Silvi tercengang melihat ketampanan Rafael yang tak kalah dengan David. Dia merasa tersanjung dipanggil duluan oleh pria setampan dirinya. "Iya, Tuan! Selamat siang! Ada yang bisa saya bantu?""Benar, anda Nona Silvi, bukan?" tanya Rafael. "Iya, benar! Apa anda memerlukan sesuatu?" Dengan suara yang mendayu-dayu Silvi menjawab. "Ah, tidak ada, Nona! Saya hanya ingin menyapa anda! Perkenalkan nama saya Rafael. Rafael Tan. Saya teman dekat Tuan David. Saya rasa sudah sepatutnya 'kan, saya menyapa anda, Nona Silvi!" Rafael bersikap ramah sekali sampai-sampai membuat Silvi sangat terkesan diperlakukan begitu. "Oh ya! Apa anda ingin menemui suami saya, Tuan? Ah, maaf! Maksud saya, Tuan Muda Devan!""Iya! Saya jadi sedih! Sebenarnya saya ingin berbicara lebih banyak lagi dengan Nona. Tetapi apa boleh buat? Saya harus menemani teman saya dulu untuk membicarakan bisnis kepada Tuan Muda Devan!" ujar Rafael dengan wajah yang sedih. "Ahaha..." Silvi tertawa sembari menutup mulutnya. "Kita b
Read more