"Timothy, kamu benar-benar mempertimbangkan segala sesuatu dengan baik, kalau begitu aku nggak perlu khawatir lagi. Kalian harus senantiasa berhati-hati, ya. Aku pergi dulu. Ardika, kamu harus menjaga Futari dan teman-temannya dengan baik!"Doni memelototi Ardika. Tanpa menunggu tanggapan dari Ardika, dia langsung melajukan mobil pergi.Setelah kembali ke markas tim tempur, dia berencana untuk segera menggerakkan relasinya untuk memberi tahu anggota departemen disiplin agar kelak tidak menghiraukan Ardika si bajingan itu lagi.Melihat langit sudah gelap, Timothy berkata, "Kita masuk urus kamar dulu. Setelah taruh koper di dalam kamar, kita baru makan bersama.""Eh? Futari, kamu juga datang ke Vila Bistani untuk bermain?"Saat mereka baru berjalan menuju ke arah lobi, mereka bertemu dengan beberapa orang anak muda.Beberapa orang itu tampak melenggang dengan santai tanpa membawa barang bawaan, ada staf Vila Bistani yang membantu mereka membawakan koper mereka.Orang yang berbicara adala
Timothy melontarkan kata-kata itu tanpa sungkan-sungkan.Di hadapan Futari, dia langsung mengatai Firza tidak tahu malu.Firza adalah seorang pria yang sangat memedulikan harga dirinya. Begitu mendengar ucapan Timothy, ekspresinya langsung berubah. Wajah yang tadinya masih tersenyum, kini sudah berubah menjadi muram."Dasar bocah! Kamu pikir kamu sedang berbicara dengan siapa?!""Plak!"Tanpa banyak bicara, Firza langsung mengangkat lengannya dan melayangkan sebuah tamparan ke wajah Timothy.Timothy tidak menyangka Firza akan langsung main tangan. Begitu satu tamparan itu mendarat ke wajahnya, dia langsung terjatuh ke lantai."Timothy!""Firza, kenapa kamu memukulnya?!"Futari dan beberapa orang lainnya terkejut bukan main. Mereka buru-buru memapah Timothy berdiri."Kalian lepaskan aku!"Timothy juga merupakan seorang pria yang sangat mementingkan harga dirinya. Dia meronta untuk melepaskan dirinya dari pegangan beberapa orang temannya, lalu dengan mata memerah, dia berteriak dengan ma
"Futari, kalau malam ini kamu nggak makan bersamaku, jangan harap kalian bisa menginap di Vila Bistani malam ini!"Melihat Futari menolaknya secara terang-terangan tanpa mempertimbangkan harga dirinya sama sekali, Firza tidak bisa menahan diri lebih lama lagi, dia pun menunjukkan karakter aslinya.Futari dan teman-temannya sangat marah begitu mendengar ucapan Firza.Firza benar-benar arogan, pria itu sangat menjijikkan!Jelas-jelas dia menyukai Futari secara sepihak, setelah ditolak oleh Futari, dia langsung menggunakan cara seperti ini untuk memaksa gadis itu.Futari berkata dengan amarah yang sudah memuncak, "Firza, kamu benar-benar menakutkan! Untung saja, aku nggak menerimamu!"Ekspresi Firza berubah menjadi makin muram dan kejam, dia mendengus dingin dan berkata, "Sekarang sudah malam, hanya ada satu penginapan di Gunung Amona, yaitu Vila Bistani. Kulihat kalian masih bisa menginap di mana.""Futari, bagaimana kalau malam ini kamu menginap bersamaku? Haha!"Beberapa orang anak bua
Melihat Timothy masih tidak mengerti membaca situasi, ekspresi Radita langsung berubah menjadi muram."Sobat, jangan berbicara sembarangan."Dia berkata dengan dingin, "Terlepas dari bos kami yang memiliki kekayaan berlimpah dengan mengeluarkan uang sebesar empat triliun secara langsung untuk membeli Vila Bistani, pelanggan terhormat kami yang satu itu adalah selebriti internet yang memiliki jutaan penggemar. Nggak peduli ke mana pun dia pergi, dia menjadi pusat perhatian. Tentu saja dia juga bukan orang yang bisa bocah ingusan seperti kalian singgung!""Aku harap kamu tahu diri sedikit, batalkan pemesananmu sendiri. Kalau nggak, aku juga punya cara lain agar kalian nggak bisa menginap di Vila Bistani malam ini."Radita benar-benar sudah kehilangan kesabaran untuk membujuk beberapa orang bocah itu, dia menunjukkan sikap yang dingin sekaligus keras."Vila Bistani jelas-jelas bertindak nggak adil! Kami akan mengekspos tindakan kalian!"Saking kesalnya, Futari dan beberapa orang lainnya h
Steven tidak menunjukkan gejolak emosinya melalui ekspresinya.Dia benar-benar ingin melayangkan dua tamparan ke wajah Firza setelah mendengar ucapan pemuda itu.Namun, dia tidak berani.Dia pernah dengar Amir sangat memanjakan dan menyayangi putranya yang satu ini.Firza bahkan telah melecehkan mahasiswi di universitasnya, tetapi Amir menggunakan berbagai macam cara untuk menekan masalah itu.Semua orang yang berkecimpung di dunia investasi ibu kota provinsi sudah tahu betapa licik dan kejamnya pria bernama Amir itu. Pria itu adalah orang yang berdarah dingin. Dia bahkan pernah menghancurkan keluarga mitra yang menjalin hubungan tidak baik dengannya!Terlebih lagi, ada Keluarga Mahasura sebagai pendukung pria itu.Biarpun Steven adalah petinggi Grup Granum, dia juga tidak berani menyinggung Amir.Dia tertawa pelan dengan terpaksa, lalu berkata, "Firza, hari ini keponakanku yang bersalah, aku mewakilinya meminta maaf padamu."Begitu mendengar ucapan Steven, Timothy langsung membelalak
"Ahhh .... Gila! Sakit sekali!"Sambil menutupi wajahnya, Firza berteriak kesakitan.Melihat perubahan yang terjadi secara tiba-tiba itu, semua orang di sekitar tempat itu langsung tercengang.Apa yang terjadi? Apa yang terjadi pada Firza?Semua orang menata Firza dengan tatapan bingung, bahkan mereka menganggap pria itu mendadak menggila.Hanya saja, seakan-akan bisa merasakan sesuatu, Firza mengalihkan pandangannya ke lantai. Tanpa butuh waktu lama, dia melihat ada puntung rokok yang belum sepenuhnya padam.Dalam sekejap, sorot mata membunuh langsung terlihat jelas di sepasang matanya, ekspresinya juga berubah menjadi ganas."Katakan! Katakan siapa yang berani melukaiku dengan puntung rokok!"Firza berteriak dengan marah sambil mengamati sekeliling uncuk mencari tahu siapa orang yang telah menyerangnya.Saat itulah, semua orang baru menyadari ternyata tadi wajah Firza terluka karena puntung rokok, pantas saja dia kesakitan sedemikian rupanya.Semua orang mengangkat kepala mereka, mer
"Kak Ardika!"Melihat ekspresi ganas Firza, Futari segera menarik lengan Ardika saking ketakutannya.Tubuh mungil gadis itu bergetar tanpa henti.Ardika menepuk-nepuk punggungnya untuk menenangkannya. "Jangan takut, bocah sialan sepertinya sama sekali bukan apa-apa di mataku.""Dasar sialan! Berani-beraninya kamu mengataiku seperti itu!"Firza mengentakkan kakinya dengan kesal. Kemudian, dia langsung melambaikan tangannya kepada anak buahnya, lalu berteriak dengan tajam, "Semuanya, serang dia! Hajar dulu dia sampai babak belur baru kita bicarakan lagi!"Anak buah Firza sebanyak empat puluh hingga lima puluh orang itu langsung memasang ekspresi ganas.Melihat akan terjadi pertarungan sengit dan berbahaya, ekspresi Futari dan beberapa temannya langsung berubah menjadi pucat saking ketakutannya."Futari, cepat menghindar! Kakak iparmu nggak akan bisa menandingi orang sebanyak itu!"Jalea buru-buru berteriak untuk memperingati Futari."Nggak, kakak iparku sangat hebat."Walaupun ekspresiny
Setelah melontarkan beberapa patah kata itu, Firza langsung pergi dengan kesal."Huh! Berani-beraninya dia mengancamku!"Ardika melirik punggung Firza yang sudah kian menjauh itu dengan dingin, lalu menoleh dan bertanya pada Futari, "Mengapa bocah sialan itu mengincarmu?"Futari menceritakan pada Ardika pria bernama Firza itu pernah mengejarnya saat mereka masih bersekolah di sekolah yang sama.Selesai bercerita, dia menarik pakaian Ardika dan berkata dengan cemas, "Kak Ardika, sepertinya ayah Firza sangat berkuasa, apa mungkin kamu akan tertimpa masalah?"Melihat adik iparnya itu begitu memedulikannya, kehangatan menyelimuti hati Ardika.Dia menepuk-nepuk kepala Futari dengan lembut, lalu tersenyum dan berkata, "Nggak masalah. Kalau ayahnya berani mencari masalah denganku, aku akan memberi pelajaran kepada ayahnya.""Hmm!"Futari menganggukkan kepalanya dengan senang."Wah! Kak Ardika, tadi kamu sangat keren!"Tepat pada saat ini, beberapa orang teman Futari berjalan menghampiri merek
Setelah berpikir demikian, kerutan di kening Sutandi makin dalam, sorot matanya diliputi kekhawatiran."Cih, sudah zaman apa sekarang ini, pemikiranmu masih saja seperti itu."Leane tidak menganggap serius ucapan suaminya. Sambil berbicara, dia melirik Ardika yang tengah duduk di sofa sambil bermain ponsel dan berkata dengan jijik, "Maksudmu, seperti muridmu itu?""Jeslin hanya membutuhkan belasan menit saja, sudah bisa menghasilkan uang yang nggak akan bisa dihasilkannya seumur hidupnya!""Ardika, sekarang kamu sudah tahu kesenjangan antara kamu dengan Jeslin, 'kan?""Yang paling penting dalam pernikahan adalah, memiliki latar belakang yang setara.""Selain itu, ada orang-orang tertentu yang memang sudah ditakdirkan sebagai orang yang berbeda dunia.""Seharusnya kamu tahu diri, bukan?"Leane menatap Ardika dengan tatapan arogan.Hanya dalam belasan menit saja, putrinya sudah bisa menghasilkan miliaran. Dia merasa Ardika sama sekali tidak pantas untuk putrinya.Kemudian, Leane menarik
[@Kal Si Tampan: Mengapa kamu nggak beri hadiah lagi? Bukankah kamu sangat kaya?][Bukankah kamu memandang rendah aku, menganggapku hanya bisa mengetik?][Ayo, tunjukkan kemampuanmu, permalukan aku!][Kalau nggak, langsung saja mengaku kalah dan panggil Kakek. Kalau nggak, jangan sampai aku bertemu denganmu lagi di Platform Meijiki kelak. Kalau sampai aku bertemu denganmu lagi, setiap kali bertemu, aku akan mengungkit masalah hari ini sekali!]Saat ini, Ardika sama sekali tidak berbicara logika, dia terus menerus melontarkan sindiran terhadap Kalris.Layar dipenuhi dengan dua kata, yaitu luar biasa.Para netizen telah menyalin kata-kata Ardika itu, lalu mengunggahnya. Mau disembunyikan dari orang lain, tentu saja tidak memungkinkan.Saking kesalnya, Kalris menggertakkan giginya. Kalau dia bisa menemukan keberadaan Ardika melalui kabel jaringan itu, dia pasti akan pergi menemui Ardika dan menghabisi pria itu tanpa ragu.Ardika benar-benar tidak memberinya pilihan.Hari ini, dia hanya bi
Efek dari "pertunjukan" Platform Meijiki ini jauh lebih jelas dibandingkan iklan promosi, nilai yang diciptakannya bukan hanya senilai puluhan miliar.Bahkan Vita sampai mengirimkan pesan pada Ardika, mengapa Ardika bisa terpikir akan cara seperti ini untuk meningkatkan popularitas Platform Meijiki.Ardika hanya tersenyum, dia tidak membalas pesan Vita.Sebelumnya, dia sudah tertimpa kasus internet beberapa kali di Kota Banyuli. Jadi, dia sudah mengerti cara main internet.[Gila!][Orang ini pasti sudah gila, 'kan? Demi seorang penyiar wanita, memangnya layak?!][Mungkin inilah dunia orang kaya, nggak bisa dimengerti!][Apa yang dinamakan dengan orang kaya? Inilah orang kaya!][Kalau dilihat sekarang, empat miliar benar-benar terlalu sedikit!][Aneh! Jelas-jelas gajiku per bulan hanya enam juta, mengapa sekarang aku malah merasa empat miliar nggak seberapa?!][Kakak Pria Pecundang, aku juga ingin menjadi pria pecundang!]...Seluruh Platform Meijiki gempar.Berbagai siaran langsung bes
[Empat miliar saja sudah membuatmu ketakutan?][Kenapa kamu diam saja?][Kenapa? Kamu juga mau pura-pura menghilang?]Saat ini, Kalris sangat percaya diri dan mengintimidasi, menunjukkan sikap layaknya seorang pemenang sejati.Namun, menghadapi provokasi habis-habisan dari Kalris, Kakak Pria Pecundang itu terdiam cukup lama.Karena itulah, beberapa orang aktor yang disewa oleh Kalris itu mulai memanas-manasi situasi lagi.[Kenapa? Menyerah begitu saja setelah Kal Si Tampan mengeluarkan empat miliar?][Jangan bilang sudah menyerah?][Bisa memberikan hadiah mencapai dua miliar, seharusnya juga bukan orang kaya yang kekurangan uang, bukan? Bagi orang seperti ini, empat miliar nggak ada apa-apanya. Kenapa sudah menyerah?][Jangan bilang hanya orang kaya palsu?][Sebelumnya aku lihat berita, ada yang mengambil pinjaman, menyelewengkan dana publik untuk memberikan hadiah kepada penyiar wanita, jangan bilang dia adalah tipe orang seperti ini?][Sepertinya Kal Si Tampan barulah orang kaya yang
Sementara itu, Ardika tidak bermaksud untuk melepaskan Kalris begitu saja.Dia sengaja menyebutkan akun Kalris di kolom komentar. [@Kal Si Tampan: Cucu, bukankah sudah saatnya untuk memanggil Kakek?][Tentu saja, harus menerima kekalahan!][@Kal Si Tampan: Cepat panggil saja! Kakak Pria Pecundang sedang menunggu!]Di antara para penonton, tentu saja ada orang yang menyukai pertunjukan seperti ini. Tentu saja, mereka berinisiatif untuk memanas-manasi situasi.Ekspresi Kalris tampak sangat muram. Karena dia berdiam diri saja cukup lama, tentu saja dia kembali menjadi bahan ejekan.Jeslin yang duduk di depan kamera mulai merasakan ada yang tidak beres.Jelas-jelas Kalris yang mengatur semua ini untuk membantunya meningkatkan popularitasnya, bagaimana situasi bisa menjadi seserius ini?'Eh? Ada apa ini? Apa perlu aku buka suara, agar kedua belah pihak berhenti? Dengan begitu, pertunjukan ini baru bisa terlihat lebih nyata?'Karena itulah, Jeslin buru-buru buka suara untuk meredakan suasana
[Pria Pecundang, 'kan? Aku akui sebelumnya aku sudah meremehkanmu. Tapi, hanya dengan modal 200 juta saja, kamu berani berlagak hebat di hadapanku?][Kamu sudah terlalu memandang tinggi dirimu sendiri!]Kalris mengirimkan sebuah emoji mengejek.[Oh, benar. 400 juta juga nggak ada bedanya dengan 200 juta.]Ardika tersenyum.Dengan memasang ekspresi acuh tak acuh, Kalris kembali mengetik. [Kalau begitu, lanjutkan. Jangan hanya berlagak ....]Namun, sebelum dia selesai mengetikkan kata-katanya, tiba-tiba muncul 10 buah pesawat ruang angkasa di layar.Satu buah pesawat ruang angkasa bernilai 200 juta.Dua miliar!Pria Pecundang langsung memberi hadiah senilai dua miliar sekaligus![Eh ... ini ... dua miliar!]Suasana di siaran langsung berubah menjadi hening sejenak akibat hadiah fantastis yang diberikan oleh Ardika secara tiba-tiba.Kemudian, kolom komentar mulai dibombardir.Suasana di siaran langsung sepenuhnya gempar.Mereka bukannya tidak pernah melihat orang kaya yang memberikan hadi
[Menganggap remeh hadiah 20 juta yang kuberikan?][Paling nggak aku benar-benar sudah menghabiskan uang untuk memberi hadiah, nggak seperti kamu, seorang pecundang yang hanya bisa mengetik. Berlagak hebat dengan bicara saja, tapi sama sekali nggak menunjukkan tindakan nyata!]Kalris mengirimkan sebuah emoji mengorek hidung, meningkatkan kemampuan mengejeknya.Ardika menanggapi dengan santai. [Yah, kamu juga hanya bisa pamer di dunia maya. Hanya 20 juta saja, sudah berani berlagak hebat?]Emosi Kalris sudah sepenuhnya tersulut. Dia mengetik dengan sangat cepat. [Eh, pecundang, sini kamu! Kalau kamu berkemampuan, ayo kita beri hadiah untuk Jesjes! Bagi yang sudah nggak sanggup lagi, orang itu yang menjadi cucu! Setelah memanggil Kakek, baru boleh meninggalkan siaran langsung ini!][Oh? Kalau begitu, sebaiknya kamu panggil Kakek terlebih dulu, karena sebelum mulai saja, kamu sudah kalah.]Ardika "berbaik hati" mengingatkan lawannya.Namun, faktanya memang demikian.Akunnya adalah Akun VIP
Sementara itu, selesai berkomentar, tanpa menunggu ada orang di siaran langsung yang menyangkalnya, dia langsung menghadiahkan sepuluh mobil balap untuk Jeslin. Dalam sekejap, layar siaran langsung pun dipenuhi dengan efek mobil balap yang menarik.Satu mobil balap nilainya sekitar 2 juta.Begitu memberi hadiah, Kalris langsung mengeluarkan 20 juta.Ardika tahu identitas Kalris. Uang 20 juta bukanlah apa-apa bagi pria itu.Namun, Jeslin hanyalah seorang penyiar biasa yang tidak terlalu terkenal. Biasanya, mendapatkan hadiah sebesar puluhan ribu saja, dia sudah sangat berterima kasih.Sekarang, begitu Kalris memberi hadiah sebesar 20 juta sekaligus, suasana di dalam siaran langsung tersebut pun gempar.[Orang kaya, luar biasa ....][Luar biasa ....][Orang kaya, beri lagi sedikit hadiah ....]Para penonton yang awalnya tidak senang melihat sikap arogan Kalris, saat ini juga mendukungnya.Selain itu, pemberian hadiah sebesar ini juga langsung diumumkan di seluruh platform. Dalam sekejap,
Melalui hal ini saja, sudah terlihat gaya platform siaran langsung Grup Goldis ini.Memanfaatkan penyiar wanita cantik untuk menarik pengikut, menghasilkan banyak uang.Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan bersifat setengah dunia pemerintahan, setengah dunia preman. Jadi, wajar saja mereka menggunakan cara seperti mengeluarkan platform siaran langsung ini untuk menghasilkan uang.Paling tidak, Grup Goldis memang punya cara untuk merekrut wanita-wanita cantik dengan berbagai gaya.Setelah berpikir sejenak, Ardika mengirimkan sebuah pesan untuk Vita.Saat ini, Vita mewakili Chamir untuk memegang saham Grup Goldis, adalah pemegang saham terbesar.Tanpa butuh waktu lama, dia langsung menginstruksikan orang untuk menaikkan level akun Ardika menjadi Akun VIP Raja internal.Akun VIP Raja adalah akun level tertinggi di Platform Meijiki, yang dikendalikan oleh pihak manajemen platform. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan hadiah-hadiah kepada penyiar-penyiar yang ingin dibantu oleh pih