Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 841 - Bab 850

Semua Bab Menantu Pahlawan Negara: Bab 841 - Bab 850

1632 Bab

Bab 841 Kak Ardika Tolong Bantu Aku Beli Rokok

"Halo, Kak Ardika."Saat mengikuti Futari menyapa Ardika dengan panggilan Kak Ardika, mereka bersikap sangat santai, bahkan terkesan acuh tak acuh. Selain itu, mereka juga mengamati Ardika dengan sorot mata yang aneh.Sebelumnya, saat Futari baru tiba di Kota Banyuli, mereka sering mendengar Futari mengatai kakak iparnya yang merupakan menantu benalu itu.Walaupun setelah berinteraksi berkali-kali dengan Ardika sebelumnya, kesan Futari terhadap Ardika sudah berubah seratus delapan puluh derajat, tetapi kesan mereka terhadap Ardika masih sama saja.Mereka memandang rendah Ardika.Anita terkekeh dan berkata, "Kak Ardika pasti menjadi sopir kami, ya. Terima kasih banyak, maaf sudah merepotkan.""Kami akan membayar biaya sewa mobil dan biaya isi bensin kepada Kak Ardika," kata Timothy, salah seorang teman pria Futari.Mereka semua tahu Ardika adalah menantu benalu. Di posisi keluarga kakak sepupu Futari, posisi pria itu sangat rendah. Mereka dengar Ardika sering dimarahi oleh ibu mertuanya
Baca selengkapnya

Bab 842 Pelanggan VIP

Walaupun Timothy berbicara dengan sangat sopan, tetapi nada meremehkan terdengar jelas dalam ucapannya.Dia meminta Ardika untuk membelikan minuman untuk dirinya, Futari dan yang lainnya, serta dua bungkus rokok untuk Doni tanpa mengungkit nama orang yang dimintai bantuan."Timothy, apa maksudmu?! Kamu sudah kebiasaan menjadi tuan muda di rumahmu, ya?! Kalau takut kepanasan, apa kamu pikir Kak Ardika nggak takut kepanasan! Kalau mau minum, pergi beli saja sendiri!"Begitu mendengar ucapan Timothy, Futari langsung kesal. Dia segera membela kakak iparnya.Timothy adalah keturunan keluarga kaya, keluarganya memiliki uang yang berlimpah. Futari hanya merasa penyakit "tuan muda" pria itu sedang kumat.Timothy tidak mengucapkan sepatah kata pun lagi, ekspresinya tampak sedikit masam.Selama ini dia memendam perasaan pada Futari. Mengunjungi Kota Banyuli dan mengajak Futari bermain bersama di Vila Bistani juga saran darinya.Demi membela Ardika, Futari malah menegurnya secara terang-terangan
Baca selengkapnya

Bab 843 Orang yang Menyukai Futari

"Timothy, kamu benar-benar mempertimbangkan segala sesuatu dengan baik, kalau begitu aku nggak perlu khawatir lagi. Kalian harus senantiasa berhati-hati, ya. Aku pergi dulu. Ardika, kamu harus menjaga Futari dan teman-temannya dengan baik!"Doni memelototi Ardika. Tanpa menunggu tanggapan dari Ardika, dia langsung melajukan mobil pergi.Setelah kembali ke markas tim tempur, dia berencana untuk segera menggerakkan relasinya untuk memberi tahu anggota departemen disiplin agar kelak tidak menghiraukan Ardika si bajingan itu lagi.Melihat langit sudah gelap, Timothy berkata, "Kita masuk urus kamar dulu. Setelah taruh koper di dalam kamar, kita baru makan bersama.""Eh? Futari, kamu juga datang ke Vila Bistani untuk bermain?"Saat mereka baru berjalan menuju ke arah lobi, mereka bertemu dengan beberapa orang anak muda.Beberapa orang itu tampak melenggang dengan santai tanpa membawa barang bawaan, ada staf Vila Bistani yang membantu mereka membawakan koper mereka.Orang yang berbicara adala
Baca selengkapnya

Bab 844 Aku Tidak Menyukaimu

Timothy melontarkan kata-kata itu tanpa sungkan-sungkan.Di hadapan Futari, dia langsung mengatai Firza tidak tahu malu.Firza adalah seorang pria yang sangat memedulikan harga dirinya. Begitu mendengar ucapan Timothy, ekspresinya langsung berubah. Wajah yang tadinya masih tersenyum, kini sudah berubah menjadi muram."Dasar bocah! Kamu pikir kamu sedang berbicara dengan siapa?!""Plak!"Tanpa banyak bicara, Firza langsung mengangkat lengannya dan melayangkan sebuah tamparan ke wajah Timothy.Timothy tidak menyangka Firza akan langsung main tangan. Begitu satu tamparan itu mendarat ke wajahnya, dia langsung terjatuh ke lantai."Timothy!""Firza, kenapa kamu memukulnya?!"Futari dan beberapa orang lainnya terkejut bukan main. Mereka buru-buru memapah Timothy berdiri."Kalian lepaskan aku!"Timothy juga merupakan seorang pria yang sangat mementingkan harga dirinya. Dia meronta untuk melepaskan dirinya dari pegangan beberapa orang temannya, lalu dengan mata memerah, dia berteriak dengan ma
Baca selengkapnya

Bab 845 Pengurus Vila

"Futari, kalau malam ini kamu nggak makan bersamaku, jangan harap kalian bisa menginap di Vila Bistani malam ini!"Melihat Futari menolaknya secara terang-terangan tanpa mempertimbangkan harga dirinya sama sekali, Firza tidak bisa menahan diri lebih lama lagi, dia pun menunjukkan karakter aslinya.Futari dan teman-temannya sangat marah begitu mendengar ucapan Firza.Firza benar-benar arogan, pria itu sangat menjijikkan!Jelas-jelas dia menyukai Futari secara sepihak, setelah ditolak oleh Futari, dia langsung menggunakan cara seperti ini untuk memaksa gadis itu.Futari berkata dengan amarah yang sudah memuncak, "Firza, kamu benar-benar menakutkan! Untung saja, aku nggak menerimamu!"Ekspresi Firza berubah menjadi makin muram dan kejam, dia mendengus dingin dan berkata, "Sekarang sudah malam, hanya ada satu penginapan di Gunung Amona, yaitu Vila Bistani. Kulihat kalian masih bisa menginap di mana.""Futari, bagaimana kalau malam ini kamu menginap bersamaku? Haha!"Beberapa orang anak bua
Baca selengkapnya

Bab 846 Paman Steven

Melihat Timothy masih tidak mengerti membaca situasi, ekspresi Radita langsung berubah menjadi muram."Sobat, jangan berbicara sembarangan."Dia berkata dengan dingin, "Terlepas dari bos kami yang memiliki kekayaan berlimpah dengan mengeluarkan uang sebesar empat triliun secara langsung untuk membeli Vila Bistani, pelanggan terhormat kami yang satu itu adalah selebriti internet yang memiliki jutaan penggemar. Nggak peduli ke mana pun dia pergi, dia menjadi pusat perhatian. Tentu saja dia juga bukan orang yang bisa bocah ingusan seperti kalian singgung!""Aku harap kamu tahu diri sedikit, batalkan pemesananmu sendiri. Kalau nggak, aku juga punya cara lain agar kalian nggak bisa menginap di Vila Bistani malam ini."Radita benar-benar sudah kehilangan kesabaran untuk membujuk beberapa orang bocah itu, dia menunjukkan sikap yang dingin sekaligus keras."Vila Bistani jelas-jelas bertindak nggak adil! Kami akan mengekspos tindakan kalian!"Saking kesalnya, Futari dan beberapa orang lainnya h
Baca selengkapnya

Bab 847 Bertindak Semena-Mena

Steven tidak menunjukkan gejolak emosinya melalui ekspresinya.Dia benar-benar ingin melayangkan dua tamparan ke wajah Firza setelah mendengar ucapan pemuda itu.Namun, dia tidak berani.Dia pernah dengar Amir sangat memanjakan dan menyayangi putranya yang satu ini.Firza bahkan telah melecehkan mahasiswi di universitasnya, tetapi Amir menggunakan berbagai macam cara untuk menekan masalah itu.Semua orang yang berkecimpung di dunia investasi ibu kota provinsi sudah tahu betapa licik dan kejamnya pria bernama Amir itu. Pria itu adalah orang yang berdarah dingin. Dia bahkan pernah menghancurkan keluarga mitra yang menjalin hubungan tidak baik dengannya!Terlebih lagi, ada Keluarga Mahasura sebagai pendukung pria itu.Biarpun Steven adalah petinggi Grup Granum, dia juga tidak berani menyinggung Amir.Dia tertawa pelan dengan terpaksa, lalu berkata, "Firza, hari ini keponakanku yang bersalah, aku mewakilinya meminta maaf padamu."Begitu mendengar ucapan Steven, Timothy langsung membelalak
Baca selengkapnya

Bab 848 Apa Kamu Adalah Karyawan Baru

"Ahhh .... Gila! Sakit sekali!"Sambil menutupi wajahnya, Firza berteriak kesakitan.Melihat perubahan yang terjadi secara tiba-tiba itu, semua orang di sekitar tempat itu langsung tercengang.Apa yang terjadi? Apa yang terjadi pada Firza?Semua orang menata Firza dengan tatapan bingung, bahkan mereka menganggap pria itu mendadak menggila.Hanya saja, seakan-akan bisa merasakan sesuatu, Firza mengalihkan pandangannya ke lantai. Tanpa butuh waktu lama, dia melihat ada puntung rokok yang belum sepenuhnya padam.Dalam sekejap, sorot mata membunuh langsung terlihat jelas di sepasang matanya, ekspresinya juga berubah menjadi ganas."Katakan! Katakan siapa yang berani melukaiku dengan puntung rokok!"Firza berteriak dengan marah sambil mengamati sekeliling uncuk mencari tahu siapa orang yang telah menyerangnya.Saat itulah, semua orang baru menyadari ternyata tadi wajah Firza terluka karena puntung rokok, pantas saja dia kesakitan sedemikian rupanya.Semua orang mengangkat kepala mereka, mer
Baca selengkapnya

Bab 849 Beraksi

"Kak Ardika!"Melihat ekspresi ganas Firza, Futari segera menarik lengan Ardika saking ketakutannya.Tubuh mungil gadis itu bergetar tanpa henti.Ardika menepuk-nepuk punggungnya untuk menenangkannya. "Jangan takut, bocah sialan sepertinya sama sekali bukan apa-apa di mataku.""Dasar sialan! Berani-beraninya kamu mengataiku seperti itu!"Firza mengentakkan kakinya dengan kesal. Kemudian, dia langsung melambaikan tangannya kepada anak buahnya, lalu berteriak dengan tajam, "Semuanya, serang dia! Hajar dulu dia sampai babak belur baru kita bicarakan lagi!"Anak buah Firza sebanyak empat puluh hingga lima puluh orang itu langsung memasang ekspresi ganas.Melihat akan terjadi pertarungan sengit dan berbahaya, ekspresi Futari dan beberapa temannya langsung berubah menjadi pucat saking ketakutannya."Futari, cepat menghindar! Kakak iparmu nggak akan bisa menandingi orang sebanyak itu!"Jalea buru-buru berteriak untuk memperingati Futari."Nggak, kakak iparku sangat hebat."Walaupun ekspresiny
Baca selengkapnya

Bab 850 Kamu Adalah Anjing Peliharaan Firza

Setelah melontarkan beberapa patah kata itu, Firza langsung pergi dengan kesal."Huh! Berani-beraninya dia mengancamku!"Ardika melirik punggung Firza yang sudah kian menjauh itu dengan dingin, lalu menoleh dan bertanya pada Futari, "Mengapa bocah sialan itu mengincarmu?"Futari menceritakan pada Ardika pria bernama Firza itu pernah mengejarnya saat mereka masih bersekolah di sekolah yang sama.Selesai bercerita, dia menarik pakaian Ardika dan berkata dengan cemas, "Kak Ardika, sepertinya ayah Firza sangat berkuasa, apa mungkin kamu akan tertimpa masalah?"Melihat adik iparnya itu begitu memedulikannya, kehangatan menyelimuti hati Ardika.Dia menepuk-nepuk kepala Futari dengan lembut, lalu tersenyum dan berkata, "Nggak masalah. Kalau ayahnya berani mencari masalah denganku, aku akan memberi pelajaran kepada ayahnya.""Hmm!"Futari menganggukkan kepalanya dengan senang."Wah! Kak Ardika, tadi kamu sangat keren!"Tepat pada saat ini, beberapa orang teman Futari berjalan menghampiri merek
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8384858687
...
164
DMCA.com Protection Status