Home / Rumah Tangga / 30 Hari Bersama Ceo Angkuh / Chapter 241 - Chapter 250

All Chapters of 30 Hari Bersama Ceo Angkuh: Chapter 241 - Chapter 250

265 Chapters

241. Perasaan Apa Ini?

Dominic hanya bisa tertawa dengan penuh kemenangan melihat Harry yang tampak miris. Bagaimana tidak? Pria itu paling lama berkencan dengan serius bersama seorang gadis, tetapi kalah dengan Austin yang tidak pernah berkencan dengan siapa pun. "Sial! Kau mentertawakan aku?" "Tidak," sahut Dominic singkat. "Lalu?" "Hanya merasa kasihan dengan nasib malangmu." "Brengsek! itu sama saja," umpat Harry. Pria melemparkan bantal yang ada di sebelahnya. "Tapi kalau Anna hamil, kenapa kau yang tidak boleh konsumsi alkohol?" "Aku bukan bilang tidak boleh. Aku bilang aku tidak minum alkohol." Harry mendengkus kasar. "Sama saja. Kenapa? Kau takut Anna melarangmu." "Aku tidak pernah melarangnya." Anna tiba-tiba saja muncul dengan pakaiannya santai. Selain itu, dia juga membawa dua gelas berisi jus jeruk di atas nampan. "Dia tidak bisa minum alkohol karena selalu merasa mual. Rupanya Dominic kemarin itu sakit karena dia sedang merasakan gejala kehamilan. Dalam dunia medis itu apa
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

242. Seperti Mimpi

Daniella mematung begitu mendengar apa yang Austin katakan. Apa pria itu sedang mengigau? Atau dia yang sedang bermimpi? Melihat mata Austin yang kembali terpejam, Daniella memilih untuk melupakan semua yang baru saja dia dengar. Lebih baik dia segera ke kamar untuk beristirahat. Akan tetapi, kenapa tiba-tiba jantungnya berdegup kencang, saat kembali mengingat perkataan Austin tadi. "Dia pasti mabuk," lirih Daniella dengan sesekali melihat ke arah Austin. Ya, pria itu tidak mungkin menyukainya, kan? *** Daniella terperanjat saat dia merasakan ada sebuah tangan yang melingkar di perutnya. Tidak hanya itu, tangan besar yang sudah dia tahu siapa pemiliknya itu juga mengusap perut Daniella yang sudah sedikit membuncit dengan pelan.Apa Daniella sedang bermimpi? "A-Austin, apa yang kau lakukan di sini?" "Maafkan aku," bisik Austin dengan suara pelan. Tangan Daniella yang ingin memberontak langsung melonggar. Dia tidak salah dengar, bukan? Austin meminta maaf kepadan
last updateLast Updated : 2024-05-22
Read more

243. Jangan Pedulikan Aku, Austin

"Kau baik-baik saja?" tanya Austin begitu Daniella keluar dari dalam kamar mandi. "Apa kau masih mual dan muntah di pagi hari, Daniella?" Melihat bagaimana kekhawatiran di wajah Austin, Daniella menjadi tidak tega jika ingin mengabaikannya. "Daniella!" "Aku baik-baik saja. Kau pulang saja sana, bukankah ini belum hari libur? Jadi, jangan membuang-buang waktumu di sini." Daniella sengaja membuang muka. Dia tidak mau terperdaya oleh Austin lagi. Pria itu tidak bisa ditebak. Kadang bersikap baik, dan terkadang bisa bersikap cukup buruk dan menjengkelkan. Jadi, Daniella akan membatasi dirinya sendiri mulai sekarang, agar dia tidak terjatuh lagi dalam pesona Austin. "Aku memang mau pulang, tapi setelah memastikan kondisimu baik-baik saja." "Kalau begitu, sekarang apa lagi yang kau tunggu?" Daniella membalikkan tubuhnya hingga posisi mereka saat ini saling berhadapan. "Kau lihat, aku baik-baik saja sekarang." Gadis itu menopang kedua tangannya di depan dada dengan sedikit ke
last updateLast Updated : 2024-05-23
Read more

244. Bisa Kita Bicara?

Waktu istirahat Anna setelah kembali dari liburan, sepertinya sudah cukup. Hari ini, gadis dengan rambut yang mulai memanjang itu akan kembali ke toko kue miliknya. Dia butuh penyegaran setelah beberapa bulan libur panjang. "Kau mau ke mana, Sayang?" tanya Dominic ketika melihat Anna sudah rapi. Istrinya itu menggunakan dress putih dengan motif flora, yang terlihat begitu serasi. "Mau ke toko kue sebentar. Emma baru saja mengabari aku, dan meminta datang untuk mengecek beberapa hal." "Mau sekalian aku antar?" Dominic menyugarkan rambutnya yang masih sedikit basah, kemudian dia berbalik menghadap ke arah Anna, dan memberikan sebuah dasi. "Apa kau tidak akan terlambat ke kantor, Dom?" "Tentu saja tidak. Lagi pula aku datang hanya untuk rapat saja," ujar Dominic. Pria itu memang sudah kembali bekerja di kantor lagi, setelah merasa sedikit lebih baik. Itu terjadi karena Dominic sudah menemukan penangkal rasa mualnya. Pria itu menyukai aroma jeruk yang menyegarkan hingga
last updateLast Updated : 2024-05-23
Read more

245. Partner Shoping

Sejak tadi, Jennifer hanya diam saja setelah meminta Anna untuk berbicara berdua. Sekarang di sini lah mereka berada. Di dalam ruangan milik Anna di lantai dua toko kue tersebut. Sebab Jennifer bilang, dia ingin mengatakan sesuatu yang penting. Jadi, Anna memilih untuk membawanya kemari agar tidak ada yang mendengar privasi mereka. "Kau ingin bicara apa, Jen?" Jennifer yang sedang menundukkan kepalanya langsung mendongak. Sekilas, Anna bisa melihat ada sedikit kecemasan di wajah wanita itu. "Anna ... aku ingin minta maaf padamu," ucap Jennifer dengan kepala yang kembali menunduk. Sungguh, sekarang Jennifer tidak punya keberanian untuk melihat wajah Anna. "Meminta maaf? Meminta maaf untuk apa?" tanya Anna dengan kening berkerut. Dia merasa jika Jennifer sama sekali tidak berbuat kesalahan. "Atas kata-kata burukku beberapa hari yang lalu. Aku sadar, apa yang aku katakan padamu itu tidak benar. Aku salah." Anna tertegun. Dia sudah melupakan semua itu, sepulang dari ru
last updateLast Updated : 2024-05-24
Read more

246. Menantu Keluarga Williams

"Dia siapa?" bisik Jennifer begitu melihat seorang wanita berdiri di depan mereka berdua. Seorang wanita yang sedang tersenyum lebar kepada Anna. Namun, Jennifer bisa tahu jika senyum itu tidak tulus. Anna memilih untuk bersikap biasa saja. Entah mengapa dia selalu kesal jika melihat wanita di depannya ini. "Kita bertemu lagi, An. Bagaimana kabarmu?" "Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja, Kim." Wanita yang tiba-tiba saja memanggil Anna itu adalah Kimberly. Ah, kenapa Anna harus bertemu Kimberly di sini? "Kau sudah punya teman sekarang?" tanya Kimberly dengan senyum mengejek saat melihat ke arah Jennifer. "Dasar wanita menyebalkan!" gerutu Jennifer kesal. "Sebenarnya dia siapa?" Anna mengendikkan bahunya. "Aku hanya tahu dia adalah wanita yang mengaku pernah menjadi kekasih Dominic, tetapi ternyata tidak." "Apa?" Jennifer menatap Kimberly dari atas sampai bawah. Dia terlihat tidak percaya jika Dominic pernah berkencan dengan Kimberly. Wanita itu memang t
last updateLast Updated : 2024-05-24
Read more

247. Daniella Pergi?

Jennifer menutup pintu kamarnya dengan hati-hati saat melihat Dominic dan Anna pergi. Kedua pasangan itu benar-benar membujuk Elena agar bisa berbaikan dengannya. Siapa sangka jika Dominic yang sering dia pikir pria yang apatis itu, ternyata peduli dengan permasalahan yang sedang terjadi di dalam keluarga Williams. Melihat hal ini, Jennifer menjadi malu sendiri karena terlalu sering berpikir buruk tentang Dominic. “Ternyata aku benar-benar jahat selama ini karena membenci orang tanpa sebab,” gumam Jennifer dengan memejamkan matanya. Sekarang pikirannya mulai terbuka. Ternyata kakak suaminya itu memang baik, sama seperti yang selalu saja Charles banggakan. *** “Jika seperti ini terus, aku akan jatuh cinta lagi padamu?” Austin tidak bisa tidur dan berkegiatan dengan benar karena selalu saja terngiang oleh ucapan Daniella. Awalnya pria itu mencoba menyangkal. Tidak mungkin jika Daniella pernah menyukainya. Kalau memang itu pernah terjadi, kenapa Austin sama sek
last updateLast Updated : 2024-05-25
Read more

248. Beri Aku Kesempatan

"Kau hanya pergi untuk belanja?" Dengan wajah polos Daniella menganggukkan kepala, menjawab pertanyaan Austin. "Kenapa kau tidak bilang padaku?" tanya Austin dengan mengusap wajahnya kasar. Dia sudah menangis seperti orang gila saat tahu jika Daniella tidak ada di rumah. Akan tetapi, siapa sangka gadis itu hanya pergi berbelanja? Oh, astaga! Mau taruh di mana wajah Austin sekarang? "Aku sudah izin tadi, tapi tidak denganmu," sahut Daniella santai, seraya berjalan meninggalkan Austin menuju dapur. Kedua tangannya sudah lelah karena memegang dua kantung belanjaan yang isinya cukup banyak. Melihat Daniella yang tampak keberatan, Austin segera menyusul, dan mengambil kantung belanja Daniella. "Sini biar aku bawakan saja." "Tapi—“ "Biar aku masakkan juga. Kau pasti sangat lelah sekarang. Silakan tunggu dan duduk dengan tenang!" perintah Austin tegas seolah tidak bisa dibantah. Mendengar hal itu, spontan Daniella menyetujuinya. Sekali lagi, dia merasa seperti te
last updateLast Updated : 2024-05-26
Read more

249. Perubahan Austin

Daniella tampak mematung ketika mendengar permintaan Austin yang tidak pernah terduga. "Austin ... apa yang kau lakukan?" tanya Daniella. Dia terperanjat saat melihat Austin tiba-tiba saja berlutut di hadapannya, tanpa melepas genggaman tangan mereka. "Tolong, beri aku kesempatan satu kali lagi, Daniella. Aku ingin kita memulai semuanya dari awal." "Kau jangan bercanda seperti ini, Austin," pinta Daniella dengan ekspresi gelisah. "Aku bersungguh-sungguh." Austin membalas perkataan Daniella yang tampak ragu. Pria itu juga menatap gadis yang sedang mengandung anaknya itu dengan mata berkaca-kaca. Dia tidak bisa melepaskan Daniella begitu saja. Austin tidak bisa jauh dari Daniella. Cukup pagi tadi dia dibuat seperti orang gila. "Aku tidak mau kehilangan kau lagi, Daniella. Entah apa namanya perasaan ini, tapi aku benar-benar tidak mau kau pergi lagi. Aku ingin kau tetap di sisiku, selamanya." Daniella bergeming. Lebih tepatnya, mendadak gadis itu tidak bisa berpikir
last updateLast Updated : 2024-05-26
Read more

250. Mari Kita Hidup Bersama!

Mendadak dunia Daniella seperti terhenti saat mendengar Austin mengajaknya menikah. Meski pria itu sudah biasa mengatakannya, tetapi entah mengapa yang kali ini terdengar cukup berbeda. Tidak terlihat paksaan yang biasa pria itu lakukan, yang hanya tatapan tulus yang membuat Daniella tidak bisa berpikir. Apakah ini semua hanya mimpi? "Daniella?" panggil Austin sekali lagi saat melihat gadis di depannya ini diam mematung. Daniella menatap Austin dengan saksama. Pria itu terlihat sangat bersungguh-sungguh. Apa ini semua memang benar-benar nyata? "Selama ini aku berpikir jika perasaanku padamu itu hanyalah semu, tapi sejak kau aku tidak menemukanmu hari itu, aku sadar jika aku mencintaimu. Hanya saja selama ini aku selalu berusaha menyangkalnya, Daniella." "Aku tidak mengerti ... maksudku, aku benar-benar tidak tau harus mengatakan apa, Austin. Ini terlalu mendadak." Austin menggeleng cepat. "Ini sama sekali tidak mendadak. Kau ingat, saat Anna menolakku, dan kau bertanya
last updateLast Updated : 2024-05-26
Read more
PREV
1
...
222324252627
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status