian." Dokter wanita itu tersenyum hangat menyapa Dominic dan Anna. Dia juga mempersilakan pasangan suami istri itu untuk duduk. Sebelumnya, Adam juga sudah memberitahu keluhan apa yang dirasakan oleh Nyonya muda Williams itu. "Jadi, Mrs. Williams, apa sakit perutmu sangat menganggu?" Anna langsung tergagap dan menatap Dominic, seolah meminta pria itu untuk menjawab pertanyaan dokter yang ada di depannya. "Begini, Dokter," sahut Dominic yang mengambil alih. "Sebenarnya bukan istri saya yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   235. Berbagi Semua Rasa

    Dunia Dominic dan Anna seolah berhenti berputar begitu mendengar pertanyaan Dokter Sofia. "Mrs, Williams," panggil Dokter Sofia sekali lagi. "Be-belum pernah." "Baiklah, kalau begitu mari berbaring." Dominic masih terdiam seperti orang bodoh. Lebih tepatnya terkejut ketika dokter yang memeriksa Anna menyinggung tentang kehamilan. Apa istrinya sedang hamil? Oh, Tuhan. Membayangkannya saja, jantung Dominic sudah berpacu cepat karena merasa sangat senang. Setelah memeriksa Anna cukup lama, dan benar-benar teliti, terukir senyum kebahagiaan di wajah Dokter Sofia. "Dugaan Dokter Wina sepertinya benar. Saat memeriksa denyut nadi Anda tadi, Dokter Wina sudah memperkirakan ini." "Apa istri saya hamil?" Dominic langsung bertanya dengan tatapan penuh harap. Dia berharap jawaban dokter tersebut akan sesuai dengan harapannya. "Anda bisa melhat ini, Mr. Williams." Dokter tersebut menunjukkan layar hitam di depan Dominic, yang pria itu sendiri tidak tahu apa yang bisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   236. Jangan Tinggalkan Aku!

    "Austin!" seru Daniella begitu melihat pria itu sudah berdiri di depan pintu rumahnya. Awalnya, Daniella sempat terpaku sampai akhirnya dia tersadar, dan segera ingin menutup pintu, tetapi tangan Austin lebih cepat menahannya. "Daniella." "Aku sudah bilang jika aku tidak mau bertemu denganmu, bukan?" Austin masih menahan pintu dengan perasaan bergejolak. Dia semakin merasa bersalah setelah melihat wajah pucat, dan tubuh Daniella yang semakin kurus. Apa yang Anna katakan ternyata memang benar. "Kita perlu bicara." "Tidak ada yang perlu dibicarakan, Austin. Sampai kapan pun, keputusanku akan tetap sama! Aku tidak ingin menikah denganmu!" tolak Daniella dengan tegas. "Kumohon, beri aku kesempatan satu kali lagi untuk memperbaiki semua ini, Daniella. Aku berjanji tidak akan melakukan kesalahan lagi." Daniella melonggarkan tangannya yang sempat ingin menutup pintu, lalu dia menatap Austin dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. "Memperbaiki apa? Apa sekarang kau me

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-18
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   237. Kabar Bahagia Keluarga Williams

    Malam itu, Austin sama sekali tidak pernah beranjak dari sisi Daniella. Pria itu merawat Daniella dengan tulus, tanpa ingin mengharapkan imbalan apa pun. Sampai pada akhirnya, Austin baru bisa tidur saat matahari mulai terbit, dan panas tubuh Daniella mulai turun. "Kepalaku sakit sekali." Daniella membuka kedua matanya yang terasa berat sejak semalam. Gadis itu menggeliat, dan berusaha bangun untuk segera turun dari atas ranjang. Namun, wajah Daniella tampak terkejut saat dia merasakan ada tangan yang melingkar di atas perutnya. Tidak sampai di situ, gadis itu juga teringat jika semalam dia tertidur di ruang tamu. Lantas tangan siapa yang sedang memeluknya sekarang? Atau siapa yang membawanya masuk ke dalam kamar? Dengan perasaan yang sedikit takut, Daniella segera menghempaskan tangan besar itu kemudian berbalik.Gadis itu terhenyak saat melihat Austin yang sedang terlelap. Apalagi saat melihat wajah Austin yang terlihat seperti kelelahan. "Apa dia yang membawaku

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-19
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   238. Aku Mengerti Apa yang Kau Rasakan

    "Mama sengaja mau membuatku tersinggung?" "Kau tersinggung dengan kata-kataku barusan? Aku hanya bicara fakta, Jennifer. Anak Dominic akan menjadi penerus Williams Group selanjutnya, itu artinya rumah ini juga miliknya." Jennifer berdiri seraya melipat kedua tangannya di depan dada. Sungguh, dia tidak akan membiarkan dirinya terus diinjak seperti ini. Hubungan Elena dan Jennifer memang semakin memburuk akhir-akhir ini. Itu semua terjadi karena Jennifer tidak pernah menurut lagi dengan ibu mertuanya. Wanita itu terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dan melupakan tugasnya sebagai seorang istri, yang membuat Elena tidak suka. Elena merasa jika Jennifer semakin mengabaikan kesehatan Charles. "Siapa yang tahu nasib seseorang ke depannya akan seperti apa." "Apa maksudmu, Jen?" tanya Elena yang tidak mengerti dengan maksud menantunya. Jennifer mendengkus dengan wajah menahan kesal. "Tidak ada yang tahu nasib anak itu seperti apa. Siapa tahu dia tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   239. Suasana Tegang

    Waktu berlalu dengan begitu cepat. Matahari di musim panas kali ini, bersinar begitu terik membuat Daniella cepat merasa lelah dari biasanya, atau mungkin itu hanya perasaannya saja. Gadis itu kembali bekerja seperti biasa. Dia bahkan tidak peduli dengan keberadaan Austin yang kembali bekerja, atau dengan Austin yang lebih sering menunjukkan sikap perhatiannya. Seperti sekarang, saat Daniella sedang duduk di dapur restoran untuk beristirahat, Austin tiba-tiba saja datang, dan berdiri di sampingnya seraya mengulurkan sebuah botol berisi air mineral. "Hari ini sangat panas. Wisatawan libur musim panas juga meningkat. Kuyakin kau sangat kelelahan." Daniella menatap tangan Austin sebentar, kemudian dia kembali membuang muka. Sumpah, demi apa pun, Daniella benar-benar dongkol jika melihat Austin. Namun, ada satu hal yang sampai sekarang belum bisa Daniella pahami dengan akal sehat. Mengapa jika Austin menemaninya tidur, Daniella akan bangun dengan sehat di pagi hari? Sepert

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20

Bab terbaru

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   265. Extra Part 4 (Happy Ending)

    Dua Tahun Kemudian. Rumah Dominic terasa ramai sekarang karena anak laki-laki mereka tumbuh menjadi anak yang aktif. Leo, seperti itu mereka semua memanggil nama anak laki-laki yang lahir di musim dingin itu. Leo sangat pintar di usianya yang menginjak dua tahun. Tak jarang, Anna dan Dominic dibuat kewalahan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh Leo. Seperti sekarang, anak itu sedang menanyakan banyak hal kepada ibunya. Tentang mengapa daun-daun pepohonan bisa jatuh di musim gugur, atau tentang bagaimana hewan-hewan liar itu bisa ada, dan mengapa mereka harus menjauhinya. "Mama, aku ingin bersama papa," celoteh Leo yang sudah bosan bertanya tentang banyak hal. "Iya, Sayang. Sebentar lagi papa pulang. Sekarang makan dulu." Leo menggeleng. Dia kembali berlari saat Anna hendak menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Kalau sudah seperti ini, Anna hanya bisa menghembuskan napas dengan kuat. Dia harus banyak bersabar menghadapi kelakuan Leo yang semakin hari se

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   264. Extra Part 3

    "Namanya?" Anna menganggukkan kepala dengan senyum lebar. Lalu dia kembali mengusap tangan lembut milik bayi mereka. Ah, ternyata makhluk sebesar ini yang tumbuh di dalam perutnya selama ini. "Bagaimana dengan Mark?" "Mark?" "Iya. Kau tau arti dari nama Mark, Sayang?" Anna sontak menggeleng. "Mark berarti dewa perang. Aku memberinya nama Mark dengan harapan agar nantinya dia sekuat dewa perang." Senyum lebar tersungging di bibir Anna ketika mendengar nama anaknya. "Aku suka itu. Tambahkan nama belakangmu kalau begitu, Dom. Agar dia menjadi pria sekuat dirimu." Dominic setuju. Pria itu mencium kembali pipi bayinya yang terasa begitu halus. "Hai, Nak. Sekarang namamu Mark Leonardo Williams. Aku harap kau bisa tumbuh menjadi pria hebat di masa depan nanti." *** Kabar bahagia terdengar di seluruh penjuru kota New York saat kelahiran cucu pertama keluarga Williams diumumkan. Nama Dominic dan Anna langsung menjadi tren pencarian di internet yang paling banyak dicari

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   263. Extra Part 2

    Anna dan Dominic menerima kabar bahagia atas kelahiran putra pertama Austin dan Daniella. Mereka turut berbahagia melihat bagaimana senangnya Austin saat menceritakan proses kelahiran bayi mereka. Anna yang sejak tadi memeluk Dominic pun, tidak pernah sama sekali berhenti tersenyum melihat kebahagiaan di wajah Daniella dan Austin. Mereka langsung melakukan panggilan video begitu mendapat kabar jika Daniella sudah melahirkan. "Ah, rasanya aku ingin terbang ke New York sekarang juga." Anna terlihat gemas melihat pipi merah milik putra Daniella. "Prediksi kelahiranmu kapan, An?" tanya Daniella dengan membersihkan Felix yang baru saja selesai dimandikan. "Bulan depan, tapi aku tidak yakin juga setelah mendengar jika kau melahirkan lebih cepat dari perkiraan." "Semoga semuanya lancar," harap Daniella. "Silakan bicara dengan Austin dulu. Felix sepertinya sudah sangat lapar." Anna mengangguk mengerti. Dia segera memberikan ponsel Dominic kepada pemiliknya, dan membiarkan D

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   262. Extra Part 1

    Austin bangun tergopoh-gopoh begitu Daniella membangunkannya tengah malam begini. Yang membuatnya lebih terkejut lagi adalah saat melihat Daniella merintih kesakitan dengan memegang perutnya. "Daniella, apa kau akan melahirkan?" tanya Austin gugup. Dia terlihat lebih gugup daripada wanita yang akan melahirkan. "Aku tidak tau. Perutku sakit sekali, Austin," rintih Daniella tidak tahan lagi. Sebenarnya dia sudah merasakan sakit perut dari sore tadi. Hanya saja, Daniella memilih untuk diam, dan tidak mengatakan apa pun karena berpikir jika ini hanya sakit perut biasa. Sampai saat mereka akan tidur lagi, Daniella semakin merasa tidak nyaman karena kram di perutnya tak kunjung mereda. "Kita ke rumah sakit sekarang." "Telepon mama dulu, Austin. Sepertinya aku hanya sakit perut biasa saja." Namun, hal yang terjadi justru sebaliknya. Wajah Daniella tampak pucat dengan keringat deras yang membasahi kening. "Oke, sebentar. Aku telepon mama dulu kalau begitu," ucap Austin y

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   261. Janji Dominic dan Anna (End)

    Musim gugur telah berlalu, dengan angin yang perlahan semakin terasa dingin. Hari ini, setelah sekian lama menunggu, salju pertama di tahun ini kembali turun. Dari balik kaca-kaca rumah, Anna menatap ke arah luar melihat salju yang mulai berjatuhan. Gadis itu tersenyum simpul. "Hari ini salju turun. Kau pasti sangat bahagia, kan, Sayang?" Tiba-tiba saja Dominic datang dan memeluk Anna dengan lembut. Anna hanya mengukir senyum dengan kepala mengangguk. "Musim dingin tahun ini sangat berbeda, Dom." "Apa yang berbeda?" Anna melepaskan tangan Dominic, kemudian berbalik hingga mereka saling berhadapan sekarang. "Keberadaanmu yang membuat beda." Dominic memegang pinggang Anna, dengan tersenyum lebar. Pria itu merunduk, lalu mengecup bibir istrinya cukup lama. "Kau tau, musim dingin tahun lalu dan tahun ini aku punya kebiasaan yang berbeda." Anna menaikkan sudut alisnya. "Kebiasaan yang berbeda? Apa contohnya?" "Ya, contohnya ... bercinta denganmu." Anna memukul dad

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   260. Takdir Seseorang

    Daniella melompat kegirangan saat melihat Austin muncul dari pintu kedatangan. Dia memang sengaja menunggu di bandara saat suaminya itu mengatakan jika akan pulang hari ini. Sungguh, Daniella tidak dapat menahan diri lagi dengan berdiam diri di rumah saja, untuk menunggu Austin. Apalagi dia masih sedih karena Anna sudah pindah ke Vermont kemarin. "Honey, aku sangat merindukanmu." Austin langsung memeluk istrinya dengan erat. Kalau saja dia tidak ingat perut Daniella yang buncit, mungkin Austin tidak akan melepaskan istrinya sekarang. "Aku juga sangat merindukanmu." Austin melepaskan pelukannya dan langsung berjongkok di hadapan perut Daniella. Salah satu yang menjadi kebiasaannya sekarang adalah menyapa bayinya yang masih di dalam perut. "Halo, Sayang. Bagaimana kabarmu di dalam sana?" tanya Austin dengan mengusap perut Daniella. Sesekali dia menciumnya dengan gemas, hingga membuat Daniella tertawa karena geli. "Sudah, Austin. Sebaiknya kita pulang saja sekarang. Aku

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   259. Rumah Baru

    Austin menyambut kedatangan Dominic dengan senang hati. Dia sengaja melakukan semua itu, sebelum kembali ke pulang ke New York. Setelah semua urusan di Sky Crystal hari ini selesai, Austin mungkin akan langsung pulang. Dia sudah tidak tahan lagi ingin bertemu dengan Daniella, setelah lebih dari satu bulan ini lebih sering menghabiskan waktunya untuk pulang pergi Vermont dan New York. "Hai, Dom. Bagaimana dengan perjalanan kalian?" Austin langsung memeluk Dominic begitu pria itu tiba. Lalu menyapa Anna yang terlihat cukup kelelahan. "Ah, kau pasti sangat kelelahan, Anna." "Hum, sedikit," jawab Anna dengan senyum tipis. "Ini perjalanan panjang setelah kehamilannya. Dia pasti sangat kelelahan, apalagi perutnya sudah semakin membesar." Austin mengerti dengan apa yang Dominic keluhkan. "Itulah sebabnya aku melarang Daniella ketika dia merengek minta ikut. Kalau begitu, ayo. Sebentar lagi hari akan gelap." Dominic dan Anna mengikuti Austin yang berjalan lebih dulu menuju mob

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   258. Fase Baru Kehidupan

    Dominic membawa Anna ke rumah keluarganya. Setelah rapat pagi tadi, baik Elena maupun Hamilton meminta Dominic untuk datang dan menjelaskan segalanya. Saat Dominic memberitahu Anna, awalnya dia terkejut dengan keputusan Dominic yang bahkan selama ini tidak pernah dibicarakan. Namun, Anna tidak punya pilihan lain selain menuruti apa yang sudah Dominic putuskan. Hidup di mana pun, Anna bersedia asal tetap bersama Dominic. "Kita bicara setelah makan," ujar Hamilton setelah Dominic dan istrinya tiba. Sekarang mereka duduk bersama di ruang tamu, tetapi dengan cepat Dominic menolaknya. "Bisa kita bicara sekarang saja?" Hamilton berdeham. Dia sudah mengira Dominic akan melakukan hal ini, tetapi tidak pernah berpikir jika waktunya akan secepat ini. "Kenapa tiba-tiba seperti ini? Seharusnya kita membicarakan semua ini dari jauh-jauh hari." Hamilton hanya bisa menghela napas panjang. Dia tidak tahu harus dengan cara apa lagi agar Dominic membatalkan keputusannya. "Aku jug

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   257. Pengunduran Diri

    "Williams Group?" Anna menganggukkan kepalanya. Dia tahu sebesar apa tanggung jawab Dominic terhadap Williams Group. Untuk memutuskan tinggal di Sky Crystal selamanya, itu pasti bukan perkara mudah. Dominic tersenyum tipis, tanpa ingin menjawab rasa penasaran Anna. Pria itu justru mengusap rambut istrinya seraya berkata, "Besok kau akan tau semuanya, Sayang." *** Adam dibuat kelimpungan pagi ini karena Dominic meminta diadakannya rapat dengan para pemegang saham secara mendadak. Dia tidak tahu apa yang Dominic ingin sampaikan sampai harus mengadakan rapat mendadak seperti ini. Seluruh pemegang saham Williams Group diwajibkan hadir. Ada Hamilton, Elena, Charles, dan beberapa orang lain yang tampak duduk di ruang rapat menunggu Dominic, selaku pemegang saham tertinggi sekaligus pemimpin di Williams Group saat ini. Berbagai gonjang-ganjing mulai terdengar di setiap sudut perusahaan karena rapat mendadak yang tiba-tiba saja Dominic lakukan. Semua spekulasi muncul,

DMCA.com Protection Status