Home / Pernikahan / 30 Hari Bersama Ceo Angkuh / 235. Berbagi Semua Rasa

Share

235. Berbagi Semua Rasa

Author: Amy_Asya
last update Last Updated: 2024-05-17 22:59:17

Dunia Dominic dan Anna seolah berhenti berputar begitu mendengar pertanyaan Dokter Sofia.

"Mrs, Williams," panggil Dokter Sofia sekali lagi.

"Be-belum pernah."

"Baiklah, kalau begitu mari berbaring."

Dominic masih terdiam seperti orang bodoh. Lebih tepatnya terkejut ketika dokter yang memeriksa Anna menyinggung tentang kehamilan.

Apa istrinya sedang hamil?

Oh, Tuhan. Membayangkannya saja, jantung Dominic sudah berpacu cepat karena merasa sangat senang.

Setelah memeriksa Anna cukup lama, dan benar-benar teliti, terukir senyum kebahagiaan di wajah Dokter Sofia.

"Dugaan Dokter Wina sepertinya benar. Saat memeriksa denyut nadi Anda tadi, Dokter Wina sudah memperkirakan ini."

"Apa istri saya hamil?" Dominic langsung bertanya dengan tatapan penuh harap.

Dia berharap jawaban dokter tersebut akan sesuai dengan harapannya.

"Anda bisa melhat ini, Mr. Williams." Dokter tersebut menunjukkan layar hitam di depan Dominic, yang pria itu sendiri tidak tahu apa yang bisa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
nurdianis
Selamat dom, akhirnya gelar jadi ayah jadi kenyataan...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   236. Jangan Tinggalkan Aku!

    "Austin!" seru Daniella begitu melihat pria itu sudah berdiri di depan pintu rumahnya. Awalnya, Daniella sempat terpaku sampai akhirnya dia tersadar, dan segera ingin menutup pintu, tetapi tangan Austin lebih cepat menahannya. "Daniella." "Aku sudah bilang jika aku tidak mau bertemu denganmu, bukan?" Austin masih menahan pintu dengan perasaan bergejolak. Dia semakin merasa bersalah setelah melihat wajah pucat, dan tubuh Daniella yang semakin kurus. Apa yang Anna katakan ternyata memang benar. "Kita perlu bicara." "Tidak ada yang perlu dibicarakan, Austin. Sampai kapan pun, keputusanku akan tetap sama! Aku tidak ingin menikah denganmu!" tolak Daniella dengan tegas. "Kumohon, beri aku kesempatan satu kali lagi untuk memperbaiki semua ini, Daniella. Aku berjanji tidak akan melakukan kesalahan lagi." Daniella melonggarkan tangannya yang sempat ingin menutup pintu, lalu dia menatap Austin dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. "Memperbaiki apa? Apa sekarang kau me

    Last Updated : 2024-05-18
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   237. Kabar Bahagia Keluarga Williams

    Malam itu, Austin sama sekali tidak pernah beranjak dari sisi Daniella. Pria itu merawat Daniella dengan tulus, tanpa ingin mengharapkan imbalan apa pun. Sampai pada akhirnya, Austin baru bisa tidur saat matahari mulai terbit, dan panas tubuh Daniella mulai turun. "Kepalaku sakit sekali." Daniella membuka kedua matanya yang terasa berat sejak semalam. Gadis itu menggeliat, dan berusaha bangun untuk segera turun dari atas ranjang. Namun, wajah Daniella tampak terkejut saat dia merasakan ada tangan yang melingkar di atas perutnya. Tidak sampai di situ, gadis itu juga teringat jika semalam dia tertidur di ruang tamu. Lantas tangan siapa yang sedang memeluknya sekarang? Atau siapa yang membawanya masuk ke dalam kamar? Dengan perasaan yang sedikit takut, Daniella segera menghempaskan tangan besar itu kemudian berbalik.Gadis itu terhenyak saat melihat Austin yang sedang terlelap. Apalagi saat melihat wajah Austin yang terlihat seperti kelelahan. "Apa dia yang membawaku

    Last Updated : 2024-05-19
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   238. Aku Mengerti Apa yang Kau Rasakan

    "Mama sengaja mau membuatku tersinggung?" "Kau tersinggung dengan kata-kataku barusan? Aku hanya bicara fakta, Jennifer. Anak Dominic akan menjadi penerus Williams Group selanjutnya, itu artinya rumah ini juga miliknya." Jennifer berdiri seraya melipat kedua tangannya di depan dada. Sungguh, dia tidak akan membiarkan dirinya terus diinjak seperti ini. Hubungan Elena dan Jennifer memang semakin memburuk akhir-akhir ini. Itu semua terjadi karena Jennifer tidak pernah menurut lagi dengan ibu mertuanya. Wanita itu terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dan melupakan tugasnya sebagai seorang istri, yang membuat Elena tidak suka. Elena merasa jika Jennifer semakin mengabaikan kesehatan Charles. "Siapa yang tahu nasib seseorang ke depannya akan seperti apa." "Apa maksudmu, Jen?" tanya Elena yang tidak mengerti dengan maksud menantunya. Jennifer mendengkus dengan wajah menahan kesal. "Tidak ada yang tahu nasib anak itu seperti apa. Siapa tahu dia tidak

    Last Updated : 2024-05-20
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   239. Suasana Tegang

    Waktu berlalu dengan begitu cepat. Matahari di musim panas kali ini, bersinar begitu terik membuat Daniella cepat merasa lelah dari biasanya, atau mungkin itu hanya perasaannya saja. Gadis itu kembali bekerja seperti biasa. Dia bahkan tidak peduli dengan keberadaan Austin yang kembali bekerja, atau dengan Austin yang lebih sering menunjukkan sikap perhatiannya. Seperti sekarang, saat Daniella sedang duduk di dapur restoran untuk beristirahat, Austin tiba-tiba saja datang, dan berdiri di sampingnya seraya mengulurkan sebuah botol berisi air mineral. "Hari ini sangat panas. Wisatawan libur musim panas juga meningkat. Kuyakin kau sangat kelelahan." Daniella menatap tangan Austin sebentar, kemudian dia kembali membuang muka. Sumpah, demi apa pun, Daniella benar-benar dongkol jika melihat Austin. Namun, ada satu hal yang sampai sekarang belum bisa Daniella pahami dengan akal sehat. Mengapa jika Austin menemaninya tidur, Daniella akan bangun dengan sehat di pagi hari? Sepert

    Last Updated : 2024-05-20
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   240. Dua Keponakan

    “Aku memecatmu sekarang.” Austin terlihat begitu angkuh begitu melihat wajah Daniella yang langsung pucat “Kau tidak bisa bersikap seperti ini, Austin.” “Kenapa tidak bisa? Aku masih punya wewenang di Sky Crystal, Daniella.” Daniella meremas kedua tangannya sendiri. Ada perasaan marah yang hampir meledak karena tingkah Austin sekarang. Kenapa pria itu tiba-tiba saja ingin memecatnya? Austin hanya diam seraya memerhatikan Daniella yang terlihat sedang berpikir. Dia memang sengaja melakukan hal tersebut karena tidak mau melihat Daniella bekerja lagi. Bukankah sejak awal, Austin sudah mengatakan jika akan mempertanggungjawabkan semuanya? Lantas kenapa Daniella masih terus saja mempertahankan sikap kerap kepalanya, yang membuat Austin kesal setengah mati. “Austin,” panggil Daniella memohon bekas kasihan. “Kau tau aku sedang hamil, bukan? Dalam kondisi yang seperti ini akan sulit bagiku untuk mendapatkan pekerjaan. Jadi, tolong jangan memecatku seperti ini.” “Baikla

    Last Updated : 2024-05-21
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   241. Perasaan Apa Ini?

    Dominic hanya bisa tertawa dengan penuh kemenangan melihat Harry yang tampak miris. Bagaimana tidak? Pria itu paling lama berkencan dengan serius bersama seorang gadis, tetapi kalah dengan Austin yang tidak pernah berkencan dengan siapa pun. "Sial! Kau mentertawakan aku?" "Tidak," sahut Dominic singkat. "Lalu?" "Hanya merasa kasihan dengan nasib malangmu." "Brengsek! itu sama saja," umpat Harry. Pria melemparkan bantal yang ada di sebelahnya. "Tapi kalau Anna hamil, kenapa kau yang tidak boleh konsumsi alkohol?" "Aku bukan bilang tidak boleh. Aku bilang aku tidak minum alkohol." Harry mendengkus kasar. "Sama saja. Kenapa? Kau takut Anna melarangmu." "Aku tidak pernah melarangnya." Anna tiba-tiba saja muncul dengan pakaiannya santai. Selain itu, dia juga membawa dua gelas berisi jus jeruk di atas nampan. "Dia tidak bisa minum alkohol karena selalu merasa mual. Rupanya Dominic kemarin itu sakit karena dia sedang merasakan gejala kehamilan. Dalam dunia medis itu apa

    Last Updated : 2024-05-21
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   242. Seperti Mimpi

    Daniella mematung begitu mendengar apa yang Austin katakan. Apa pria itu sedang mengigau? Atau dia yang sedang bermimpi? Melihat mata Austin yang kembali terpejam, Daniella memilih untuk melupakan semua yang baru saja dia dengar. Lebih baik dia segera ke kamar untuk beristirahat. Akan tetapi, kenapa tiba-tiba jantungnya berdegup kencang, saat kembali mengingat perkataan Austin tadi. "Dia pasti mabuk," lirih Daniella dengan sesekali melihat ke arah Austin. Ya, pria itu tidak mungkin menyukainya, kan? *** Daniella terperanjat saat dia merasakan ada sebuah tangan yang melingkar di perutnya. Tidak hanya itu, tangan besar yang sudah dia tahu siapa pemiliknya itu juga mengusap perut Daniella yang sudah sedikit membuncit dengan pelan.Apa Daniella sedang bermimpi? "A-Austin, apa yang kau lakukan di sini?" "Maafkan aku," bisik Austin dengan suara pelan. Tangan Daniella yang ingin memberontak langsung melonggar. Dia tidak salah dengar, bukan? Austin meminta maaf kepadan

    Last Updated : 2024-05-22
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   243. Jangan Pedulikan Aku, Austin

    "Kau baik-baik saja?" tanya Austin begitu Daniella keluar dari dalam kamar mandi. "Apa kau masih mual dan muntah di pagi hari, Daniella?" Melihat bagaimana kekhawatiran di wajah Austin, Daniella menjadi tidak tega jika ingin mengabaikannya. "Daniella!" "Aku baik-baik saja. Kau pulang saja sana, bukankah ini belum hari libur? Jadi, jangan membuang-buang waktumu di sini." Daniella sengaja membuang muka. Dia tidak mau terperdaya oleh Austin lagi. Pria itu tidak bisa ditebak. Kadang bersikap baik, dan terkadang bisa bersikap cukup buruk dan menjengkelkan. Jadi, Daniella akan membatasi dirinya sendiri mulai sekarang, agar dia tidak terjatuh lagi dalam pesona Austin. "Aku memang mau pulang, tapi setelah memastikan kondisimu baik-baik saja." "Kalau begitu, sekarang apa lagi yang kau tunggu?" Daniella membalikkan tubuhnya hingga posisi mereka saat ini saling berhadapan. "Kau lihat, aku baik-baik saja sekarang." Gadis itu menopang kedua tangannya di depan dada dengan sedikit ke

    Last Updated : 2024-05-23

Latest chapter

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   265. Extra Part 4 (Happy Ending)

    Dua Tahun Kemudian. Rumah Dominic terasa ramai sekarang karena anak laki-laki mereka tumbuh menjadi anak yang aktif. Leo, seperti itu mereka semua memanggil nama anak laki-laki yang lahir di musim dingin itu. Leo sangat pintar di usianya yang menginjak dua tahun. Tak jarang, Anna dan Dominic dibuat kewalahan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh Leo. Seperti sekarang, anak itu sedang menanyakan banyak hal kepada ibunya. Tentang mengapa daun-daun pepohonan bisa jatuh di musim gugur, atau tentang bagaimana hewan-hewan liar itu bisa ada, dan mengapa mereka harus menjauhinya. "Mama, aku ingin bersama papa," celoteh Leo yang sudah bosan bertanya tentang banyak hal. "Iya, Sayang. Sebentar lagi papa pulang. Sekarang makan dulu." Leo menggeleng. Dia kembali berlari saat Anna hendak menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Kalau sudah seperti ini, Anna hanya bisa menghembuskan napas dengan kuat. Dia harus banyak bersabar menghadapi kelakuan Leo yang semakin hari se

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   264. Extra Part 3

    "Namanya?" Anna menganggukkan kepala dengan senyum lebar. Lalu dia kembali mengusap tangan lembut milik bayi mereka. Ah, ternyata makhluk sebesar ini yang tumbuh di dalam perutnya selama ini. "Bagaimana dengan Mark?" "Mark?" "Iya. Kau tau arti dari nama Mark, Sayang?" Anna sontak menggeleng. "Mark berarti dewa perang. Aku memberinya nama Mark dengan harapan agar nantinya dia sekuat dewa perang." Senyum lebar tersungging di bibir Anna ketika mendengar nama anaknya. "Aku suka itu. Tambahkan nama belakangmu kalau begitu, Dom. Agar dia menjadi pria sekuat dirimu." Dominic setuju. Pria itu mencium kembali pipi bayinya yang terasa begitu halus. "Hai, Nak. Sekarang namamu Mark Leonardo Williams. Aku harap kau bisa tumbuh menjadi pria hebat di masa depan nanti." *** Kabar bahagia terdengar di seluruh penjuru kota New York saat kelahiran cucu pertama keluarga Williams diumumkan. Nama Dominic dan Anna langsung menjadi tren pencarian di internet yang paling banyak dicari

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   263. Extra Part 2

    Anna dan Dominic menerima kabar bahagia atas kelahiran putra pertama Austin dan Daniella. Mereka turut berbahagia melihat bagaimana senangnya Austin saat menceritakan proses kelahiran bayi mereka. Anna yang sejak tadi memeluk Dominic pun, tidak pernah sama sekali berhenti tersenyum melihat kebahagiaan di wajah Daniella dan Austin. Mereka langsung melakukan panggilan video begitu mendapat kabar jika Daniella sudah melahirkan. "Ah, rasanya aku ingin terbang ke New York sekarang juga." Anna terlihat gemas melihat pipi merah milik putra Daniella. "Prediksi kelahiranmu kapan, An?" tanya Daniella dengan membersihkan Felix yang baru saja selesai dimandikan. "Bulan depan, tapi aku tidak yakin juga setelah mendengar jika kau melahirkan lebih cepat dari perkiraan." "Semoga semuanya lancar," harap Daniella. "Silakan bicara dengan Austin dulu. Felix sepertinya sudah sangat lapar." Anna mengangguk mengerti. Dia segera memberikan ponsel Dominic kepada pemiliknya, dan membiarkan D

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   262. Extra Part 1

    Austin bangun tergopoh-gopoh begitu Daniella membangunkannya tengah malam begini. Yang membuatnya lebih terkejut lagi adalah saat melihat Daniella merintih kesakitan dengan memegang perutnya. "Daniella, apa kau akan melahirkan?" tanya Austin gugup. Dia terlihat lebih gugup daripada wanita yang akan melahirkan. "Aku tidak tau. Perutku sakit sekali, Austin," rintih Daniella tidak tahan lagi. Sebenarnya dia sudah merasakan sakit perut dari sore tadi. Hanya saja, Daniella memilih untuk diam, dan tidak mengatakan apa pun karena berpikir jika ini hanya sakit perut biasa. Sampai saat mereka akan tidur lagi, Daniella semakin merasa tidak nyaman karena kram di perutnya tak kunjung mereda. "Kita ke rumah sakit sekarang." "Telepon mama dulu, Austin. Sepertinya aku hanya sakit perut biasa saja." Namun, hal yang terjadi justru sebaliknya. Wajah Daniella tampak pucat dengan keringat deras yang membasahi kening. "Oke, sebentar. Aku telepon mama dulu kalau begitu," ucap Austin y

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   261. Janji Dominic dan Anna (End)

    Musim gugur telah berlalu, dengan angin yang perlahan semakin terasa dingin. Hari ini, setelah sekian lama menunggu, salju pertama di tahun ini kembali turun. Dari balik kaca-kaca rumah, Anna menatap ke arah luar melihat salju yang mulai berjatuhan. Gadis itu tersenyum simpul. "Hari ini salju turun. Kau pasti sangat bahagia, kan, Sayang?" Tiba-tiba saja Dominic datang dan memeluk Anna dengan lembut. Anna hanya mengukir senyum dengan kepala mengangguk. "Musim dingin tahun ini sangat berbeda, Dom." "Apa yang berbeda?" Anna melepaskan tangan Dominic, kemudian berbalik hingga mereka saling berhadapan sekarang. "Keberadaanmu yang membuat beda." Dominic memegang pinggang Anna, dengan tersenyum lebar. Pria itu merunduk, lalu mengecup bibir istrinya cukup lama. "Kau tau, musim dingin tahun lalu dan tahun ini aku punya kebiasaan yang berbeda." Anna menaikkan sudut alisnya. "Kebiasaan yang berbeda? Apa contohnya?" "Ya, contohnya ... bercinta denganmu." Anna memukul dad

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   260. Takdir Seseorang

    Daniella melompat kegirangan saat melihat Austin muncul dari pintu kedatangan. Dia memang sengaja menunggu di bandara saat suaminya itu mengatakan jika akan pulang hari ini. Sungguh, Daniella tidak dapat menahan diri lagi dengan berdiam diri di rumah saja, untuk menunggu Austin. Apalagi dia masih sedih karena Anna sudah pindah ke Vermont kemarin. "Honey, aku sangat merindukanmu." Austin langsung memeluk istrinya dengan erat. Kalau saja dia tidak ingat perut Daniella yang buncit, mungkin Austin tidak akan melepaskan istrinya sekarang. "Aku juga sangat merindukanmu." Austin melepaskan pelukannya dan langsung berjongkok di hadapan perut Daniella. Salah satu yang menjadi kebiasaannya sekarang adalah menyapa bayinya yang masih di dalam perut. "Halo, Sayang. Bagaimana kabarmu di dalam sana?" tanya Austin dengan mengusap perut Daniella. Sesekali dia menciumnya dengan gemas, hingga membuat Daniella tertawa karena geli. "Sudah, Austin. Sebaiknya kita pulang saja sekarang. Aku

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   259. Rumah Baru

    Austin menyambut kedatangan Dominic dengan senang hati. Dia sengaja melakukan semua itu, sebelum kembali ke pulang ke New York. Setelah semua urusan di Sky Crystal hari ini selesai, Austin mungkin akan langsung pulang. Dia sudah tidak tahan lagi ingin bertemu dengan Daniella, setelah lebih dari satu bulan ini lebih sering menghabiskan waktunya untuk pulang pergi Vermont dan New York. "Hai, Dom. Bagaimana dengan perjalanan kalian?" Austin langsung memeluk Dominic begitu pria itu tiba. Lalu menyapa Anna yang terlihat cukup kelelahan. "Ah, kau pasti sangat kelelahan, Anna." "Hum, sedikit," jawab Anna dengan senyum tipis. "Ini perjalanan panjang setelah kehamilannya. Dia pasti sangat kelelahan, apalagi perutnya sudah semakin membesar." Austin mengerti dengan apa yang Dominic keluhkan. "Itulah sebabnya aku melarang Daniella ketika dia merengek minta ikut. Kalau begitu, ayo. Sebentar lagi hari akan gelap." Dominic dan Anna mengikuti Austin yang berjalan lebih dulu menuju mob

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   258. Fase Baru Kehidupan

    Dominic membawa Anna ke rumah keluarganya. Setelah rapat pagi tadi, baik Elena maupun Hamilton meminta Dominic untuk datang dan menjelaskan segalanya. Saat Dominic memberitahu Anna, awalnya dia terkejut dengan keputusan Dominic yang bahkan selama ini tidak pernah dibicarakan. Namun, Anna tidak punya pilihan lain selain menuruti apa yang sudah Dominic putuskan. Hidup di mana pun, Anna bersedia asal tetap bersama Dominic. "Kita bicara setelah makan," ujar Hamilton setelah Dominic dan istrinya tiba. Sekarang mereka duduk bersama di ruang tamu, tetapi dengan cepat Dominic menolaknya. "Bisa kita bicara sekarang saja?" Hamilton berdeham. Dia sudah mengira Dominic akan melakukan hal ini, tetapi tidak pernah berpikir jika waktunya akan secepat ini. "Kenapa tiba-tiba seperti ini? Seharusnya kita membicarakan semua ini dari jauh-jauh hari." Hamilton hanya bisa menghela napas panjang. Dia tidak tahu harus dengan cara apa lagi agar Dominic membatalkan keputusannya. "Aku jug

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   257. Pengunduran Diri

    "Williams Group?" Anna menganggukkan kepalanya. Dia tahu sebesar apa tanggung jawab Dominic terhadap Williams Group. Untuk memutuskan tinggal di Sky Crystal selamanya, itu pasti bukan perkara mudah. Dominic tersenyum tipis, tanpa ingin menjawab rasa penasaran Anna. Pria itu justru mengusap rambut istrinya seraya berkata, "Besok kau akan tau semuanya, Sayang." *** Adam dibuat kelimpungan pagi ini karena Dominic meminta diadakannya rapat dengan para pemegang saham secara mendadak. Dia tidak tahu apa yang Dominic ingin sampaikan sampai harus mengadakan rapat mendadak seperti ini. Seluruh pemegang saham Williams Group diwajibkan hadir. Ada Hamilton, Elena, Charles, dan beberapa orang lain yang tampak duduk di ruang rapat menunggu Dominic, selaku pemegang saham tertinggi sekaligus pemimpin di Williams Group saat ini. Berbagai gonjang-ganjing mulai terdengar di setiap sudut perusahaan karena rapat mendadak yang tiba-tiba saja Dominic lakukan. Semua spekulasi muncul,

DMCA.com Protection Status